Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

DISEMINASI PEMBENAH ORGANIK BERBASIS BIOCHAR UNTUK TANAMAN HORTIKULTURA DI KELOMPOK TANI SUGIH HATI DESA KAWO - LOMBOK TENGAH Selvia, Siska Ita; Sukartono, Sukartono; Bakti, Lalu Arifin Aria; Fahrudin, Fahrudin; Kusumo, Bambang Hari; Hopiana, Nida
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 4 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i4.1830

Abstract

Community service activities were carried out at the Sugih Hati Farmers Group which develops various seasonal horticultural crops (i.e. chili, tomato, watermelon and melon) on Vertisols land in Kawo Village, Pujut District, Central Lombok. This activity aims to popularize appropriate technology in the form of biochar-based organic fertilizers to increase soil fertility and horticultural crop productivity. The use of biochar in this agricultural land is an alternative solution to improve soil quality, namely by increasing the organic matter content of the soil, water and nutrient efficiency, and reducing soil acidity due to the use of high-analysis inorganic fertilizers. Dissemination activities have been carried out using participatory methods by involving members of the farmer groups and agricultural entrepreneurs in focused discussion activities. The results of the dissemination process reported that farmers played an active role in expressing various problems and challenges faced in farming, namely land management problems, especially fertilizer management, management of planting systems/cropping patterns and control of plant pests and diseases. Thus, they agreed to utilize biochar in the planting system. The discussion also discussed the phenomenon of climate change as one of the obstacles to horticultural crop cultivation, especially drought. Farmers are very enthusiastic in understanding the business prospects of horticultural crops, especially to meet the demand of hotels, restaurants and other tourism activities particularly in the Mandalika Special Economic Zone (MSEZ), well known as KEK Mandalika.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MEKARSARI LOMBOK BARAT MELALUI PERENCANAAN DESA BERBASIS PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA) Selvia, Siska Ita; Danasari, Idiatul Fitri; Fitri, Nopiana; Maulin, Maulin; Sukma, Lalu Hadryan; Pratama, M. Gilang; Akbar, Zulfikar Ibnu Ali
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 3 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i3.2457

Abstract

Desa Mekarsari adalah desa dengan kondisi tata kelola yang perlu mendapat perhatian, karena belum dapat mengembalikan seperti kondisi sebelumnya paska kejadian gempa bumi pada tahun 2018. Akar permasalahan yang dialami Desa Mekarsari dalam melakukan pengembangan baik infrastruktur hingga ekonomi, sosial dan budaya setempat adalah rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam melakukan tata kelola serta kurangnya kolaborasi antar stakeholder dalam menyusun program-program desa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kapasitas SDM stakeholder-stakeholder di tingkat desa melalui peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan desa. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan ini meliputi tahap persiapan, sosialisasi, Participatory Rural Appraisal dan monitoring evaluasi. Teknik PRA digunakan untuk melibatkan masyarakat dan menjadikan masyarakat sebagai pelaku yang turut serta dalam melakukan eksplorasi potensi dan masalah desa, kemudian merumuskannya dalam bentuk strategi pengembangan desa yang tepat. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian tersebut, Kegiatan perencanaan desa berbasis partisipasi di Desa Mekarsari meningkatkan kapasitas SDM dan partisipasi masyarakat, di mana melalui metode PRA, masyarakat mengenali potensi dan masalah desa, mendorong kolaborasi stakeholder, serta memperkuat kelembagaan dan pembangunan desa. Sehingga diharapkan masyarakat lebih sadar bahwa masing-masing individu memiliki peran dan berhak untuk berpartisipasi dalam merencanakan desa kedepannya. Dan terwujudnya Masyarakat yang memiliki pengetahuan baru mengenai teknik PRA yang dapat meningkatkan pemikiran kritis dalam mengeksplor berbagai kondisi desa.
Estimasi Kapasitas Daya Tampung Landfill dan Umur Pakai TPA Gili Trawangan: Estimasi Kapasitas Daya Tampung Landfill dan Umur Pakai TPA Gili Trawangan Selvia, Siska Ita; Iemaniiah, Zuhdiyah Matiienatul; Dewi, Rika Andriati Sukma; Maftuh, Miftahul; Akbar, Sandi; Siddiqirly, Muhammad
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 9 No. 4 (2023): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v9i4.524

