Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Perbandingan Keanekaragaman Crustacea Pada Karang Mati Dan Pesisir Wilayah Timur Pulau Tarahan Maulana Waliuddin, Rifqi; Indriyawati, Fharikha; Maulida, Meilisa; Candraningtiyas, Serlina; Sayyida Nafisa, Devina; Saad, Moch; Nurazizatul Hasanah, Afifah; Santoso, Prakas
JKP - Jurnal Kelautan dan Pesisir Vol. 2 No. 1 (2025): Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Kelautan dan Pesisir
Publisher : JKP - Jurnal Kelautan dan Pesisir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Tarahan, yang terletak di wilayah timur Kabupaten Serang, Banten, merupakan kawasan pesisir yang masih relatif alami dan kaya akan keanekaragaman biota laut. Crustacea merupakan bagian penting dari rantai makanan laut dan menunjukkan seberapa baik lingkungan perairan. Untuk mengukur kualitas air, parameter Dissolved Oxygen (DO) dan Biochemical Oxygen Demand (BOD) digunakan. Sampel diambil menggunakan tangan (handpick) Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi spesies berbeda di masing-masing habitat. Di pesisir ada 12 spesies dengan lebih banyak individu daripada Pilumnus leach, sedangkan di karang mati ada 8 spesies dengan lebih banyak individu daripada Coenobita spp. Nilai indeks keanekaragaman (H') di kedua lokasi sedang (1,94 di pesisir dan 1,96 di karang), dan indeks dominansi (C') rendah (0,1) menunjukkan komunitas yang stabil tanpa spesies yang mendominasi. Kualitas air di seluruh stasiun berada dalam kategori yang mendukung kehidupan akuatik, berdasarkanengukuran DO dan BOD. Dengan DO tertinggi 6,9 mg/L dan BOD tertinggi 1,1 mg/L, keduanya berada di bawah batas wajar. Hasil ini menunjukkan bahwa distribusi dan kelimpahan spesies Crustacea dipengaruhi oleh perbedaan habitat dan kualitas air. Keanekaragaman hayati di daerah pesisir dan karang mati sangat didukung oleh substrat kompleks, bahan organik, dan oksigen terlarut.  
Keanekaragaman Arthopoda pada Ekosistem Lamun di bagian Timur Pulau Tarahan, Kabupaten Serang, Banten Fa, Mujadida; Safina, Nazmi; Setiawan, Tito; Purnamasari, Retno; Shalsabila, Kayla; Hasanah, Afifah; Santoso, Prakas; Saad, Moch
JKP - Jurnal Kelautan dan Pesisir Vol. 2 No. 1 (2025): Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Kelautan dan Pesisir
Publisher : JKP - Jurnal Kelautan dan Pesisir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Tarahan, Banten, memiliki potensi kekayaan ekosistem pesisir, termasuk padang lamun dan berbagai keanekaragaman hayati lainnya. Tetapi informasi ilmiah tentang keanekaragaman Arthropoda dan kondisi lamun di sana masih minim, sehingga peneliti melakukan penelitian tentang informasi keanekaragaman Arthropoda dan kondisi lamun di Pulau Tarahan. Melalui teknik purposive sampling dengan mempertimbangkan kerapatan dan distribusi lamun di area penelitian, hasil penelitian menunjukkan adanya spesies lamun dominan Thalassia Hemprichii dengan skor indeks kesehatan ekosistem lamun (IKEL) sebesar 0,25 yang menunjukkan kondisi sangat buruk akibat rendahnya tutupan dan kepadatan lamun. Indeks keanekaragaman arthropoda Shannon-Wiener (H') sebesar 3,07 menunjukkan keanekaragaman yang tinggi dengan dominasi kelas Gastropoda (15 jenis). Namun, indeks keseragaman (E = 0,11) menunjukkan keanekaragaman spesies yang tidak seragam, berbanding dengan indeks dominansi (D) yang membenarkan dominansi Gastropoda atas kelas lainnya.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DESA LONTAR, KABUPATEN SERANG, BANTEN MELALUI PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK SURVEI PEMETAAN POTENSI DESA PESISIR Prabowo, Nico Wantona; Saputra, Julian; Jasmine, Agitha Saverti; Khalifa, Muta Ali; Supadminingsih, Fahresa Nugraheni; Munandar, Erik; Pratama, Ginanjar; Dewantara, Esza Cahya; Saad, Moch; Santoso, Prakas; Hasanah, Afifah Nurazizatul; Aryani, Desy; Azkia, Lana Izzul; Meata, Bhatara Ayi; Syafrie, Hendrawan
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 7 No 2 (2025): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jme.v7i2.7097

