Articles
<![CDATA[Hubungan Konsep Diri Dengan Minat Belajar Siswa Di SMA Negeri 11 Medan Tahun Pelajaran 2022/2023 ]]>
<![CDATA[Dona Andriani Siregar]]>;
<![CDATA[Nurul Azmi Saragih]]>
<![CDATA[ Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1 No. 3 (2024): April ]]>
Publisher : <![CDATA[Publikasi Inspirasi Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62017/jppi.v1i3.1023
<![CDATA[Penelitian ini dilatar belakangi oleh remaja yang akan mengalami masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa dan dimasa ini juga remaja memungkinkan membuat gambaran diri mereka dengan kata lain adalah konsep diri. Konsep diri dibedakan mennjajdi dua bagian, yaitu konsep diri positif dan negatif. Ciri dari konsep diri negatif yaitu mereka pasti akan takut terhadap kegagalan, kegagalan yang dimaksud dalam dunia pendidikan salah satunya yaitu gagal didalam pembelajaran akademik dikarenakan minimnya minat belajar prserta didik. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan minat belajar siswa di SMA Negeri 11 Medan. Jenis dari penelitian ini kuantitatif, dengan desain penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Medan yang berjumlah 141 siswa. Banyak siswa yang menjadi sampel yaitu 42 siswa yang diambil dengan teknik random sampling. Berdasarkan hasil penelitian hubungan konsep diri dengan minat belajar siswa di SMA Negeri 11 Medan dari hasil perhitungan diperoleh koefisien kolerasi antara konsep diri (x) dengan minat belajar (y) data yang diperoleh menunjukkan rhitung 0,557 dan rtabel pada taraf signifikan 5% sebesar 0,304. rhitung > rtabel (0,557 > 0,304). Berdasarkan hasil penelitian di SMA Negeri 11 Medan Tahun 2022/2023 maka dapat disimpulkan bahwa: terdapat hubungan yang signifikan antara Konsep Diri dengan minat Belajar Siswa di SMA Negeri 11 Medan Tahun Pelajaran 2022/2023.]]>
<![CDATA[Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Media Kartu Karir untuk Meningkatkan Pemahaman Karir Peserta Didik Kelas XI Zainul Arifin SMA Negeri 15 Medan ]]>
<![CDATA[Anjarani Sipayung, Sekar Ayu]]>;
<![CDATA[Azmi Saragih, Nurul]]>;
<![CDATA[Putri Lubis, Lailan Syafira]]>;
<![CDATA[Sipahutar, Khairunnisa]]>
<![CDATA[ MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 5 No. 2 (2025): Vol. 5 No. 2 Juni-Desember 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56832/mudabbir.v5i2.1076
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan media kartu karir dalam meningkatkan pemahaman karir peserta didik kelas XI Zainul Arifin. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen dengan desain one group pretest-posttest. Subjek penelitian terdiri dari 8 orang peserta didik kelas XI Zainul Arifin yang memiliki kategori pemahaman karir rendah. Analisis data dilakukan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest (Jhitung = 15 > Jtabel = 4), yang berarti penggunaan media kartu karir dalam layanan bimbingan kelompok efektif dalam meningkatkan pemahaman karir peserta didik.]]>
<![CDATA[Hubungan Harga Diri dengan Kecemasan Sosial pada Siswa SMP Al – Washliyah Medan ]]>
<![CDATA[Hermansyah]]>;
<![CDATA[Nurul Azmi Saragih]]>
<![CDATA[ As-Syar i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga Vol. 7 No. 3 (2025): As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga ]]>
Publisher : <![CDATA[Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47467/as.v7i3.8410
<![CDATA[there is also anxiety that arises due to stimulation from outside. Stimulation from outside can be from social situations or interactions with other people. Anxiety is often experienced by most people, especially in adolescence, when individuals are in a new social environment or are in a social environment that is different from the social environment in which the individual is usually located. above opinion, the formulation of the problem in this study is how is the Relationship Between Self-Esteem and Anxiety in Adolescents of SMP AL - WASHLIYAH. So the objective obtained in this study is how is the Relationship Between Self-Esteem and Anxiety in Adolescents of SMP AL - WASHLIYAH Medan. The approach used in this study is a qualitative approach. A qualitative approach is a research procedure that produces descriptive data in the form of written or spoken words of people and observable behavior. A qualitative approach has natural characteristics (Natural serfing) as a direct source of data, descriptive, the process is more important than the results. So it can be concluded that the two variables are correlated or there is a relationship. Furthermore, from the results of the correlation test, it is known that in this study the correlation between self-concept and social anxiety has a Pearson correlation value of -0.534. This shows that there is a negative relationship between the self-concept variable and social anxiety, which means that the higher the self-concept of the subject, the lower the social anxiety he has, and vice versa.]]>
