p-Index From 2020 - 2025
3.048
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Mitrasehat
Esse Puji Pawenrusi
Unknown Affiliation

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanralili Maros Esse Puji Pawenrusi; Nia Kurnia Djalil; Nasmiati
Jurnal Mitrasehat Vol. 12 No. 2 (2022): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v12i2.344

Abstract

Stunting menjadi masalah kesehatan di dunia dan Indonesia. Indonesia masuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di Asia Tenggara. Masalah gizi di Indonesia sangat marak, terutama masalah gizi pada balita yang dapat menyebabkan stunting. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek dari usianya, dengan nilai z-score TB/U kurang dari -2 SD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tanralili Maros. Jenis penelitian yang digunakan bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian yaitu orang tua yang mempunyai balita yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Tanralili Maros yang berjumlah 365 balita yang menderita stunting. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 78 balita. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan antropometri dimana dilakukan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise, dan pemeriksaan berat badan menggunakan timbangan. Hasil penelitian didapatkan dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan nilai p-value BBLR 0,001 < 0,05, ASI eksklusif nilai p-value 0,037< 0,05, dan pendapatan keluarga dengan nilai p-value 0,005< 0,05. Hal ini berarti ada hubungan BBLR, ASI eksklusif, dan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tanralili Maros. Simpulan dari penelitian ada hubungan BBLR, ASI eksklusif, dan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tanralili Maros. Maka diharapkan bagi petugas kesehatan untuk dapat menyelenggarakan promosi/edukasi tentang stunting dan dampak dari kejadian stunting pada balita sehingga orang tua dapat melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya stunting.
HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMALANREA JAYA Andi Wahyuni; Esse Puji Pawenrusi; La Mansyur La Tiwu
Jurnal Mitrasehat Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v13i1.400

Abstract

Latar belakang: Tekanan darah yang mengalir melalui pembuluh nadi (arteri), tempat mengalirnya darah dari jantung, dikenal sebagai tekanan darah. Menurut informasi yang dikumpulkan peneliti, Puskesmas Tamalanrea Jaya memiliki 1294 pasien hipertensi pada tahun 2021, dengan 609 laki-laki. dan 685 wanita. Kemudian pada bulan Januari dan Februari 2022 sebanyak 97 orang. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini apakah adalah untuk mengetahui hubungan antara manajemen stres dengan tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang mengalami Hipertensi diwilayah kerja puskesmas Tamalanrea Jaya. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling dengan jumlah sampel yaitu 62 pasien. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen stres yang baik dengan tekanan darah normal berjumlah 30 responden (77,0%) untuk manajemen stres baik dengan tekanan darah tinggi berjumlah 9 responden (23,0%), sedangkan manajemen stres yang kurang baik dengan tekanan darah normal berjumlah 7 responden (30,0%) dan manajemen stres kurang baik dengan tekanan darah tinggi berjumlah 16 responden (70,0%). Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan p-value=0.001 (p<0,005). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian diperoleh menunjukan ada hubungan yang sangat signifikan antara manajemen stres dengan tekanan darah pada pasien hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Tamalanrea Jaya. Untuk masyarakat diharapkan agar dapat selalu melakukan pemeriksaan rutin ke pelayanan kesehatan jika terdapat gejala penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN KEJADIAN TIFOID DI RUMAH SAKIT PELAMONIA TK. II MAKASSAR Nurfitri; Esse Puji Pawenrusi; Hasna
Jurnal Mitrasehat Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v13i1.401

