Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Penggunaan Media Sosial Dan Dampaknya Pada Kesehatan Mental Remaja Putri MTSN 3 Karawang Dita Utari Basuki; Hajar Nur Fathur Rohmah; Herlina Simanjuntak; Ika Kania Fatdo Wardani
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 8 No. 1 (2026)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v8i1.327

Abstract

Kesehatan mental remaja merupakan isu penting yang tidak hanya diartikan sebagai ketiadaan gangguan psikologis, tetapi juga kemampuan mengatasi tekanan, produktif, serta berperan dalam lingkungan sosial. Remaja putri rentan mengalami gangguan mental akibat penggunaan media sosial yang berlebihan, termasuk paparan cyberbullying, konten negatif, dan fenomena fear of missing out (FoMO). Penelitian ini bertujuan menilai hubungan antara penggunaan media sosial dengan kesehatan mental remaja putri di MTsN 3 Karawang tahun 2025. Penelitian menggunakan desain kuantitatif cross sectional pada 85 siswi kelas VIII berusia 12–15 tahun, dengan pengumpulan data melalui kuesioner pada Mei–Juni 2025. Analisis dilakukan secara deskriptif, uji chi- square, dan Odds Ratio (OR). Hasil menunjukkan 43 responden (50,6%) termasuk kategori penggunaan media sosial berisiko, sementara 77 responden (90,6%) mengalami risiko gangguan kesehatan mental. Uji chi-square menghasilkan p = 0,023 (< 0,05), yang berarti terdapat hubungan signifikan antara penggunaan media sosial dan kesehatan mental. Nilai OR = 8,400 (95% CI: 1,02–69,0) menunjukkan bahwa remaja dengan penggunaan media sosial berisiko memiliki peluang delapan kali lebih besar mengalami gangguan kesehatan mental dibandingkan dengan yang tidak berisiko. Keterbatasan penelitian ini terletak pada lingkup sampel yang terbatas pada satu sekolah sehingga hasil belum dapat digeneralisasi lebih luas, namun temuan ini dapat menjadi dasar intervensi keluarga dan sekolah dalam pendampingan penggunaan media sosial yang sehat. Simpulan, terdapat hubungan signifikan antara penggunaan media sosial dengan kesehatan mental remaja putri di MTsN 3 Karawang tahun 2025.
Faktor Pengetahuan, Sikap, dan Dukungan Suami yang Berhubungan dengan Perilaku Wanita Usia Subur dalam Pemeriksaan IVA Tes di Desa Sukamanah, Kabupaten Bekasi Yohana Puspitarani; Rohani Siregar; Ika Kania Fatdo Wardani; Herlina Simanjuntak
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2025): Oktober 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v4i4.6340

Abstract

Cervical cancer is one of the leading causes of death among women and is largely caused by Human Papilloma Virus (HPV) infection. Visual Inspection with Acetic Acid (VIA) is a simple, effective, and recommended method for early detection to reduce morbidity and mortality rates from cervical cancer. However, VIA screening coverage in Indonesia remains low, including in the working area of Sukatani Health Center. This study aimed to identify indicators associated with the behavior of women of reproductive age (WRA) in undergoing VIA screening in Sukamanah Village. This research employed a quantitative method with a cross-sectional design, involving 82 WRA respondents selected through consecutive sampling. Independent variables included education, knowledge, attitude, information sources, and spousal support. Data were collected using questionnaires and analyzed with the chi-square test. The results showed that 61% of respondents had never undergone a VIA test. Significant associations were found between VIA screening behavior and knowledge (p=0.003), attitude (p=0.021), and spousal support (p=0.003). Meanwhile, education (p=0.073) and sources of information (p=0.075) were not significantly associated. These findings highlight that improving knowledge, fostering positive attitudes, and strengthening spousal support are key strategies to increase WRA participation in VIA screening for early cervical cancer detection.
Pelatihan Akupresur untuk Persiapan Persalinan pada Ibu Hamil Trimester III di Desa Wanajaya Simanjuntak, Herlina
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i11.22620