Abstract

Masyarakat pesisir memiliki peran penting dalam pengelolaan sumber daya pesisir yang berkelanjutan. Namun, keterbatasan akses terhadap teknologi dan pengetahuan dalam pemetaan sumber daya pesisir sering menjadi kendala dalam pengambilan keputusan berbasis data. Penelitian ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pesisir Desa Lontar, Kabupaten Serang, Banten, melalui peningkatan kemampuan teknik survei dan pemetaan potensi desa pesisir. Metode yang digunakan meliputi pelatihan teori dan praktik survei lapangan, penggunaan teknologi Global Positioning System (GPS), analisis citra satelit, serta pengolahan data spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta pelatihan, yang terdiri dari perangkat desa, nelayan, dan masyarakat pesisir, mengalami peningkatan pemahaman terhadap teknik survei dan pemetaan. Peta penggunaan lahan yang dihasilkan mencakup informasi tentang ekosistem mangrove, tambak, pemukiman, serta utilitas lainnya. Evaluasi pasca-pelatihan menunjukkan bahwa 85% peserta mampu menggunakan GPS dan perangkat lunak pemetaan secara mandiri. Hasil dari kegiatan ini tidak hanya memberikan gambaran mengenai teknik survei pemetaan, tetapi juga ikut membantu pemerintah khususnya melalui perangkat desa dalam hal upaya pengayaan/pembaruan data dan informasi guna pengelolaan wilayah pesisir secara berkelanjutan.
Substrate Complexity Drives Hermit Crab (Diogenidae) Diversity and Ecological Flexibility Across Sand, Rubble, and Coral Habitats in Tarahan Island, Indonesia Santoso, Prakas; Nurseha, Melly; Rini, Chentia A.; Budi, Arief; Aurora, Hanisya; Zaidaniansyah, Muhammad A.; Hasanah, Afifah N.; Anggraini, Nurlita P.; Budiman, Aziz; Jasmine, Agitha S.; Siregar, Raissha A.; Amri, Ulil
Aceh Journal of Animal Science Vol 10, No 2 (2025): June 2025
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/ajas.10.2.46497

Abstract

Research on the role of benthic substrates in shaping hermit crab communities along coastlines remains relatively limited, despite the important role this group plays in coastal benthic ecosystems. This study counducted in April 2025, aimed to examined the relationship between substrate characteristics sand, coral rubble, and coral reefs and the distribution and community structure of hermit crabs of the family Diogenidae along the northwestern coast of Tarahan Island, Indonesia. A total of 58 individuals consisting of 9 hermit crab species were identified across the three habitat types, with the highest species richness and abundance found in the rubble habitat, which exhibited high porosity and microhabitat heterogeneity. Community analysis using ANOSIMS showed R value of -0.002 and a p-value of 0.48 revealed an overlap in species composition among habitat types however, SIMPER analysis certain species such as Clibanarius striolatus consistently dominated habitats with high structural complexity, while others like Clibanarius signatus showed a specific preference for coral-sand habitats. This variation in habitat preference reflects a spectrum of ecological strategies, ranging from specialists to generalists, within the hermit crab community studied. The findings highlight the importance of substrate diversity and integrity in supporting the ecological flexibility, stability, and sustainability of hermit crab communities in dynamic coastal ecosystems
IDENTIFICATION OF THE PRESENCE OF DUGONG, SEAGRASS HABITAT, AND THREATS IN THE WATERS OF BANTEN PROVINCE Khalifa, Muta Ali; Saad, Moch; Santoso, Prakas; Prabowo, Nico Wantona; Jasmine, Agitha Saverti; Dewantara, Esza Cahya
Aurelia Journal Vol 6, No 2 (2024): October
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v6i2.15021