Abstract

Latar belakang: Kondisi hidup yang lebih baik dan pengenalan antibiotik mengakibatkan penurunan drastis morbiditas dan mortalitas demam tifoid di negara-negara industri. Namun, penyakit ini terus menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak wilayah berkembang di Afrika, Mediterania Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat. Pada perkiraan tahun 2019, terdapat 9 juta kasus demam tifoid setiap tahunnya, yang mengakibatkan sekitar 110.000 kematian per tahun. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan kebiasaan jajan dengan kejadian tifoid di rumah sakit Pelamonia TK II Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RS. TK II Pelamonia Makassar. Penelitian ini dilakukan di RS. TK II Pelamonia Makassar. Populasi sebanyak 135 orang Di RS. TK II Pelamonia Makassar dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 45 responden. Analisis data menggunakan uji cji-square. Hasil: Pada penelitian ini diperoleh umur terbanyak adalah 21-30 tahun 26 responden (57.8%), dan kelompok umur terendah 41-50 tahun sebanyak 4 responden (8.9%), dengan jenis kelamin perempuan 24 responden (53.3%) dan jenis kelamin laki-laki 21 tahun (46.7%) dan tingkat pendidikan tertinggi S1 sebanyak 35 responden (77.8%). Dan untuk tingkat pengetahuan baik 18 responden (43.3%), cukup 17 responden (31.0%) dan kurang 10 responden (25.7%). Dan untuk pelaksanaan kebiasaan makan di luar rumah baik 35 responden (77.8%) dan buruk 10 responden (22.2%). Hubungan antara pengetahuan dengan kejadian tifoid di RS. TK II Pelamonia Makassar dengan nilai p 0.000. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisa dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan kebiasaan jajan dengan kejadian tifoid di rumah sakit Pelamonia TK II Makassar.
HUBUNGAN UMUR DAN KELELAHAN DENGAN STRES KERJA PADA HOME INDUSTRY LAUNDRY DI KOTA MAKASSAR Esse Puji Pawenrusi; Kamariana; Sudarni
Jurnal Mitrasehat Vol. 14 No. 1 (2024): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v14i1.449

Abstract

Latar belakang: Ketika seseorang mengalami stres kerja, mereka berada di bawah tekanan fisik dan mental di tempat kerja. Sejak tahun 1990-an, 80% dari semua kompensasi pekerja kesehatan telah digunakan untuk membayar penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan, sedangkan di Inggris (UK), 71% manajer melaporkan mengalami masalah dengan kesehatan fisik dan mental mereka sebagai akibat dari stres. Manajer ini diidentifikasi di Australia. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara umur dan kelelahan dengan stres kerja pada home industry laundry Kota Makassar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang ada pada home industry laundry dengan jumlah sampel sebanyak 59 orang menggunakan pendekatan total sampling. Uji chi square digunakan dalam penelitian ini. Hasil: Hubungan umur dengan stres kerja menunjukkan bahwa dari 59 responden berdasarkan uji statistik chi-square dengan Fisher’s Exact Test didapatkan nilai p value=1000 ini menyiratkan bahwa ada hubungan antara kelelahan dan stres kerja tetapi tidak antara usia dan stres kerja. (p = 0.006<p value 0.05). Kesimpulan: Untuk pekerja agar dapat mengelolah stres dengan baik misalnya dengan menonton atau melakukan kegiatan yang menyenangkan di sela jam istirahat dan juga melakukan olahraga ringan di sela jam istirahat.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR Andi Wahyuni; Dewi Purnama Windasari; Esse Puji Pawenrusi; Muh. Dzul Ikram
Jurnal Mitrasehat Vol. 14 No. 2 (2024): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v14i2.499

Abstract

Latar belakang: Hipertensi sering disebut sebagai silent killer. Dari 34 provinsi di Indonesia, beberapa provinsi memiliki kasus hipertensi di atas rata-rata nasional. Sulawesi Selatan (27%), Sumatera Barat (27%), Jawa Barat (26%), Jawa Timur (25%). Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas kassi-kassi kota makassar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Cross Sectional. Populasi adalah masyarakat yang menderita hipertensi. Sampel sebanyak 82 orang ditentukan dengan menggunakan teknik Nonprobability Sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner DASS, Aktivitas fisik, dan PSQI sebagai intrumen pengumpulan data. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penderita hipertensi yang stres sebanyak 55 orang (83.3%), yang aktivitas fisik kategori sedang sebanyak 36 orang (69.2%), hipertensi yang kualitas tidur kategori buruk sebanyak 39 orang (86.7%). Hasil uji statistik menggunakan uji chi suquare menunjukkan bahwa ada hubungan antara stres dengan kejadian hipertensi dengan nilai p = 0,019(p<0,05. Kesimpulan: Ada hubungan antara stres, aktivitas fisik, dan kualitas tidur dengan kejadian hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar. Saran dalam penelitian ini bagi masyarakat yang memiliki faktor risiko untuk terjadinya hipertensi yaitu memperbaiki pola hidup.
HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA Muhammad Sahlan Zamaa; Esse Puji Pawenrusi; Renaldi M; Gunawan
Jurnal Mitrasehat Vol. 14 No. 2 (2024): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v14i2.501

