Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Sosialisasi Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) sebagai Pakan Altenatif Ternak di Desa Teluk Ketapang Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari Ramadan, Fauzan; Lisna, Lisna; Arfiana, BS Monica; Hariski, Muhammad
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 5 No. 2 (2024): April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.908 KB)

Abstract

Maggot (Black soldier fly) merupakan lalat buah yang bermanfaat bagi lingkungan, karena maggot merupakan serangga pengurai sisa-sisa bahan organik. Dalam rangka mengatasi permasalahan lingkungan dan pakan pada ternak yang ada di Desa Teluk Ketapang, kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi budidaya maggot (BSF). Sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah Kelompok Tani Harapan Maju di Desa Teluk Ketapang yang melakukan kegiatan budidaya ikan dan ternak ayam serta siswa SMK PP Batanghari untuk meningkatkan kreativitas dalam limbah organik dan pakan untuk ternak. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah dan demonstrasi plot (demplot) dengan masyarakat. Kegiatan ini memperoleh manfaat yaitu menjalin hubungan kerjasama dengan Kelompok Tani Harapan Maju dan Siswa SMK PP Batanghari serta masyarakat paham bagaimana cara membudidayakan maggot (BSF) untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak.
ELASTISITAS HASIL TANGKAPAN UDANG MANTIS (Harpiosquilla raphidea) DENGAN MESH SIZE DAN PANJANG JARING INSANG DI KELURAHAN KAMPUNG NELAYAN KUALA TUNGKAL Triani, Sindi; Firmansyah, Firmansyah; Hariski, M.; Alwi, Yun; Arfiana, BS Monica; Wulandari, Wulandari
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 1 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i1.1326

Abstract

The fishing gear used by fishermen in catching mantis shrimp is a gillnet. The purpose of the study was to determine the elasticity of mesh size and net length to the production of mantis shrimp catch. The gillnet used in this study has a mesh size of 3.5 inches and 4 inches and a net length of 900 m, 1050 m and 1200 m. The method used in this study is a survey, and the data analysis used is the Cobb Douglas production function using SPSS version 26 and subsequently in the elasticity analysis. The results of the descriptive study both in number and composition show that the production of mantis shrimp catch based on mesh size in Kuala Tungkal waters is the most using a size of 4 inches, which is as many as 480 fish or 50.57%, while based on the length of the net, the most is using a size of 1,200 m, which is 419 fish or 45.15%. Simultaneous analysis of the signification obtained was 0.00 < 0.05, meaning that the mesh size and net length together had a significant influence on the production of mantis shrimp catch, while partially the significance value for the mesh size was 0.00 < 0.05 and the net length also had a significance of 0.00 < 0.05 which means that the mesh size and net length had an effect on the production of mantis shrimp catch. Based on the elasticity analysis, the value of the parameter coefficient of the cobb douglas regression equation is 1.229 or greater than 1, which means that the production of mantis shrimp catch is included in the category of increasing return to scale or the change in output obtained will be greater than the input used
Sosialisasi Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) sebagai Pakan Altenatif Ternak di Desa Teluk Ketapang Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari Ramadan, Fauzan; Lisna, Lisna; Arfiana, BS Monica; Hariski, Muhammad
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 5 No. 2 (2024): April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Maggot (Black soldier fly) merupakan lalat buah yang bermanfaat bagi lingkungan, karena maggot merupakan serangga pengurai sisa-sisa bahan organik. Dalam rangka mengatasi permasalahan lingkungan dan pakan pada ternak yang ada di Desa Teluk Ketapang, kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi budidaya maggot (BSF). Sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah Kelompok Tani Harapan Maju di Desa Teluk Ketapang yang melakukan kegiatan budidaya ikan dan ternak ayam serta siswa SMK PP Batanghari untuk meningkatkan kreativitas dalam limbah organik dan pakan untuk ternak. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah dan demonstrasi plot (demplot) dengan masyarakat. Kegiatan ini memperoleh manfaat yaitu menjalin hubungan kerjasama dengan Kelompok Tani Harapan Maju dan Siswa SMK PP Batanghari serta masyarakat paham bagaimana cara membudidayakan maggot (BSF) untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak.
Differences in Eel (Monopeterus albus) Catch Results Using Fishing Gear Traps with Different Baits in Lopak Alai Village, Kumpeh Ulu District Alfebrianti, Dhea; H, Afriani; Magwa, Rizky Janatul; Pramunsintho, Bagus; Arfiana, Bs Monica; Bareta, Ainun Rohmawati
Journal of Fish Health Vol. 5 No. 3 (2025): Journal of Fish Health
Publisher : Aquaculture Department, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jfh.v5i3.7120

