Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN HARDINESS DENGAN PENYESUAIAN DIRI MENANTU PEREMPUAN YANG TINGGAL DI RUMAH IBU MERTUA Fitroh, Siti Fadjryana
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 8, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.426 KB) | DOI: 10.18860/psi.v0i1.1547

Abstract

Kondisi menantu perempuan saat tinggal di rumah ibu mertua merupakan suatu fenomena menarik untuk dibahas. Penyesuaian diri merupakan salah satu kata kunci nyaman atau tidaknya menantu perempuan di rumah mertua. Kematangan emosi dan hardiness berperan penting dalam proses penyesuaian diri. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pertama, hubungan kematangan emosi dan hardiness secara bersama-sama dengan penyesuaian diri. Kedua, hubungan kematangan emosi dengan penyesuaian diri. Ketiga, hubungan hardiness dengan penyesuaian diri. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 menantu perempuan yang tinggal di Kecamatan Kedungpring Jawa Timur. Pengumpulan data dalam  penelitian ini menggunakan tiga skala yaitu skala penyesuaian diri, kematangan emosi dan hardiness. Hasil analisis regresi ganda menunjukkan bahwa hipotesis pertama diterima, dengan F = 6.376 dengan p = 0.005. Untuk hipotesis kedua di tolak dengan corellation partial 0.219 dengan p = 0.254, sedangkan untuk hipotesis ketiga diterima dengan corellation partial 0.442 dengan p = 0.020. 
MENGAJARKAN DAILY LIFE SKILL PADA ANAK USIA 6 TAHUN YANG MENDERITA RETARDASI MENTAL DENGAN PENDEKATAN MONTESSORI Adhani, Dwi Nurhayati; Mayangsari, Dewi; Fitroh, Siti Fadjryana
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3a (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.364 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v3i3a.1033

Abstract

Anak usia  dini mengalami beberapa bentuk perkembangan, yaitu perkembangan kognitif, sosial emosional, fisik motorik, bicara bahasa, kreativitas. Namun adakalanya seorang anak memiliki perkembangan yang kurang optimal dikarenakan anak tersebut termasuk anak dengan retardasi mental. Retardasi mental memiliki karakteristik yaitu memiliki intelejensi dibawah rata-rata  dan memiliki kemampuan kecakapan hidup (daily life skills) yang dibawah standar usianya. Kemampuan kecakapan hidup sangat penting bagi seorang anak yang memiliki retardasi mental karena akan bermanfaat bagi kemandirian. Kemampuan kecakapan hidup (daily life skills) yang diajarkan pada anak usia 5-6 tahun yang menderita retardasi mental disesuaikan dengan kemampuan mana yang belum ia kuasai, misalnya mengancingkan baju. Penggunaan daily life skills dapat diajarkan salah satunya dengan pendekatan Montessori. Pendekatan Montessori yang digunakan menggunakan alat peraga yanghampir menyerupai alat sebenarnya. Kata kunci : Anak usia dini, retardasi mental, pendekatan Montessori
School Refusal pada Anak Usia 4-5 Tahun Ditinjau dari Perkembangan Sosial Fitroh, Siti Fadjryana; Oktavianingsih, Eka; Mayangsari, Dewi; Fa’idah, Mutimmatul
Indonesian Journal of Educational Assessment Vol 2, No 1 (2019): IJEA
Publisher : Pusat Asesmen dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4493.601 KB) | DOI: 10.26499/ijea.v2i1.19