<![CDATA[Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Problem Solving dalam Meminimalisir Perilaku Agresif Siswa Kelas VIII UPT SMP Negeri 8 Medan ]]>
<![CDATA[Ryan Dhani, M Fikri]]>;
<![CDATA[Azmi Saragih, Nurul]]>;
<![CDATA[Mujib, Abdul]]>;
<![CDATA[Salsabila, Faradiza]]>
<![CDATA[ PEMA Vol. 5 No. 3 (2025): In Process ]]>
Publisher : <![CDATA[Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56832/pema.v5i3.1556
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik problem solving dalam meminimalisir perilaku agresif siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen semu. Subjek penelitian dikumpulkan siswa kelas yang berjumlah 10 orang siswa. Data penelitian dikumpulkan dengan skla valid dan reliabel. Skala diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok. Data skor rata-rata pre-test 121,2 dan skor rata-rata post-test 66 maka selisih skor rata-rata 55 artinya rata-rata perilaku agresif siswa lebih tinggi sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik problem solving maka perilaku agresif siswa menjadi menurun 46%. Data analisis menggunakan uji wilcoxon untuk melihat apakah ada perubahan positif dan signifikan pemberian layanan bimbingan kelompok teknik problem solving. Berdasarkan hasil perhitungan uji wilcoxon jumlah jenjang bertanda positif = 30 dan jumlah jenjang bertanda negatif = 6. Jadi, nilai J = 23 yaitu jumlah jenjang yang lebih besar. Dari tabel nilai kritis J untuk uji jenjang bertanda wilcoxon dengan n = 10, = 0, 05, maka diperoleh J dimana 23 > 8. Artinya bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik problem solving dalam meminimalisir perilaku agresif siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Medan.]]>
<![CDATA[HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN EFIKASI DIRI PADA SISWA SMP IT NURUL FAJAR DELI SERDANG ]]>
<![CDATA[Ummu Rohimah]]>;
<![CDATA[Nurul Azmi Saragih]]>
<![CDATA[ Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 3 No. 1 (2025): Oktober ]]>
Publisher : <![CDATA[Publikasi Inspirasi Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62017/jppi.v3i1.5873
<![CDATA[Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan efikasi diri peserta didik SMP IT Nurul Fajar. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian jenis kuantitatif dengan pendekatan penelitian korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di SMP IT Nurul Fajar Deli Serdang, yaitu sebanyak 60 siswa, sampel penelitian SMP IT Nurul Fajar Deli Serdang, yaitu berjumlah 60 orang. Hasil penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan efikasi diri peserta didik SMP IT Nurul Fajar Tahun Pelajaran 2023/2024.Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji korelasi, yaitu nilai signifikansi (Sig. (2-tailed)) yang diperoleh adalah 0,036. Karena 0,036 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi atau hubungan antara dukungan sosial dan efikasi diri peserta didik SMP IT Nurul Fajar. Besaran hubungan dukungan sosial dan efikasi diri peserta didik SMP IT Nurul Fajar diperoleh berdasarkan hasil uji korelasi, yaitu nilai rhitung(Pearson Correlation) sebesar 0,271pada taraf signifikan 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan efikasi diri peserta didik SMP IT Nurul Fajar sebesar 0,271.]]>
<![CDATA[HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI MAHASISWA UMN AL-WASHLIYAH SEBAGAI CALON GURU BK ]]>
<![CDATA[Tria Yulita]]>;
<![CDATA[Ika Sandra Dewi]]>;
<![CDATA[Nurul Azmi Saragih]]>
<![CDATA[ Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025 Terbit ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23969/jp.v10i03.31117
