Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Kewaspadaan Nasional Dalam Menghadapi Ancaman Kelangkaan Minyak Goreng Sebagai Bentuk Perwujudan Bela Negara Hazen Alrasyid; Kasim Kasim; George Royke Deksino
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.97 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2664

Abstract

AbstrakIndonesia adalah negara dengan penghasil sawit terbesar di dunia. Sebagai negara penghasil minyak sawit, minyak kelapa sawit Indonesia tidak hanya diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri namun juga merambah ke pasar internasional untuk kegiatan ekspor. Dengan status sebagai negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia, hal ini tentu harus mempertimbangkan unsur kewaspadaan nasional, sebagai upaya dalam melakukan kesiapsiagaan dini dalam menghadapi ancaman. Termasuk ancaman kelangkaan minyak goreng karena dengan kenaikan harga jual minyak goreng akhir-akhir ini, menjadikan minyak goreng sebagai pusat perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab fenomena kelangkaan minyak goreng dan mengetahui bagaimana seharusnya regulasi pemerintah, pelaku industri dan kondisi masyarakat dalam menyikapi fenomena kelangkaan minyak goreng bila dikaitkan dengan unsur kewaspadaan nasional sebagai perwujudan sikap bela Negara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka. Hasil penelitian yang didapatkan adalah Kewaspadaan Nasional adalah konsep yang harus terus hadir dalam sistem penyelenggaraan negara atau sistem nasional kita, dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman, termasuk dalam menghadapi ketidaksiapan dalam penanganan kelangkaan minyak goreng. Sikap Bela Negara sudah seharusnya menjadi dasar dan semangat dalam setiap tindakan. Mental bela Negara diharapkan mampu mengurangi pihak-pihak yang memanfaatkan kondisi kelangkaan minyak goreng untuk kepentingan dan keuntungan pribadi, tetapi sebaliknya kondisi kelangkaan minyak goreng menjadi momentum untuk saling bahu membahu dan bergotong royong menyelesaikan persoalan dari berbagai elemen masyarakat sesuai dengan profesi masing-masing.Kata kunci: Bela Negara, Kelangkaan Minyak Goreng, Kewaspadaan NasionalAbstractIndonesia is the second-largest supplier of palm oil. As the largest palm oil producing country in the world, Indonesian palm oil is not only intended to fulfill the domestic needs but also to fulfill the international market for export activities. With the status as the largest palm oil producing country in the world, this certainly must consider the element of national vigilance, as an effort to take early preparedness in the face of threats. Including the threat of scarcity of cooking oil due to the recent increase in the selling price of cooking oil, making cooking oil the center of attention. This research aims to determine the factors causing the cooking oil scarcity phenomenon and to find out how government regulations, industry players and community conditions should respond to the cooking oil scarcity phenomenon when associated with elements of national vigilance as a manifestation of the attitude of national defense. The method used in this research is a qualitative approach. The data collection technique uses literature study. The results of the research obtained are that National Vigilance is a concept that must continue to be present in the state administration system or our national system, in the encounter of various threats, included in the encounter of unpreparedness in handling the scarcity of cooking oil. The attitude of National Defense should be the basis and spirit in every action. The mental National Defense is expected to be able to reduce parties who take advantage of the scarcity of cooking oil for personal interests and gains, but in another hand, the condition of the scarcity of cooking oil becomes a momentum to help each other and work together to solve problems from various elements of society according to their respective professions.Keywords: National Defense, Scarcity of Cooking Oil, National Precautions
Pengelolaan Sumber Daya Air Dan Food Estate Sebagai Faktor Pendukung Penyediaan Logistik Wilayah Untuk Pertahanan Negara Selfira Salsabilla; George Royke Deksino; Dyah Tribuwana Tungga Dewi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.541 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3021

