Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan potensi yang dimiliki remaja, Setiap remaja memiliki kemampuannya masing-masing tetapi tidak semua remaja berani untuk mengembangkan bakatnya karena tingginya sikap kecemasan sosial yang mereka alami. Kecemasan ini yang akan menghambat berkembangnya minat bakat remaja, maka dari itu diperlukan cara untuk mengurangi sikap cemas pada remaja dengan teknik restrukturisasi kognitif yang akan mereduksi kecemasan sosial pada remaja. Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah secara umum dalam penelitian ini adalah “Apakah layanan konseling kelompok teknik restrukturisasi kognitif efektif untuk mereduksi kecemasan sosial remaja di SMK Ma’arif NU Kencong Jember?”. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan jenis penelitian eskperimen dan desain One Group Pretest Posttest Design, dengan teknik penentuan sampel Purposive sampling dengan jumlah sampel 12 siswa. Teknik pengumpulan data meliputi: Angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu uji paired sample t-test dengan menggunakan SPSS versi 25.0 dengan hasil analisis yaitu: (1) variabel Y diperoleh hasil t hitung 5.976 dan nilai sig. .(2-tailed) 0,000, (2) Subvariabel Yı diperoleh hasil t hitung 3.184 dan nilai sig. .(2-tailed) 0,009, (3) Sub variabel Y₂ diperoleh hasil t hitung 2.978 dan nilai sig. .(2-tailed) 0,013,(4) Sub variabel Y₃ diperoleh hasil t hitung 2.829 dan nilai sig. .(2-tailed) 0,016. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hₐ diterima, Ho ditolak artinya:Layanan konseling kelompok dengan teknik restrukturisasi kognitif ini dapat mereduksi kecemasan sosial, kecemasan fisik, kecemasan kognitif dan kecemasan perilaku pada remaja di SMK Ma’arif NU Kencong. Dan pada hasil penelitian ini menunjukkan kecemasan sosial remaja sebelum diberikan konseling kelompok dengan teknik restrukturisasi kognitif ini memiliki persentase rata-rata 51,4% dan setelah diberikan konseling kelompok dengan teknik restrukturisasi kognitif untuk mereduksi kecemasan sosial remaja memiliki persentase 60,5% diartikan ada peningkatan sebelum diberikannya treatment dan saat sudah diberikannya treatment, maka dapat dikatakan adanya perbedaan pretest dan posttest. jadi dapat disimpulkan konseling kelompok dengan teknik restrukturisasi kognitif efektif untuk mereduksi kecemasan sosial remaja yang dilihat dari angka probabilitas asymp. Sig (2-tailed) 0,005 < 0,05 sehingga Ha diterima.