Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Kombinasi Pupuk Anorganik dan Air Cucian Beras Terhadap Fikobiliprotein pada Spirulina Sp Nuryadin, Devi Faustine Elvina; Arisandi, Desy; Putri, Anne Mumtaza; Pratama, Ginanjar; Meata, Bhatara Ayi; Haryati, Sakinah; Munandar, Aris; Surilayani, Dini; Udin, Ato
Jurnal Fish Protech Vol 6, No 2 (2023):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v6i2.45906

Abstract

Fikobliprotein merupakan bagian dari Spirulina sp. berisi biopigmen alami seperti fikosianin (CPC), fikoeritrin (FE), dan allofikosainin (APC) yang memiliki banyak manfaat seperti antikanker, antibakteri, antioksidan, antimelanogenik, antidiabetes, dan antiinflamasi. Pemanfaatan peranan tersebut perlu didukung dengan cara melakukan kegiatan kultur dalam keadaan terkontrol dan memperhatikan parameter lingkungannya seperti nutrisi yang tinggi dan kadar nitrogen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk alternatif dari kombinasi pupuk anorganik (urea, plant catalys, giberelic acid) dan air cucian beras terhadap kandungan dari fikobiliprotein pada Spirulina sp. Prosedur analisis yang dilakukan dalam penelitiaan ini, yaitu : 1) pengukuran nilai optical density (OD), 2) analisis konsentrasi fikobiliprotein (fikosianin (PC), fikoeritrin (PE), dan allofikosianin (APC) dengan perlakuan yang diberikan k- (Kontrol negatif) tanpa pupuk; k+ (Kontrol Positif) pupuk walne 0,5 mL; A (1% pupuk anorganik dan 1 mL/L air cucian beras); B (1% pupuk anorganik dan 3 mL/L air cucian beras); C (1% pupuk anorganik dan 5 mL/L air cucian beras); D (1% pupuk anorganik dan 7 mL/L air cucian beras); E (1% pupuk anorganik dan 9 mL/L air cucian beras). Pupuk kombinasi yang digunakan dalam penelitian memberikan pengaruh terhadap proses kultur dan kandungan fikobiliprotein pada Spirulina sp.. Proses panen pada kultur Spirulina sp. dilakukan pada hari ke-5 dari proses kultur dengan hasil terbaik berada pada perlakuan E dengan nilai kadar fikosianin (C-PC), fikoeritrin (PE), allofikosianin (APC), dan fikobiliprotein berturut-turut adalah 0,782±0,153mg/mL, 0,055±0,007 mg/mL, 0,312±0,033, mg/mL, 1,149 mg/mL. Keywords: Pupuk Kombinasi, Fikobiliprotein, Spirulina sp.
Kondisi Ekosistem Mangrove Di Kawasan Ketapang Urban Aquaculture Berdasarkan Indeks Kesehatan Mangrove Azahra, Rahma; Anggraini, Putri Kusumawati; Nuryasin, Adiyat; Hasan, Hasan; Nuryadin, Devi Faustine Elvina
MAIYAH Vol 3 No 1 (2024): Maiyah : Vol. 3 No. 1 Maret 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.maiyah.2024.3.1.11514