Abstract

AbstrakSumber Daya Alam dan Buatan merupakan bagian dari Sumber Daya Nasional yang ditransformasikan menjadi logistik wilayah dan cadangan materiil strategis untuk disiapkan menjadi Komponen Pendukung Pertahanan Negara yang secara langsung maupun tidak langsung dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan Komponen Utama maupun Komponen Cadangan dalam menghadapi ancaman militer yang harus disiapkan secara dini dalam rangka Pembangunan Sistem Pertahanan Negara, khususnya pertahanan militer. Sungai dan sarana pengairan merupakan salah satu unsur penting dalam mendukung penyediaan logistik wilayah khususnya bidang pertanian berupa food estate untuk pemenuhan pangan. Tulisan ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan studi kepustakaan dimana sumber data yang digunakan adalah jurnal, artikel, buku dan sumber lain yang relevan.Kata Kunci: Pertanian, Food Estate, Logistik Wilayah AbstractNatural and Artificial Resources are part of National Resources which are transformed into regional logistics and strategic material reserves to be prepared as National Defense Supporting Components which can directly or indirectly be used to increase the strength and capabilities of Main Components and Reserve Components in the face of military threats that must be prepared early in the framework of the Development of the National Defense System, especially military defense. Rivers and irrigation facilities are one of the important elements in supporting the provision of regional logistics, especially in the agricultural sector in the form of food estates for food fulfillment. This paper is a qualitative research using a literature study approach where the data sources used are journals, articles, books and other relevant sources.Keywords: Agriculture, Food Estate, Regional Logistics
Memupuk Nasionalisme Dalam Industri Pertahanan Manan Manan; Gathut Imam Gunadi; George Royke Deksino
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.012 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3025

Abstract

AbstrakDalam mewujudkan komitmen dalam membangun kapabilitas dalam bidang pertahanan, Indonesia melakukan berbagai upaya dalam menetapkan sasaran pokok jangka panjang untuk membangun kemandirian industri pertahanan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menerbitkan UU no. 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Tidak hanya itu saja, Pemerintah juga sudah membentuk Komite Kebijakan Industri pertahanan atau sering disebut dengan KKIP yang bertugas mewujudkan kemandirian Industri pertahanan yang menghubungkan kedua belah pihak yang mmbutuhkan yaitu Alpalhankam dan bagian pengembangan industri strategis dalam negeri. Nasionalisme dalam bidang Industri pertahanan mempunyai kemampuan memproduksi Alpalhankam yang tidak bergantung pada negara lain merupakan target pemerintah Indonesia dalam bidang industri pertahanan yang ada di Indonesia. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa tantangan dalam pemenuhan kebutuhan militer dengan melihat kapasitas industri pertahanan yang ada di Indonesia. Salah satu strategi lainnya adalah dengan membangun dan menanamkan nilai nasionalisme dalam industri pertahanan sehingga upaya tersebut dapat membangun industri pertahanan nasional yang tidak hanya mengembangkan Alpalhankam melalui pengadaan namun juga melalui pemberdayaan industri pertahanan dengan cara penanaman rasa nasionalisme dan bela negara.Kata Kunci: Nasionalisme, Industri Pertahanan, Alpalhankam AbstractIndonesia is currently trying to realize its commitment to building defense capabilities by setting long-term main goals to build the independence of the defense industry. In addition to issuing Law no. 16 of 2012 concerning the Defense Industry, the government also established the Defense Industry Policy Committee (KKIP) which is tasked with realizing the independence of the defense industry by bridging the needs of Alpalhankam and the development of domestic strategic industries. The military embargo imposed by the United States from 1995 to 2005 has made the Indonesian government aware of the importance of the nationalism of strategic industries for the defense system. The nationalism of the defense industry or the ability to produce its defense and security equipment without relying on other countries is one of the targets of the Indonesian government in the defense sector. Nevertheless, there are still some challenges in meeting military needs with the capacity of the defense industry. One strategy in responding to these challenges is to build and instill the values of nationalism in the defense industry so that efforts to empower the national defense industry will not only develop defense equipment through procurement but also through empowering the defense industry by inculcating the values of nationalism in the people involved. in the whole process of activities in the defense industry to state revenue.Keywords: Nationalism, Defense industry, Alpalhankam.
Ceramic Armor as Protective Material in Defense Industry Product: A Literature Review Ary Lestari; Leni Tria Melati; Kasim Kasim; Jupriyanto Jupriyanto; George Royke Deksino
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering Vol 5 No 1 (2023): Motivection : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering
Publisher : Indonesian Mechanical Electrical and Industrial Research Society (IMEIRS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.23 KB) | DOI: 10.46574/motivection.v5i1.175

