Articles
Pengembangan Media Smart Land Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Penerapan 3CM Learning Untuk Peserta didik Sekolah Dasar
Wahyudi Wahyudi;
Dian Nuryani;
Yohana Setiawan
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 12 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24246/j.js.2022.v12.i1.p20-30
The purpose of this research is to develop and test the validity, practicality, and effectiveness of Smart Land media to enhance creative thinking skills in 3CM Learning for elementary school students.The method of this research is R&D using ADDIE model, in five steps: 1) analysis, 2) design, 3)development, 4)iImplementation, 5) evaluation. The validity of product test is observed from the expert’s assessement using the material and media expert validation sheet instruments. The effectiveness of the product is observed by the one group pre-test, post-test, and the result are processed using Paired-Samples T-Test assistance with SPSS 22.0 program. The result of this research suggests Smart Land media learning to enhance creative thinking skills in 3CM Learning for Elementary School students, which is evidently valid from materials and media aspect. Smart Land media is evidently practical from teacher and student evaluation, and also evidently effective based on result of pretest and posttest and Paired Samples T-test.
PENINGKATAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK KELAS IV SDN KARTODIPURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
Tri Wahyu Swadani;
Wahyudi Wahyudi
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (454.008 KB)
|
DOI: 10.37729/jpse.v5i1.5667
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran “Problem Based Learning dan mendeskripsikan peningkatan kreativitas peserta didik dalam mengatasi masalah dan membuat suatu karya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua sikluas. Metode pengumpulan data menggunakan tes atau latihan dan observasi. Teknik analisis data menggunakan presentase untuk mengetahui dan menganalisis kreativitas peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas peserta didik meningkat dari siklus satu ke siklus dua dengan peningkatan sebesar 23%. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan kreativitas peserta didik meningkat secara siginifikan (kategori baik). Hasil ini diperkuat dengan hasil pekerjaan peserta didik dan hasil karya membuat kincir air sederhana. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disimpulkan bahwa model pembelajaran “Problem Based Learning” dapat meningkatkan kreativitas peserta didik. Kata kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, kreativitas
DEVELOPMENT OF WEB GAME LEARNING MATERIALS FOR PRIMARY SCHOOL STUDENTS
Wahyudi Wahyudi;
Marisa Ambarwati;
Endang Indarini
Jurnal Infinity Vol 8, No 2 (2019): Volume 8 Number 2, Infinity
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (622.038 KB)
|
DOI: 10.22460/infinity.v8i2.p199-208
The purpose of this study is to develop a web-based learning game media to improve problem-solving skills in two-dimensional figure. Research method with R & D use the ASSURE development model consisting of 6 steps, that is 1) analyze learners, 2) state objectives, 3) select method, media, and materials, 4) utilize media and materials, 5) require learner participation, 6) evaluated and revise. The validity of the product is assessed by the experts with the expert validation sheets. The practicality of the product was tested by a limited trial of 10 students followed by interviews to see student responses. The Product effectiveness was seen from one class trial with one group pretest-posttest design and the results were analyzed using the Paired-Samples T-Test. The results of this study are in the form of web-based game learning media to improve problem-solving skills in flat-build material. The Learning media is proved valid based on the expert media, material, and learning tests. Learning media was also proved practical based on the results of interviews by 10 students. Learning media is proved effective based on the Paired Samples T-Test which was taken from the results of the pretest and post test
PENINGKATAN BERPIKIR KREATIF PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PJBL SISWA SD
Nur Laila Mubarokah;
Wahyudi Wahyudi
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (435.41 KB)
|
DOI: 10.37729/jpse.v5i1.5666
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan berpikir kreatif pembelajaran tematik melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada siswa kelas II SD N Salatiga 01 Tahun Ajaran 2018/2019. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD N Salatiga 01 yang berjumlah 37 siswa. Sumber data berasal dari guru, siswa, dan dokumen. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif dan analisis interaktif dengan tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan berpikir kreatif siswa. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai berpikir kreatif siswa pada setiap siklus, yaitu 62% dengan kategori berpikir kreatif tinggi pada siklus I, dan meningkat menjadi 82,31% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan berpikir kreatif siswa kelas II SD N Salatiga 01 Tahun Ajaran 2018/2019. Kata kunci: berpikir kreatif, Project Based Learning (PjBL), tematik
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK SISWA KELAS V SD
Desi Indarwati;
Wahyudi Wahyudi;
Novisita Ratu
Satya Widya Vol 30 No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (110.455 KB)
|
DOI: 10.24246/j.sw.2014.v30.i1.p17-27
