Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Strategi Pemberdayaan Komunitas Melalui Program CSR di Gampong Balee Kecamatan Meurebo Kabupaten Aceh Barat Putri, Reihan Ayu Sukma; Darmayani, Sherlia; Azzam, Al Ismul; Maulana, Alfat; Sopar
Sagita Academia Journal Vol. 3 No. 1 (2025): Sagita Academia Journal
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/sagita.v3i1.320

Abstract

Implementing Corporate Social Responsibility (CSR) has become an important focus for companies in their community empowerment efforts. This article analyzes community empowerment strategies through CSR programs in Gampong Balee, West Aceh Regency. The research method used is qualitative with a descriptive approach. The research results show that CSR contributes significantly to improving the social and economic welfare of local communities. Programs such as Gampong-Owned Enterprises (BUMG), catering businesses, and animal husbandry, have had a positive impact, although some initiatives require further monitoring and education. These findings emphasize the importance of collaboration between companies, government and communities in designing and implementing sustainable CSR programs, in order to achieve optimal results in community empowerment.
Peran Tokoh Adat dalam Pemberdayaan Nilai-Nilai Keagamaan di Gampong Reudeup Aceh Barat Rahmadani Br Solin, Sri; Rohani, Rohani; Pratiwi, Citra Aulia; Sopar
Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Vol. 2 No. 1 (2025): NOVEMBER 2024 - JANUARI 2025
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/mister.v2i1.2492

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran tokoh adat dalam organisasi keagamaan di gampong reudup. Kondisi social keagamaan masyarat Gampong reudup yang asaat ini memerlukan peran penting dari tokoh-tokoh yang taat di harapkan mampu menuntut adanya kegiatan kebinaan dan peningkatan keagagamaan masyrakat Gampong reudup .poin- poin yang ditanyakan ini menggambarkan kondisi social keagamaan masyarakat Gampong Reudup dan peran tokoh adat dalam dalam membangun masyarakat serta variabel pendukung dan masyarakat .Faktor pemdukung dan pembinaan keagamaan di Gampong Reudup adalah keluarga,pemerintah ,hubungan social,dan lembaga pendidikan .sementara itu,factor penghambat di sebabkan dari kurangnya kesadaraan kalangan pemuda ,kekurangan finansial ,kurang nya inovasi dan kurangnya tenaga pembina serta kehadiran omas omag tertentu
PERAN SITUS BERSEJARAH DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Studi Kasus di Situs Makam Po Teumeureuhom Aceh Jaya alfadhil, Musa; Samwil; Sopar; Khairan; Asra, Saiful
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 13 No. 1 (2025): Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47574/kalam.v13i1.295

Abstract

Abstract Learning history through historical sites, like the Poe Teumeureuhom tomb in Aceh Jaya, can boost students' historical awareness by connecting lessons to relevant local history. However, this study found that even though these historical sites are close to several schools, activities that involve visiting them for history lessons are quite rare. The lack of integration of local history into the curriculum and the underutilization of historical sites as learning resources diminish students' understanding of their cultural identity. By using a site-based learning approach, students can learn history not just through theory but also by directly appreciating local historical values. This article suggests several steps to address these issues, such as incorporating local history into the curriculum, using technology to spread historical information, and organizing educational pilgrimage activities. The goal is to strengthen historical awareness and enhance pride in cultural heritage among students in Aceh Jaya.
Strategi Pelestarian Folklore Dalam Masyarakat di Gampong Mugo Rayeuk Kecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh Barat Sukma Putri, Reihan Ayu; Saputra, Ferdi; Mirandi, Rifa; Sopar
Sagita Academia Journal Vol. 3 No. 3 (2025): Sagita Academia Journal
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/sagita.v3i3.494

Abstract

Folklore merupakan warisan budaya yang mencerminkan identitas masyarakat Gampong Meugo Rayeuk, Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat. Tradisi lisan seperti hikayat, syair, dan pantun masih dilestarikan melalui kegiatan adat dan sosial. Namun, modernisasi menjadi tantangan besar dalam mempertahankan eksistensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pelestarian folklore yang relevan dengan kondisi lokal. Strategi yang dilakukan meliputi pelibatan generasi muda, integrasi dalam pendidikan, serta pemanfaatan media digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga budaya sangat penting dalam menjaga keberlanjutan nilai-nilai tradisional.
Makna Sosial Industri Tambang Batu Bara bagi Masyarakat Gampong Buloh Kecamatan Meureubo Aceh Barat Ovitaria Hasrah; Muhammad Chairil; Aja Fitria; Alda Febriani; Sopar
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 2 (2025): APRIL-JUNI 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/3b39qm40