Abstract

This study aims to perceive the social development of  children aged 4-5 years with school refusal. This research used descriptive qualitative approach. Data analysis is conducted through three stages: data reduction, display data, and conclusions: drawing/verifying. The participants of this study are 4 children aged 4-5 years. The results of this study indicated that 1) The behavior captured on school refusal in children aged  4-5 year olds consisted of refusing to go to school, having absent for several days, and having difficulties in learning or making friends. There was a difference in school refusal for boys and girls. Boys  are more dominantly having school refusal than girls. 2) The social development of children’s school refusal especially on the self-awareness aspect are: the children’s lack of confidence and they need help to understand the rules and be discipline. In the sense of responsibility to theirself and others, they need a assist to share, support and help friends. In the aspect of child’s prosocial behavior, they require a help to get along with their friends, less appreciate the friends’ work, and do not show their empathy. Furthermore, it has been found the differences of social development on school refusal children between men and women. It has been revealed that boys tend to be less independent, not confident, unfrriendly, and less appreciate their friends’ work. Moreover, girls are more independent, showing confidence, willing to play with friends, and appreciate friends’ help.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan sosial anak school refusal usia 4-5 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan: data reduction, data display, dan conclusions: drawing/verifying. Subjek dalam penelitian ini 4 anak usia 4-5 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Gambaran school refusal anak usia 4-5 tahun terdiri dari menolak berangkat sekolah, absen sekolah selama beberapa hari, dan kesulitan belajar atau bergaul. Ditemukan perbedaan school refusal anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki lebih mengalami school refusal daripada anak perempuan. 2) Perkembangan sosial anak school refusal yaitu pada aspek kesadaran diri anak kurang percaya diri dan membutuhkan bantuan untuk memahami peraturan dan disiplin. Pada aspek rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain membutuhkan bantuan untuk berbagi, menolong dan membantu teman. Pada aspek perilaku prososial anak membutuhkan bantuan untuk bergaul dengan teman, kurang menghargai karya teman, dan tidak menunjukkan empati. Ditemukan perbedaan perkembangan sosial anak school refusal antara laki-laki dan perempuan. Terlihat anak laki-laki cenderung kurang mandiri, tidak percaya diri, menyendiri, dan kurang menghargai teman. Anak perempuan lebih mandiri, menunjukkan percaya diri, mau bermain bersama teman, dan mau menghargai teman dengan bantuan.  
PERAN ORANG TUA DALAM KEGIATAN PARENTING GUNA MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DI SEKOLAH (Studi Kasus Pada Ibu dari Anak Usia 5-6 Tahun di TK Ulil Albab Kamal) Siti Fadjryana Fitroh; sawitri sawitri
Tunas Siliwangi Vol 5, No 1 (2019): VOL 5 NO 1, APRIL 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v5i1p1-7.1267

Abstract

Semakin berkembangnya zaman pasti akan mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat, apa lagi dampak evolusi tersebut belum siap diterima oleh SDM. Terlepas dari positif negartifnya dampak perubahan zaman, yang perlu diperhatikan saat ini adalah pendidikan terhadap anak, khususnya mengembangkan moral agama, menjadi penting karena dapat menjadi pondasi utama tumbuh kembang anak lebih berkualitas dalam kemajuan segala hal.  Dalam pengembangannya dibutuhkan stimulasi yang tepat. Penelitian ini ditekankan pada kecerdasan spiritual anak, namun dalam prosesnya peneliti ingin melihat sejauh apa kecerdasan spiritual itu dikembangkan dengan melibatkan peran orang tua melalui kegiatan parenting. Jadi ada integrasi antara pendidikan informal dan non formal. Penelitian ini menggunakan kualitatif pendekatan studi kasus dengan subyek penelitian 4 orang tua dari anak usia 5-6 tahun yang bersekolah di RA Ulil Albab Kamal. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua sangatlah penting dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak. Dimana peran disini dapat dilihat dari peran aktif orang tua di kegiatan parenting seperti bentuk komunikasi orang tua dengan pendidik melalui media sosial atau buku penghubung. Keduanya mempunyai tujuan untuk memberikan informasi berkaitan dengan perkembangan anak yang nanti dapat dijadikan bahan evaluasi kegiatan disekolah pula, sehingga baik di sekolah maupun di rumah dapat saling mendukung. Selain itu orang tua juga terlibat langsung dalam kegiatan parenting yang melibatkan antara orang tua dan anak yang dikemas di kegiatan insidental dan berkala dengan tema spiritual. Kata kunci: Peran Orang Tua, Parenting, Kecerdasan Spiritual, Anak Usia 5-6 Tahun 
Pengaruh Metode Bermain dengan Bahan Bekas Terhadap Kemampuan Berhitung Anak Kelompok B 5-6 Tahun Ayu Ratna Pratiwi; Siti Fadjryana Fitroh; Dwi Nurhayati Adhani
PG-PAUD Trunojoyo Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v5i1.3851

