Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Self Compassion Dengan Stres Pengasuhan Anak Usia Dini Pada Ibu Bekerja Hidayati, Pratiwi Nurul; Fitroh, Siti Fadjryana
WISDOM: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/wisdom.v5i1.9605

Abstract

Self-compassion merupakan sikap belas kasih terhadap diri sendiri, terutama ketika mengalami kegagalan dalam pengasuhan, dengan adannya Self compassion dalam diri orang tua terutama ibu bekerja dapat membantu mengatasi stres pengasuhan yang dialaminya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan dari self-compassion dan stres pengasuhan dalam pengasuhan anak usia dini di wilayah kota Surabaya Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan pendekatan Korelasi Pearson Product Moment. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling, dengan jumlah responden 109 ibu bekerja di Wilayah Surabaya Selatan. Penilaian instrumen penelitian menggunakan angket penelitian dari skala likert skor 1-4. Berdasarkan perhitungan dalam uji hipotesis, dapat diketahui bahwa Ha diterima dan H0 ditolak karena diketahui nilai signifikansi sebesar 0,03. Sehingga dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara Self-compassion dengan Stres pengasuhan pada ibu bekerja yang memiliki anak usia dini di Wilayah Surabaya Selatan, yang berarti bahwa semakin tinggi self compassion yang dimiliki oleh ibu bekerja maka semakin rendah stres pengasuhan yang dialaminya. Namun derajat hubungan atau koefisien korelasinya masuk ke dalam kategori rendah yaitu sebesar -0,203. Sedangkan kontribusi atau sumbangan variabel Self compassion terhadap stres pengasuhan sebesar 4,1% dan stres pengasuhan ibu bekerja dipengaruhi oleh faktor lainnya sebesar 92,2%. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperluas kajian terkait dengan faktor-faktor lain yang dapat berhubungan dan mempengaruhi stres pengasuhan selain self compassion dan dari segi subjek penelitian maupun lokasi penelitian yang semakin diperluas. Kata Kunci: self-compassion, stres Pengasuhan, anak usia dini
The Role of Teachers in Instilling Sedulur Sikep (Samin Tribe) Values in Early Childhood Ayu Rosbiyarti; Siti Fadjryana Fitroh
Nak-Kanak Journal of Child Research Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/njcr.v1i1.45

Abstract

The role of a teacher is an indispensable aspect of the education world, particularly in fulfilling the national educational process standards. The teacher's role in promoting character education can be tailored to the cultural wisdom of a specific region. With the advancement of technology and changing times, the teacher's role in education may no longer appear as prominent. Consequently, teachers often carry out their duties without emphasizing their role as educators. This research employs a qualitative case study approach using Miles and Huberman's model. The findings of this study indicate that teachers function as guides and supervisors in the growth and development of children. They oversee the thoughts, words, and behaviors of both students and themselves, monitor the assessment results, and work on improving the behaviors, thoughts, and words of both students and teachers. The implementation of Sedulur Sikep character teachings by teachers involves three core character teachings: (a) "Angger-angger pratikel" (ethical behavior): Encouraging honesty in everyday life and teaching students not to harbor jealousy or greed towards their peers. (b) "Angger-angger pangucap" (language usage): Promoting the use of Javanese Krama Inggil when communicating with peers or teachers. (c) "Angger-angger lakonan" (patience and resilience): Advocating a patient, resilient, and composed approach to handling various challenges and issues. This research contributes to the understanding that cultural character plays a significant role in shaping the values and behaviors of individuals.
Hubungan Self Compassion Dengan Stres Pengasuhan Anak Usia Dini Pada Ibu Bekerja Hidayati, Pratiwi Nurul; Fitroh, Siti Fadjryana
WISDOM: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/wisdom.v5i1.9605