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah operasi hitung bilangan pecahan melalui penerapan Problem Based Learning pada siswa kelas V SDN Mlowo Karagtalun 04 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Kemampuan siswa dalam pemecahan masalah operasi hitung bilangan pecahan masih banyak yang di bawah KKM ≥ 65. Hal itu dikarenakan guru masih menggunakan metode yang menekankan penggunaan rumus dan latihan soal yang bersifat rutin. Oleh sebab itu, peneliti berupaya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa melalui penerapan Problem Based Learning. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan observasi, refleksi.Penelitian ini dilakukan di SDN Mlowo Karangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan dengan subjek penelitian siswa kelas V. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah tes dan observasi.Instrumen yang digunakan adalah soal tes, lembar observasi aktivitas siswa dan guru. Data yang diperoleh meliputi data kemampuan pemecahan masalahoperasi hitung bilangan pecahan, data hasil observasi proses pembelajaran dari aktivitas guru dan siswa. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan hasil pra siklus, hasil siklus 1, dan siklus 2. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah 85 persen siswa tuntas dengan KKM ≥ 65. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah operasi hitung bilangan pecahan.Terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas dari 62,87 pada pra siklus menjadi 74,96 pada siklus 1 dan 84,43 pada siklus 2. Jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat dari 9 siswa (39%) pada pra siklus menjadi17 siswa (74%) pada siklus 1 dan 20 siswa (87%) siswa tuntas pada siklus 2. Penelitian ini berhasil karena sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu 85 persen siswa tuntas belajar dengan KKM ≥ 65.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ELEKTRONIK MULTIMEDIA DENGAN MACROMEDIA FLASH 8.0 UNTUK MAHASISWA S1 PGSD UKSW
Wahyudi Wahyudi
Satya Widya Vol 28 No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (573.816 KB)
|
DOI: 10.24246/j.sw.2012.v28.i1.p55-72
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan desain pengembangan. Borg & Gall dan Dick & Carey yang disederhanakan. Sepuluh tahapan yang ada disederhanakan dalam empat tahapan, yaitu: (1) tahap analisis kebutuhan, (2) tahap desain pengembangan bahan ajar, (3) tahap pengembangan dan evaluasi, (4) tahap desiminasi produk akhir. Subjek penelitian yang diambil adalah mahasiswa S1 PGSD kelas G angkatan 2009 untuk uji terbatas (one to one dan small group evaluation)dan uji luas(field trial evaluation)yaitu kelas A 2010. Teknik pengumpulan data menggunakan penilaian pakar (media dan materi) dan uji coba produk. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi pakar, angket tertutup respon mahasiswa terhadap pemanfaatan bahan ajar dalam pembelajaran, lembar observasi untuk melihat proses pembelajaran pada saat uji coba produk, serta soal tes untuk melihat dampak pembelajaran yang digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahan ajar elektronik multimedia dengan macromedia Flash 8.0 yang dibuat memiliki kategori yang baik dari segi materi maupun media. Bahan ajar ini dapat membantu memudahkan mahasiswa belajar tentang sistem persamaan linear tiga variabel. Uji coba dalam pembelajaran menunjukkan bahwa mahasiswa lebih senang belajar matematika.Mahasiswa semakin mudah memahami materi karena bantuan animasi, video, warna dan tampilan yang menarik. Dengan bantuan tek, audio, dan video membuat mahasiswa dapat belajar secara mandiri, sehingga bahan ajar ini cocok digunakan sebagai bahan ajar mandiri yang dapat dibawa dan digunakandimana-mana dan mahasiswa dapat belajar setiap saat.
STRATEGI GURU MATEMATIKA DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR BAGI SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 SALATIGA
Rubai Rubai;
Tri Nova Hasti Yunianta;
Wahyudi Wahyudi
Satya Widya Vol 31 No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (82.951 KB)
|
DOI: 10.24246/j.sw.2015.v31.i1.p32-42
Strategi guru matematika dalam mengatasi kesulitan belajar siswa menjadi judul dalam penelitian ini dengan alasan strategi yang dilakukan oleh guru matematika SMK Negeri 2 Salatiga berbeda dengan sekolah-sekolah lain dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui deskripsi kesulitan belajar siswa dan mencari tahu strategi guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada pelajaran matematika. Subjek dalam penelitian ini adalah empat guru matematika SMK Negeri 2 Salatiga yang dipilih berdasarkan purposive sampling yang mana subjek tersebut memiliki beberapa macamstrategi dalam mengatasi kesulitan belajar matematika, sehingga tujuan dalam penelitian ini dapat tercapai dengan mendeskripsikan strategi apa saja yang dilakukan guru tersebut dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada pelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kesulitan belajar siswa pada pelajaran matematika, berawal dari pola pikir siswa yang mana mereka selalu berpikir kerja dan meremehkan pelajaran umum. Berdasarkan hal tesebut mengakibatkan siswa malas, tidak semangat, sulit memahami materi yangdisampaikan, mudah lupa, dan lambat dalam menerima pelajaran. Berdasarkan hal tersebut guru memiliki strategi untuk mengatasi kesulitan belajar siswa diantaranya adalah mengubah pemikiran siswa, membuat perbedaan tingkat (bobot) materi perjurusan, membuat ringkasan untuk siswa, menggunakan model pembelajaran tutor sebaya, melakukan pendekatan terhadap siswa, memberikan jam tambahan, memberikan motivasi, dan memberikan latihan soal mandiri.
