Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Deteksi Dini Dan Edukasi Penyakit Degeneratif Di Kelurahan Suangga Kota Makassar Hernawati Basir; Rusmin Rusmin; Raymond Arief Noena; Yusriyani Yusriyani; Zakiah Thahir; Andi Tenriugi Daeng Pine; Nurul Hidayah Base
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 2, No 2 (2021): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1653.001 KB) | DOI: 10.32382/jpk.v2i2.2454

Abstract

Degenerative disease is a health condition when a person's body has experienced a decrease in the function of the body's organs. This is mostly caused by an unhealthy lifestyle. This community service is carried out to assist the government in improving public health by conducting free health checks and health education related to degenerative diseases. This activity is in collaboration with a 3rd party, namely the Firara Clinic, the management of Daya Dinamika Healthcare, in their medical examination. The method of service carried out is by conducting free health checks, namely checking blood pressure, cholesterol, blood sugar, and uric acid as well as providing counseling to increase public understanding and awareness of the importance of maintaining health from an early age so that it can prevent the occurrence of degenerative diseases (hypertension, diabetes mellitus, , uric acid, and cholesterol). Based on the activities that have been carried out, it is known that the people of Suangga Sub-district, Makassar City have great enthusiasm for education and early detection of degenerative diseases which are carried out with a percentage of the number of participants as much as 75% which is dominated by the female gender. The participants who took the free health check were 65 people with data on 32 people aged 20-40 years and 33 people aged over 40-60 years. Participants who experience degenerative diseases such as hypertension, cholesterol, and gout are caused by unhealthy lifestyles and age factors that cause a person to get degenerative diseases.                                                                                     Keywords: Detection; education; degenerative disease; Suangga Sub-district; Makassar CityPenyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan  saat tubuh seseorang  telah mengalami penurunan fungsi organ tubuh. Hal ini kebanyakan disebabkan oleh pola hidup tidak sehat. Pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis dan penyuluhan kesehatan terkait penyakit degeneratif. Kegiatan ini bekerjasama dengan pihak ke-3 yaitu Klinik Firara managemen Daya Dinamika Healthcare dalam pemeriksaan kesehatannya. Metode pengabdian yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengecekan kesehatan gratis yakni pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, gula darah, dan asam urat serta pemberian penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit degeneratif (hipertensi, diabetes mellitus, asam urat, dan kolesterol). Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan diketahui bahwa masyarakat Kelurahan Suangga Kota Makassar memiliki antusias yang besar terhadap edukasi dan deteksi dini penyakit degeneratif yang dilakukan dengan persentase jumlah peserta sebanyak 75% yang lebih didominasi dari jenis kelamin perempuan. Peserta yang mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis sebanyak 65 orang dengan data 32 orang yang berusia 20-40 tahun dan 33 orang yang berusia di atas 40-60 tahun. Peserta yang mengalami penyakit degeneratif seperti hipertensi, kolesterol, dan asam urat disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat dan faktor usia yang menyebabkan seseorang dapat terkena penyakit degeneratif.Kata kunci: Deteksi; edukasi; penyakit degeneratif; Kelurahan Suangga; kota Makassar
Uji Karakteristik Dan Sifat Mekanik Plastik Biodegradable Dari Batang Pisang (Musa paradisiaca) Dengan Variasi Konsentrasi Selulosa Andi Tenriugi Daeng Pine; Nurul Hidayah Base
Media Farmasi XXX Vol 17, No 2 (2021): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v17i2.2271