Abstract

Eel (Monopterus albus) is one of the freshwater fishery products that has high economic value which is widely caught in Lopak Alai Village, Kumpe Ulu District using bubu fishing gear. This study aims to determine the differences in eel catches using bubu fishing gear with different baits in Lopak Alai Village, Kumpe Ulu District. This research was conducted in Lopak Alai Village, Kumpeh Ulu District on January 12th - February 07th, 2025. The research method used was the experimental method. The total of bubu used in this study was 60 bubu with each placement of 5 meters, the size of the bubu used was 100 cm which consisted of 2 treatments, namely using earthworm bait and golden snail bait weighing 10 grams, each bait was placed into 30 bubu with 20 repetitions. The results of the study showed that the total of eel catches (Monopterus albus) with earthworm bait was 123 with an average weight of 611 g and an average length of 45 cm, while with golden snail bait it was 204 with an average weight of 1,393 g and an average length of 49 cm. The results of the t-test analysis showed that there were differences in the catches of eels with earthworm and golden snail bait.
POLA PERTUMBUHAN DAN FAKTOR KONDISI IKAN SELUANG (Rasbora argyrotaenia) DI DANAU TELUK KENALI KOTA JAMBI Maulida, Syafira; Gelis, Ester Restiana Endang; Lisna, Lisna; Nelwida, Nelwida; Arfiana, Bs Monica; Farizal, Farizal
Mantis Journal of Fisheries Vol. 2 No. 02 (2025): Agustus 2025
Publisher : Department of Fisheries, Animal Science Faculty, Universitas Jambi.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/mjf.v2i02.46282

Abstract

Teluk Kenali Lake is located in Teluk Kenali Village, Telanaipura District, Jambi City, with an area of approximately 30 ha, and has a water characteristic in the form of a basin. The main catch of fishermen in this lake is the seluang fish, which is popular with the community because of its taste and high economic value. This study used a purposive sampling method through direct observation of fishermen's catches. Samples were obtained from the catch of two fishermen using gillnet fishing gear with a mesh size of 1 inch during a 1-month study. The results showed that male seluang fish had an average length of 8.6 cm and an average weight of 4.9 g, with a b value in the length-weight relationship analysis of 2.88, a determination coefficient of 0.91, and a condition factor (K) of 1.75, indicating a less flat body. Female seluang fish had an average length of 9.04 cm and an average weight of 6.26 g, with a b value of 0.94, a determination coefficient of 0.18, and a condition factor of 1.99, indicating a less flat body. It was concluded that the growth pattern of male and female seluang fish was negatively allometric (b < 3), which means that length growth was more dominant than weight growth.
HUBUNGAN LEBAR KARAPAS DAN BERAT KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI DESA SINAR KALIMANTAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Setiyawan, Khoirudin Anton; Depison, Depison; Heltria, Septy; Lisna, Lisna; Arfiana, Bs Monica; Magwa, Rizky Janatul
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 21, No 3 (2025): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.21.3.155-161

