Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pembuatan Yogurt Dari Labu Kuning (Cucurbita Moschata) Sebagai Minuman Kesehatan Nur Rasdianah; Dizky Ramadani Putri Papeo; Nur Ain Thomas; Multiani S. Latif; Windy Riani Suleman
Jurnal Farmasi Teknologi Sediaan dan Kosmetika Vol. 1 No. 2 (2024): Jurnal Farmasi Teknologi Sediaan dan Kosmetika
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jftsk.v1i2.22

Abstract

Buah labu kuning merupakan salah satu bahan pangan lokal yang memiliki nilai gizi yang oleh masyarakat gorontalo umumnya hanya sebagai pelengkap pada menu sayuran. Labu kuning juga memiliki kandunagan gizi dengan nutrisi yang cukup yaitu pektin, fenolat, flavonoid, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin C, dan vitamin E, asam amino, karbohidrat dan mineral, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, tembaga, dan seng sehingga dilakukan diversifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah labu kuning mampu diubah menjadi minuman kesehatan berupa yogurt. Pada produk ini mengandung bakteri baik seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococus thermophilus yang memiliki kebutuhan nutrisi yang kompleks. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoriun dengan menggunakan filtrat buah labu kuning dengan 3 formula, 10% (Labu kuning 50 ml), 20% (Labu kuning 100 ml), dan 30% (Labu kuning 150 ml). Yogurt yang dihasilkan diuji sifat fisiknya meliputi uji kesukaan, uji pH, dan uji viskositas. Uji kesukaan 25 panelis meliputi rasa, warna, tekstur dan aroma. Hasil uji pH pada konsentrasi 10% mendapatkan nilai 4, konsentrasi 20% mendapatkan nilai 4,5, dan konsentasi 30% mendapatkan nilai 4,5. Hasil uji viskositas pada konsentrasi 10% mendapatkan nilai 13,8 cP, konsentrasi 20% mendapatkan nilai 9,8 cP, dan konsentrasi 30% mendapatkan nilai 4,3 cP. Hasil uji organoleptik yang didapatkan konsentrasi yang sesuai dengan syarat dan panelis sukai yaitu konsentasi 20%.
Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Diabetes Melitus di RS Multazam Kota Gorontalo Tahun 2018 nur rasdianah; Andi Makkulawu; Multiani S. Latif; tati asmini
Journal of Community and Clinical Pharmacy Vol. 1 No. 1 (2024): Volume 1 Edisi 1 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jccp.v1i1.15

Abstract

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa dalam darah yang tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin yang cukup. Penatalaksanaan terapi obat DM memerlukan jangka waktu yang lama, dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien dan dapat menimbulkan Drug Related Problems (DRPs). DRPs sering terjadi sehingga menyebabkan pengobatan kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan persentase DRPs berdasarkan pemberian obat antidiabetes pada pasien diabetes melitus dengan atau tanpa penyakit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif secara retrospektif. Teknik pengambilan data berupa purposive sampling dan didapatkan 24 sampel yang sesuai kriteria inklusi penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa golongan obat antidiabetik adalah biguanida (metformin), sulfonilurea (glimepirid, gliclazid, gliquidon, dan glibenklamid), inhibitor α-glukosidase (acarbose, miglitol), tiazolidindion (rosiglitazone, troglitazone, pioglitazone), meglitinida (repaglinide), dan turunan fenilalanin (nateglinide), serta insulin dan berdasarkan identifikasi potensi DRPs dengan kategori secara berturut-turut yaitu tepat obat (obat tanpa indikasi 20%, indikasi tanpa obat 20%, kombinasi obat tidak tepat 6.67%, pemilihan obat tidak tepat 6.67%), kategori tepat dosis (dosis terlalu tinggi 13.33% dan dosis terlalu rendah 0%.) dan kategori interaksi obat 33.33%.
Isolasi dan Identifikasi Mikroalga Sebagai Sumber Antioksidan Di Kawasan Teluk Tomini Mahdalena Sy. Pakaya; Mohamad Adam Mustapa; Fika Nuzul Ramadhani; Dizky Ramadani Putri Papeo; Multiani S. Latif; Sitty Rahma Hutami Kongkolu
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 1, Nomor 2, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i2.53

