Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak dan Fraksi Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Secara In Vitro Menggunakan Metode Inhibisi Enzim -Amilase Nafis, Mifthakhul Jannah Ainun; Septiarini, Anita Dwi; Irma, Desy Ayu
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 12, No 1 (2024): JKP Juni 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v12i1.803

Abstract

Latar belakang: Diabetes merupakan gangguan kronik pada sistem metabolisme yang menyebabkan kenaikan kadar glukosa darah. Pengobatan dapat dilakukan dengan mengurangi kadar glukosa darah melalui penghambatan enzim -amilase.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan enzim -amilase oleh ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air dari daun jambu biji merah (Psidium guajava L.) dengan pembanding akarbose.Metode: Metode yang digunakan adalah pengukuran warna komplek iodin dengan pati menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 645 nm.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun jambu biji merah (Psidium guajava L.) mengandung senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, fenol, flavonoid, saponin, steroid/terpenoid dan tanin. Pengujian aktivitas penghambatan enzim -amilase oleh ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air diperoleh nilai IC50 berturut-turut sebesar 65,16 ppm, 42,41 ppm, 25,89 ppm, dan 106,70 ppm.Kesimpulan: Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa  fraksi etil asetat daun jambu biji merah (Psidium guajava L.) memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim -amilase yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 25,89 ppm.
Formulasi dan uji aktivitas antioksidan sediaan hand body cream ekstrak kulit pisang emas menggunakan metode FRAP Ayuningsih, Qurotha; Septiarini, Anita Dwi; Veranita, Weri
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol. 7 No. 2 (2023): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v7i2.9979

Abstract

ABSTRACT Antioxidants are chemical compounds that, in certain amounts, can reduce or slow down damage caused by free radical oxidation processes. The content of compounds that have the potential as antioxidants is golden banana skin (Musa acuminata). This study aims to find out whether golden banana peel extract can be formulated into hand and body cream, whether the hand and body cream formulation of golden banana peel extract meets the requirements for good preparation evaluation, and whether the formulation of hand and body cream preparation with golden banana peel extract has antioxidant activity by the FRAP method. This research is a laboratory experimental research conducted by collecting and identifying plant materials and simplicia characteristics, making extracts, testing the correct antioxidant levels in the dosage formulations, and conducting antioxidant activity tests for hand and body cream preparations of golden banana peel extract using the FRAP method. The test results of the golden banana peel (Musa acuminata) can be formulated into hand and body cream preparations, with the best results in formulation 5, which consists of 3% extract with an average antioxidant activity value of 86.118 mgAAE/gram, which indicates the formulation of hand and body cream extract preparations. Mas banana peel has antioxidant activity with the FRAP method. The formulation of hand and body cream preparations with golden banana peel extract can meet the evaluation requirements for good hand and body cream preparations.   Keywords: Antioxidants, Golden Banana Peel, Hand and Body Cream   ABSTRAK Antioksidan adalah senyawa kimia yang dalam jumlah tertentu dapat mengurangi/ memperlambat kerusakan akibat proses oksidasi radikal bebas. Kandungan senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan yaitu kulit pisang emas (Musa acuminata). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kulit pisang emas dapat diformulasikan menjadi hand and body cream, untuk mengetahui apakah formulasi sediaan hand and body cream ekstrak kulit pisang emas memenuhi syarat evaluasi sediaan yang baik serta mengetahui apakah formulasi sediaan hand and body cream ekstrak kulit pisang emas memiliki aktivitas antioksidan dengan metode FRAP. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorium dengan melakukan pengumpulan serta identifikasi bahan tumbuhan, karakteristik simplisia, pembuatan ekstrak, pengujian kadar antioksidan yang tepat dalam formulasi sediaan serta melakukan uji aktivitas antioksidan sediaan hand and body cream ekstrak kulit pisang emas menggunakan metode FRAP. Hasil pengujian kulit pisang emas (Musa acuminata) dapat diformulasikan menjadi sediaan hand and body cream dengan hasil terbaik pada formulasi 5 yang terdiri dari 3% ekstrak dengan nilai rata-rata aktivitas antioksidan sebesar 86,118 mgAAE/gram yang menandakan Formulasi sediaan hand and body cream ekstrak kulit pisang mas memiliki aktivitas antioksidan dengan metode FRAP. Formulasi sediaan hand and body cream ekstrak kulit pisang emas dapat memenuhi syarat evaluasi sediaan hand and body cream yang baik.   Kata kunci: Antioksidan, Kulit Pisang Emas, Hand and Body Cream
KESESUAIAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN BPJS RAWAT INAP DENGAN FORMULARIUM RUMAH SAKIT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Yuliana, Irma; Pratama, Kharisma Jayak; Septiarini, Anita Dwi
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 12 No 2 (2023): Medfarm: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v12i2.215