Abstract

Ekosistem mangrove adalah ekosistem peralihan antara daratan dan lautan yang didominasi oleh vegetasi mangrove yang toleran terhadap salinitas dan berada didaerah pasang surut. Produktivitas ekosistem mangrove lebih tinggi dibandingkan dengan ekosistem lain dan merupakan mata rantai ekologis yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup yang hidup di perairan sekitarnya. Mangrove memiliki banyak manfaat baik dari segi ekologi, ekonomi, maupun segi sosial. Ketapang Urban Aquaculture merupakan salah satu destinasi ekowisata di Kabupaten Tangerang yang bergerak pada bidang konservasi mangrove yang telah ditanam sejak 2019. Ketapang Urban Aquaculture resmi dibuka pada tahun 2023 dan terletak di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Salah satu tempat wisata alam di Ketapang Urban Aquaculture menawarkan keindahan pohon mangrove dan pemandangan pantai yang indah. Meskipun pengembangan pariwisata menawarkan banyak keuntungan, perlu dilakukan upaya untuk mempertahankan fungsi dan peran yang dimilikinya. Cara yang bisa dilakukan diantaranya adalah dengan memperhatikan kesehatan hutan mangrove untuk mempertahankan fungsi dan peran serta kelestariannya. Dalam mengamati perubahan ekosistem mangrove di masa depan, data kesehatan mangrove dapat digunakan sebagai dasar dalam mempertimbangkan kebijakan yang bisa dilakukan. Hasil analisis diharapkan bermanfaat sehingga dapat memberikan rekomendasi tentang cara mengelola hutan mangrove untuk menjaga kelestarian mereka. Kata kunci: Indeks Kesehatan Mangrove, Ketapang Urban Aquaculture, Mangrove ABSTRACT The mangrove ecosystem is a transitional ecosystem between land and sea dominated by mangrove vegetation which is tolerant of salinity and is located in tidal areas. The productivity of the mangrove ecosystem is higher compared to other ecosystems and is a link in the ecological chain very important for the life of living creatures that live in the surrounding waters. Mangroves have many benefits both in terms of ecology, economy and other aspects social. Ketapang Urban Aquaculture is one of the ecotourism destinations in Tangerang Regency which operates in the field of mangrove conservation has planted since 2019. Ketapang Urban Aquaculture will officially open in 2023 and is located in Ketapang Village, Mauk District, Tangerang Regency. One of Natural tourist attractions in Ketapang Urban Aquaculture offer the beauty of trees mangroves and beautiful beach views. Despite development tourism offers many benefits, efforts need to be made to maintain its functions and roles. Ways that can be done one of them is by paying attention to the health of mangrove forests maintain its function and role and sustainability. In observing changes in the mangrove ecosystem in the future, mangrove health data can used as a basis for considering policies that can be implemented. It is hoped that the results of the analysis will be useful so that they can provide recommendations about how to manage mangrove forests to maintain their sustainability. Keywords: Mangrove Health Index, Ketapang Urban Aquaculture, Mangrove
ANALYSIS OF Pseudomonas aeruginosa AND Bacillus subtilis BACTERIA GROWTH IN KNO3 FERTILIZER MEDIA AS NITROGEN BIOREMEDIATION AGENT Hasanah, Afifah Nurazizatul; Radityani, Fitri Afina; Nuryadin, Devi Faustine Elvina; Sipahutar, Yesika; Nadia, Putri; Gracia, Jeaneatte; Oktavia, Sella
Jurnal Harpodon Borneo VOLUME 16 NO.2 OKTOBER 2023
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v16i2.4230

Abstract

Increased population growth is the main cause of increased waste in the environment, especially in water. Increased population growth is the main cause of increased waste in the environment, especially in water. Ammonia, nitrite, and nitrate are forms of inorganic nitrogen, which if they exceed water quality standards, can pollute the environment and are toxic to aquatic biota. However, the toxicity of nitrogen compounds in water can be controlled by microorganisms through nitrification and denitrification processes. In this study, two types of bacteria were used as biological agents in the bioremediation process, Pseudomonas aeruginosa and Bacillus subtilis, which grown anaerobically in media that has been added by KNO3 as a pollutant for 8 days. The results obtained showed that B. subtilis survived for 7 days before entering the cell death phase on the 8th day, while Pseudomonas aeruginosa survived for 5 days and entered the cell death phase on the 6th day. Meanwhile, based on its ability to reduce nitrate, B. subtilis can reduce it up to 99.42%, while P. aeruginosa can reduce it up to 98.26% in 8 days.
Microplastic Characteristics of Indian Scad (Decapterus ruselli) and Tilapia (Oreochromis niloticus) at Rau Market, Serang City, Banten: Karakteristik Mikroplastik pada Ikan Layang (Decapterus ruselli) dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Pasar Rau, Kota Serang Aryani, Desy; Afifah Nurazizatul Hasanah; Radityani, Fitri Afina; Nuryadin, Devi Faustine Elvina; Azkia, Lana Izzul
Habitus Aquatica Vol 4 No 1 (2023): Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/HAJ.4.1.1

Abstract

Mikroplastik dapat mencemari air, tanah, tumbuhan, hewan, hingga manusia. Sumber limbah mikroplastik di perairan tawar antara lain dari industri, pertanian, dan aktivitas antropogenik di mana keseluruhannya dapat menjadi sumber pencemaran mikroplastik di laut. Ikan nila (Oreochromis niloticus) dan ikan layang (Decapterus ruselli) merupakan ikan omnivora yang hidup di kolom air, di mana ikan nila dibudidayakan di perairan tawar sedangkan ikan layang ditangkap di laut. Proses identifikasi mikroplastik menggunakan mikroskop. Sebanyak 158 mikroplastik telah ditemukan pada insang, lambung, dan usus ikan nila, sedangkan sebanyak 411 mikroplastik pada insang, lambung, dan usus ikan layang. Jumlah mikroplastik jenis fragmen pada insang, lambung, dan usus ikan mendominasi, berasal dari fragmentasi plastik bahan polipropilen dan polietilen. Jenis mikroplastik terbanyak kedua adalah fiber, dikenali dari bentuknya yang panjang dan menyerupai tali atau benang berasal dari serat jaring serta peralatan rumah tangga. Pada ikan, mikroplastik jenis fiber dapat menggumpal atau membetuk simpul yang dapat memblokir saluran pencernaan dan menghalangi jalan masuknya makanan. Mikroplastik jenis film ditemukan dengan jumlah yang paling sedikit pada ketiga organ ikan yang di analisis. Jenis ini diidentifikasi sebagai polimer polietilen yang berbentuk lembaran tipis hasil degradasi plastik kemasan, memiliki densitas paling rendah dari tipe mikroplastik lainnya.
GERAKAN AKSI BERSIH PANTAI SEBAGAI WUJUD KEPEDULIAN MENJAGA LINGKUNGAN DI PULAU PANJANG KABUPATEN SERANG, BANTEN Munandar, Erik; Pratama, Ginanjar; Azkia, Lana Izzul; Syafrie, Hendrawan; Hasanah, Afifah Nurazizatul; Khalifa, Muta Ali; Meata, Bhatara Ayi; Susanto, Adi; Supadminingsih, Fahresa Nugraheni; Nuryadin, Devi Faustine Elvina; Aryani, Desy; Radityani, Fitri Afina
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 6 No 2 (2024): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jme.v6i2.7307

