Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Implementation of School Physical Observations As a First Step for Education Students Hamidiyah, Masita; Gani, Liyundzira Fikroh; Napitupulu, Maya Farhanna; Harahap, Zulkarnain; Siregar, Deasy Yunita
Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni Vol. 2 No. 2 (2023): September - Oktober
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jishs.v2i2.1394

Abstract

The use of physical school observation as a preliminary measure for education pupils is covered in this article. This school's setting is purposefully chosen to encourage the development of peaceful, suitable learning environments. The goal of MTsN 2 Medan, a renowned madrasah, is to create a populist, Islamic, high-quality, and ecologically sustainable MTsN 2 Medan. There are 32 pupils accessible in a single class at MTsN 2 Medan, out of the 95 teachers on staff. This school has enough infrastructure and facilities, both in terms of the kind of equipment, the proportions, and the general quality or state of the well-maintained facilities. Activities related to teaching and learning follow the guidelines of the Permendiknas-based educational units, specifically the use of learning implementation plans (RPPs). This study used an observational data gathering method with a qualitative descriptive research design. According to the study's findings, MTsN 2 Medan is a school with excellent facilities for both instruction and learning. The infrastructure offered is in line with what students require to learn. The curriculum is implemented using the guidelines set forth by Permendikbud. The standards of the learning process are also followed by the teaching and learning activities.
GOOGLE TRANSLATE ANALYSIS ERRORS IN ENGLISH-INDONESIA TRANSLATION TEXT: IDIOM CASES Napitupulu, Maya Farhanna; Kembaren, Farida Repelita Waty; Sambas, Ela Carmelia Mukti
REGISTER: Journal of English Language Teaching of FBS-Unimed Vol 12, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/reg.v12i4.55153

Abstract

This article digs into the special issues of English-Indonesia translation, concentrating on the complex world of idiomatic phrases. Idioms, which are firmly ingrained in cultural nuances and linguistic complexity, provide a substantial challenge for automatic translation systems. The aims of this study is to examine morphological faults in translated texts using English idiom phrases translated by the Google Translate translation system. A qualitative research design with content analysis is used in this study. Discourse analysis is used in this study, and the research subjects are documents that were gathered from websites by researchers. The study employed document analysis as a means of data collecting by the researcher. By comparing the data to earlier studies on translation and morphology and examining mistakes in grasping idiomatic meaning, the researchers examined the data.  According to the findings of the study, there are three translation methods. Based on the morphology of the translation machine, there are eight GT translation errors. The study's findings give Google Translate valuable insight into the need for idiom translations to include additional morphological explanations in order to increase precision and to be revisited within the framework of morphological science.Keyword : Google Translate, English – Indonesian Translation,  Morphology, English Idiom
GOOGLE TRANSLATE ANALYSIS ERRORS IN ENGLISH-INDONESIA TRANSLATION TEXT: IDIOM CASES Napitupulu, Maya Farhanna; Kembaren, Farida Repelita Waty; Sambas, Ela Carmelia Mukti
REGISTER: Journal of English Language Teaching of FBS-Unimed Vol. 12 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/reg.v12i4.55153

Abstract

This article digs into the special issues of English-Indonesia translation, concentrating on the complex world of idiomatic phrases. Idioms, which are firmly ingrained in cultural nuances and linguistic complexity, provide a substantial challenge for automatic translation systems. The aims of this study is to examine morphological faults in translated texts using English idiom phrases translated by the Google Translate translation system. A qualitative research design with content analysis is used in this study. Discourse analysis is used in this study, and the research subjects are documents that were gathered from websites by researchers. The study employed document analysis as a means of data collecting by the researcher. By comparing the data to earlier studies on translation and morphology and examining mistakes in grasping idiomatic meaning, the researchers examined the data.  According to the findings of the study, there are three translation methods. Based on the morphology of the translation machine, there are eight GT translation errors. The study's findings give Google Translate valuable insight into the need for idiom translations to include additional morphological explanations in order to increase precision and to be revisited within the framework of morphological science.Keyword : Google Translate, English “ Indonesian Translation,  Morphology, English Idiom
DAMPAK KEKERASAN VERBAL GURU TERAHDAP MOTIVASI BELAJAR SISWA : STUDI KASUS DI SEKOLAH MENNENGAH PERTAMA Napitupulu, Maya Farhanna; Susanti, Eka; Yasmin, Feby Annisa; Wani, Anis Syafa; Sambas, Ela Carmelia Mukti; Natasya, Azzahra; Hasanah, Nur; Julaika, Siti; Gani, Liyundzira Fikroh; Rahmadhani, Putri Rizki; Sari, Khoiriya; Situmorang, Jauharah Jilan; Khairani, Rizki Putri Yunisa; Srg, Durrah Mawaddah
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 3 (2024): Volume 7 No 3 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i3.29404