Abstract

Biodegradable plastics are polymers that easily degraded by microorganisms. Plastics are obtained by mixing starch with cellulose derived from banana stems (Musa paradisiaca) and other biopolymers. This study aims to utilize kepok banana stems as raw material for the manufacture of biodegradable plastics with varying concentrations of cellulose. This experimental research was carried out by formulating the content of biodegradable plastic in three variations of cellulose concentration, F1 (100,000 ppm), F2 (150,000 ppm), and F3 (200,000 ppm) and then carried out characteristic tests including organoleptic tests, morphological tests, cluster testsfunction and mechanical properties of plastics which include tensile tests, swelling tests, and biodegradation tests using appropriate tools and methods. Results are processed based on qualitative and quantitative data with certain formulas. The result is that kepok banana stems can be made as raw material for making biodegradable plastic. biodegradable plastics from cellulose and starch of banana stems kepok have different organoleptic characteristics in terms of color, namely plastic F1 is whiter, smoother, and flexible than F2 and F3, morphological characteristics with SEM show that the density of cellulose in F1 is rare and doesnot accumulate compared F2 and F3 and the functional group test of the compounds looked the same results of the plastic mechanical test showed that all plastics not eligible the SNI requirements for the tensile test, 24.7-302 MPa, but F1 and F2 eligible for the elongation percentage, 21-220%, F2 and F3 plastics eligible swelling test requirements, maximum of 99%, and biodegradability test showsThe three plastic formulas can decompose in a fast time, starting from the 5th day to the 32nd day. Biodegradable plastic formula from banana stems which has better properties in terms of organoleptic, tensile test and percent elongation, swelling test, and biodegradability test is with a cellulose concentration of 150,000 ppm.Keywords: characteristics, mechanics, plastic, biodegradable, banana stemPlastik biodegradable adalah polimer yang mudah terdegradasi oleh mikroorganisme. Plastik diperoleh dengan mencampurkan pati dengan selulosa yang berasal dari batang pisang (Musa paradisiaca) dan biopolimer lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan batang pisang kepok sebagai bahan baku pembuatan plastik biodegradable dengan variasi konsentrasi selulosa. Penelitian eksperimental ini dilakukan dengan cara memformulasikan kandungan plastik biodegradable dalam tiga variasi konsentrasi selulosa yaitu F1(100.000 ppm), F2 (150.000 ppm), dan F3 (200.000 ppm) dan selanjutnya dilakukan uji karakteristik meliputi uji organoleptik, uji morfologi, uji gugus fungsi dan sifat mekanik plastik yang meliputi uji daya tarik, uji ketahanan air, dan uji biodegradasi plastik dengan menggunakan alat dan metode yang sesuai. Hasil penelitian diolah berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif dengan rumus tertentu. Diperoleh hasil yaitu batang pisang kepok dapat dibuat sebagai bahan baku pembuatan plastik biodegradable. Plastik biodegradable dari selulosa dan pati batang pisang kepok memiliki perbedaan karakteristik organoleptik dari segi warna yaitu plastik F1 lebih putih, lebih halus, dan agak lentur dibandingkan F2 dan F3, ciri morfologi dengan SEM menunjukkan kerapatan selulosa pada F1 jarang dan tidak menumpuk dibandingkan F2 dan F3 dan uji gugus fungsi senyawa pada ketiga formula tampak sama. Hasil uji mekanik plastik menunjukkan semua plastik tidak memenuhi syarat SNI untuk uji tarik yaitu 24,7 – 302 MPa namun F1 dan F2 memenuhi syarat persentasi elongasi yaitu 21 – 220%, plastik F2 dan F3 memenuhi syarat uji ketahanan air yaitu maksimal 99%, dan uji biodegradabilitas menunjukkan ketiga formula plastik dapat terurai dalam waktu yang cepat yaitu mulai dari hari ke-5 hingga hari ke-32. Formula plastik biodegradable dari batang pisang yang memiliki sifat lebih baik dari segi organoleptik, uji tarik dan persen elongasi, uji ketahanan air, dan uji biodegradabilitas adalah dengan konsentrasi selulosa sebesar150.000 ppm.Kata kunci: karakteristik, mekanik, plastik, biodegradable, batang pisang
PENGUJIAN EKSTRAK KELUWAK TERHADAP AKTIVITAS REPRODUKSI DENGAN MODEL Drosophila melanogaster Nurul Hidayah Base; Mufidah Murdifin; Firzan Nainu
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 23 No. 1 (2019): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.154 KB) | DOI: 10.20956/mff.v23i1.6470

Abstract

Keluwak merupakan hasil fermentasi secara alami dari biji Pangi (Pangium edule Reinw) yang mengandung senyawa yang bersifat sebagai antioksidan. Senyawa antioksidan dapat mempengaruhi kondisi penuaan sel dalam tubuh dengan cara menangkal radikal bebas penyebab stress oksidatif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak keluwak terhadap aktivitas reproduksi Drosophila melanogaster. Dalam penelitian ini digunakan lalat jantan dan lalat betina yang diberi pakan normal (kontrol sehat), ekstrak keluwak 1,25% dan vitamin C selama 15 hari. Selanjutnya, jumlah total pupa dan jumlah lalat dewasa yang berhasil berkembang dari pupa dihitung setiap tiga hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak keluwak 1,25 % dan vitamin C dapat meningkatkan jumlah pupa dan anak dibandingkan dengan kontrol sehat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol keluwak dapat meningkatkan aktivitas reproduksi Drosophila melanogaster
PEMANFAATAN LIMBAH MINYAK JELANTAH MENJADI SABUN CUCI PIRING YANG AMAN DIGUNAKAN A Tenriugi Daeng Pine; Yuyun Sri Wahyuni; Nurul Hidayah Base; Yusriyani; Maulana Imansyah Zulkarnain
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT YAMASI Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Yamasi
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.925 KB) | DOI: 10.59060/jpmy.v2i1.273