Abstract

Latar belakang: Gangguan pada saluran pencernaan merupakan salah satu gangguan yang sering dikeluhkan dan telah menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Satu dari sekian banyak gangguan pada saluran pencernaan yang sering terjadi yaitu dispepsia. Buruknya pola makan seperti tidak sarapan pagi menyebabkan asam lambung yang diproduksi mengikis lapisan lambung sehingga menimbulkan berbagai gejala dispepsia. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kebiasaan sarapan dengan kejadian dispepsia pada pasien di Instalasi Gawat Darurat RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 900 dimana teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu accidental sampling dengan besar sampel 90 responden. Hasil: analisis statistik dengan menggunakan uji chi square didapatkan nilai p 0,000 (p < 0,05), yang berarti ada hubungan antara kebiasaan sarapan dengan kejadian dispepsia. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dengan kejadian dispepsia pada pasien di Instalasi Gawat Darurat RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Disarankan kepada penderita dispepsia agar lebih memperhatikan pola makannya, terutama merutinkan sarapan pagi setiap hari untuk menurunkan gejala dispepsia yang diderita.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PADA HOME INDUSTRY LAUNDRY DI KOTA MAKASSAR Esse Puji Pawenrusi; Kamariana; Sri Wahyuni Ningsi
Jurnal Mitrasehat Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v15i2.566

Abstract

Stres kerja merupakan tekanan yang dirasakan oleh karyawan sebagai akibat dari tumbuhnya tuntutan pekerjaan untuk menjadi produktif dan efisien, stress terjadi ketika pekerja tidak dapat menangani tuntutan pekerjaan mereka. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) 450 juta orang di indonesia atau 10% dari total penduduk yang mengalami stress kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan beban kerja, masa kerja dan lama kerja dengan stres kerja pada home industry laundry di Kota Makassar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross sectional. Populassi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang berada pada home industry laundry di jalan Maccini Raya dengan jumlah sampel sebanyak 59 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengumpulan data penelitian ini dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian yang didapatkan dari 59 responden bahwa sebanyak 41 orang (69.5%) yang mengalami stres sedang, 47 orang (79.7%) yang memiliki beban kerja sedang, 31 orang (52.5%) yang memiliki masa kerja lama, dan 34 orang (57.6) yang memiliki jam kerja tidak berisiko, dari hasil uji chi-square bivariat ada hubungan antara beban kerja (p 0.004 < 0.05), masa kerja (p 0.050 < 0.05), lama kerja (p.0.038 < 0.05) dengan stres kerja. Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara beban kerja , masa kerja, dan lama kerja dengan stres kerja. Dengan penelitian ini diharapkan untuk pemilik home industry laundry menambah tenaga kerja agar tidak terjadi beban yang berlebihan bagi pekerja dan memberikan jam kerja yang sesuai dengan aturan pemerintah agar mengurangi kejadian stres pada pekerja.
PENGARUH SENAM TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA SEWAKTU PENDERITA DIABETES MELLITUS DI RSUD DR. PALALOI MAROS Sri Syatriani; Halmina Ilyas; Esse Puji Pawenrusi; Fatmawati
Jurnal Mitrasehat Vol. 15 No. 3 (2025): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v15i3.573