Abstract

The purpose of the research is to know whether there is a significant influence of the method of playing with the used materials on the ability of counting children in group B (age 5-6 years) in Kindergarten Development Glagah Lamongan. This research uses quantitative approach by using experimental method with Preexperimental research design One-group pre-test post-test type. Number of samples of 15 children in group B Kindergarten Development Glagah Lamongan. Data collection techniques in this study through participant observation and documentation in the form of photos of activities and plans of daily learning. Demonstrate large data processing using Wilcoxon marked test data analysis. The result of data analysis obtained by TcountTtable (0 25) and Ha value received. Indicates that there was an increase in pretest of 27.5% to the time of posttest 43.49% Based on the data analysis there was a significant influence between the method of playing with used materials on the ability of counting children.
Pengembangan Media Buku Dongeng Fabel untuk Mengenalkan Keaksaraan Anak Usia 5-6 Tahun Di Wonorejo Glagah Lailatul Izzah; Dwi Nurhayati Adhani; Siti Fadjryana Fitroh
PG-PAUD Trunojoyo Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v7i2.8856

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengembangkan media pembelajaran dongeng fabel Elang dan Kelinci di Wonorejo Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan yang dapat digunakan untuk mengenalkan kemampuan keaksaraan anak usia 5-6 tahun sehingga membantu pengajar dalam menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran ini dibuat dengan menggambar  isi dalam dongeng dan menggabungkan gambar dan teks dengan microsoft word kemudian dicetak dalam bentuk buku, selain itu juga untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran ini. Penelitian ini dilaksanakan di Wonorejo Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan, merupakan penelitian pengembangan (Reseach and Development). Obyek penelitian adalah media pembelajaran dongeng fabel Elang dan Kelinci. Tahap penelitian meliputi (1) Analysis (Analisis), (2) Design (Desain), (3) Develpment (Pengembangan), (4) Implementation (Implementasi), (5) Evaluation (Evaluasi). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan angket dan kuesioner yang dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Subyek penelitian adalah anak usia 5-6 tahun di Wonorejo Glagah Lamongan. Hasil penelitian ini adalah media pembelajaran dongeng fabel Elang dan Kelinci, dengan persentase kelayakan (1) Penilaian dari ahli media memperoleh presentase 66,6% dengan kategori cukup layak, (2) Penilaian dari ahli materi dan bahasa memperoleh presentase 84,5% dengan kategori layak, (3) Penilaian dari uji angket respons lapangan perseorangan memperoleh presentase 85,5% dengan kategori layak, (4) Penilaian dari uji angket respons lapangan kelompok kecil memperoleh presentase 92,5% dengan kategori sangat layak. Kesimpulan: Media Pembelajaran Dongeng Fabel Elang dan Kelinci Layak digunakan dalam proses pembelajaran pengenalan kemampuan keaksaraan anak usia 5-6 tahun di Wonorejo Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan
Dampak Fatherless terhadap Prestasi Belajar Anak Siti Fadjryana Fitroh
PG-PAUD Trunojoyo Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v1i2.3551

Abstract

Fatherless can be defined as the absence of a father either physically or psychologically in the child’s life. Fatherless emergence factors may be caused by a divorce, the death of the father, the separation because of problems in the marriage relationship or health problems. Separation between father and son in theform of separation due to the frequency of meetings are rare, although living together but not fully involved in educating children. Fatherless effects experienced by children can be a psychological shock, so that children feel disappointed, frustrated, lazy, not the spirit, which all affect the learning process in schools. Children often feel less motivated than those closest to him, so that the need for achievement, especially in schools is not so considered that decreased.
Pengaruh Permainan Tradisional Engklek Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun Dwi Ana Pertiwi; Siti Fadjryana Fitroh; Dewi Mayangsari
PG-PAUD Trunojoyo Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v5i2.4883