Abstract

Pada mulanya kegiatan perekonomian masyarakat sekitar ditumpu oleh sektor pertanian, namun setelah adanya perusahaan pertambangan batubara di Meureubo, masyarakat mulai beralih pada sektor jasa yaitu menjadi tenaga kerja dan penyedia barang maupun jasa serta jasa untuk tenaga kerja dan perusahaan pertambangan batubara. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti akan mengkaji bagaimana dampak dari adanya pertambangan batubara terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal di Meureubo. Dalam penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial dari Max Weber. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, maka yang diperlukan adalah bahan hukum primer yang bersumber pada sumber primer, yaitu perundang-undangan dan hasil wawancara yang berhubungan dengan perumusan masalah. Tidak dapat di pungkiri bahwa pemerintah mempunyai peran yang penting dalam mencari solusi terhadap dampak dan pengaruh pertambangan Batu Bara yang ada di indonesia. Pemerintah harus menyadari bahwa tugas mereka adalah memastikan masa depan yang dimotori oleh energi bersih dan terbarukan..
Adaptasi Sosial di Kawasan Industri Pesisir Pantai Kecamatan Kuala Pesisir Husnul Khotimah; Tun Aci; Alda Febriani; Sopar
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 2 (2025): APRIL-JUNI 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/z5nt0a93

Abstract

Adaptasi menandakan modifikasi individu terhadap lingkungan, menunjukkan perubahan pribadi yang sesuai dengan faktor lingkungan atau memodifikasi lingkungan untuk menyelaraskan dengan keinginan pribadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai kondisi sosial di kawasan industri pesisir pantai Kecamatan Kuala Pesisir.Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan studi etnografi. Etnografi adalah metode yang digunakan peneliti untuk memahami proses adaptasi sosial masyarakat alumni Kawasan Industri Pesisir Pantai Kecamatan Kuala Pesisir. Etnografi dipilih sebagai pendekatan karena membantu peneliti memahami menggunakan tentang dinamika masyarakat, budaya dan hubungan sosial yang terjadinya perubahan dalam lingkungan dan aktivitas industri di wilayah pesisir. Kehadiran kawasan industri di pesisir pantai Kuala Pesisir telah memicu respons adaptif yang kompleks dan beragam dari masyarakat lokal. Salah satu perubahan paling signifikan adalah pergeseran serta diversifikasi mata pencaharian. Penelitian ini mengkaji adaptasi sosial-ekonomi masyarakat pesisir di Kecamatan Kuala Pesisir, dengan fokus pada diversifikasi pendapatan keluarga melalui peran gender dalam pekerjaan. Satu anggota keluarga biasanya bekerja sebagai nelayan atau petani, sementara anggota lainnya, terutama perempuan, terlibat dalam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis hasil perikanan. Penelitian ini menyoroti pentingnya dukungan infrastruktur dari pemerintah untuk meningkatkan produktivitas UMKM di wilayah pesisir, serta perlunya intervensi kebijakan yang lebih efektif. Penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan kawasan industri pesisir pantai Kecamatan kuala pesisir, dan pengelolaan UMKM seperti usaha kerupuk “Timang Rasa” secara signifikan mempengaruhi dinamika sosial dan ekonomi masyarakat setempat.  
Adaptasi Budaya Melaot Masyarakat Nelayan Gampong  Ujung Drien Aceh Barat Marna Sani; Fina Selfia; Sopar
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 2 (2025): APRIL-JUNI 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/010t3624

