Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK HEMODIALISA RSUD PRINGSEWU : Protein Intake Urea and Creatinine in Chronic Kidney Hemodialysis Patients at Pringsewu Hospital Nofiyanti, Alfina; Nurhayati, Aftulesi; Junita, Dera Elva; Ambar Wati, Desti
Media Gizi Pangan Vol 32 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Media Gizi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mgp.v32i1.835

Abstract

Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kondisi gangguan fungsi ginjal yang memengaruhi kesehatan secara signifikan. Hemodialisis merupakan metode pengganti fungsi ginjal untuk mengatasi gejala akibat penurunan laju filtrasi glomerulus. Pengaturan asupan protein pasien GGK dengan hemodialisis perlu diperhatikan, karena konsumsi protein yang tinggi dapat memperberat kerja ginjal dalam mengeluarkan sisa metabolisme, sehingga meningkatkan kadar ureum dan kreatinin. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan asupan protein dengan kadar ureum dan kreatinin pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis di RSUD Pringsewu tahun 2024. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan populasi 423 orang dan sampel 36 responden. Penelitian dilakukan di ruang Alamanda, RPDP, RPDW, dan ruang Hemodialisis pada 29 Mei–26 Juni 2024. Data asupan protein dikumpulkan menggunakan formulir Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Kadar ureum dan kreatinin diperoleh dari hasil laboratorium di buku rekam medis pasien atau pengecekan langsung dengan bantuan perawat dan petugas laboratorium. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara asupan protein dengan kadar ureum (p=0,080) maupun kadar kreatinin (p=0,995). Hal ini disebabkan oleh penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) dan ekskresi urin yang terganggu, sehingga metabolisme protein menghasilkan penumpukan ureum dan kreatinin. Akibatnya, meskipun asupan protein rendah, kadar ureum dan kreatinin tetap tinggi karena penumpukan kembali ke sistem sirkulasi darah.
PERBEDAAN TOTAL GULA PRODUK NATA DE SOYA DENGAN VARIASI PENAMBAHAN GULA: Differences of total sugar nata de soya with variations sugar addition Febyani, Fajarita; Ambar Wati, Desti; Elva Junita, Dera; Khairani, Masayu Dian
Media Gizi Pangan Vol 32 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Media Gizi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mgp.v32i1.1261

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah. Faktor yang mempengaruhi peningkatan gula darah diantaranya asupan makan, khususnya karbohidrat. Diet tinggi karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah. Jenis karbohidrat kompleks tinggi serat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. Nata de soya merupakan pangan fungsional berbahan dasar limbah cair tahu yang mengandung karbohidrat kompleks dan kaya serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gula pasir, gula batu, gula merah, dan gula aren terhadap kandungan total gula nata de soya, sehingga dapat diketahui kandungan total gula yang paling baik dikonsumsi sebagai alternatif pengganti selingan/snack untuk penderita diabetes.Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2024. Limbah cair tahu didapat dari produsen tahu desa Gadingrejo, Pringsewu. Pembuatan nata de soya dilakukan di Perumahan Griya Hanifa, Desa Kurungan Nyawa, Pesawaran. Formula yang digunakan yaitu F0 : gula pasir, F1 : gula batu, F2 : gula merah, dan F3 : gula aren, dengan berat masing-masing 42 gram, dengan lama fermentasi 14 hari. Untuk pengujian kandungan total gula menggunakan metode luff scrholl d an dilakukan di Laboratorium Polinela. Desain yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 kali pengulangan . Analisis uji normalitas data dengan uji Saphiro wilk. Analisis bivariat menggunakan uji one way anova, dan dilanjutkan dengan uji perbedaan nyata dengan post hoc bonferroni.Hasil penelitian diperoleh adanya pengaruh variasi jenis gula terhadap kandungan total gula nata de soya dengan nilai p value 0,001. Uji lanjutan dilakukan untuk melihat perbedaan nyata antar kelompok data, menggunakan Uji Bonferroni, hasilnya terdapat perbedaan nyata kandungan total gula nata de soya dengan nilai p value 0,001.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMILIHAN SUMBER MAKANAN ZAT BESI DAN LILA (LINGKAR LENGAN ATAS) DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI MTs MA’ARIF 18 RU PASIR SAKTI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2024 Wulandari, Desi; Elva Junita, Dera; Ambar Wati, Desti; Ayu Lestari, Lara
Media Gizi Pangan Vol 32 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Media Gizi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mgp.v32i1.1272

Abstract

Anemia merupakan masalah gizi yang paling umum di seluruh dunia terutama disebabkan karena defisiensi zat besi, ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah dibawah normal yaitu kurang dari 12,0 g/dL. Rendahnya pengetahuan makanan sumber zat besi akan berpengaruh terhadap kebutuhan asupan zat gizi dalam sehari, apabila hal ini berlangsung lama dan secara terus menerusakan mempengaruhi status gizi (LILA). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengetahuan pemilihan sumber makanan zat besi dan LILA dengan anemia pada remaja putri di MTs Ma’arif 18 RU Pasir Sakti Lampung Timur. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 15 oktober – 1 november, populasi dalam penelitian berjumlah 174 remaja putri dengan jumlah sampel sebanyak 64 remaja putri anemia yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner pengetahuan pemilihan sumber makanan zat besi, pita LILA (Lingkar Lengan Atas) dan alat kadar hemoglobin Mission. Analisis bivariat yang digunakan adalah Uji Gamma.Hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan pemilihan sumber makanan zat besi kategori kurang 37 responden (57.8%), KEK sebanyak 37 responden (57.8%) remaja putri mengalami anemia ringan sebanyak 42 responden (65.6%). Ada hubungan kuat antara pengetahuan pemilihan sumber makanan zat besi (P = 0,001; r= 0,702) dan LILA (P = 0,002 ; r= 0,690) dengan anemia. Saran peneliti responden agar lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri sehingga bisa memilih makanan yang tinggi zat besi, rutin meminum tablet tambah darah seminggu satu kali serta membiasakan sarapan setiap pagi. Kata Kunci : Pengetahuan, anemia, kadar HB, LILA
Gambaran Daya Terima terhadap Modifikasi Menu Lauk Hewani dan Nabati di RSUD Pringsewu Ambar Wati, Desti; Aprilia Sindi, Mesayu Ade; Pratiwi, Dilla Cindy
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Modifikasi dan standarisasi menu merupakan proses mengubah resep dasar menjadi resep baru untuk meningkatkan nilai gizi makanan, sekaligus memastikan kualitas dan konsistensinya tetap terjaga setiap saat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi yang digunakan adalah seluruh pegawai yang ada di Instalasi Gizi RSUD Pringsewu sebanyak 23 orang. Skala pengukuran cita rasa yang digunakan untuk mengukur uji kesukaan terhadap makanan terdiri dari indikator rasa, penampilan, aroma, tekstur, variasi bahan makanan yang digunakan, kombinasi bahan makanan, bentuk dan potongan, ukuran, suhu dan tingkat kematangan yang kemudian digolongkan dalam kategori Sangat Suka (SS), Suka (S), Tidak Suka (TS), dan Sangat Tidak Suka (STS). Hasil penelitian modifikasi menu yaitu Mandu, Ikan Nila Katsu, Steak Tempe, dan Kembang Tahu Asam Manis. Dari uji tingkat kesukaan didapatkan bahwa rata-rata panelis menyukai hasil modifikasi menu lauk hewani dan nabati yang ditinjau dari segi rasa, penampilan, aroma, tekstur, variasi bahan makanan yang digunakan, kombinasi bahan makanan, bentuk dan potongan, ukuran, suhu dan tingkat kematangan.