Abstract

Hipertensi adalah salah satu penyakit yang menyebabkan kesakitan pada sesorang bahkan menyebabkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan obat antihipertensi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada periode bulan Juli-Desember 2022 dan kesesuaian dengan formularium rumah sakit. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif non eksperimental dan pengambilan data secara retrospektif. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengolah data sekunder penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi di instalasi rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta periode bulan Juli-Desember 2022. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa obat yang digunakan sebagai pengobatan antihipertensi adalah golongan CCB seperti: amlodipin, nicardipin, dan klonidin. Golongan beta blocker seperti: bisoprolol, dan concor®. Golongan ARB seperti: candesartan dan valsartan. Golongan diuretik loopseperti: Furosemide. Golongan aldosteron reseptor antagonis seperti: spironolacton. Golongan thiazid diuretic obatnya seperti: hidroclorotiazide. Golongan ACEI seperti: lisinopril, dan ramipril. Obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah golongan CCB yaitu amlodipin (26,33%), Kemudian obat kombinasi yang paling banyak digunakan adalah golongan ACEI dengan golongan beta blocker yaitu ramipril dengan bisoprolol (25,17%) dan golongan CCB dengan golongan ARB yaitu amlodipin dengan candesartan (13,91%). Kesesuaian obat antihipertensi di instalasi rawat inap di RSUD Dr. Moewardi Surakarta sudah sesuai dengan formularium rumah sakit (100%).
EFEK TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL KULIT SINGKONG (MANIHOT ESCULENTA CRANTZ) TERHADAP MENCIT (MUS MUSCULUS) Fitria, Vina; Septiarini, Anita Dwi; Hidayat, Rahmat
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.34680

Abstract

Kulit singkong (Manihot esculenta Crantz) mengandung beberapa kegunaan salah satunya digunakan untuk pakan ternak dan bahan pengikat pada sediaan tablet. Kulit singkong mengandung kadar cyanide acid (HCN) yang cukup tinggi. Namun, belum ada penelitian untuk mengetahui standar keamanan ekstrak kulit singkong terhadap hewan uji. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek toksisitas terhadap mencit jantan. Ekstrak kulit singkong dilakukan ekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol 70% dengan metode maserasi. Pada pengujian ini menggunakan metode Fixed Dose dengan dosis bertingkat menggunakan antara lain: 5, 50, dan 300 mg/kgBB. Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan yang memiliki berat badan lebih dari 20 gram sebanyak 30 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok. Uji toksisitas ekstrak kulit singkong dilakukan pada mencit dengan cara mengamati perubahan perilaku setelah pemberian dosis tunggal sediaan uji, pengamatan indeks organ dan pengamatan makropatologi organ mencit jantan. Hasil pengamatan setelah pemberian ekstrak kulit singkong pada mencit jantan yaitu mencit mengalami perubahan perilaku grooming dan ptosis. Pada kelompok ekstrak kulit singkong dosis 300 mg/kgBB mencit mengalami kematian pada jam ke - 24. Berdasarkan Globally Harmonized System (GHS) ekstrak kulit singkong ini kemungkinan akan masuk dalam kategori 3 toksisitas akut oral yaitu >50 mg – ?500 mg/kgBB.
FORMULASI GEL EKSTRAK ETANOL 96% DAUN BAYAM BATIK (AMARANTHUS TRICOLOR L.) SEBAGAI TERAPI LUKA BAKAR PADA KELINCI NEW ZEALAND WHITE Nur Azmi, Tasya Nabila; Ajeng Listyani, Tiara; Septiarini, Anita Dwi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.34713