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis adaptasi budaya Melaot di Ujung Drien, Aceh Barat, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pelestarian warisan budaya lokal. Budaya Melaot merupakan salah satu tradisi lisan yang kaya dan unik di Aceh, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, dengan adanya modernisasi dan globalisasi, budaya Melaot menghadapi tantangan dalam pelestariannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan data di kumpulkan melalui wawancara mendalam dengan toko adat, dan masyarakat nelayan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelestarian budaya melaut meliputi kesadaran masayarakat,dukungan dari pemerintah desa, kecamatan , kabupaten, dan peran tokoh adat di ujung drien . Kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya lokal menjadi faktor kunci dalam adaptasi budaya melaot.Adapun dukungan dari pemerintah melalui kebijakan dan program pelestarian budaya juga berperan penting dalam menjaga keberlangsungan budaya melaot.
Pola Kekerabatan Pasca Pernikahan di Gampong Ujong Drien Kecamatan Mereubo Kabupaten Aceh Barat Jurnita; Ovitaria Hasrah; Muhammad Chairil; Sopar
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 2 (2025): APRIL-JUNI 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/1j8v9988

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola kekerabatan pasca pernikahan di Gampong Ujong Drien, Kecamatan Mereubo, Kabupaten Aceh Barat, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan etnografi, data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi langsung terhadap masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kekerabatan di Gampong Ujong Drien tidak hanya mencerminkan sistem patrilokal dan patrilineal yang dominan, tetapi juga mengalami variasi seperti neolokal, matrilokal, avunkulokal, dan ambilokal. Perubahan pola ini dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, konflik keluarga, pekerjaan, hingga nilai-nilai budaya yang terus berkembang. Dengan menggunakan teori strukturasi Anthony Giddens, penelitian ini menjelaskan bagaimana struktur kekerabatan dibentuk dan diubah oleh tindakan individu melalui proses adaptasi sosial. Temuan ini menunjukkan bahwa pola kekerabatan bersifat dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perubahan struktur masyarakat.
Adaptasi Budaya Perkawinan Beda Suku Masyarakat Gampong Peunaga Cut Ujong Aceh Barat Nofita Nada Sari; fetri Mulia Sari; Sopar
Sujud: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 3 (2025): JUNI-SEPTEMBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/qd6yg429

Abstract

Penelitian ini membahas adaptasi budaya dalam perkawinan beda suku masyarakat Gampong Peunaga Cut Ujong, Aceh Barat. Latar belakang penelitian adalah keberagaman etnis di wilayah tersebut yang memunculkan dinamika sosial, khususnya dalam institusi perkawinan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi proses adaptasi budaya yang terjadi pada pasangan beda suku, serta tantangan dan bentuk akulturasi yang muncul. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan beda suku melakukan penyesuaian dalam tradisi pernikahan. Tantangan utama meliputi komunikasi/perbedaan bahasa, namun proses adaptasi berjalan melalui kompromi dan integrasi nilai budaya. Adaptasi budaya ini memperkuat harmoni sosial dan memperkaya khazanah budaya lokal di Gampong Peunaga Cut Ujong.
Makna Rewang Dalam Budaya Etnis Jawa di Gampong Ujong Padang Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Muhsinina; Salamah , Umi; Fitri, Yulia; Sopar
Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced Vol. 3 No. 3 (2025): Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and A
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/future.v3i3.539

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai makna dan peran adat budaya rewang dalam budaya etnis jawa yang bermukim di Gampong Ujong Padang, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya,Aceh. Adat rewang merupakan tradisi gotong royong yang dilakukan secara sukarela oleh masyarakat, terkhususnya dalam pelaksanaan acara sosial seperti pernikahan, khitanan, dan acara lainnya. Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai bentuk bantuan tenaga, tetapi juga mengandung nilai-nilai sosial, budaya dan spiritual yang memperkuat kohensi sosial dalam sebuah komunitas bermasyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi , wawancara mendalam,dan dokumentasi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tradisi adat rewang di Gampong Ujong Padang masih dilestarikan oleh masyarakat sebagai bagian tanda dari identitas kultural etnis Jawa di wilayah minoritas sebagian masyarakat Aceh. Adat Rewang dimaknai sebagai simbol solidaritas, kekompakkan, serta pelestarian adat. Di tengah arus modernisasi. Rewang mengalami adaptasi, Namun tetap mempertahankan kebiasaan gotong royong. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adat rewang bukan hanya praktik sosial, tetapi juga sarana transmisi nilai-nilai budaya dan juga etika antar generasi. Pelestarian rewang menjadi penting dalam menjaga keberlanjutan budaya lokal serta memperkuat integrasi sosial di tengah masyarakat multikultural seperti Di Kabupaten Nagan Raya.