<![CDATA[The purpose of this study is to determine whether peer social support is related to self-efficacy among BK UMN Al-Washliyah students who are preparing to become teachers. A total of 32 active students were selected as samples for this study. Data analysis was conducted using Pearson's correlation, while data was collected using a Likert scale. The results of the study found that peer social support was significantly associated with students' self-efficacy (r=0.463 and p<0.05). These findings confirm that a supportive social environment, particularly in the form of peer support, plays a role in shaping students' self-confidence, motivation, and professional readiness, and contributes to the design of guidance and counselling programmes that pay greater attention to students' social aspects.]]>
<![CDATA[HUBUNGAN REGULASI EMOSI DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS PADA SISWA MTS. NURUSSALAM DELI TUA ]]>
<![CDATA[Amara Arora]]>;
<![CDATA[Nurul Azmi Saragih]]>;
<![CDATA[Khairina Ulfa Syaimi]]>;
<![CDATA[Ika Sandra Dewi]]>
<![CDATA[ Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23969/jp.v10i03.32917
<![CDATA[This study aims to determine the relationship between emotional regulation and anxiety in public speaking in front of the class in MTs Nurus Salam Deli Tua students in the 2025 Academic Year. This study is based on the importance of public speaking skills in the context of learning and the role of emotional regulation as one of the psychological factors that influence students' anxiety levels. With this study, students are expected to be able to overcome speaking anxiety with emotional regulation. This study uses a quantitative approach with a correlation method and a product moment correlation research design with the help of the SPSS version 23.00 for Windows program. The population in this study were all 8th grade students of MTs Nurus Salam Deli Tua, totaling 180 students, and a sample of 45 students or around 25% of the population was taken using a random sampling technique. The research instrument consisted of an emotional regulation scale and a speaking anxiety scale that had been tested for validity and reliability. The results of the data analysis showed a significant negative relationship between emotional regulation and speaking anxiety in front of the class This is proven by the significance value (p) of 0.001 which is smaller than 0.005, and the correlation coefficient value (r) of -0.491. This means that the higher the students' ability to regulate their emotions, the lower the level of anxiety they experience when speaking in front of the class. Conversely, low emotional regulation ability will be directly proportional to increased speaking anxiety. Thus, it can be concluded that emotional regulation can reduce the level of anxiety in students if the students are able to regulate and manage their emotions. This finding shows the importance of fostering emotional regulation in the context of education, especially to increase students' self-confidence and communication skills in the classroom.]]>
<![CDATA[PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ASSERTIVE TRAINING TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SISWA SMK NUR AZIZI TANJUNG MORAWA T.A 2024/2025 ]]>
<![CDATA[Namira Salsabila Rahmadani]]>;
<![CDATA[Nur Asyah]]>;
<![CDATA[Nurul azmi Saragih]]>;
<![CDATA[Dina Hidayati Hutasuhut]]>
<![CDATA[ Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 3 September 2025 In Order ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23969/jp.v10i03.33017
<![CDATA[This study aims to determine the effect of group guidance services with assertive trainingtechniques on social interactions of SMK Nur Azizi Tanjung Morawa students in the2024/2025 Academic Year. Group guidance services with an assertive training approachplay an important role in improving students' ability to interact socially in a healthy andpositive way in their social environment and in their surroundings. Through the applicationof this assertive training technique, students are expected to be able to overcome various obstacles in communicating and interacting with others such as shyness, lack of self-confidence, or fear of rejection. This study uses a quantitative approach with a pre-experimental one group pretest-posttest design with the help of the SPSS version 23.00 for windows program. The population in this study was 72 students, and samples were takenby purposive sampling of 10 students who had low levels of social interaction. The resultsof data analysis in this study showed a significance value (2-tailed) of 0.00 and a t-test valueof 7.370, which indicates that group guidance services with assertive training techniqueshave a significant effect on improving students' social interactions at school. Thus, it can beconcluded that this intervention is effective in helping students develop better social skills.This finding is expected to be a reference for BK teachers in designing appropriate guidanceservices to improve students' social interactions at school.]]>
