Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Social Development Through Participatory Dakwah Approach Azwar, Welhendri
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi Volume 2 Nomor 2 Tahun 2005
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-hikmah.v0i0.1009

Abstract

his article explains unsatisfied conventional-positivist paradigm that brings allernate partisipative paradigm in order to solve social problems. The writer explains about PRA (Participatory Rural Appraisal). PRA is a method in understanding (rural) society, from, for and with the society itself. This method includes analysis, plan action, and also monitoring and evaluating the program social development Partisipative method (PRA) brings empowerment. Every body has the right to say what they have in their mind in order lo get deosion reiated to ther life.
Feminisasi Kemiskinan: Studi Tentang Pengemis Perempuan pada Masyarakat Matrilineal Minangkabau di Sumatera Barat, Indonesia Azwar, Welhendri; Muliono, Muliono; Permatasari, Yuli
Musawa Jurnal Studi Gender dan Islam Vol. 17 No. 2 (2018)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & The Asia Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/musawa.2018.172.165-182

Abstract

Tulisan ini mencoba menjelaskan fenomena keterpinggiran kaum perempuan Minangkabu di Sumatera Barat. Beberapa konsep teoritik feminis digunakan untuk menganalisis bagaimana konstruksi sistem sosial masyarakat memposisikan perempuan dalam realitas kehidupannya. Lalu, membaca posisi ketertindasan perempuan dalam kemiskinannya atau kemiskinan perempuan dalam ketertindasannya. Pembahasan ini menjadi penting disebabkan fakta menunjukkan betapa banyak kaum perempuan Minang berjuang melawan kemiskinan yang sering terlihat melawan kodratnya. Pada posisi ini, pembahasan ini diharapkan dapat membuka pemahman atas dominasi perempuan dalam kultur Minangkabau, Sumatera Barat. Kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif­fenomenologis, sebagai usaha ekplorasi dan klarifikasi yang kemudian menjelaskan fenomana pemiskinan kaum perempuan sebagai realitas sosial. Belenggu kemiskinan perempuan dalam studi ini dilatari oleh dua hal yaitu ketidakberdayaannya dalam melawan kultur yang bersifat paternalistik dan hambatannya dalam menemukan akses ekonomi yang lebih baik untuk kehidupan yang lebih bermartabat.[This article explains the phenomenon of marginalization on Minangkabau women in West Sumatra. The author uses some feminist theoretical concepts to analyze how social construction puts women in their reality of life. Then, to read the position of women oppression in their poverty, or women’s poverty in their oppression. This research is important because the facts show that many Minangkabau women struggle against poverty which often seems to be against their nature. In this position, this research is expected to reveal the understanding of women’s dominance in Minangkabau culture, West Sumatra. This research uses a descriptive-phenomenological approach as an exploration and clarification effort, then explains the phenomenon of women’s impoverishment as a social reality. The poverty shackles of women in this research are based on two things, namely their inadequacy against the paternalistic culture and its obstacles to find better economic access for a more dignified life.]
Resiliensi Anak Asuh di Sekolah : Studi Terhadap Peserta Didik Yang Tinggal Dirumah Asuh “Yayasan Bening Nurani” (YABNI) Padang Wati, Melinda; Azwar, Welhendri; Anidar, Jum; Permatasari, Yuli
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 5, No 2 (2019): Juli-Desember 2019
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v5i2.1140

Abstract

Tinggal di Yayasan Bening Nurani (YABNI) memberikan kecendrungan anak menjadi jenuh, sepi, minder dan tidak memiliki harapan yang baik untuk masa depan karena tidak adanya kehadiran dan keterlibatan orang tua dalam perkembangan anak. Namun, peserta didik yang tinggal di YABNI mampu resilien dengan kondisi yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa faktor pembentuk resiliensi peserta didik yang berasal dari rumah asuh YABNI Padang. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Pemilihan subyek penelitian menggunakan purposive sampling yaitu peserta didik yang masih sekolah pada tingkat SMP dan SMA yang memiliki resiliensi disekolah. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Penelitian menemukan bahwa faktor dominan dari lahirnya resiliensi adalah faktor I AM, yang mengendalikan (drive) faktor yang lain (I HAVE dan I CAN). Artinya kekuatan personal (I AM) mampu menjadikan peserta didik beradaptasi secara positif dalam situasi sulit apapun yang mereka hadapi.
SURAU SEBAGAI BASIS ISLAMISASI KULTURAL MASYARAKAT MINANGKABAU Welhendri Azwar
TATHWIR: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam 2015: Volume VI Nomor 1 Tahun 2015
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.18 KB) | DOI: 10.15548/jt.v0i0.634