Abstract

Ceramics are currently widely used in various defense industries. Among them are the purposes of body armor (vests and helmets), vehicle protection, and ballistic protection. This review aims to provide insight into ceramic armor materials including their manufacture, use, and application as protective materials. The method used is a literature review and describes the results of the analysis related to the application of ceramic materials in the form of ceramic armor. The use of ceramic armor materials in defense industry products is proven to provide good performance compared to metal materials, especially in increasing the mobility capabilities of defense personnel. In addition, the use of ceramic armor has initiated the development of lightweight protective materials so that various technologies have been developed to maximize the use of ceramics in the defense industry. Keramik saat ini banyak digunakan dalam berbagai industri pertahanan. Diantaranya untuk keperluan bahan pelindung tubuh (rompi dan helm), pelindung kendaraan, dan pelindung balistik. Review ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang material armor keramik yang meliputi pembuatan, penggunaan, dan aplikasinya sebagai bahan pelindung. Metode yang digunakan adalah literatur review dan mendeskripsikan hasil analisa terkait aplikasi material keramik dalam bentuk ceramic armor. Pemanfaatan material armor keramik pada produk industri pertahanan terbukti dapat memberikan performa yang baik dibandingkan dengan material logam terutama dalam meningkatkan kemampuan mobilitas dari personil pertahanan. Selain itu penggunaan armor keramik telah menginisiasi pengembangan material pelindung ringan sehingga berbagai macam teknologi dikembangkan untuk dapat memaksimalkan penggunaan keramik dalam industri pertahanan.
THE DEVELOPMENT OF THE INDONESIAN DEFENSE INDUSTRY BY USING SYSTEMS THINKING APPROACH Kasim Kasim; George Royke Deksino
Jurnal Pertahanan: Media Informasi ttg Kajian & Strategi Pertahanan yang Mengedepankan Identity, Nasionalism & Integrity Vol 8, No 3 (2022)
Publisher : The Republic of Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jp.v8i3.1770

Abstract

The independence of the national defense industry is crucial in supporting the national defense system to ensure the survival and existence of the nation and state through its impact on defense capability, and national economic, and technological development. But until now there are still phenomena that show the weaknesses of the national defense industry, both in concept and practice. This study aims to explain and analyze the weaknesses of the national defense industry and propose recommendations for solutions to overcome these problems. This study uses a qualitative approach, a methodology that involves interpretation to understand and explain certain phenomena. The analytical tool used is systems thinking, which can see this phenomenon in a bigger, dynamic, and interrelated picture through a system model. The results of this study indicate that the problem we are facing includes a small defense industry’s budget, lacking resources and technology, the need for raw materials, and pseudo-practices by the domestic defense industry. The proposed solution system model demonstrates how to develop the national defense industry by implementing the mandate of (Law of the Republic of Indonesia Number 16 of 2012 Concerning the Defense Industry), introducing defense product innovation through national and international defense industry exhibitions to increase investment opportunities, and implementing (Law of the Republic of Indonesia Number 11 of 2020 Concerning Job Creation) to involve private industry in the development of a strategic defense industry. Finally, the independence of the national defense industry will realize operational readiness into real operational capabilities, so that the independence of national defense will be achieved and the integrity of the sovereignty of the Republic of Indonesia will be maintained. This condition will immediately build the spirit of nationalism of Indonesian citizens. 
Analisis Sejarah dan Kontemporer Gerakan Separatisme di Indonesia Kukuh Adi Nugroho; George Royke Deksino; Arya Dewa Nugroho; Savira Kamarani
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4699

Abstract

Abstrak Artikel ilmiah ini membahas tentang analisis sejarah dan kontemporer gerakan separatisme di Indonesia. Munculnya gerakan separatisme di Indonesia dipengaruhi beberapa faktor, seperti faktor politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Artikel ini menggunakan metode kualitatif lietratur review pendekatan deskriptif-analitis. Dalam literatur sejarah, gerakan separatisme di Indonesia seringkali dikaitkan dengan faktor kebudayaan dan politik. Saat ini, penyebab separatisme lebih didasarkan pada faktor kesenjangan ekonomi, konflik identitas, ketidakpuasan terhadap pemerintah, propaganda, dan intervensi asing. Tantangan dan hambatan dalam upaya penanggulangan gerakan separatisme di Indonesia masih menjadi masalah yang terus dicari solusinya. Dalam upaya mengatasi masalah separatisme di Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti pengakuan terhadap keberagaman, pembangunan daerah, dan dialog dengan pihak-pihak yang terlibat. Peran intelejen dan Regulasi tentang Keamanan Nasional dalam hal ini RUU Kamnas diharapkan dapat mereduksi dan mencegah terjadinya gerakan separatisme di Indonesia. Kata Kunci: Separatisme, Kemananan Nasional, Intelejen, RUU Kamnas.
Defense Philosophy Perspectives on the Action of the Indonesian Defense Forces Army (PETA) in Blitar in Indonesian History Education Curriculum Mochammad Ferdion Firdaus; Agus Sudarya; George Royke Deksino
Jurnal Pertahanan: Media Informasi ttg Kajian & Strategi Pertahanan yang Mengedepankan Identity, Nasionalism & Integrity Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : The Republic of Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jp.v9i2.8894