Abstract

This research aims to calculate the estimated landfill capacity and the remaining operational life of the landfill on Gili Trawangan. The condition of the pile of rubbish in the landfill area, which is becoming increasingly mountainous day by day without any compaction and stockpiling process, has resulted in the operational lifespan being reduced over time. Limited land on small islands such as Gili Trawangan is a significant obstacle that must be considered with more intensive waste reduction efforts and integrated waste management. By knowing the remaining operational life based on the projected waste volume for the next 20 years and also the height of the waste pile at the Gili Trawangan TPA, it is hoped that it will be an early warning, especially for the Regional Government, the local community of Gili Trawangan and stakeholders related to waste management to take quick steps in managing the waste pile. The method used in this research is a descriptive, evaluative method starting with a geometric equation approach to calculate projections of waste generation, the carrying capacity of the landfill on Gili Trawangan and estimates of the remaining operational life. The results of this research are that the remaining operational life of the landfill is 3 years. It represents an alarming condition because it will contribute to the increasing vulnerability of small islands, especially Gili Trawangan, especially the decline in environmental conditions.
Transformasi Fisik, Sosial dan Ekonomi yang Mempengaruhi Terjadinya Jentrifikasi Pariwisata di Kampung Prawirotaman Yogyakarta Selvia, Siska Ita; Roychansyah, Muhammad Sani; Prasetyo, Faesal Hadi
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 21, No 3 (2025): JPWK Volume 21 No. 3 September 2025
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v21i3.70750

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi transformasi fisik, sosial budaya dan ekonomi sebagai konsekuensi dari terjadinya fenomena jentrifikasi pariwisata di Kampung Prawirotaman, Kota Yogyakarta. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara survei sekunder dan primer. Survei sekunder dilakukan melalui data-data dari instansi terkait seperti Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta, Dinas Perizinan, Dinas Pariwisata dan Dinas Pendapatan Daerah Kota Yogyakarta, sedangkan survei primer dilakukan dengan melakukan observasi lapangan untuk mengidentifikasi kondisi fisik dan juga melakukan in-depth interview dengan metode penarikan sampel menggunakan purposive sampling kepada 23 responden. Metode analisis yang digunakan adalah analisis studi kasus dengan teknik analisis penjelasan, analisis penjodohan pola, analisis deret waktu dan analisis spasial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan kegiatan pariwisata di Kota Yogyakarta berimplikasi pada tumbuhnya fasilitas penunjang pariwisata di Kampung Prawirotaman yang menjadi faktor pemantik bagi terjadinya transformasi fisik, sosial budaya dan ekonomi. Transformasi tersebut menjadikan beberapa kelompok Masyarakat terdisplasi atau berpindah ke luar Kampung Prawirotaman sekaligus sebagai tanda terjadinya fenomena jentrifikasi. Tipe jentrifikasi ini dapat digolongkan sebagai jentrifikasi pariwisata yang menimbulkan beberapa dampak seperti naiknya harga lahan dan sewa, terkikisnya budaya lokal karena adanya pergeseran sosial budaya pada kawasan tersebut. Identifikasi terhadap transformasi fisik, sosial budaya dan ekonomi di Kampung Prawirotaman dapat menjadi peringatan bagi stakeholder terkait untuk merumuskan kebijakan untuk menekan dampak dan mengoptimalkan potensi yang ada guna pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya menguntungkan gentrifier atau investor, melainkan juga masyarakat lokal. 
The Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga Menggunakan Komposter di Gili Air Sukartono, Sukartono; Bakti, Lalu Arifin Aria; Suwardji, Suwardji; Kusumo, Bambang Hari; Selvia, Siska Ita
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 2 (2024): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.10.2.207-216

Abstract

Gili Air is part of a group of small islands without waste problems. Efforts to reduce and manage waste in Gili Air, Gili Indah Village, still need to be improved, considering that the potential for waste generation is still significant, especially organic waste, which is 55% of the total potential for waste generation. The potential for recycling waste on Gili Air shows a waste-carrying capacity index value of 0.20, which means it is lower than the generation potential. It impacts Gili Air's relatively low level of waste support. As a tourist destination, Gili Air produces solid waste from local communities and tourism activities. This community service activity aims to increase awareness of the community and business owners in the tourism sector in Gili Air to reduce the rate of daily waste generation by reducing and utilizing organic waste to be processed into solid or liquid compost. The method applied for community service on Gili Air is in the form of outreach and training, demonstrating the stages of composting using a simple process that is easy for local communities to implement. Based on the results of monitoring and evaluation of community service activities, there was an increase in understanding of community service participants. It is indicated by a decrease in the percentage of wrong answers from the questionnaire announced after the service activity (post-test). In the pre-test before receiving community service, it was discovered that 59% of people still answered the statement on the questionnaire wrong. However, wrong answers decreased to only 12% after socialization and training. Increasing understanding of the pre-and post-test statements shows that socialization and training can positively impact community empowerment in managing household waste into solid and liquid fertilizer.
Peningkatan partisipasi masyarakat melalui praktik Participatory Rural Appraisal (PRA) dalam pengembangan agrowisata desa Kekait Selvia, Siska Ita; Matienatul Iemaaniah, Zuhdiyah; Sukma, Lalu Hadryan; Zakirah, Awanis; Fikriyyah, Nabilah Nur; Syehan, Firda Salzabilla; Triputri, Baiq Sevia Aulia; Fitri, Nopiana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21811