Abstract

Observing various dakwah activity today, rather feels that the essence of dakwah began to lose value. Dakwah is no longer able to give directions over the life of the Islamic community. Moreover, if the dakwah activity is packed with business media, especially television, this may seem to add “syi'ar”of Islam, but actually she's dragged to the artificiality meaning of divine messages. Dakwah activity tends to significantly spectacle, versus guidance. When studied in the early development of Islamic Dakwah, it’s succeeded in giving the color of people's lives. Dakwah instead act to strengthen the local culture with a strong Islamic characterize. Islam in Minangkabau characterize it has become increasingly apparent. The combination of local and Islamic culture are felt in many Minang people's lives. One of the most influential cultural symbol in Minangkabau is the message of Islam, "surau". This paper seeks to provide an answer to how the concept of “surau” at  the development of Islam in Minangkabau, and how the dakwah strategy of the surau, as well as how social functioning surau in the Minangkabau society. The study used a descriptive - phenomenological approach, a method that emphasizes the meaning to the understanding of society. In epistemology, the study is based on empirical generalizations and determination concepts. The results of this study indicate that the meaning of the surau had been developed through a process of social Islamization. Furthermore, surau important role in the development and spread of Islam in Minangkabau, as a center of dakwah and educational activities , as well as the center of social activities. Surau role in maintaining its existence as a social institution in fostering the values of divinity and humanity in the social relations. At the same time, surau has a socially established itself as one of the important parts of the socio-cultural system of the Minangkabau society. So conceptually, surau style education can serve as a role mode propagation methods and strategies based on the knowledge of local culture
Pembelajaran Bermakna Dalam Suasana Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Yuli Permatasari; Welhendri Azwar
Turast: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/turast.v8i2.2103

Abstract

Pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan pada masa pandemi pada semua tingkat pendidikan benyak mempertanyakan kualitas hasil dari belajar PJJ tersebut. Artikel ini membahas tentang pembelajaran bermakna kepada peserta didik dalam suasana pemberlajaran jarak jauh (pjj) di masa pandemi ini. beberapa konsep tentang memori, lupa dan ingatan digunakan untuk menganalisis pembelajaran bermakna selama proses PJJ dimasa pandemi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui belajar bermakna agar pembelajaran belajar daring tetap efektif dan tersimpan pada memori peserta didik. kajian ini menggunakan metode kualitatif  dengan  menggambarkan sesuatu  keadaaan  apa  adanya,   menggunakan  observasi  dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, pembelajaran daring belum mampu menghadirkan pembelajaran yang bermaknna bagi peserta didik. Kedua, banyak yang menyebabkan pembelajaran bermakna tidak maksimal yaitu kondisi lungkungan belajar kuang kurang kondusif, metode daring guru yang menoton dan penyampaian makna yang disampaikan oleh guru berbeda  terhadap pemrosesan informasi yang ditangkap oleh peserta didik.
The Multifaced Politics: A Study on Polarization of Political Behavior of Tarekat Community in West Sumatera, Indonesia Welhendri Azwar; Muliono Muliono
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies Vol 60, No 2 (2022)
Publisher : Al-Jami'ah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.2022.602.315-346

Abstract

Tuanku as a leader of Tarekat community is a charismatic figure who plays significant socio-political roles. He is still placed as source of "fatwa" to political choice of the community. This study is used descriptive-phenomenological methods. To understand the meaning of Tarekat community towards to various socio-political activities and patterns of social relations between Tarekat community with society, researchers conducted a focus group discussions and in-depth interviews with the Tarekat community. Observations were carried out to pay attention both political behavior of Tarekat community and socio-political dynamic of the society related to the religious teachings and understandings where Tarekat activities are practiced. This study elucidates facts; first, the political behavior of Tarekat community in West Sumatra revealed a strong influence the relations between teacher and student on political choices of Tarekat community and showed the diversity typologies of Tarekat political behavior. Second, in the context of understanding religious struggle of Tarekat in the midst of socio-political dynamics in West Sumatra, Tarekat community consistently develop lithe and flexible behaviors and activities in socio-politic. This study is important to understand the political behavior of Tarekat community in the vortex of political identity in the political dynamics that occur, and always change.[Tuanku sebagai pimpinan kaum Tarekat merupakan sosok karismatik yang memainkan peran-peran sosial-politiknya secara signifikan. Ia masih ditempatkan sebagai sumber “fatwa” untuk pilihan politik masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-fenomenologi. Untuk memahami makna (meaning) kaum Tarekat terhadap berbagai aktivitas sosial-politik dan corak hubungan sosial kaum Tarekat dengan masyarakat, peneliti melakukan focus group discussion dan wawancara mendalam (indepth interview) kepada kaum Tarekat. Observasi dilakukan untuk memperhatikan perilaku politik kaum Tarekat dan keadaan sosial politik masyarakat yang berkaitan dengan ajaran dan paham keagamaan Tarekat dimana aktivitas Tarekat dipraktekkan. Kajian ini menguraikan fakta bahwa;  pertama, perilaku politik kaum Tarekat di Sumatera Barat menampakkan wujud pengaruh kuat hubungan guru-murid terhadap pilihan politik kaum Tarekat dan memperlihatkan keragaman dinamis tipologi perilaku politik kaum Tarekat. Kedua, dalam konteks pergumulan paham keagamaan kaum Tarekat di tengah dinamika sosial politik di Sumatera Barat, kaum Tarekat konsisten mengembangkan perilaku dan aktivitas sosial-politik yang lentur dan fleksibel. Kajian ini menarik dan berguna memahami perilaku politik kauam Tarekat ditengah pusaran politik identitas dalam dinamika politik yang terjadi, dan senantiasa berubah.]
SHARIA CUSTOMER BEHAVIOR: PERILAKU KONSUMEN DALAM BELANJA ONLINE SOLIHIN SOLIHIN; WELHENDRI AZWAR
JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam) Vol 4, No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/jebi.v4i1.547