Abstract

Penggunaan antioksidan sintesis seperti butil hidroksianisol (BHA) menimbulkan efek samping bersifat karsinogenik. Antioksidan merupakan senyawa yang menangkal radikal bebas, adapun sumber antioksidan alami salah satunya mikroalga. Mikroalga memiliki potensi sebagai sumber antioksidan, yang mencegah dan menghambat radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi mikroalga yang berpotensi sebagai antioksidan yang berada di salah satu kawasan perairan Teluk Tomini. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi dan Laboratorium Bahan Alam Farmasi dengan teknik pengamatan morfologi secara mikroskopis untuk identifikasi, teknik pengenceran berseri untuk isolasi, dan teknik DPPH (2,2 diphenyl-1-picrylhydrazyl) untuk pengujian antioksidan yang dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil identifikasi didapatkan 5 jenis mikroalga yang termasuk dalam kelompok alga Chlorophyta, Cyanophyta, Euglenophyta, dan Bacillariophyta. Mikroalga yang berhasil diisolasi yaitu MA1a merupakan kelompok (Chlorophyta), dan MA2a, MA3b termasuk kelompok (Cyanophyta). Hasil uji kualitatif menunjukkan hasil positif antioksidan pada ekstrak n-heksan MA1a, MA2a dan MA3b. Serta memiliki nilai aktivitas antioksidan dengan IC50 (MA1a dan MA3b) secara berturut-turut 128,15 µg/mL dan 102,50 µg/mL termasuk kategori sedang. Serta IC50 ekstrak n-heksan (MA2a) sebesar 98,51 µg/mL termasuk kategori kuat. Analisis data secara statistik uji anova dimana (p-value<0,05) menunjukkan perbedaan yang signifikan antara aktivitas antioksidan MA1a, MA2a, MA3b dan kontrol Vitamin Ca  
Penapisan Fitokimia Dan Uji Efektivitas Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypiifolia L.) Terhadap Mencit Jantan (Mus musculus): Hendrawan Dwikarunia Datukramat1, Hamsidar Hasan2, Mahdalena Sy. Pakaya3, Fika Nuzul Ramadhani4, Multiani S. Latif 5 hamsidar hasan; Mahdalena Sy. Pakaya; Fika Nuzul Ramadhani; Multiani S. Latif; Hendrawan Dwikarunia Datukramat
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 3 (2024): Volume 1, Nomor 3, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i3.54

Abstract

Penggunaan tanaman obat sebagai antipiretik menjadi alternatif pengobatan selain obat kimia. Salah satu contohnya adalah Jarak Merah (Jatropha gossypiifolia L.), yang telah lama dimanfaatkan di beberapa negara, termasuk Indonesia, untuk mengatasi demam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etanol Jarak Merah (Jatropha gossypiifolia L.) dan untuk menentukan apakah ekstrak etanol Jarak Merah memiliki aktivitas sebagai antipiretik. Metode yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etanol 96%, dan skrining fitokimia dilakukan dengan uji warna menggunakan pereaksi tertentu. Kelompok 1 sebagai kontrol negatif diberi Na-CMC secara oral, sementara kelompok 2 sebagai kontrol positif diberi antipiretik parasetamol secara oral. Kelompok 3, 4, dan 5 masing-masing diinduksi dengan pepton 10% dan diberi ekstrak etanol daun Jarak Merah secara oral dengan dosis 150 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, dan 250 mg/kg BB. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Jarak Merah mengandung senyawa flavonoid dan saponin. Uji efek antipiretik menunjukkan bahwa ekstrak dengan dosis 250 mg/kg BB memiliki efek penurunan suhu tubuh yang paling baik.
Isolasi dan Karakterisasi Mikroba Tanah Pantai Di kawasan Teluk Tomini Mahdalena Sy. Pakaya; Juliyanti Akuba; Teti Sutriyati Tuloli; Multiani S. Latif; Handriansyah pakaya
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 1, Nomor 2, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i2.67

Abstract

Mikroba Tanah seperti bakteri, jamur, mikroalga, protozoa, serta mikrooganisme lainnya pada umumnya merupakan penentu kesuburan dan kesehatan tanah. Tanah Pantai mengandung bakteri dan jamur walaupun tidak sebanyak pada tanah lainnya, hal ini disebabkan karena kadar garam dan suhu yang tinggi, mikroba tanah telah diketahui memiliki beberapa manfaat yakni sebagai antibakteri, antijamur, dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi mikroba tanah pantai di kawasan teluk tomini. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi dengan menggunakan teknik direct plating untuk isolasi mikroba, pengamatan morfologi secara makroskopis dan mikroskopis untuk karakterisasi. Hasil karakterisasi didapatkan 11 isolat mikroba tanah pantai yakni BP1, BP 2, BB 1, BB2, BO 1, BO 2, JP 1, JP 2, JB 1, JB 2, JBO.
Isolasi, Karakterisasi Dan Uji Aktivitas Antioksidan Bakteri Endofit Dari Batang Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Mahdalena Sy. Pakaya; Multiani S. Latif; Khofifa Nurul Magfira Maspeke
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 1, Nomor 2, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i2.86

Abstract

Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi. Senyawa antioksidan diperlukan sebagai penangkal untuk menghentikan radikal bebas. Radikal bebas adalah sekelompok zat kimia yang sangat reaktif karena memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Antioksidan dapat dihasilkan dari bakteri endofit yang bersimbiosis pada tumbuhan yang juga memiliki aktivitas antioksidan karena adanya pertukaran genetis dan hubungan evolusi yang panjang. Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) diketahui mengandung senyawa bioaktif dengan kadar antosianin yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Batang Bunga Rossella (Hibiscus sabdariffa L.) terdapat bakteri endofit, mengkarakterisasi dan untuk mengetahui isolat bakteri endofit pada Batang Bunga Rossella (Hibiscus sabdariffa L.) mempunyai aktivitas antioksidan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi dan Laboratorium Kimia Analisis dengan menggunakan teknik tanam langsung untuk isolasi mikroba, pengamatan morfologi secara makroskopis dan mikroskopis untuk karakterisasi, dan teknik DPPH (2,2 diphenyl-1-picrylhydrazyl) untuk pengujian antioksidan. Hasil isolasi didapatkan 1 isolat bakteri endofit, dikarakterisasi didapatkan bakteri tersebut adalah bakteri gram positif berbentuk coccus dan hasil uji kualitatif aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa isolat tersebut tidak mengandung aktivitas antioksidan.