Abstract

Luka bakar adalah kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber panas seperti api, bahan kimia, dan listrik. Kandungan yang berfungsi sebagai peyembuhan luka bakar yaitu flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun bayam batik (Amaranthus tricolor L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan gel yang sesuai dengan standarisasi mutu fisik serta konsentrasi terbaik dalam proses penyembuhan luka bakar pada kelinci New Zealand White. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pembuatan sediaan gel dengan konsentrasi 5%, 7,5%, dan 10% dengan uji mutu fisik meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji iritasi, dan uji hedonik. Aktivitas penyembuhan luka bakar dinilai berdasarkan pengamtan pelepasan keropeng selama 11 hari. Data penyembuhan luka bakar dianalasis menggunakan SPSS yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji One Way Anova. Hasil uji statistik aktivias penyembuhan luka bakar pada kosentrasi 5%, 7,5%, dan 10% menunjukan data normal dikarenakan (p=>0,05), data terdistribusi homogen dikarenakan (p=>0,05), dan memberikan efek signifikan dalam penyembuhan luka bakar pada kelinci p=0,001 (p=<0,05). Sehingga dapat ditarik kesimpulan formulasi gel ekstrak etanol daun bayam batik (Amranthus tricolor L.) memenuhi standart mutu fisik dan aktivitas penyembuhan luka bakar pada kelinci New Zealand White dengan konsetrasi sebesar 10% dalam waktu 11 hari.
Aktivitas Daya Ingat Ekstrak Daun Pecut Kuda (Stachtarpheta jamaicensis L. (Vahl) Pada Mencit Putih (Mus musculus) Dengan Metode Radial Arm Maze Septiarini, Anita Dwi; Pratama, Kharisma Jayak; Andhika, Intan Fatna
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol7no2p173-177

Abstract

Alzheimer's disease is the most common type of dementia. Horse whip leaves contain flavonoid compounds which are widely used both in physiological aging studies and in rat model research, to research the cure of neurodegenerative diseases. The purpose of this study was to determine the activity of giving horse whip leaf extract and the effective dose of horse whip leaf extract in improving the memory power of mice. Horse whip leaf extract was extracted using 96% ethanol solvent by maceration method. Memory activity testing was carried out on male mice which were divided into 5 groups, namely the negative control group, the positive control group, the horse whip leaf extract test group at doses of 5, 10 and 20 mg/kg BW. The test was carried out using the radial arm maze method. The results showed that horse whip leaf extract had memory enhancing activity. Test animals that have been induced given treatment are known to experience a decrease in latency time which can be stated as test animals experience an increase in memory activity. The effective extract dose was a dose of 20 mg/kgBW with a difference in latency time of 49.80 second.
The Antioxidant Test And Determination OfPhenolic Content In Packaged Green Tea Using The FRAP Method Nugraha, Novanda Satria; Listyani, Tiara Ajeng; Septiarini, Anita Dwi
Science and Community Pharmacy Journal Vol. 1 No. 2 (2022): Science and Community Pharmacy
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63520/scpj.v1i2.324

Abstract

The tea plant is one of the plants belonging to the Camellia genus which is widely spread in Southeast Asia. There is an assumption in the community that packaged green tea is good for consumption since green teadoes not undergo fermentation, consequently it has a higher antioxidant activity. Polyphenols present in tea provide an antioxidant activity that can be used to prevent cardiovascular disease, cancer, inflammation, and diabetes. This study aims to examine the antioxidants and determine thephenolic content of packaged green tea using the FRAP method. This research was carried out using a simplified assay for phenolic content determination and using a UVVisible spectrophotometer with folic ciocalteu reagent and using gallic acid as a comparison. Antioxidant activity was tested using the FRAP method with vitamin C as a comparison, which was measured using a UV-Visible Spectrophotometer. The total phenolic content contained in green tea extract A packaged was 0.2604 mg GAE/g green tea B packaged was 0.2656 mg GAE/g green tea extract C packaged was 0.2556 mg GAE/g. Packaged green teaextract A, packaged green tea B, and packaged green tea C had antioxidant capacities equivalent to ascorbic acid, namely green tea extract A 77.761 mg AAE/g, green tea extract B packaged 76.809 mg AAE/g and green tea extract C packaged which is equivalent to ascorbic acid, namely 74.904 mg AAE/g extract. The highest antioxidant value was green tea extract A packaged at 77.761 mg of Ascorbic Acid Equivalent/ gram of extract.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK DI DUSUN JETIS PERMAI, GENTAN, SUKOHARJO Achsantya, Raden Roro Karyna Cindy; Listyani, Tiara Ajeng; Septiarini, Anita Dwi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45420