Abstract

Self-compassion merupakan sikap belas kasih terhadap diri sendiri, terutama ketika mengalami kegagalan dalam pengasuhan, dengan adannya Self compassion dalam diri orang tua terutama ibu bekerja dapat membantu mengatasi stres pengasuhan yang dialaminya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan dari self-compassion dan stres pengasuhan dalam pengasuhan anak usia dini di wilayah kota Surabaya Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan pendekatan Korelasi Pearson Product Moment. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling, dengan jumlah responden 109 ibu bekerja di Wilayah Surabaya Selatan. Penilaian instrumen penelitian menggunakan angket penelitian dari skala likert skor 1-4. Berdasarkan perhitungan dalam uji hipotesis, dapat diketahui bahwa Ha diterima dan H0 ditolak karena diketahui nilai signifikansi sebesar 0,03. Sehingga dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara Self-compassion dengan Stres pengasuhan pada ibu bekerja yang memiliki anak usia dini di Wilayah Surabaya Selatan, yang berarti bahwa semakin tinggi self compassion yang dimiliki oleh ibu bekerja maka semakin rendah stres pengasuhan yang dialaminya. Namun derajat hubungan atau koefisien korelasinya masuk ke dalam kategori rendah yaitu sebesar -0,203. Sedangkan kontribusi atau sumbangan variabel Self compassion terhadap stres pengasuhan sebesar 4,1% dan stres pengasuhan ibu bekerja dipengaruhi oleh faktor lainnya sebesar 92,2%. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperluas kajian terkait dengan faktor-faktor lain yang dapat berhubungan dan mempengaruhi stres pengasuhan selain self compassion dan dari segi subjek penelitian maupun lokasi penelitian yang semakin diperluas. Kata Kunci: self-compassion, stres Pengasuhan, anak usia dini
Kemampuan Sosial Anak Usia Dini: Sebuah Tinjauan Etnoparenting pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Siti Fadjryana Fitroh; Muhammad Abdul Latif; Tarich Yuandana; Jelita Trisetiawati; Winda Dwi Aprilia
Nusantara: Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Lembaga Sosial Rumah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62491/njpi.2025.v5i1-2

Abstract

Purpose – This study aims to explore the role of Madurese ethnoparenting in shaping young children's social skills. By highlighting core values such as solidarity, cooperation, independence, and politeness, it examines how culturally rooted parenting practices contribute to early social development and their integration into early childhood education.Method – This study employs a qualitative case study approach conducted at TK Muslimat NU Darunnajah Kamal, Bangkalan. Data sources include relevant literature and field data from teachers and parents. Data collection involves in-depth interviews with parents, teachers, and school management, followed by data reduction, presentation, and conclusion drawing.Findings – The study found that Madurese parenting culture plays a significant role in shaping the social skills of young children. Values inherent in Madurese culture, such as solidarity, cooperation, independence, sociability, friendliness, and good manners, provide a strong foundation for children to learn positive social interactions. Furthermore, integrating Madurese parenting culture into early childhood education practices can create an environment that optimally supports children's social development. This culture helps children understand the importance of positive social relationships while nurturing a sense of responsibility, empathy, and collaboration. Research Implications – This study contributes to the theoretical understanding of ethnoparenting by demonstrating its practical application in early childhood education. The findings offer valuable insights for policymakers and educators on integrating local cultural values into curricula, thereby creating more inclusive and effective educational models.
Etnoparenting: Madurase Ethnic Women’s Parenting Viewed from the Perspective of Social Status Fitroh, Siti Fadjryana; Oktavianingsih, Eka; Putri, Rizka Mutiara; Eka M, Ameilia
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Vol. 12 No. 1 (2024): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/paud.v12i1.72099

Abstract

Views regarding social status have a big influence on individuals in determining their social life, this influences people's perceptions of how they act, especially Madurese people. There are many classifications of social status, but it is focused on the social status of honor (Neng/Nyai), knowledge (Teacher) and heredity (Housewife). These differences will have an impact on the individual's smallest social life, namely the family. This research was conducted involving Madurese ethnic female subjects who had early childhood. The aim of this research is to analyze the parenting patterns of Madurese ethnic women in terms of social status. This research model is included in the qualitative research category with a focused interview approach. Data sources, namely interviews and documentation. The analysis process, namely: 1) data reduction; 2) data presentation; and 3) drawing conclusions. The results of the research state that the upbringing of Madurese ethnic women is viewed from the perspective of social status. The results in the context of the element of faith, the similarities between the three groups apply parental responsiveness in the aspect of warm communication and parental demandingness in the aspect of intrusiveness, strictness and arbitrary exercise of power. In the context of providing education, the honor group applies parental responsiveness in warm communication, the science group applies parental demandingness in the aspects of restrictiveness, demandingness and strictness, the hereditary group applies parental demandingness in the aspect of intrusiveness.
The Local Wisdom of Madura in Ethnoparenting for Shaping Early Childhood Emotions Trisetiawati, Jelita; Fadjryana Fitroh, Siti; Abdul Latif, Muhammad; Rashid Said Al Mushaiqri, Mahfouda; Venketsamy, Roy
Nak-Kanak: Journal of Child Research Vol. 2 No. 1 (2025): Issue in Progress
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/njcr.v2i1.109