Abstract

Latar belakang: Diabetes mellitus adalah penyakit akibat pola hidup yang tidak sehat seperti makan tinggi gula, dan berkurangnya aktifitas fisik. Prevalensi diabetes mellitus di Indonesia sebanyak 19,5 juta, di Sulawesi Selatan sebanyak 41.497 orang, dan di Kabupaten Maros sebanyak 1.858 orang. Diabetes mellitus dapat menimbulkan komplikasi serta dampak negatif terhadap kesehatan. Komplikasi dapat dicegah dengan mengontrol kadar gula darah melalui senam. Tujuan: Diketahuinya pengaruh senam terhadap penurunan kadar gula darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus. Metode: Penelitian menggunakan desain one group pre and post test. Populasi dan sampel yaitu semua penderita diabetes mellitus di RSUD dr. Palaloi sebanyak 22 orang. Sampel dipilih menggunakan metode total sampling. Data dikumpulkan menggunakan tes glukosa dan formulir observasi. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Penelitian menemukan terdapat penurunan kadar gula darah sebelum dan sesudah senam dengan rata-rata kadar gula darah sebelum senam 285 mg/dl dan setelah senam 180,38 mg/dl. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,001 < α 0,05 dengan demikian senam berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah sewaktu penderita diabetes mellitus. Kesimpulan: Terdapat pengaruh senam terhadap penurunan kadar gula darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus. Penyandang diabetes mellitus dianjurkan secara rutin melakukan senam sekitar 45 menit dengan frekuensi 3-5 kali setiap minggu.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN (RELAPSE) PADA PENYALAHGUNA NARKOTIKA DI BNNP SULAWESI SELATAN Ismaya; Esse Puji Pawenrusi; Marisna Eka Yulianita
Jurnal Mitrasehat Vol. 15 No. 3 (2025): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v15i3.576

Abstract

Latar belakang: Terjadinya kekambuhan (relapse) pada penyalahguna narkotika yang telah mengikuti rehabilitasi menjadi hambatan tersendiri bagi upaya pemberantasan narkotika. Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan bahwa dari 6.000 penyalahguna narkotika yang menjalani proses penyembuhan setiap tahun, sekitar 40% diantaranya kembali menggunakan narkotika. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kekambuhan/relaps pada penyalahguna narkotika di Klinik Pratama Adi Pradana BNN Provinsi Sulawesi Selatan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 30 orang penyalahguna narkotika yang sedang atau pernah mengalami kekambuhan (relapse) pasca mengikuti program rehabilitasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Hasil: Analisis menunjukkan nilai signifikansi p = 0,016 (p < 0,05). Nilai koefisien korelasi diperoleh yaitu r =-0,484. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kekambuhan/relapse pada penyalahguna narkotika. Hasil ini bermakna semakin kuat dukungan keluarga, semakin rendah kekambuhan. Kesimpulan: Semakin tinggi dukungan keluarga yang dirasakan responden, maka kekambuhan (relapse) akan semakin rendah. Oleh karena itu, pihak keluarga diharapkan mampu untuk menyediakan waktu dan memberikan pendampingan terhadap anggota keluarga yang sedang menjalani masa rehabilitasi. Selain itu, diharapkan pihak penyedia layanan meningkatkan layanan rehabilitasi berbasis pendampingan keluarga.
PENGARUH KOMPRES HANGAT JAHE MERAH TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN ASAM URAT DI PUSKESMAS BAREBBO Nurfitri; Esse Puji Pawenrusi; Andi Nur Aisyah
Jurnal Mitrasehat Vol. 15 No. 3 (2025): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v15i3.581

Abstract

Latar belakang: Prevalensi asam urat 1-4% di dunia dan insidensi 0,1-0,3%. Terapi komplementer seperti kompres jahe hangat. hiperurisemia/artritis gout. Kompres hangat jahe merah memberikan efek panas memberikan efek vasodilatasi pembuluh darah yang menyebabkan peningkatan sirkulasi darah dan menurunkan nyeri. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh kompres hangat jahe merah terhadap tingkat nyeri pada pasien asam urat di Puskesmas Barebbo Kabupaten Bone. Metode: Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Barebbo Bone dengan total sampel 20 responden yang diperoleh dengan purposive sampling. Jenis penelitian yaitu observasional deskriptif dengan penelitian kuantitatif dengan metode Quasi Eksperimental, pengukuran dilakukan sebelum di beri perlakuan dan sesudah di berikan perlakuan. Penilaian nyeri dengan menggunakan numeric pain rating scale (NPRS) dan dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil: Tingkat nyeri sebelum perlakuan nyeri berat terkontrol sebanyak 11 (55%), tingkat nyeri sesudah perlakuan sebanyak 12 (60%), hasil uji Wilcoxon, menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai value sesudah kompres adalah sebesar 0,000. Kompres hangat jahe merah memberikan efek panas dan pedas dari jahe tersebut dapat menyebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan sirkulasi darah dan menurunkan nyeri. Kesimpulan: Dari penelitian ini disimpulkan bahwa ada pengaruh kompres hangat jahe merah terhadap tingkat nyeri pada pasien asam urat.