Abstract

The action of the PETA Army in Blitar in the curriculum of history education in Indonesia is classified as a series of rebellion events. The usage of the phrase rebellion equates the PETA Army Action in Blitar with post-independence rebellion operations. Conceptually, this narrative raises the dilemmatic question of whether heroic actions can be considered acts of rebellion at the same time. From a defense science perspective, the discourse on acts of rebellion is classified as acts of insurgency. An act of rebellion is a criminal act that cannot be allowed. As a result, people are trapped in terms that have negative connotations in describing PETA's heroic struggle in Blitar. Therefore, this paper seeks to straighten out this perspective so that =narratives of history education can be in accordance with defense science. The method used in writing this research uses a descriptive qualitative research method with a literature study approach with a variety of literature on the philosophy of defense, philosophy of conflict, and philosophy of peace. The results show that rebellion against legitimate authorities can be categorized as a criminal act or social pathology and must be combated. Meanwhile, rebellion in the sense of revolution to achieve independence in the view of defense philosophy is an effort to achieve peace in the life and security of a nation. This kind of action is in accordance with defense objectives. Based on this, the actions taken by the PETA Army in Blitar were an independence movement to resist colonialism. This research encourages the adjustment of terms in the narrative of historical learning related to the actions of PETA soldiers in Blitar to be clearer, fairer, and more responsible
TRANSFORMASI SISTEM MAINTENANCE, REPAIR, AND OVERHAUL (MRO) PADA PT DIRGANTARA INDONESIA Hendra Gunawan; Khaerudin Khaerudin; George Royke Deksino; Rudy AG Gultom
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 8 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i8.2023.3737-3741

Abstract

Transformasi sistem Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) memiliki peran krusial dalam industri penerbangan, termasuk di PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sebagai perusahaan manufaktur pesawat terbesar di Indonesia. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis dan merumuskan langkah-langkah strategis guna meningkatkan efisiensi, keandalan, dan kualitas layanan MRO di PT DI. Penelitian menggunakan metode studi literatur dengan menganalisis literatur ilmiah terkini tentang transformasi sistem MRO. Dalam kajian ini, diuraikan tujuh permasalahan yang perlu diidentifikasi dan dianalisis, antara lain kurangnya efisiensi operasional, downtime pesawat yang tinggi, kurangnya transparansi dan informasi, manajemen sumber daya yang tidak efisien, kurangnya kolaborasi dengan pemasok dan pihak terkait, kualitas pekerjaan yang tidak konsisten, serta tantangan regulasi dan kepatuhan. Untuk menghadapi permasalahan tersebut, PT DI dapat mengadopsi teknologi digital dan otomatisasi, merencanakan pemeliharaan terencana dengan baik, memperkuat manajemen sumber daya, meningkatkan kolaborasi dengan pemasok dan pihak terkait, serta menerapkan standar kualitas yang ketat dan memahami regulasi dan persyaratan keselamatan penerbangan. Pelaksanaan transformasi ini akan memerlukan komitmen dan kerjasama dari semua pihak terkait, termasuk manajemen, tenaga kerja, dan mitra bisnis.
STRATEGI PENEGAKAN KEBIJAKAN HILIRISASI NIKEL TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DOMESTIK DAN KEMANDIRIAN INDUSTRI PERTAHANAN Rakha Al-Hakim G; Jupriyanto Jupriyanto; George Royke Deksino; Sovian Aritonang; M. Taufiq Ramadhan
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3305-3311

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis strategi kebijakan pemerintah Indonesia dalam program hilirisasi hasil tambang, khususnya nikel dalam pemenuhan kebutuhan dan kemandirian industri pertahanan. Pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode yuridis normative. Pendekatan masalah pada penelitian ini dilakukan secara teoritis dan formil melalui hukum positif yang berlaku di Indonesia termasuk kebijakan instansi yang berhubungan dengan hilirisasi. Data yang diperoleh untuk menunjang penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, data primer melalui wawancara dengan Kodam Bukit Barisan dan data sekunder menggunakan sumber bacaan meliputi buku, peraturan perundang-undangan baik Undang-Undang, peraturan menteri, serta dasar hukum lain yang masih berlaku, jurnal atau karya tulis ilmiah dan media elektronik yang memiliki kredibilitas. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kebijakan hilirisasi memiliki pengaruh positif terhadap kebutuhan dan inovasi dalam negeri dibidang industri pertahanan, hal ini dilihat dari mulai adanya pengembangan kendaraan listrik oleh Badan Usaha Milik Negara industri pertahanan yakni PT. Perindustrian TNI Angkatan Darat atau PT. PINDAD. Serta strategi yang dilakukan untuk menunjang kebijakan hilirisasi melalui perbantuan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjaga objek vital nasional dan pemenuhan kebutuhan pertambangan khususnya nikel dalam negeri.
KEMANDIRIAN INDUSTRI PERTAHANAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMBANGUNAN KRI PERUSAK KAWAL RUDAL (PKR 10514) Dandy Nugraha; I Nengah Putra Apriyanto; Ade Muhammad; George Royke Deksino; Afpriyanto Afpriyanto; Muhammad Dimas Barazki
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3473-3481