Abstract

AbstrakDesa Kekait adalah salah satu desa di Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, NTB dengan banyak potensi pertanian dan wisata hingga disebut Desa Agrowisata. Keanekaragaman sumber daya alam seperti pertanian, perkebunan, keindahan alam, air terjun dan juga warisan budaya menjadi satu kesatuan daya tarik wisatawan. Namun, potensi yang ada tidak terkelola dengan baik dan bahkan masyarakat lokal dan stakeholder yang ada di tingkat desa kurang dapat membaca peluang, merumuskan potensi dan masalah serta penyusunan program pengembangan desa. Dalam pengembangan dan pembangunan desa, unsur masyarakat lokal adalah ujung tombak yang menentukan suatu desa berkembang atau tidak. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebagai upaya meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menemukenali potensi dan masalah yang ada dari berbagai sektor sebagai pondasi dalam penyusunan strategi pengembangan agrowisata di Desa Kekait. Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah Participatory Rural Apraisal (PRA) sehingga dapat memfasilitasi masyarakat desa agar membagi, mengembangkan, dan menganalisa pengetahuan mereka mengenai kehidupan yang dijalani dan kondisi mereka sendiri. PRA ini digunakan untuk perencanaan dan aksi didalam memanfaatkan metode partisipasi yang nantinya akan menjadi program pengembangan desa agrowisata. Alat PRA yang digunakan antara lain pemetaan desa, akar masalah, bagan arus masukan keluaran, kalender musim dan diagram venn. Dalam PRA, masyarakat desa berperan aktif dan antusias dalam pemetaaan masalah sosial dan penyebabnya. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukan Desa Kekait memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan menjadi desa wisata berupa potensi daya tarik (atraksi) alam dan budaya yang beraneka ragam untuk dapat menarik wisatawan. Adapun beberapa potensi yang didapat dalam proses PRA antara lain potensi perkebunan aren dan juga industri kecil menengah. Sedangkan permasalahan dan kendala yang dialami adalah pendanaan serta kurangnya pengetahuan dan peluang masyarakat lokal untuk mengembangkan hasil pertanian sebagai bisnis wisata yang sangat menjanjikan. Oleh karena itu, pentingnya mempromosikan serta kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan skill dibidang budidaya pertanian dengan teknologi modern serta manajeman bisnis sebagai proses awal penyusunan program agrowisata di Desa Kekait. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini tercapai dengan meningkatnya partisipasi masyarakat dari pengetahuan awal terkait eksplorasi potensi masalah hanya 60%, meningkat menjadi 95%. Alat yang digunakan dalam mengetahui peningkatan kemampuan masyarakat adalah dengan melakukan uji kuesioner kepada partisipan sebelum kegiatan dan sesudah kegiatan. Kata kunci: perencanaan; agrowisata; kekait; PRA  Abstract Kekait Village is one of the villages in Gunung Sari District, West Lombok, NTB, with a lot of agricultural and tourist potential until it is called Agrotourism Village. The diversity of natural resources such as agriculture, plantations, natural beauty, waterfalls, and cultural heritage has become a single attraction for tourists. However, existing potential needs to be better managed, and even local communities and existing stakeholders at the village level are less able to read opportunities, formulate potentials and problems, and prepare village development programs. In village development, the local community element is the cutting edge that determines whether or not a village develops. This community service activity aims to increase the community's active participation in discovering the potential and existing problems of various sectors as a basis for preparing the agritourism development strategy in Kekait Village. The method used in this service is Participatory Rural Appraisal (PRA). It can facilitate the village community to share, develop and analyze their knowledge of their life and conditions. This PRA is used for planning and action in utilizing participation methods that will later become agrotourism village development programs. PRA tools include village mapping, problem roots, input-output flow charts, season calendars, and Venn diagrams. In PRA, the village community actively and enthusiastically maps social problems and their causes. The results of community service activities show that Kekait Village has much potential to be developed into a tourist village in the form of a potential attraction (attraction) of nature and diverse culture to attract tourists. Some of the potentials obtained in the PRA process include the potential of palm plantations and small- and medium-sized industries. Meanwhile, the problems and obstacles experienced are funding and the need for knowledge and opportunities for local communities to develop agricultural products as an up-and-coming tourist business. Therefore, it is essential to promote and cooperate with various parties to develop potential and improve skills in agricultural cultivation with modern technology and business management as the initial process of preparing agri-tourism programs in Kekait Village. This goal of community service is achieved by increasing community participation from initial knowledge related to exploring potential problems by only 60%, increasing to 95%. The tool used to determine the improvement of people's abilities is to perform questionnaire tests on participants before and after the activity. Keywords: planning; agrotourism; kekait; PRA