Abstract

Kekerasan verbal guru terhadap siswa telah menjadi perhatian utama dalam konteks pendidikan, karena dapat memiliki dampak yang merugikan terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak kekerasan verbal guru terhadap motivasi belajar siswa di sekolah menengah pertama, serta untuk mengeksplorasi faktor-faktor penengah yang memoderasi hubungan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner motivasi belajar, wawancara dengan siswa dan guru, serta observasi di kelas. Hasil analisis data menunjukkan bahwa siswa yang menjadi korban kekerasan verbal cenderung mengalami penurunan motivasi belajar, minat terhadap pelajaran, dan kepercayaan diri dalam konteks akademis. Faktor-faktor penengah seperti dukungan sosial dan kualitas hubungan guru-siswa juga memainkan peran dalam mengurangi dampak negatif kekerasan verbal. Kesimpulannya, temuan ini menekankan pentingnya tindakan preventif dan intervensi yang efektif untuk mencegah dan mengatasi kekerasan verbal di sekolah, serta pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan memotivasi bagi perkembangan siswa.
ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA INGGRIS PADA SALAH SATU SEKOLAH DI SUMATERA UTARA Ulfa, Syarifah Widya; Napitupulu, Maya Farhanna; Gani, Liyundzira Fikroh; Sabilla, Sonia; Anggini, Nurasiah; Khairani, Lutfi Putri; Yusriani, Yusriani
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.34373

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kompetensi pedagogik guru bahasa Inggris di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sumatera Utara. Menggunakan pendekatan kualitatif, studi ini melibatkan dua guru bahasa Inggris sebagai partisipan. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur yang mendalam. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi dan kesamaan dalam kompetensi pedagogik yang diterapkan oleh kedua guru. Perbedaan terlihat dalam aspek perencanaan pembelajaran, pengelolaan kelas, metode pengajaran keterampilan berbicara, dan pengembangan materi ajar. Sementara itu, kesamaan ditemukan dalam penanganan perbedaan kemampuan siswa dan kesadaran akan pentingnya integrasi teknologi dalam pembelajaran. Kedua guru menunjukkan fleksibilitas dalam pendekatan pengajaran, kesadaran akan kebutuhan individual siswa, dan komitmen terhadap penggunaan teknologi. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya variasi dalam pendekatan pedagogik untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar dan kebutuhan siswa.
ANALISIS PENGUATAN NILAI-NILAI MODERASI BERAGAMA MELALUI FESTIVAL ANAK SHOLEH DI SALAH SATU DESA DI KABUPATEN BATU BARA Basri, Muhammad; Balqis, Annisa; Napitupulu, Maya Farhanna; Ismail, Muhammad; Syahputra, M. Adrian; Tabrani, Muhammad; Samzidane, M.Hery; Harahap, Nur Hapsi; Adiyta, Syihan Hirzi; Siregar, Wilda Khoiriah
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 No. 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i1.43457

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penguatan nilai-nilai moderasi beragama melalui Festival Anak Sholeh yang diinisiasi oleh kelompok KKN 65 dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) di Kabupaten Batu Bara. Penelitian ini berfokus pada upaya meningkatkan karakter anak-anak melalui pemahaman agama, serta pengembangan minat dan bakat mereka. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini menggali lebih dalam konteks sosial dan budaya yang melandasi pelaksanaan festival tersebut. Subjek penelitian mencakup mahasiswa KKN kelompok 65, anak-anak peserta lomba, pejabat desa, serta masyarakat setempat yang turut serta dalam acara tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dan analisis dokumen terkait kegiatan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Festival Anak Sholeh sangat berhasil dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama pada anak-anak, seperti toleransi, kerukunan, dan penghormatan terhadap perbedaan. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran aktif tokoh agama, aparat desa, serta masyarakat secara keseluruhan. Dampak positif festival ini tercermin dalam perubahan sikap anak-anak yang menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan dan menunjukkan pemahaman yang lebih baik terkait moderasi beragama. Selain itu, festival ini juga memperkuat ikatan sosial di masyarakat, menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan toleran.