Abstract

Pulau Panjang merupakan salah satu pulau yang berada di wilayah Teluk Banten, menjadi salah satu jalur laut strategis, termasuk dalam Wilayah Zona Ekonomi Ekslusif Kabupaten Serang, dan menjadi tujuan objek wisata khususnya pantai. Sampah yang berada di pantai akan meningkat seiring dengan peningkatan kegiatan. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan pantai dengan tidak membuang sampah sembarangan ataupun membersihkan sampah kiriman. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengklasifikasi jenis sampah yang ada di pulau Panjang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah partisipatif masyarakat dalam kegiatan aksi bersih dan klasifikasi jenis sampah yang berada di Pulau Panjang. Hasil yang diperoleh yaitu peserta aksi bersih ini diikuti 60 orang peserta yang terdiri atas mahasiswa, masyarakat dan dosen, serta sosialisasi yang terselenggara dengan baik dengan indikator masyarakat yang lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Aksi bersih pantai berhasil mengangkut sekitar 20 kantong sampah menunjukan adanya peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan pantai di Pulau Panjang.
Empowerment of female fishermen in Tanggul Jaya Village, Serang Banten in making organic bar soap based on sea salt and ecoenzyme Nuryadin, Devi Faustine Elvina; Hasanah, Afifah Nurazizatul; Rosad, Rosad; Mainaki, Abdul Muid; Ramadhan, Gilang
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 4 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i4.31845

Abstract

Tanggul Indah Village is a village located Banten Village, Kasemen District, which is not far from the main city of Serang. This village is a coastal area with the majority of its people working as fishermen. The initial issue arose due to the use of cleaning agents such as sodium lauryl sulfate (SLS) soap which can have a negative impact on the environment. In addition, another problem is the large amount of unprocessed organic waste in the village environment. So that a community service program was carried out which aims to empower groups of women fishermen in Tanggul Indah Village through training in making organic soap based on sea salt and ecoenzyme with specific objectives to be achieved including a) management of household waste that can be used as ecoenzyme as a basic ingredient in making organic soap; b) training in making organic bar soap. The implementation method is carried out through stages, namely a) management of organic waste into ecoenzyme products; b) utilization of sea salt as a complementary ingredient in making environmentally friendly organic soap; c) empowerment and training of women fishermen in making organic bar soap. This training has gone well and received a positive response from the service participants. The active participation of each fisherwoman in every stage of the activity reflects the high enthusiasm and concern for environmental issues.
PELATIHAN PEMBUATAN SABUN DARI CANGKANG KERANG HIJAU DAN SPIRULINA PADA MASYARAKAT DESA TANGGUL INDAH, SERANG, BANTEN Nuryadin, Devi Faustine Elvina; Hasanah, Afifah Nurazizatul; Yanuarti, Rini; Pratama, Ginanjar
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 8 No 1 (2025): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jme.v8i1.7694

Abstract

Desa Tanggul Indah merupakan salah satu wilayah pesisir yang memiliki usaha rumah kupas kerang hijau. Setiap harinya, usaha tersebut menghasilkan sekitar 50kg cangkang kerang basah yang dibuang begitu saja di sekitar rumah kupas. Hal itu terlihat dari banyaknya cangkang kerang yang menumpuk di beberapa titik di wilayah tersebut. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk mengatasi hal tersebut dengan cara membuat cangkang kerang menjadi bernilai ekonomis. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat mengolah cangkang kerang menjadi sabun batang yang dikombinasikan dengan Spirulina untuk meningkatkan zat aktifnya di Desa Tanggul Indah. Kegiatan ini dilakukan dengan cara melatih masyarakat yang berjumlah 15 orang secara deep learning dalam membuat sabun batang. Proses transfer knowledge dilakukan secara langsung menggunakan metode ceramah dan praktik. Metode evaluasi dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan melalui kuesioner, untuk melihat perubahan pemahaman untuk pembuatan sabun. Hasil yang didapatkan yaitu meningkatnya pemahaman masyarakat Desa Tanggul Indah sebesar 100% terhadap cara membuat sabun batang yang berasal dari cangkang kerang hijau dan Spirulina. Selain itu, masyarakat juga sudah bisa membuat sendiri sabun batang tersebut.