Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Studi In Vitro Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Penawar Sampai (Tinospora crispa L.) terhadap Staphylococcus epidermidis Martani, Natalia Sri; Turnip, Oktaviani Naulita; Hanasia, Hanasia; Nawan, Nawan
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 4, No 2 (2024): August 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v4i2.1074

Abstract

Kulit merupakan jaringan terluar di tubuh manusia yang menjadi pertahanan pertama dari masuknya patogen. Kulit dihuni oleh berbagai flora normal, salah satunya adalah Staphylococcus epidermidis. S. epidermidis adalah patogen oportunistik yang menjadi penyebab infeksi nosokomial yang menetap pada perangkat medis. Kasus infeksi nosokomial banyak terjadi baik di negara maju maupun negara berkembang. Infeksi nosokomial karena S. epidermidis tergolong sulit diatasi karena adanya kemampuan spesies ini dalam membentuk biofilm dan resistensi antibiotik yang menyebabkan kasus nosokomial berujung kematian. Penelitian ini mengujikan ekstrak dari tanaman penawar sampai atau brotowali terhadap S. epidermidis guna mendeteksi adanya aktivitas antibakteri. Batang penawar sampai dimaserasi dan diuapkan menjadi ekstrak kental dengan konsentrasi 20, 50, 75, dan 100%. Ekstrak kental batang penawar sampai diujikan terhadap S. epidermidis dengan metode difusi cakram. Interpretasi kemampuan ekstrak dalam menekan pertumbuhan S. epidermidis dapat diamati dari diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar cakram. Konsentrasi terendah dalam menekan pertumbuhan S. epidermidis dihasilkan pada penelitian ini adalah konsentrasi ekstrak 20%. Hal ini mengindikasikan adanya potensi dari ekstrak penawar sampai sebagai antibakteri terhadap S. epidermidis yang tergolong dalam bakteri Gram positif.The skin is the outermost tissue in the human body and the first line of defense against pathogen entry. The skin is inhabited by a variety of normal flora, one of which is Staphylococcus epidermidis. S. epidermidis is an opportunistic pathogen that causes nosocomial infections that persist in medical devices. Cases of nosocomial infections are common in both developed and developing countries. Nosocomial infections due to S. epidermidis are relatively difficult to overcome due to the ability of this species to form biofilms and antibiotic resistance which causes nosocomial cases to lead to death. This study tested extracts from the antidote to brotowali plant against S. epidermidis to detect antibacterial activity. The stem was macerated and evaporated into thick extracts with concentrations of 20%, 50%, 75%, and 100%. The thick extracts were tested against S. epidermidis using disc diffusion method. Interpretation of the ability of the extract to suppress the growth of S. epidermidis can be observed from the diameter of the inhibition zone formed around the disc. The lowest concentration in suppressing the growth of S. epidermidis produced in this study was 20% extract concentration. This indicates the potential of the extract as an antibacterial against S. epidermidis which is classified as Gram-positive bacteria.
Antibacterial Activity of Pasak Bumi Stem (Eurycoma longifolia J.) Extract against Salmonella typhi Sirait, Christine; Hanasia, Hanasia; Martani, Natalia Sri; Ysrafil, Ysrafil; Fatmaria, Fatmaria
Majalah Obat Tradisional Vol 29, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mot.91168