Abstract

Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia yaitu penyakit infeksi. Antibiotik menjadi terapi utama dalam penanganannya, namun resistensi antibiotik dapat terjadi akibat penyalahgunaan dan penggunaan tidak tepat hingga berdampak pada meningkatnya morbiditas, biaya pengobatan, serta risiko kematian. Pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan antibiotik menjadi faktor penting dalam mencegah resistensi ini. Metode penelitian deskriptif digunakan karena berbersifat observasional dengan pendekatan cross-sectional terhadap 141 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu Tingkat pengetahuan Masyarakat dusun Jetis permai termasuk kategori (63,12%) Tinggi, cukup (19,86%), kurang (17,02%); untuk tingkat kepatuhan pada Masyarakat dusun jetis permai termasuk kategori sangat patuh (13,48%), patuh (82,02%), dan tidak patuh (4,49%) serta terdapat hubungan yang signifikansi antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan obat antibiotik di dusun jetis permai dengan nilai p value (0.000<0,05).
EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI BEDAH TULANG Handayani, Sri; Rohmana, Vivin Marwiyati; Septiarini, Anita Dwi
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2025: SIKesNas 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/recnad20

Abstract

Antibiotik profilaksis merupakan antibiotik yang digunakan sebelum operasi untuk mencegah infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien operasi bedah tulang di Instalasi Rawat Inap RSUD Pandan Arang Boyolali menggunakan metode Gyssens. Metode dalam melakukan penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medis tahun 2024 pada populasi pasien yang menjalani operasi bedah tulang dan menggunakan antibiotik profilaksis dengan jumlah sampel sebanyak 82 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Evaluasi meliputi tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, waktu pemberian, dan efek samping. Hasil analisis evaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien operasi bedah tulang berdasarkan Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2021) dan Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition bahwa tepat indikasi 92,68%, tepat obat 92,68%, tepat pasien 92,68%, dan tepat dosis 93,90%. Dan kategori rasionalitas berdasarkan metode evaluasi Gyssens 28,05%.
Efektivitas Ekstrak Etanol Kulit Biji Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Sebagai Penumbuh Rambut Pada Kelinci Jantan New Zealand White Azizah, Indah Wafiq; Pratama, Kharisma Jayak; Septiarini, Anita Dwi
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 4 No 2 (2025): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol4.Iss2.1890

Abstract

Hair has both psychological and social importance. Hair loss occurs physiologically and pathologically, such as hormones, lack of nutrients, exposure to free radicals, stress and genetic factors. Mung bean seed coat is rich in macronutrients and micronutrients such as protein, flavonoids and antioxidants. The purpose of this study is to determine the effectiveness of mung bean seed coat in increasing hair growth, as well as determining the optimal dose and time. This study used a pure experimental method with 3 New Zealand White rabbit test animals with 8 test groups. Neutral (without treatment), positive control (minoxidil 2%), negative control (aquadest) and 5%, 10%, 15%, 20% and 25% extract concentrations test groups. The results showed that mung bean seed coat extract (Vigna radiata (L.)) at a concentration of 20% with hair length which is 1,42 cm and hair weight of 0,943 grams and hair growth area of 3,41 cm2 compared to minoxidil 2% with hair leght for 14 days, which is 1,73 cm and 15th day hair weight of 1,240 grams and hair growth area for 14 days of 3 cm2.