Abstract

Kemandirian industri pertahanan berperan mendukung kekuatan alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI dalam menjalankan tugas operasi. Kemampuan dan kesiapan memproduksi alutsista sebagai indikator kemandirian industri pertahanan ingin ditunjukan oleh PT PAL Indonesia (Persero) dengan membangun kekuatan alutsista TNI AL, yaitu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) berjenis Perusak Kawal Rudal (PKR) 10514 menggunakan basis desain Ship Integrated Geometrical Modularirty Approach (SIGMA). Namun terdapat gap antara target dengan kondisi aktual, PT PAL Indonesia (Persero) harus bekerjasama dengan galangan kapal Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda dalam membangun KRI berjenis PKR 10514 tersebut. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif, bertujuan melakukan konstruksi fenomena atau gap kemudian menemukan dan mengembangkan teori-teori yang dibangun melalui data sekunder. Maka penelitian ini melakukan analisis kesisteman (system thinking) terhadap gap serta analisis strategi dengan metode SWOT untuk menentukan strategi sebagai solusi gap tersebut. Berdasarkan hasil analisis system thinking menunjukan kerjasama luar negeri dalam pembangunan KRI berjenis PKR 10514 dapat meningkatkan kesiapan PT PAL Indonesia (Persero) memproduksi alutsista TNI AL. Kemudian diversifikasi strategi dan melakukan lebih banyak strategi baru yang bersifat taktis dalam membangun KRI berjenis PKR 10514 menjadi strategi terbaik berdasarkan hasil analisis SWOT. Sehingga tercapai kemandirian industri pertahanan dengan kapabilitas SDM dalam penguasaan teknologi tinggi untuk mendukung kekuatan alutsista TNI AL.
Co-Authors Ade Muhammad Adhisty Riani, Ega Afpriyanto Afpriyanto Agus Juniawan Khairi, Agus Juniawan Agus Sudarya Andi Sugiarto Apriyanto, I Nengah Putra Ary Lestari Arya Dewa Nugroho Avira Durrotul Rasyida Dandy Nugraha Dyah Tribuwana Tungga Dewi Fakhruddin Fakhruddin Fikri, Muhammad Khalil Gathut Imam Gunadi Gultom, Rudi AG Guntur Eko Saputro Hariyantana Aygy Yolanda Hazen Alrasyid Hendra Gunawan I Nengah Putra Apriyanto I. B Putra Jandhana I.B Putra Jandhana Ike Yessiwidowati Jayawarsa, A.A. Ketut Jhandhana, Putra Junita Dewi Sari Simanjuntak Jupriyanto Jupriyanto , Jupriyanto Jupriyanto Jupriyanto Jupriyanto Jupriyanto Kasim Kasim Kasim Kasim Kasim Kasim Khaerudin , Khaerudin Khaerudin . Khaerudin Khaerudin Kukuh Adi Nugroho Leni Tria Melati Luhut Simbolon Luhut Simbolon M. Taufiq Ramadhan M. Taufiq Ramadhan Mahardhani Wahyu A Mahatva Yudha, Eka Manan Manan Mochammad Ferdion Firdaus Mohamad Ikhsan Nurulloh Mohamad Ikhsan Nurulloh Muhamad Asvial Muhamad Asvial Muhammad Dimas Barazki Muhammad Taufiq Ramadhan Muhtar Rifai Mulyani Mulyani Nadya Ophelia Nugroho, Vicky Adhityo Nurulloh, Mohamad Ikhsan Pedah, Febryano Handayani Purbaningrat, Bagaskara Wahyu Putra A, I Nengah Putra, I Nengah Rakha Al-Hakim G Rakha Al-Hakim Gobel Rudi AG Gultom Rudy AG Gultom Rudy AG Gultom Ruyat, Yayat Sarjito, Aris Savira Kamarani Selfira Salsabilla Siahaan, Timbul Simanjuntak, Junita Dewi Sari Simbolon, Luhut Sovian Aritonang Surahman Surahman Timbul Siahaan Totok Sumaryanto Florentinus, Totok Sumaryanto Vicky A Nugroho Wentuk, Gito Firman Wulan Nurfitriani Yayat Ruyat Yuniarti Nur Azizah