Abstract

Waste cooking oil has been a household waste that is not utilized so it can pollute the environment. The activities carried out aim to provide education and skills in making dish soap from waste cooking oil. Community service activities in Sunggumanai Village, Pattallassang District, Gowa Regency. Community service activities are carried out in the form of direct training for PKK mothers and housewives who live in the area. The soap made from used cooking oil was then tested on the foam and its cleaning ability and a debriefing and questionnaire was conducted on the participants who attended the training. Training on making dishwashing soap from used cooking oil received a positive response and provided knowledge and skills to the people of Sunggumanai Village in processing waste cooking oil into dishwashing soap that is safe to use.
Efektifitas Rebusan Daun Kersen (Muntingia calabura L) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Mencit (Mus musculus) - Hendra Stevani; - Nurul Hidayah Base; - Husnul Afifa Thamrin***)
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.678 KB)

Abstract

Rebusan Daun Kersen secara empiris telah banyak digunakan oleh masyarakat, tetapi belum terbukti efektivitasnya secara ilmiah sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas rebusan Daun Kersen terhadap penurunan kadar glukosa darah dan untuk mengetahui konsentrasi rebusan Daun Kersen yang efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode induksi glukosa. Menggunakan mencit jantan 15 ekor yang dibagi dalam 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3 ekor mencit jantan. Kelompok 1 sebagai kontrol diberi aqua destilata, kelompok 2 sebagai pembanding diberi suspensi glibenklamid, kelompok 3, 4, dan 5 secara berurut diberi rebusan Daun Kersen 5%, 10%, dan 15%. Pada menit ke 30, 45, 60, 90, 120 dilakukan pengukuran kadar glukosa darah dengan menggunakan glukometer. Hasil penurunan rata-rata kadar glukosa darah pada rebusan Daun Kersen konsentrasi 5%, 10%, dan 15% adalah 47,3 mg/dl, 92,6 mg/dl, dan 98 mg/dl. Analisa statistik menunjukkan penurunan kadar glukosa yang efektif pada rebusan Daun Kersen dengan konsentrasi 15%.Kata Kunci : rebusan Daun Kersen, kadar glukosa darah, mencit
IDENTIFIKASI KANDUNGAN SENYAWA FLAVONOID EKSTRAK KULIT BUAH JERUK BALI (Citrus maxima Merr.) SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Nurul Hidayah Base
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.87 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian identifikasi kandungan senyawa flavonoid ekstrak kulit buah jeruk Bali (Citrus maxima Merr.) secara Kromatografi Lapis Tipis. Penelitian ini adalah penelitian observasi laboratorium dengan tujuan untuk mengidentifikasi kandungan flavonoid pada kulit jeruk bali  yang diekstraksi secara maserasi menggunakan cairan penyari etanol 96%. Pada hasil penelitiandiperoleh rendemen ekstrak etanol kulit jeruk Bali sebesar 18%, uji reaksi warna dan metode kromatografi lapis tipis, ekstrak etanol kulit buah jeruk Bali positif mengandung senyawa flavonoid dengan nilai Retardation factor (Rf) 0,85 cm.Kata Kunci : identifikasi, flavonoid,Jeruk Bali, Maserasi, Kromatografi Lapis Tipis
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) TERHADAP Streptococcus mutans Ratna Ratna; Nurul Hidayah Base; Dwi Rezky Husnul
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.118 KB)

Abstract

Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) dipercaya masyarakat dapat dimanfaatkan sebagai obat sakit gigi. Karies gigi disebabkan karena penumpukan plak. Plak tersusun atas bakteri Streptococcus mutans dan makanan yang mengandung gula. Berdasarkan penelitian sebelumnya daun rambutan mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan tanin yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak daun rambutan dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Pengujian penghambatan dilakukan dengan metode difusi menggunakan kertas cakram dan Nutrient Agar (NA) dengan masa inkubasi 1 x 24 jam pada suhu 370C. Hasil penelitian ini menunjukkan Ekstrak Etanol Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) memiliki zona hambat dengan diameter rata-rata yang dihasilkan pada kosentrasi 5% yaitu 12,39 mm, kosentrasi 7,5% yaitu 14,51 mm, dan kosentrasi 10% yaitu 19,64 mm, sedangkan kontrol negatif tidak menghasilkan zona hambat. penelitian ini membuktikan bahwa Ekstrak Etanol Daun Rambutan mempunyai daya antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan kosentrasi efektif adalah 10%. Kata Kunci: Daya hambat, Daun rambutan, Streptococcus mutans
UJI DAYA HAMBAT SEDIAAN GARGARISMA EKSTRAK DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) TERHADAP Streptococcus mutans Muhammad Ahsan; Nurul Hidayah Base; Monika Monika
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.894 KB)

