Abstrak: Kehidupan seorang anak lima tahun pertama merupakan masa kritis perkembangan karena pada masa ini terbentuknya dasar-dasar kepribadian manusia, kemampuan pengindraan, berpikir, ketrampilan berbahasa, berbicara, bertingkah laku sosial dan sebagainya. Untuk mengurangi masalah perkembangan, penting untuk dilakukan upaya pencegahan sedini mungkin yaitu dengan melakukan deteksi dini perkembangan. Pada tingkat Posyandu kader kesehatan memiliki peran penting dalam melakukan skrining perkembangan. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader Kesehatan dalam melakukan Skrining perkembangan Anak Usia 0-6 tahun dengan menggunakan KPSP di Desa Oelnasi Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Metode yang digunakan melalui penyuluhan dan demostrasi. Mitra dalam kegiatan ini adalah kader kesehatan sebayak 10 orang. Evaluasi pengetahuan menggunakan kuesioner post-test sedangkan untuk ketrampilan kader kesehatan dengan menggunakan lembar observasi. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor pre-test adalah 44,0±6,58 dan rata-rata skor post-test adalah 94,1±3,98. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor pre-test: 44,0 (SD=6,58) dan post-test: 94,1 (SD=3,98). Terdapat peningkatan pengetahuan kader kesehatan setelah dilakukan penyuluhan (p=0,000;α< 0,05). Keterampilan kader mengalami peningkatan dari 40% menjadi 100%.Abstract: The life of a child in the first five years is a critical period of development because during this period the basics of human personality, the ability to sense, think, language skills, speech, social behavior and so on are formed. To reduce developmental problems, it is important to make preventive efforts as early as possible, namely by conducting early detection of development. At the Posyandu level, health cadres have an important role in conducting developmental screening. The purpose of the activity is to improve the knowledge and skills of health cadres in conducting developmental screening for children aged 0-6 years using KPSP in Oelnasi Village, Central Kupang District, Kupang Regency. The method used is through counseling and demonstrations. Partners in this activity are health cadres of 10 people. Knowledge evaluation uses a post-test questionnaire while for the skills of health cadres using observation sheets. The assessment results showed that there was a difference in the average score of the pre-test: 44.0 (SD=6.58) and post-test: 94.1 (SD=3.98). There was an increase in the knowledge of health cadres after counseling (p=0.000; α< 0,05). Cadre skills have increased from 40% to 100%.