Abstract

Typhoid fever is caused by consuming food or water contaminated with Salmonella typhi. The disease develops from bacterial infection through the consumption of contaminated sustenance and drink. The bacterium can cause bacteremia, which is bacteria living in the blood, penetrating the mucosal epithelium of the small intestine and entering the lymphatic flow. Therefore, this study aimed to assess the potential inhibitory effect of ethanol extracts derived from stems of Eurycoma longifolia (pasak bumi) on the growth of Salmonella typhi bacteria. Compounds such as alkaloids, saponins, flavonoids, terpenoids, and tannins in pasak bumi stems possessed antibacterial properties. Extracts were made using 96% ethanol at varying concentrations (10%, 20%, 30%, 40%, 50%) with distilled water and chloramphenicol as negative and positive control. The result showed that pasak bumi stem extracts inhibited Salmonella typhi, with increasing efficacy at higher concentrations and statistical analysis reported significant differences between all treatment groups (p<0.001). Average zone diameter was 0 mm and 23.10 mm for negative and positive control, as well as 2.75 mm, 4.10 mm, 5.24 mm, 6.98 mm, and 8.55 mm for 10%, 20%, 30%, 40% and 50% extracts, respectively. This study provided verification of antibacterial effects of pasak bumi stem ethanol extracts against Salmonella typhi.
Penerapan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih dalam Penurunan Angka Stunting di Sekolah Dasar Wilayah Tangkiling Palangka Raya Turnip, Oktaviani Naulita; Hanasia, Hanasia; Nawan, Nawan; Martani, Natalia Sri; Praja, Rian Ka; Furtuna, Dewi Klarita
Kontribusi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): November 2024
Publisher : Cipta Media Harmoni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53624/kontribusi.v5i1.487

Abstract

Latar Belakang: Seratus lima puluh satu juta anak di seluruh dunia terlaporkan mengalami stunting. Selain disebabkan karena faktor kurang gizi, sanitasi juga menjadi faktor penyebab stunting. Sanitasi yang buruk dan tidak menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) akan menyebabkan mudah tertular penyakit yang apabila berkelanjutan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Lebih dari separuh jenis penyakit dan kematian pada anak dan balita disebabkan oleh kuman yang masuk ke dalam mulut melalui makanan, air, dan tangan yang kotor. Tujuan: Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan pemahaman pada pelajar akan pentingnya PHBS yang dapat berdampak terhadap kejadian stunting. Metode: Metode yang dilakukan yaitu penyuluhan PHBS, diskusi, praktik cuci tangan dan pemasangan banner langkah-langkah mencuci tangan menurut pedoman WHO. Hasil: Hasil yang didapat yaitu mayoritas pelajar belum mengetahui tentang PHBS dalam kehidupan sehari-hari dan juga belum dapat menerapkan cara mencuci tangan yang benar dan konsisten. Kesimpulan: Edukasi PHBS yang dilakukan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dari pelajar  akan pentingnya PHBS khususnya penerapan mencuci tangan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat meningkatkan risiko kejadian stunting. Selanjutnya, yang dapat dilakukan adalah melakukan monitoring efektivitas PHBS terhadap kejadian penyakit pada anak-anak yang akan berujung pada kasus stunting. 
Sosialisasi Kreasi Pangan Lokal “AKANG” (Kelakai dan Ikan Saluang) sebagai Cemilan pada Penderita Diabetes: Socialization of Local Food Creations "AKANG" (Kelakai and Saluang Fish) as Snacks for Individuals with Diabetes Yuliani, Ni Nyoman Sri; Ahmad, Farah Fauziyah Radhiyatulqalbi; Turnip, Oktaviani Naulita; Hanasia, Hanasia; Komara, Nisa Kartika; Agustira, Dewanti; Sayyidinoor, Muhammad Alif; Sadek, Yitro Tuah HR; Safitri, Andini; Mudatama, Yusuf; Efendy, Dennisya Azzahra; Upel, Dean Antoni
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 2 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i2.8507

