Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

DISEMINASI PEMBENAH ORGANIK BERBASIS BIOCHAR UNTUK TANAMAN HORTIKULTURA DI KELOMPOK TANI SUGIH HATI DESA KAWO - LOMBOK TENGAH Selvia, Siska Ita; Sukartono, Sukartono; Bakti, Lalu Arifin Aria; Fahrudin, Fahrudin; Kusumo, Bambang Hari; Hopiana, Nida
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 4 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i4.1830

Abstract

Community service activities were carried out at the Sugih Hati Farmers Group which develops various seasonal horticultural crops (i.e. chili, tomato, watermelon and melon) on Vertisols land in Kawo Village, Pujut District, Central Lombok. This activity aims to popularize appropriate technology in the form of biochar-based organic fertilizers to increase soil fertility and horticultural crop productivity. The use of biochar in this agricultural land is an alternative solution to improve soil quality, namely by increasing the organic matter content of the soil, water and nutrient efficiency, and reducing soil acidity due to the use of high-analysis inorganic fertilizers. Dissemination activities have been carried out using participatory methods by involving members of the farmer groups and agricultural entrepreneurs in focused discussion activities. The results of the dissemination process reported that farmers played an active role in expressing various problems and challenges faced in farming, namely land management problems, especially fertilizer management, management of planting systems/cropping patterns and control of plant pests and diseases. Thus, they agreed to utilize biochar in the planting system. The discussion also discussed the phenomenon of climate change as one of the obstacles to horticultural crop cultivation, especially drought. Farmers are very enthusiastic in understanding the business prospects of horticultural crops, especially to meet the demand of hotels, restaurants and other tourism activities particularly in the Mandalika Special Economic Zone (MSEZ), well known as KEK Mandalika.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MEKARSARI LOMBOK BARAT MELALUI PERENCANAAN DESA BERBASIS PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA) Selvia, Siska Ita; Danasari, Idiatul Fitri; Fitri, Nopiana; Maulin, Maulin; Sukma, Lalu Hadryan; Pratama, M. Gilang; Akbar, Zulfikar Ibnu Ali
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 3 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i3.2457

Abstract

Desa Mekarsari adalah desa dengan kondisi tata kelola yang perlu mendapat perhatian, karena belum dapat mengembalikan seperti kondisi sebelumnya paska kejadian gempa bumi pada tahun 2018. Akar permasalahan yang dialami Desa Mekarsari dalam melakukan pengembangan baik infrastruktur hingga ekonomi, sosial dan budaya setempat adalah rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam melakukan tata kelola serta kurangnya kolaborasi antar stakeholder dalam menyusun program-program desa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kapasitas SDM stakeholder-stakeholder di tingkat desa melalui peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan desa. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan ini meliputi tahap persiapan, sosialisasi, Participatory Rural Appraisal dan monitoring evaluasi. Teknik PRA digunakan untuk melibatkan masyarakat dan menjadikan masyarakat sebagai pelaku yang turut serta dalam melakukan eksplorasi potensi dan masalah desa, kemudian merumuskannya dalam bentuk strategi pengembangan desa yang tepat. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian tersebut, Kegiatan perencanaan desa berbasis partisipasi di Desa Mekarsari meningkatkan kapasitas SDM dan partisipasi masyarakat, di mana melalui metode PRA, masyarakat mengenali potensi dan masalah desa, mendorong kolaborasi stakeholder, serta memperkuat kelembagaan dan pembangunan desa. Sehingga diharapkan masyarakat lebih sadar bahwa masing-masing individu memiliki peran dan berhak untuk berpartisipasi dalam merencanakan desa kedepannya. Dan terwujudnya Masyarakat yang memiliki pengetahuan baru mengenai teknik PRA yang dapat meningkatkan pemikiran kritis dalam mengeksplor berbagai kondisi desa.
Estimasi Kapasitas Daya Tampung Landfill dan Umur Pakai TPA Gili Trawangan: Estimasi Kapasitas Daya Tampung Landfill dan Umur Pakai TPA Gili Trawangan Selvia, Siska Ita; Iemaniiah, Zuhdiyah Matiienatul; Dewi, Rika Andriati Sukma; Maftuh, Miftahul; Akbar, Sandi; Siddiqirly, Muhammad
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 9 No. 4 (2023): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v9i4.524

Abstract

This research aims to calculate the estimated landfill capacity and the remaining operational life of the landfill on Gili Trawangan. The condition of the pile of rubbish in the landfill area, which is becoming increasingly mountainous day by day without any compaction and stockpiling process, has resulted in the operational lifespan being reduced over time. Limited land on small islands such as Gili Trawangan is a significant obstacle that must be considered with more intensive waste reduction efforts and integrated waste management. By knowing the remaining operational life based on the projected waste volume for the next 20 years and also the height of the waste pile at the Gili Trawangan TPA, it is hoped that it will be an early warning, especially for the Regional Government, the local community of Gili Trawangan and stakeholders related to waste management to take quick steps in managing the waste pile. The method used in this research is a descriptive, evaluative method starting with a geometric equation approach to calculate projections of waste generation, the carrying capacity of the landfill on Gili Trawangan and estimates of the remaining operational life. The results of this research are that the remaining operational life of the landfill is 3 years. It represents an alarming condition because it will contribute to the increasing vulnerability of small islands, especially Gili Trawangan, especially the decline in environmental conditions.
Transformasi Fisik, Sosial dan Ekonomi yang Mempengaruhi Terjadinya Jentrifikasi Pariwisata di Kampung Prawirotaman Yogyakarta Selvia, Siska Ita; Roychansyah, Muhammad Sani; Prasetyo, Faesal Hadi
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 21, No 3 (2025): JPWK Volume 21 No. 3 September 2025
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v21i3.70750

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi transformasi fisik, sosial budaya dan ekonomi sebagai konsekuensi dari terjadinya fenomena jentrifikasi pariwisata di Kampung Prawirotaman, Kota Yogyakarta. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara survei sekunder dan primer. Survei sekunder dilakukan melalui data-data dari instansi terkait seperti Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta, Dinas Perizinan, Dinas Pariwisata dan Dinas Pendapatan Daerah Kota Yogyakarta, sedangkan survei primer dilakukan dengan melakukan observasi lapangan untuk mengidentifikasi kondisi fisik dan juga melakukan in-depth interview dengan metode penarikan sampel menggunakan purposive sampling kepada 23 responden. Metode analisis yang digunakan adalah analisis studi kasus dengan teknik analisis penjelasan, analisis penjodohan pola, analisis deret waktu dan analisis spasial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan kegiatan pariwisata di Kota Yogyakarta berimplikasi pada tumbuhnya fasilitas penunjang pariwisata di Kampung Prawirotaman yang menjadi faktor pemantik bagi terjadinya transformasi fisik, sosial budaya dan ekonomi. Transformasi tersebut menjadikan beberapa kelompok Masyarakat terdisplasi atau berpindah ke luar Kampung Prawirotaman sekaligus sebagai tanda terjadinya fenomena jentrifikasi. Tipe jentrifikasi ini dapat digolongkan sebagai jentrifikasi pariwisata yang menimbulkan beberapa dampak seperti naiknya harga lahan dan sewa, terkikisnya budaya lokal karena adanya pergeseran sosial budaya pada kawasan tersebut. Identifikasi terhadap transformasi fisik, sosial budaya dan ekonomi di Kampung Prawirotaman dapat menjadi peringatan bagi stakeholder terkait untuk merumuskan kebijakan untuk menekan dampak dan mengoptimalkan potensi yang ada guna pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya menguntungkan gentrifier atau investor, melainkan juga masyarakat lokal.