Abstract

Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu sumber daya perikanan penting yang berperan dalam mendukung ekonomi pesisir dan keseimbangan ekosistem mangrove. Pemahaman terhadap hubungan morfometrik seperti lebar karapas dan berat tubuh diperlukan sebagai dasar pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lebar karapas dan berat tubuh kepiting bakau di Desa Sinar Kalimantan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, jumlah sampel sebanyak 127 ekor kepiting dikumpulkan dari dua lokasi, yaitu, kawasan mangrove dan kawasan muara Desa Sinar Kalimantan. Penangkapan kepiting bakau menggunakan alat tangkap bubu lipat, masing masing lokasi menggunakan sebanyak 38 alat tangkap bubu dengan 16 kali pengulangan. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan analisis hubungan lebar dan berat, faktor kondisi, Sex ratio dan ukuran layak tangkap. Hasil analisis hubungan lebar karapas dan berat kepiting bakau menunjukkan  Nilai koefisien pertumbuhan (b) masing-masing sebesar 1,74 dan 2,74, menunjukkan pola pertumbuhan allometrik negatif, di mana pertambahan lebar karapas tidak sebanding dengan berat tubuh.Faktor kondisi berkisar antara 0–1, menunjukkan status fisiologis dan kesehatan kepiting yang cenderung kurang optimal. Hasil anlisis Sex ratio dikawasan mangrove menunjukan perbandingan (1:1,39) yang didominasi kepiting betina dan dikawasan muara perbandingan (1:0,78) yang didominasi kepiting jantan. Persentase ukuran  kepiting bakau yang layak tangkap di Desa Sinar Kalimantan, Kabupaten Tanjung Jabung Timur lebih tinggi daripada yang tidak layak tangkap.  Hasil penelitian menunjukan Hubungan antara lebar karapas dan berat tubuh kepiting bakau bersifat allometrik negatif di kedua lokasi. Kawasan mangrove didominasi oleh kepiting betina, sedangkan kawasan muara oleh kepiting jantan. Ukuran kepiting di kedua lokasi umumnya telah memenuhi kriteria layak tangkap.
EFISIENSI WAKTU PENDARATAN HASIL TANGKAPAN PURSE DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BELAWAN SUMATERA UTARA Hutauruk, Tiara Nova Wulandari; Nelwida, Nelwida; Ramdhani, Farhan; Lisna, Lisna; Ramadan, Fauzan; Arfiana, BS Monica
Pena Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 24 No. 2 (2025): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The efficiency of fish landing time is an sign of determine the level of time management in fish landing activities as well as efforts to maintain the condition of quality and freshness of quality fish reaching consumers. The purpose of this study is to determine the efficiency of landing times and the factors that influence the efficiency of landing times of purse seine catches at the North Sumatra Province's Belawan Ocean Fisheries Port (PPS). This study employed a survey approach with a total sample size of 30 purse seine vessels. The efficiency level of landing time for purse seine catches at Belawan PPS is classified as efficient with an average of 75.89%. The results of the linear regression analysis obtained a value (R2) of 0.96 which shows that degree level of efficiency of fish landing time is influenced by 96% by the variables studied, namely (amount of catch (kg), number of unloaders (people), size of the fishing fleet (GT), the age of the unloader (years), and the experience of the unloader (years). And the remainder 4% is impacted by additional elements not covered in this research. Meanwhile, the variables that have a real influence are unloading time (minutes) having a value of 1,38×10−8 and wasted time (minutes) having a value of 8.85×10−16 significant < 0.05.
PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP PANCING RAWAI (longline) DENGAN UMPAN BERBEDA DI SUNGAI PENGABUAN KELURAHAN PELABUHAN DAGANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT P Sormin, Abel Luanda; Nelwida, Nelwida; Magwa, Rizky Janatul; Alwi, Yun; Ramadan, Fauzan; Arfiana, BS Monica
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nelayan di Sungai Pengabuan, Kelurahan Pelabuhan Dagang menggunakan berbagai jenis umpan hidup seperti ikan sepat, ikan seluang. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil tangkapan ikan menggunakan jenis umpan yang berbeda pada alat tangkap rawai di Sungai Pengabuan, Kelurahan Pelabuhan Dagang. Penelitian tentang pengaruh pemberian umpan yang berbeda terhadap hasil tangkapan ikan ini dilaksanakan dari tanggal 7 Maret – 19 April 2023 di Sungai Pengabuan Kelurahan Pelabuhan Dagang, Kecamatan Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umpan yang paling efektif digunakan nelayan untuk melakukan penangkapan ikan di Sungai Pengabuan. Alat yang digunakan adalah alat tangkap rawai sepanjang 45m dengan 30 mata pancing No. 11 merek Bradley, termometer, pH meter, secchi disk, kamera, alat tulis, laptop, meteran, dan perahu. Bahan yang digunakan adalah umpan ikan sepat, ikan seluang, dan cacing tanah dengan berat masing-masing umpan ±8 gram. Metode yang digunakan adalah metode experimental fishing yaitu metode penangkapan secara langsung dengan Uji Rancangan Acak Lengkap (RAK). Penangkapan dilakukan pukul 07.00-15.00 WIB. Data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan Annova satu arah dan di lanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil analisis menunjukkan pada perlakuan menggunakan umpan cacing tanah mendapatkan hasil tangkapan yang berbeda sangat nyata (P
PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN PADA ALAT TANGKAP GILLNET DENGAN UKURAN MATA JARING YANG BERBEDA DI DANAU PAUH KECAMATAN JANGKAT KABUPATEN MERANGIN Arfiana, Bs Monica; Noferdiman, Noferdiman; Monika, Lilis
Mantis Journal of Fisheries Vol. 1 No. 01 (2024): Agustus 2024
Publisher : Department of Fisheries, Animal Science Faculty, Universitas Jambi.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/mjf.v1i01.29238