Abstract

Training on the Use of Learning Management Systems (LMS) is essential for enhancing the quality of academic services in an era of increasingly adopting technology. Integrating LMS with conventional methods, known as blended learning, which combines distance learning, regular classes, and LMS, results in a more effective and efficient learning process. With the shift towards digital learning, LMS use becomes crucial for improving the efficiency, accessibility, and quality of academic services. Through e-learning, students not only listen to lectures but also actively observe, perform, demonstrate, and more. Teaching materials can be virtualized in various formats to create more engaging and dynamic content, motivating students to delve deeper into the learning process. This training aims to equip educators and administrative staff with LMS features and potential, enabling them to maximize its use for content delivery, facilitating teacher-student interaction, and enhancing course management and evaluation. The training methods include presentations on basic LMS concepts, demonstrations of key features, and hands-on practice sessions that allow participants to actively engage in the learning process. Additionally, interaction between participants and facilitators is enhanced through discussions and Q&A sessions, ensuring deep understanding and practical skills in LMS usage to improve academic service quality. Consequently, this training is expected to provide a solid foundation for educational institutions to meet challenges and leverage the opportunities offered by the digital era in providing quality academic services.
Potential of Ciplukan Leaf Extract (Physalis angulata L.) Against Streptococcus pneumoniae Growth in Vitro Rakhman, Farizky; Widayati, Ratna; Turnip, Oktaviani Naulita; Fatmaria, Fatmaria; Hanasia, Hanasia
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 5, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v5i1.1314

Abstract

Pneumonia is a disease that infects the lungs, and antibiotics such as tetracycline show a high degree of resistance. Therefore, the use of alternative natural materials, such as ciplukan leaves (Physalis angulata L.), which the Dayak people commonly use to treat lung diseases, is necessary. This study aimed to prove that the extract of ciplukan leaves can inhibit Streptococcus pneumoniae by measuring the diameter of the clear zone and determining the Minimum Inhibitory Concentration (MIC). The extract was obtained by maceration using 96% ethanol, and then concentrations of 5%, 10%, 15%, 20%, and 25% were prepared. The positive control was levofloxacin 5 µg, and the negative control was DMSO 1%. The average inhibition zone diameters of the ciplukan leaf extract were 5% (0 mm), 10% (0.17 mm), 15% (0.45 mm), 20% (1.95 mm), 25% (2.67 mm). Antibacterial test using the disk diffusion method. From the Kruskal-Wallis and Mann-Whitney Post Hoc statistical test, a significance value of <0.05 was obtained. Therefore, There is an effect of ciplukan leaf extract on Streptococcus pneumoniae at concentrations of 15%, 20%, and 25%, with the MIC 15%.
Presence of Salmonella sp. In Tilapia and Catfish from Cages in Pahandut Seberang Along the Kahayan River Flow Kurniawan, Mutiara; Praja, Rian Ka; Widiarti, Astri; Hanasia, Hanasia; Toemon, Angeline Novia
Biology, Medicine, & Natural Product Chemistry Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & Society for Indonesian Biodiversity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/biomedich.2025.141.185-191