Abstract

The waters of Banten Province are one of the habitats of Dugong and many other protected species because it is supported by the many seagrass ecosystems found. The purpose of this study was to identify the presence, seagrass beds, dugong, other protected species, and their threats in Banten Waters. Information data regarding the presence of dugong, threats to dugong, community perceptions regarding dugong and seagrass beds, as well as additional information on other protected species (such as turtles, dolphins, sharks and whales) were taken by conducting in-depth interview methods to respondents. The interview questionnaire was based on the CMS-UNEP standardized dugong questionnaire. The number of respondents was determined with a proportion of 70% in locations with strong dugong information and the rest in neighboring locations. The results showed that dugong, dolphins, turtles, sharks and whales were found in Pandeglang Waters. While in Serang Waters dugong, porpoise, dolphin, turtle and whale shark were found. Threats to the life of dugong and other biota in Pandeglang Waters are the presence of gill net fishing gear and sero, if there is a dugong caught, it is not sold for food but sold to Sea World Ancol under the pretext of rescue.  There are two threats in Serang: poachers from the Wadas area and the construction of an international port that changes habitat, pollutes, and can cause accidents. Seagrass beds can be found almost along the entire coast of Pandeglang and Serang. The main threat to seagrass beds is environmentally unfriendly coastal change.
Keanekaragaman, Keseragaman, Dan Dominansi Biota Karang Pada Sisi Timur dan Barat Pulau Tarahan, Kecamatan Bojonegara, Banten Futri, Adelia; Rabbani, Ahmad Riza; Nuari, Dini Fat Zhara; Nugroho, Cahyo Sandy; Sinaga, Christian Firdotua Pangihutan; Firdaus, Aditya Putra; Hasanah, Afifah Nurazizatul; Santoso, Prakas; Saad, Moch; Rabbani, Riza
JKP - Jurnal Kelautan dan Pesisir Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Kelautan dan Pesisir
Publisher : JKP - Jurnal Kelautan dan Pesisir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Tarahan merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di Utara provinsi Banten. Letak dari Pulau Tarahan tidak terlalu jauh dari kawasan industri yang berada di sekitar Bojonegara, Banten. Karena letaknya yang dekat dengan kawasan industri itu membuatnya rentan terdampak pencemaran yang mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi biota yang hidup di karang mati di Pulau Tarahan, Banten. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi biota pada karang mati yang ada di Pulau Tarahan, Banten. Penelitian ini berfokus pada 2 titik stasiun yaitu sisi Barat dan sisi Timur Pulau Tarahan. Metode yang digunakan adalah metode random sampling. Penelitian ini menemukan pada sisi Barat dan Timur pulau terdapat beberapa persamaan dan perbedaan spesies dari sampel karang mati yang diambil. Pada stasiun Barat ditemukan 4 filum dengan total 24 spesies dan pada stasiun Timur ditemukan 4 filum dengan total 21 spesies. Berdasarkan hasil penghitungan nilai indeks keanekaragaman stasiun Barat adalah 2,83 sedangkan untuk stasiun Timur adalah 2,55. Untuk indeks keseragaman stasiun Barat adalah 0,90 sedangkan untuk stasiun Timur adalah 0,84. Nilai indeks dominansi tertinggi ditemukan pada stasiun Timur dengan nilai 0,12 sedangkan untuk stasiun Barat adalah 0,08. Setelah mengetahui nilai dari indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi pada stasiun Barat dan stasiun Timur dapat dikaitkan dengan kondisi perairan pada Pulau Tarahan untuk diambil kesimpulan apakah biota pada karang mati tersebut terbilang stabil atau tidak.