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil tangkapan alat tangkap gillnet menggunakan ukuran mata jaring 2,5 dan 3 inci di Danau Pauh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimental fishing. Penangkapan dilakuan dari pukul 6.30-10.00 WIB. Peralatan yang digunakan adalah alat tangkap gillnet perahu, termometer, pH meter, secchi disk, meteran, timbangan, alat tulis, kamera, dan laptop. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis uji T. Hasil analisis uji T alat tangkap gillnet menggunakan mesh size berbeda di Danau Pauh menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) pada jumlah dan berat hasil tangkapan ikan nila dan ikan nilem. Jumlah total hasil tangkapan ikan nila dan nilem pada mesh size 2,5 inci sebanyak 191 ekor sedangkan pada mesh size 3 inci sebanyak 142 ekor. Berat total hasil tangkapan pada mesh size 2,5 inci sebanyak 52.620 gram, sedangkan mesh size 3 inci sebanyak 43.670 gram. Rata-rata panjang ikan nila yang tertangkap pada mesh size 2,5 inci adalah 23,25 cm dan 24,04 cm pada mesh size 3 inci. Sedangkan rata-rata panjang ikan nilem yang tertangkap pada mesh size 2,5 inci adalah 21,86 cm dan 23 cm pada mesh size 3 inci. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mata jaring 2,5 inci mendapatkan hasil yang lebih  tinggi dibandingkan mata jaring 3 inci baik dari segi jumlah maupun berat hasil tangkapan. Kata Kunci: jaring insang, mata pancing, hasil tangkapan
Keanekaragaman Hasil Tangkapan Alat Tangkap Payang di Kelurahan Bungus Selatan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang Sembiring, Jesimiel Pranisa; Mairizal, Mairizal; Arfiana, Bs Monica; Nelwida, Nelwida; Ramadan , Fauzan; Wulanda, Yoppie
Mantis Journal of Fisheries Vol. 2 No. 01 (2025): April 2025
Publisher : Department of Fisheries, Animal Science Faculty, Universitas Jambi.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/mjf.v2i01.41044

Abstract

Desa Bungus Selatan yang terletak di pesisir Sumatera Barat mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan dengan menggunakan berbagai jenis alat tangkap seperti millennium gillnet, bubu, rawai, jaring pantai (beach seine), bagan perahu, dan payang. Penelitian ini berfokus pada keragaman hasil tangkapan alat tangkap payang di Desa Bungus Selatan, Kecamatan Teluk Kabung, Kota Padang. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pengumpulan data melalui observasi langsung dari tujuh kapal yang menggunakan alat tangkap payang. Observasi mencakup identifikasi spesies, jumlah ikan, dan total berat hasil tangkapan. Total ikan yang tercatat sebanyak 68.621 ekor dengan berat keseluruhan 5.666,57 kg. Hasil tangkapan terbanyak adalah ikan tuna (3.841 kg atau 67,78%), sedangkan yang paling sedikit adalah cumi-cumi (21,4 kg atau 0,38%). Analisis keanekaragaman menunjukkan nilai indeks Shannon-Wiener (H') sebesar 0,56 yang tergolong rendah. Indeks keseragaman juga rendah (0,35), dan indeks dominansi tinggi (0,70), yang mengindikasikan dominasi oleh beberapa spesies tertentu. Spesies yang teridentifikasi meliputi Euthynnus affinis, Katsuwonus pelamis, Caranx ignobilis, Stolephorus sp., dan Loligo chinensis. Temuan ini mencerminkan rendahnya keanekaragaman spesies dan tingginya dominansi dalam hasil tangkapan payang yang menunjukkan perlunya pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.