Abstract

Background of the study: Parenting styles are deeply influenced by cultural values and traditions. Ethnoparenting refers to parenting practices rooted in local wisdom and passed down through generations, which significantly shape children's emotional development. In Madura, particularly in the Bangkalan area, parenting practices are strongly embedded in local traditions, which influence how children learn to manage and express their emotions. However, research on the impact of Madurese ethnoparenting on early childhood emotional development remains limited. Aims and scope of paper: This study explores how Madurese ethnoparenting stimulates the emotional development of young children. It seeks to identify traditional parenting values and practices that contribute to children's emotional intelligence, including empathy, self-confidence, and social skills. Methods: This research utilizes a qualitative approach using a case study method in several Madurese families that implement ethnoparenting. Data collection was conducted through in-depth interviews, observations, and documentation. The collected data was then analyzed to identify recurring themes and patterns in ethnoparenting practices. Results: Findings indicate that ethnoparenting in Madura significantly contributes to early childhood emotional development. The practices of loving discipline, learning through cultural traditions, and emphasizing community values help children develop emotional regulation, social adaptability, and self-confidence. Parents instil emotional resilience by teaching respect, responsibility, and empathy through everyday interactions and traditional customs. Contribution: This research highlights the importance of integrating local wisdom into parenting to foster children's emotional growth. It emphasizes that parents, educators, and the community should preserve and adapt cultural values to enhance emotional intelligence in early childhood. Understanding the role of ethnoparenting can help shape policies and programs that support culturally responsive child development practices.
Studi Analisis Parental Demanding Ibu Berprofesi Guru Pada Anak Usia Dini Maulidya, Ameilia Eka; Fitroh, Siti Fadjryana; Oktavianingsih, Eka
WISDOM: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/wisdom.v5i2.7678

Abstract

Abstrak: Semua perilaku orang tua tentu beralaskan pada kebaikan ketika berkaitan dengan pengasuhan ,meskipun didalamnya terdapat tuntutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tentang bagaimana parental demanding  ibu berprofesi guru pada anak usia dini Kabupaten Bangkalan, Desain penelitian ini pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Kemudian menggunakan teknik analisi data Miles dan Huberman (1984).Hasil penelitian menunjukkan adanya demanding yang dilakukan oleh ibu yang  berprofesi guru terhadap anaknya . Parental demanding yang dilakukan oleh ibu memunculkan 3 aspek yaitu controlling, disiplin akan aturan , serta tuntutan yang berkaitan dengan  stigma masyarakat terhadap ibu yang berprofesi guru. Dalam menjabarkan setiap aspeknya, 3 narasumber memiliki kesamaan ialah  mereka ingin anaknya tumbuh dan berkembang sesuai dengan minat bakatnya, bertingkah laku baik serta tutur kata yang sopan , dan bersikap disiplin serta mandiri akan segala hal. Kajian ini menbah literatur dan untuk penelitian selanjutnya bisa mendalami parental demanding kepada ibu guru yang memiliki 1 anak.Parental Demanding, Ibu Berprofesi Guru, Anak Usia Dini
PERAN ORANG TUA DALAM KEGIATAN PARENTING GUNA MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DI SEKOLAH (Studi Kasus Pada Ibu dari Anak Usia 5-6 Tahun di TK Ulil Albab Kamal) Fitroh, Siti Fadjryana; sawitri, sawitri
Tunas Siliwangi Vol 5 No 1 (2019): Vol 5 No 1 APRIL 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v5i1p1-7.1267