<![CDATA[PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEHNIK MODELLING TERHADAP PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMAS 12 AL-WASHLIYAH PERBAUNGAN ]]>
<![CDATA[Selfida Sunaria Purba]]>;
<![CDATA[Ika Sandra Dewi]]>;
<![CDATA[Dina Hidayati Hutasuhut]]>;
<![CDATA[Nurul Azmi Saragih]]>
<![CDATA[ Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23969/jp.v10i03.33912
<![CDATA[The problem in this study is the lack of group guidance services for career planning experienced by students, including not being able to determine plans after graduating from high school, not knowing about their interests, talents and abilities, so a study is needed entitled the influence of group guidance services on career planning for class XI IPA 1 students of SMAS 12 Al-Washliyah in the 2024/2025 academic year. This study aims to determine the effect of providing modeling technique group guidance services on career planning for class XI IPA students of SMAS 12 Al-Washliyah Perbaungan. This research is a quantitative research with an experimental type with a pre-experimental method of One Group Pre-test and Post-test Design. The subjects in this study were 10 students with low levels of career planning. This study focuses on the influence of modeling technique group guidance to improve students' career planning with the data collection technique used, namely a questionnaire. The data analysis method uses the Wilcoxon Signed Rank Test. Based on the results of data analysis using the Wilcoxon Signed Rank Test, the output value is Asymp. Sig. (2-tailed) of 0.005, sig. value 0.005 < 0.05 at a significance level of 5% or α = 0.05, it can be concluded that there is a significant difference in students' career planning before and after being given modeling technique group guidance services. These results indicate that modeling technique group guidance services can effectively improve the career planning of class XI IPA students of SMAS 12 Al-Washliyah Perbaungan.]]>
<![CDATA[Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Problem Solving Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas X MAN 2 Deli Serdang Tahun Ajaran 2024/2025 ]]>
<![CDATA[Zahira, Shafa]]>;
<![CDATA[Nur Asyah]]>;
<![CDATA[Nurul Azmi Saragih]]>;
<![CDATA[Iskandar Zulkarnaen]]>
<![CDATA[ Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 04 (2025): Volume 10 No. 04 Desember 2025 Terbit ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23969/jp.v10i04.35092
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik pemecahan masalah dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas X-12 MAN 2 Deli Serdang Tahun Ajaran 2024/2025. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian pra eksperimen dengan desain one group pretest-posttest design. Popolasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAN 2 Deli Serdang yang berjumlah 432 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 siswa yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket kemandirian belajar yang berjumlah 35 butir pernyataan yang telah valid dan reliabel. Angket diberikan sebelum dan setelah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik pemecahan masalah. Data dianalisis dengan menggunakan uji Paired Sample T-Test untuk melihat apakah ada pengaruh signifikan pemberian bimbingan kelompok teknik pemecahan masalah terhadap belajar kemandirian siswa. Data hasil perhitungan menggunakan uji Paired Sample T-Test diperoleh sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan interpretasi indeks korelasi product moment maka hasil perhitungan tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara variabel kemandirian belajar sebelum diberikan perlakuan berupa layanan bimbingan kelompok teknik pemecahan masalah dengan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik pemecahan masalah. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh yang berarti dari pemberian layanan bimbingan kelompok teknik pemecahan masalah terhadap kemandirian belajar siswa kelas X-12 MAN 2 Deli Serdang Tahun Ajaran 2024/2025.]]>