Abstract

Pemberdayaan; Analisis Bibliometrik Artikel "Pemberdayaan" Pada Bidang "Ilmu Sosial" Safuan, Mhd; Nasution, Muhammad Toyyib; Marlena, Marlena; Shalihin, Nurus; Azwar, Welhendri; Yusuf, M
Riau Journal of Empowerment Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/raje.6.2.44-54

Abstract

Artikel ini bertujuan menganalisis tentang pemberdayaan berbasis bibliometrik dengan kata kunci “pemberdayaan” sebagai inputpencarian. Web Scopus.com sebagai link yang digunakan dalam pencarian database dokumen dengan dengan jenis "artikel"tentang kajian pemberdayaan di seluruh dunia. Data bibliometrik dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak VOSviewer tipe 1.6.18 untuk memvisualisasikan jaringan penulis, tahun, negara, kata kunci dan kedalaman studi terkait dengan isu pemberdayaan. Analisis yang dilakukan pada 25 November 2022 menemukan total 1.038 dokumen dalam kurun waktu 1987 hingga 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, dalam 6 tahun terakhir (2017-2022) jumlah publikasi tentang pemberdayaan tumbuh cukup signifikan. Kedua, Amerika Serikat merupakan negara penyumbang jumlah publikasi terbesar dan produktif di dunia terkait dengan kajian pemberdayaan. Ketiga, kata kunci utama dalam artikel pemberdayaan yang sering digunakan ialah empowerment, human, sustainability, women status, dan gender. Dan keempat, sementara kata kunci terbaru yang digunakan seperti sustainability, stakeholder, student, biodiversity, cultural heritage, dan livelihood.
UNJUK KERJA KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH Melisa, Melisa; Azwar, Welhendri
Turast: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/turast.v9i1.2101

Abstract

Kompetensi profesional merupakan suatu keterampilan atau kualifikasi yang harus dimiliki oleh guru BK untuk penyelenggaraan  layanan bimbingan dan konseling. penelitian ini membahas tentang kompetensi guru BK dalam memahami kebutuhan peserta didik yang ingin dilayani, kompetensi menguasai landasan teoritik bimbingan dan konseling, kompetensi untuk menyelenggarakan bimbingan dan konseling yang memandirikan, kompetensi  mengembangkan pribadi dan profesionalitas secara berkelanjutan. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif  yang menggambarkan sesuatu dengan apa adaya. Menggunakan  cara observasi, wawancara dan dukumentasi. Hasil penelitian menunjukan guru BK mulai memahami kebutuhan peserta didik, belum terkuasai seutuhnya skill teoritik dalam konseling individual dan telah mampu membuat program-program bimbingan dan konseling  namun kegiatan yang dilakukan belum mencapai hasil yang maksimal karena pelaksanaannya masih secara umum belum mendalam dikarenakan guru BK di SMPN 2 Kubung Kabupaten Solok masih butuh pengasahan kembali terhadap kompetensi-kompetensi profesional dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
Marginal Membawa Masyarakat Maurek Bawang Yunus, Muhammad; Azwar, Welhendri; Jamil, Muhamad
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 1, No 11 (2024): June
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12593161

Abstract

The Maurek Bawang community in Nagari Aie Winter is in a peripheral position and has limited access to resources, opportunities and opportunities to improve their standard of living. This causes people to be trapped in a cycle of poverty. The research method used is a descriptive qualitative research method. The results found that the solution to overcome the marginalization that occurred was that the local government launched a comprehensive community empowerment program. This empowerment program covers various aspects, such as increasing agricultural productivity, opening market access, developing capacity and skills, strengthening local institutions, as well as partnerships with related institutions. Even though this program has shown positive results, such as increasing productivity and income, there are still challenges that must be faced, such as limited natural resources, inadequate infrastructure, limited access to capital and technology, as well as climate change and natural disasters. To overcome these challenges, close cooperation and collaboration is needed between the government, related institutions and society itself.