Abstract

This study aims to determine the effect of traditional games on children cognitive development aged 5-6 years in TK Tarbiyatul Athfal Jaddih, Socah District Bangkalan rege. The game is able to increase affiliation with peers, reduce stress, and improve cognitive development. This game has been proved to increase affiliation with peers, reduce the pressure, and improve children cognitive development. This “englek” traditional games is utilized to stimulate cognitive development in the naming of numbers 1-20 and match numbers with symbols of numbers. This research employed quantitative method with Pre-experimental approach in the form of one group pretestposttest. Subjects in this study were 11 students aged 5-6 years in kindergarten Tarbiyatul Athfal. The data collection was carried out by conducting observation and documentation in the form images of the activities and daily lesson plan. Data analysis was executed by conducting statistical analysis technique of parametris in the form of t-test with data gathered from the result of pretest and posttest. The results obtained at the pretest, there were 2 children have low score and 9 children have been successfully on middle score. The Posttest was carried after giving treatment using “englek” traditional game found 2 children started to grow, 5 children developed as expected, and 4 children developed very well. The result of t-test showed that the value t count is -5,83 and t table 2,086, then -2,086 -5,83 so that Ha was accepted. This finding shows that there is a significant effect of "englek" traditional game on children cognitive development aged 5-6 years in TK tarbiyatul athfal jaddih, Socah District Bangkalan Regency. 
Pengembangan Lampu Warna terhadap Perkembangan Kognitif Anak Kelompok A di TK PGRI 1 Bancaran Nurul Kholidiyah; Dwi Nurhayati Adhani; Siti Fadjryana Fitroh
PG-PAUD Trunojoyo Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.02 KB) | DOI: 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v7i1.6979

Abstract

Researchers used a development model Borg Gall. Steps to be taken include the research and data collection, planning, early product development, initial test, revise the initial product, the main field testing and revision of the final product. Research and development is carried out through four stages of a trial that is testing subject matter experts, instructional media expert testing, field trials beginning, and major field trials. The subject of research and development that children in group A or 4-5 years in kindergarten PGRI 1 Bangcaran totaling 21 children. The data collection technique using a questionnaire (questionnaire subject matter experts, instructional media expert questionnaire, and the questionnaire responses of children) and documentation. The results showed that the values obtained from the color light matter experts for86.11% with the title of "high", 76.67% of instructional media expert with the title of "high", the initial field trials 83.9%with the title of "high", and the main field trials 86.9%with the title of "high". Based on the results of research and development has been done can be concluded that the media color lights as stimulationability to recognize the concept of color in group A at TK PGRI 1 Bancaran fit for use
Persepsi Orang Tua terhadap Pembelajaran Musik Selama Pandemi COVID-19 Sinta Mulyasari; Siti Fadjryana Fitroh; Eka Oktavianingsih
PG-PAUD Trunojoyo Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v8i2.11950

Abstract

Pembelajaran musik akan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak, adanya persepsi positif orang tua akan memberikan kelancaran pada pembelajaran musik. Namun, yang terjadi di lapangan sebagian besar anak lebih suka mendengarkan lagu orang dewasa, kurangnya pemberian waktu mengeksplore bermain musik serta belajar jarak jauh memberikan kendala kepada orang tua. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui persepsi orang tua terhadap pembelajaran musik selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan uji normalitas dan analisis statistika deskriptif. Tujuan uji normalitas untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Subjek penelitian ini merupakan orang tua di PAUD Anna Husada Bangkalan sebanyak 17 orang tua yang dijadikan sampel.Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil yang diperoleh dari uji normalitas adalah nilai 0,534 0,05. Sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Analisis data tersebut menunjukkan persepsi orang tua terhadap pembelajaran musik di PAUD Anna Husada Bangkalan selama pandemi Covid-19 cenderung mendukung. Orang tua memberikan pendampingan belajar kepada anak serta bekerja sama yang baik dengan pihak sekolah.