Abstract

Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan tanin yang bersifat antibakteri. Daun rambutan dapat dibuat dalam bentuk sediaan gargarisma untuk menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans penyebab karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat Sediaan Gargarisma Ekstrak Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Terhadap Streptococcus mutans. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Pengujian penghambatan dilakukan dengan metode difusi menggunakan kertas cakram dan Nutrient Agar (NA) dengan masa inkubasi 1 x 24 jam pada suhu 370C. Hasil penelitian ini menunjukkan Sediaan Gargarisma Ekstrak Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) memiliki zona hambat dengan diameter rata-rata yang dihasilkan pada kosentrasi 5% yaitu 5 mm, kosentrasi 7,5% yaitu 8,8 mm, dan kosentrasi 10% yaitu 10,13 mm, sedangkan kontrol negatif tidak menghasilkan zona hambat. Kesimpulan dari penelitian ini membuktikan bahwa Sediaan Gargarisma Ekstrak Daun Rambutan mempunyai daya antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan kosentrasi efektif adalah 10%. Kata Kunci : Daya hambat, Gargarisma, daun rambutan, Streptococcusmutans
UJI EFEK ANTIINFLAMASI PEMBERIAN MINYAK NILAM (Pogostemon cablin, Benth) SECARA TOPIKAL TERHADAP UDEM PADA KULIT PUNGGUNG MENCIT JANTAN (Mus musculus) Nurul Hidayah Base
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.038 KB)

Abstract

Tanaman nilam menjadi salah satu penghasil minyak atsiri terbesar di Indonesia. Minyak nilam dalam industri farmasi biasa digunakan sebagai pembuatan obat antiradang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi dan konsentrasi optimal pemberian Minyak Nilam (Pogostemon cablin, Benth) secara topikal terhadap udem pada kulit punggung mencit jantan (Mus musculus). Sampel Minyak Nilam diambil di Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Muna. Minyak nilam dibuat dalam konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% diujikan pada Mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi dengan karagenan 3% sebanyak 0,2 mL dan Etanol 96% sebagai kontrol negatif. Penentuan efek antiinflamasi dilakukan dengan metode inflammation associated oedema yaitu dengan menggunakan jangka sorong untuk mengukur tebal lipatan kulit punggung mencit (Mus musculus). Rata-rata tebal lipatan kulit punggung yang dihasilkan pada konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% pada jam-1 sampai jam ke-5 mengalami penurunan tebal lipatan kulit punggung. Dimana Pada konsentrasi zat 10 % penurunan tebal kulit punggung mencit pada jam ke 5 mencapai tebal kulit punggung awal yaitu 0,08 cm dengan persentase rata-rata penurunan udema pada jam ke 5 adalah 100 %. Sedangkan kontrol negatif tidak mengalami penurunan dengan rata-rata tebal lipatan kulit punggung dari jam ke-1 sampai jam ke-5 secara berturut-turut yaitu 0,14 cm, 0,13 cm, 0,135 cm, 0,113 cm, dan 0,106 cm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa minyak nilam dapat memberikan efek antiinflamasi pada mencit jantan (Mus musculus) dan konsentrasi paling efektif adalah 10%. Kata Kunci : Antiinflamasi, minyak nilam, mencit jantan
EVALUASI MUTU FISIK DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN GEL MINYAK NILAM (Pogostemon cablin, BENTH) TERHADAP Staphylococcus aureus Nurul Hidayah Base; Raymond Arief; St Ratih Hardiyanty; Fitriwanti Fitriwanti
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 3 No. 2 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.461 KB)

Abstract

Minyak nilam merupakan minyak alami yang diperoleh dari hasil penyulingan tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) yang mengandung patchouli alkohol dan  pogostemon yang dapat berfungsi sebagai antimikroba. Pengembangan formulasi komponen aktif dari tanaman sebagai antibakteri pada kulit dapat dibuat dalam bentuk sediaan setengah padat seperti gel. Dalam penelitian ini telah dibuat bentuk sediaan farmasi berupa gel dengan konsentrasi minyak nilam sebesar 2,5%, 5%, 10% dan selanjutnya dilakukan pengujian mutu fisik gel dan pengujian aktivitas antibakteri gel minyak nilam terhadap Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan gel minyak nilam memenuhi syarat mutu gel berdasarkan parameter uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH dan uji daya sebar. Hasil uji aktivitas antibakteri membuktikan gel minyak nilam pada konsentrasi 2,5%, 5% dan 10% memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan kategori sangat kuat.Kata kunci : Minyak nilam, gel, mutu fisik, antibakteri, Staphylococcus aureus.