Abstract

Salmonellosis is a zoonosis, which means that it may be spread from animals to people through fish meat. It is a sickness brought on by an infection with the salmonella bacteria that infect humans and animals and invade the digestive tract. According to data from the Institute for Health Metrics and Evaluation, the global rate of salmonellosis in 2019 was 4.22 cases per 100,000 people, with a 1.72 fatality rate. Indonesia had a mortality rate of 2.42 and 5.82 per 100,000 people 2019. The objective of this study is to identify Salmonella sp. bacteria in 14 samples of river water, catfish (Clariidae), and tilapia (Oreochromis niloticus) raised in rivers. This study includes two water samples, three catfish samples, and nine tilapia samples from the cage of the Pahandut Seberang River in Palangka Raya City. It employs a descriptive research design using an experimental technique. Among the metrics noted is the detection of Salmonella sp. The study found that all water samples, tilapia, and catfish tested positive for Salmonella sp bacteria in the selective media Salmonella Shigella Agar (SSA), that 14 samples (100%) in the gram staining test displayed the traits of Salmonella sp bacteria, and that 5 samples (B N1, C N2-3 samples in tilapia, B L1 samples in catfish, and water sample 2 showed the type of Salmonella paratyphoid b bacteria) and 9 samples, namely samples Salmonella tyhpimarium bacteria were found in samples A L1, C L1 in catfish, B N2-3, C N1 in tilapia, and water 1. As a result, every sample surpassed the SNI 7388:2009 maximum level of microbial contamination, which is positive/25g. According to the Indonesian National Standardization Agency's SNI 7388:2009 guidelines for the upper limit of microbial contamination in food, the tilapia meat, catfish, and river water in the river cage of Kahayan Pahandut Seberang Palangka Raya City do not satisfy the requirements.
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP MIKROBIOLOGI DASAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA Hizawati, Hizawati; Mutiarasari, Dian; Hanasia, Hanasia; Jelita, Helena; Faradila, Faradila
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 8 No 2 (2025): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kasus Covid-19 pada tahun 2019, ilmu mikrobiologi menjadi salah satu sentral utama dalam upaya penanganannya, seperti pembuatan serta pengembangan vaksin. Adapun ilmu mikrobiologi juga menjadi salah satu ilmu yang penting untuk dikuasai pemahamannya oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa kedokteran, pada pemahaman melibatkan aspek kognitif, lingkungan, dan psikologis yang dapat memengaruhinya. Pemahaman merupakan salah satu aspek psikologis yang dapat memengaruhinya yakni kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional memengaruhi kecerdasan intelektual yang kemudian akan berpengaruh pada mahasiswa dalam memahami pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman konsep mikrobiologi dasar pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya dengan menggunakan metode cross sectional pendekatan observasional analitik dan menggunakan alat ukur Trait Emotional Intelligent Questionnaire-Short Form (TEIQue-SF) untuk variabel kecerdasan emosional kemudian soal tes mikrobiologi dasar untuk variabel pemahaman konsep mikrobiologi dasar. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Spearman Rank dengan p ≤ 0,05 atau 5% dengan menggunakan 118 responden yang sesuai kriteria inklusi. Hasil menunjukkan mayoritas responden memiliki tingkat kecerdasan emosional “rendah” (32,2%) dan terendah yaitu “sangat tinggi” (2,5%). Pada mayoritas responden memiliki tingkat pemahaman konsep mikrobiologi dasar “tidak baik” (72,0%) dan terendah yaitu “sangat baik” sebanyak (0,8%). Uji Spearman rank membuktikan bahwa kecerdasan emosional berhubungan signifikan dengan tingkat pemahaman konsep mikrobiologi dasar (p=0,010 < 0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman konsep mikrobiologi dasar. Kata kunci: kecerdasan emosional, mikrobiologi, TEIQue-SF DOI : 10.35990/mk.v8n2.p130-140
Uji Aktivitas Antibakteri Herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis Saputra, Aldi Aditya; Hanasia, Hanasia; Fatmaria, Fatmaria; Martani, Natalia Sri; Trinovita, Elsa
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 6 (2025): Volume 12 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jerawat merupakan infeksi kulit yang sering berlangsung terutama pada wajah, dikarenakan bakteri Propionibacterium acnes juga Staphylococcus epidermidis. Jerawat umumnya diobati dengan antibiotik, tetapi resistensi antibiotik mampu mengakibatkan infeksi yang lebih serius dan sulit disembuhkan. Meniran ialah tanaman herbal berpotensi jadi obat karena dapat menghasilkan metabolit sekunder yang bersifat antibakteri. Penelitian ini tujuannya membuktikan bahwa ekstrak herba meniran (Phyllanthus niruri Linn.) dapat menghalangi perkembangan Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis secara in vitrodan mengetahui konsentrasi efektif terhadap Propionibacterium acnes juga Staphylococcus epidermidis. Ekstrak herba meniran di ekstraksi menggunakan Ultrasonic-assisted extraction (UAE) memanfaatkan pelarut etanol 96%. Ekstrak dibuat menjadi beberapa konsentrasi 5%, 25%, 50%, 75%, 100% dengan aquadest jadi kontrol negatif juga doksisiklin jadi kontrol positif. Uji antibakteri dilaksanakan menggunakan metode difusi cakram. Ekstrak herba meniran (Phyllanthus niruri Linn.) menghalangi pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes pada konsentrasi 50%, 75%, dan 100%. Staphylococcus epidermidis pada seluruh konsntrasi. Konsentrasi efektif Propionibacterium acnes pada konsentrasi 50% dan Staphylococcus epidermidis pada konsentrasi 5%.