Abstract

ABSTRAK Masa trimester III kehamilan merupakan periode yang penuh tantangan karena ibu hamil sering mengalami keluhan fisik maupun psikologis menjelang persalinan. Salah satu pendekatan nonfarmakologis yang dapat membantu mempersiapkan ibu menghadapi proses persalinan adalah akupresur. Teknik ini relatif mudah, aman, dan dapat dipelajari secara praktis. Melalui pelatihan yang terarah, ibu hamil diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan akupresur sebagai upaya meningkatkan kesiapan fisik dan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan akupresur terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan, serta kesiapan persalinan pada ibu hamil trimester III di Desa Wanajaya tahun 2025. Metode pelatihan ini dengan cara workshop langsung. Mitra dalam kegiatan PkM ini adalah Desa Wanajaya Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi. Hasil kunjungan lokasi mitra berkoordinasi dengan bidan setempat bahwa jumlah ibu hamil yang  Dilayani sebanyak 30 orang. Hasil wawancara dengan bidan, ibu hamil pernah dilakukan pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan, akan tetapi manajemen nyeri non farmakologi dengan teknik akupresur belum disosialisasikan dan dilatih. Oleh karena itu potensi PkM ini akan membantu kemandirian kesehatan ibu hamil untuk mempersiapkan proses persalinan yang aman, nyaman dan positif dengan manajemen nyeri non farmakologi. Pelatihan akupresur terbukti meningkatkan pengetahuan peserta mengenai manfaat akupresur, keterampilan dalam melakukan teknik pada titik-titik tertentu, serta meningkatkan rasa percaya diri menghadapi persalinan. Sebagian besar ibu melaporkan penurunan rasa cemas dan lebih siap secara fisik maupun mental setelah mengikuti pelatihan. Pelatihan akupresur pada ibu hamil trimester III efektif dalam meningkatkan kesiapan persalinan baik dari aspek pengetahuan, keterampilan, maupun kesiapan psikologis. Program ini dapat menjadi alternatif intervensi edukatif dalam upaya promotif dan preventif kesehatan ibu. Kata Kunci: Akupresur, Ibu Hamil, Trimester III, Persiapan Persalinan, Pelatihan  ABSTRACT The third trimester of pregnancy is often considered a challenging phase, as expectant mothers commonly experience both physical discomfort and psychological concerns in preparing for childbirth. One non-pharmacological approach that can support mothers during this period is acupressure. This technique is relatively simple, safe, and can be learned through hands-on practice. With structured training, pregnant women are expected to gain the knowledge and skills necessary to apply acupressure as a means of enhancing both physical readiness and mental well-being. This study aims to examine the impact of acupressure training on improving knowledge, skills, and childbirth preparedness among third-trimester pregnant women in Wanajaya Village in 2025. The training was conducted through a hands-on workshop. The partner in this community service activity was Wanajaya Village, Cibitung District, Bekasi Regency. Based on the site visit and coordination with the local midwife, it was agreed that the program would involve 30 pregnant women. Interviews with the midwife revealed that health education on childbirth preparation had previously been provided; however, non-pharmacological pain management using acupressure techniques had not yet been introduced or practiced. Therefore, this community engagement program has the potential to foster maternal independence in preparing for childbirth in a safe, comfortable, and positive way through non-pharmacological pain management strategies. The findings revealed that acupressure training significantly enhanced participants’ knowledge about its benefits, improved their ability to perform acupressure techniques on specific points, and increased their confidence in facing childbirth. Most participants also reported reduced anxiety and greater physical and psychological readiness after completing the training. Acupressure training for third-trimester pregnant women is effective in strengthening childbirth preparedness across cognitive, practical, and psychological dimensions. This program may serve as an alternative educational intervention in maternal health promotion and prevention efforts. Keywords: Acupressure, Pregnant Women, Third Trimester, Childbirth Preparation, Training
The Effect of Structured Counseling towards Knowledge, Attitude, and Participation of Modern Contraceptive among Unmet Need Couples Simanjuntak, Herlina; Lestari, Bony Wiem; Anwar, Anita Debora
Kesmas Vol. 10, No. 4
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Unmet need Keluarga Berencana (KB) masih tinggi di negara berkembang termasuk di Indonesia. Konseling kontrasepsi terstruktur berpotensi meningkatkan penggunaan kontrasepsi secara efektif, menjaga keberlangsungan penggunaan dan meningkatkan kepuasan klien. Selama ini seling kontrasepsi yang dilakukan belum optimal, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konseling terstruktur terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan partisipasi kontrasepsi modern pada pasangan usia subur (PUS) yang unmet need. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest dengan kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan pada periode Maret – Juni 2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sampling pada 48 orang untuk kelompok perlakuan (konseling terstruktur) dan 48 orang untuk kelompok kontrol (konseling standar). Perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok perlakuan dan kontrol diuji dengan uji Mann-Whitney U, sedangkan pengaruh konseling terstruktur terhadap partisipasi kontrasepsi modern dianalisis dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna pada skor pengetahuan dan sikap setelah dilakukan konseling terstruktur antara kelompok perlakuan dan kontrol dengan nilai p < 0,05. Wanita usia subur (WUS) yang berada pada kelompok perlakuan akan berpeluang ikutserta menggunakan kontrasepsi modern dengan OR= 6,167 (95% CI= 2,427-15,67). Kesimpulan penelitian ini, konseling yang dilakukan secara terstruktur mampu meningkatkan pengetahuan, sikap dan keikutsertaan kontrasepsi modern pada PUS. The number of unmet need for family planning remains high in developing countries, including in Indonesia. Structured contraceptive counseling potentially increases contraceptive use effectively maintain its continuity and enhances client’s satisfaction. Contraceptive counseling had not been properly performed, therefore this study aimed to analyze structured counseling influence toward knowledge improvement, attitude and participation at modern contraceptive among unmet need reproductive-aged couples. This study was conducted on March - June 2015 by using a randomized pretestposttest measurement with control group design. The subjects were recruited through stratified random sampling method. Inclusion subjects were further classified into 48 persons for the intervention group and other 48 persons for the control group. The increase of knowledge and attitude between intervention and control group was then compared by using Mann-Whitney U test, and the effect of structured counseling toward participation of modern contraceptive was analyzed by using multiple logistic regression. Results showed that there was a significant difference of test score for knowledge and attitude between the intervention and the control group (p value < 0.05). Reproductive-aged women are more likely to participate at modern contraceptive with odds ratio = 6.167 (95% CI= 2,427 - 15,67). Inconclusion, structured counseling can increase knowledge, attitude, and participation at modern contraceptive among reproductive-aged couples.