Abstract

Semakin berkembangnya zaman pasti akan mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat, apa lagi dampak evolusi tersebut belum siap diterima oleh SDM. Terlepas dari positif negartifnya dampak perubahan zaman, yang perlu diperhatikan saat ini adalah pendidikan terhadap anak, khususnya mengembangkan moral agama, menjadi penting karena dapat menjadi pondasi utama tumbuh kembang anak lebih berkualitas dalam kemajuan segala hal.  Dalam pengembangannya dibutuhkan stimulasi yang tepat. Penelitian ini ditekankan pada kecerdasan spiritual anak, namun dalam prosesnya peneliti ingin melihat sejauh apa kecerdasan spiritual itu dikembangkan dengan melibatkan peran orang tua melalui kegiatan parenting. Jadi ada integrasi antara pendidikan informal dan non formal. Penelitian ini menggunakan kualitatif pendekatan studi kasus dengan subyek penelitian 4 orang tua dari anak usia 5-6 tahun yang bersekolah di RA Ulil Albab Kamal. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua sangatlah penting dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak. Dimana peran disini dapat dilihat dari peran aktif orang tua di kegiatan parenting seperti bentuk komunikasi orang tua dengan pendidik melalui media sosial atau buku penghubung. Keduanya mempunyai tujuan untuk memberikan informasi berkaitan dengan perkembangan anak yang nanti dapat dijadikan bahan evaluasi kegiatan disekolah pula, sehingga baik di sekolah maupun di rumah dapat saling mendukung. Selain itu orang tua juga terlibat langsung dalam kegiatan parenting yang melibatkan antara orang tua dan anak yang dikemas di kegiatan insidental dan berkala dengan tema spiritual. Kata kunci: Peran Orang Tua, Parenting, Kecerdasan Spiritual, Anak Usia 5-6 Tahun 
Pengembangan Instrumen Kematangan Emosi Sebagai Alat Ukur Kesiapan Menjadi Guru Profesional Pada Mahasiswa Prodi PG-PAUD Oktavianingsih, Eka; Fitroh, Siti Fadjryana
Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 4 No. 1 (2021): Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajipaud.v4i1.8596

Abstract

Perubahan yang terjadi setiap saat menjadikan tantangan menjadi seorang guru pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini yang profesional semakin hari semakin bertambah. Kematangan emosi diperlukan guru PAUD dalam menghadapi beragam tantangan dan perubahan agar tidak mengalami berbagai masalah seperti stress, kelelahan, kebosanan, dan permasalahan psikologis lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan instrumen yang valid dan reliabel dengan mengukur kematangan emosi sebagai standar alat ukur menilai kesiapan mahasiswa PG-PAUD sebagai guru profesional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) dengan mengadaptasi model Borg and Gall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skala kematangan emosi yang dikembangkan telah dinyatakan valid serta reliabel. Skala kematangan emosi tersebut diharapkan dapat mengukur kematangan emosi calon guru sehingga programstudi PG-PAUD kedepannya dapat memberikan intervensi yang sesuai untuk meningkatkan kematangan emosi mahasiswanya. Validitas isi dinilai oleh 3 orang ahli dan didapat melalui indeks Aiken dengan skor minimal 0,8. Reliabilitas skala diperoleh dari uji coba skala terhadap 60 mahasiswa semester 7 yang sudah melakukan PLP II (Pengalaman Lapangan Persekolahan). Hasil reliabilitas menunjukkan bahwa koefisien koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0.82 yang berarti memiliki reliabilitas yang tinggi.
Hubungan Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Terhadap Kepercayaan Diri Anak Usia 4-5 Tahun di TK Siti Khodijah Laksita Ardine, Prasista; Oktavianingsih, Eka; Fitroh, Siti Fadjryana
WISDOM: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/wisdom.v6i1.11678

Abstract

Keterlibatan ayah dalam pengasuhan memberikan dampak positif terhadap perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keterlibatan ayah dalam pengasuhan terhadap kepercayaan diri anak usia 4-5 tahun di TK Siti Khodijah. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Teknik sampling jenuh digunakan dalam penentuan sampel penelitian, dengan jumlah sampel sebanyak 60 anak usia 4-5 tahun beserta 60 ayah. Data dikumpulkan menggunakan dua teknik, yaitu kuesioner untuk ayah dan observasi terhadap anak. Analisis data yang digunakan yaitu korelasi pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif signifikan antara variabel keterlibatan ayah dalam pengasuhan terhadap kepercayaan diri anak usia 4-5 tahun dengan kategori sedang. Hal tersebut berdasarkan uji hipotesis didapatkan dengan nilai korelasi mencapai 0,263 sehingga > 0,263 > 0,254 dengan signifikansinya adalah 0,042 nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat hubungan keterlibatan ayah dalam pengasuhan terhadap kepercayaan diri anak usia 4-5 tahun di TK Siti Khodijah. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah mengkaji faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepercayaan diri anak.