Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pendekatan nilai tasamuh (toleransi) dalam pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, khususnya penyandang disabilitas intelektual (tunagrahita). Fokus kajian diarahkan pada strategi pengajaran yang diterapkan oleh para pendidik di Sekolah Berkebutuhan Khusus Rumah Pintar, yang berlokasi di Salatiga, Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru, dan siswa, serta studi dokumentasi terhadap arsip dan dokumen sekolah. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan metode triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengkonfirmasi data yang diperoleh dari berbagai narasumber (kepala sekolah, guru, siswa) dan dokumen sekolah untuk memastikan validitas dan konsistensi temuan. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk memperoleh gambaran yang lebih utuh dan obyektif mengenai implementasi nilai-nilai tasamuh dalam praktik pendidikan di sekolah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai tasamuh berhasil diintegrasikan melalui pembelajaran yang dipersonalisasi, pembelajaran kolaboratif, serta penciptaan lingkungan belajar yang suportif. Pendekatan ini terbukti efektif dalam menciptakan suasana kelas yang inklusif, di mana seluruh peserta didik merasa dihargai dan didorong untuk berkembang secara optimal. Penelitian ini juga menekankan pentingnya pelatihan guru serta kerja sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam menumbuhkan nilai-nilai toleransi.Temuan ini memberikan implikasi penting bagi praktik pendidikan inklusif dan dapat menjadi landasan bagi penelitian lanjutan dalam konteks penguatan nilai-nilai moderasi beragama dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus.