The operation of the Novotel Makassar Hotel, located on the corner of Jenderal Sudirman and Chairil Anwar Street, will certainly impact the generation and attraction of new movements that affect the surrounding area, so a traffic impact analysis is needed. This research uses quantitative methods, the analyzed data is obtained directly through road performance measurement surveys. The road performance analysis focused on Jenderal Sudirman Street as the main access to the Novotel Makassar Hotel and the intersection with the Jenderal Sudirman-Chairil Anwar-Gunung Tinggi Mae signal. Traffic volume by vehicle type classification is measured 8 hours a week, from 07.00 to 22.00 on weekdays and weekends. Data were analyzed using the MKJI method, four-stage modeling, and traffic impact analysis. The calculation result of the existing degree of saturation at peak hours is 0.69. The results of calculating road sections' performance on weekdays and weekends will impact 5 operational years (2029), so recommendations are needed to minimize side obstacles by installing no parking signs at points prone to traffic jams. Road performance of Jenderal Sudirman Street on weekdays 2029, 0.312 (do nothing) to 0.305 (do something) and on weekends 2029, 0.424 (do nothing) to 0.414 (do something). Abstrak Pengoperasian Hotel Novotel Makassar yang terletak di sudut Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Chairil Anwar tentunya akan berpengaruh pada timbulnya bangkitan dan tarikan pergerakan baru yang berdampak bagi sekitarnya, sehingga dibutuhkan analisis dampak lalu lintas. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, data yang dianalisis diperoleh langsung melalui survei pengukuran kinerja ruas jalan. Analisis kinerja jalan difokuskan pada Jalan Jenderal Sudirman sebagai akses utama Hotel Novotel Makassar dan simpang empat bersinyal Jenderal Sudirman-Chairil Anwar-Gunung Tinggi Mae. Volume lalu lintas dengan klasifikasi jenis kendaraan diukur selama 8 jam dalam satu minggu, mulai dari pukul 07.00 hingga 22.00 pada hari kerja dan hari libur. Data dianalisis menggunakan metode MKJI, permodelan empat tahap dan analisis dampak lalu lintas. Hasil perhitungan derajat kejenuhan eksisting pada jam puncak yaitu 0,69. Hasil perhitungan kinerja ruas jalan pada hari kerja dan libur berdampak pada 5 tahun operasional (2029) sehingga dibutuhkan rekomendasi untuk meminimalkan hambatan samping dengan cara memasang rambu dilarang parkir pada titik rawan macet. Kinerja ruas jalan Jenderal Sudirman pada hari kerja 2029 yaitu 0,312 (do nothing) menjadi 0,305 (do something) dan hari libur 2029 yaitu 0,424 (do nothing) menjadi 0,414 (do something).