STRATEGI GURU MATEMATIKA DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR BAGI SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 SALATIGA
Rubai Rubai;
Tri Nova Hasti Yunianta;
Wahyudi Wahyudi
Satya Widya Vol 31 No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (82.951 KB)
|
DOI: 10.24246/j.sw.2015.v31.i1.p32-42
Strategi guru matematika dalam mengatasi kesulitan belajar siswa menjadi judul dalam penelitian ini dengan alasan strategi yang dilakukan oleh guru matematika SMK Negeri 2 Salatiga berbeda dengan sekolah-sekolah lain dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui deskripsi kesulitan belajar siswa dan mencari tahu strategi guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada pelajaran matematika. Subjek dalam penelitian ini adalah empat guru matematika SMK Negeri 2 Salatiga yang dipilih berdasarkan purposive sampling yang mana subjek tersebut memiliki beberapa macamstrategi dalam mengatasi kesulitan belajar matematika, sehingga tujuan dalam penelitian ini dapat tercapai dengan mendeskripsikan strategi apa saja yang dilakukan guru tersebut dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada pelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kesulitan belajar siswa pada pelajaran matematika, berawal dari pola pikir siswa yang mana mereka selalu berpikir kerja dan meremehkan pelajaran umum. Berdasarkan hal tesebut mengakibatkan siswa malas, tidak semangat, sulit memahami materi yangdisampaikan, mudah lupa, dan lambat dalam menerima pelajaran. Berdasarkan hal tersebut guru memiliki strategi untuk mengatasi kesulitan belajar siswa diantaranya adalah mengubah pemikiran siswa, membuat perbedaan tingkat (bobot) materi perjurusan, membuat ringkasan untuk siswa, menggunakan model pembelajaran tutor sebaya, melakukan pendekatan terhadap siswa, memberikan jam tambahan, memberikan motivasi, dan memberikan latihan soal mandiri.
STRATEGI GURU MATEMATIKA DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR BAGI SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 SALATIGA
Rubai Rubai;
Tri Nova Hasti Yunianta;
Wahyudi Wahyudi
Satya Widya Vol 31 No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (82.951 KB)
|
DOI: 10.24246/j.sw.2015.v31.i1.p32-42
Strategi guru matematika dalam mengatasi kesulitan belajar siswa menjadi judul dalam penelitian ini dengan alasan strategi yang dilakukan oleh guru matematika SMK Negeri 2 Salatiga berbeda dengan sekolah-sekolah lain dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui deskripsi kesulitan belajar siswa dan mencari tahu strategi guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada pelajaran matematika. Subjek dalam penelitian ini adalah empat guru matematika SMK Negeri 2 Salatiga yang dipilih berdasarkan purposive sampling yang mana subjek tersebut memiliki beberapa macamstrategi dalam mengatasi kesulitan belajar matematika, sehingga tujuan dalam penelitian ini dapat tercapai dengan mendeskripsikan strategi apa saja yang dilakukan guru tersebut dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada pelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kesulitan belajar siswa pada pelajaran matematika, berawal dari pola pikir siswa yang mana mereka selalu berpikir kerja dan meremehkan pelajaran umum. Berdasarkan hal tesebut mengakibatkan siswa malas, tidak semangat, sulit memahami materi yangdisampaikan, mudah lupa, dan lambat dalam menerima pelajaran. Berdasarkan hal tersebut guru memiliki strategi untuk mengatasi kesulitan belajar siswa diantaranya adalah mengubah pemikiran siswa, membuat perbedaan tingkat (bobot) materi perjurusan, membuat ringkasan untuk siswa, menggunakan model pembelajaran tutor sebaya, melakukan pendekatan terhadap siswa, memberikan jam tambahan, memberikan motivasi, dan memberikan latihan soal mandiri.
EFEKTIVITAS MODEL THINK TALK WRITE DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS 4 SD
Endah Murwatiningsih;
Wahyudi Wahyudi;
Yohana Setiawan
Satya Widya Vol 35 No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (296.974 KB)
|
DOI: 10.24246/j.sw.2019.v35.i1.p42-53
The purpose of this research is to identify the difference between the effectiveness of TTW and TPS models towards the improvement of ability in on 4th grader elementary school students. This experiment is a pseudo-experimental research. The sample of this research are 27 students of SDN Lodoyong 02 and 23 students of SDN Lodoyong 03.The data analytic used is pre-requisite test which showing the result of both groups are distributed normally and not homogeneous. The test of Independent sample T-test acquired t-count > t-table is 2,344>2,011 and score signification 0,023<0,05 which showing that Ho is refused and Ha is accepted. N-gain scoring analysis shows a student improvement after applying TTW model approximately 0,391 meanwhile after applying TPS model approximately 0,33. From the result of n-gain scoring, the difference of the two models can be seen approximately 0,061. Based on the data analysis, it's concluded that there is a difference of effectiveness which is significant. The applying of ttw model has a level of effectiveness higher than tps model towards the ability of mathematical communication on 4th grader students of elementary school.