Claim Missing Document
Check
Articles

PRODUKSI DANGKE DENGAN KOAGULAN PAPAIN KASAR DAN SARI KUNYIT SEBAGAI PEWARNA ALAMI Deivy Andhika Permata; Ratna Mayang Sari; Tuty Anggraini
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 26, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.26.2.254-261.2022

Abstract

Produk dangke adalah salah satu olahan susu tradisional yang biasanya dibuat dari susu sapi maupun susu kerbau dan digumpalkan dengan getah pepaya. Pada penelitian ini koagulan yang digunakan adalah papain kasar. Peningkatan kualitas dangke perlu dilakukan salah satunya dengan memberi warna, pewarna alami yang dapat digunakan yaitu kunyit. Kunyit memiliki kandungan kurkumin dan minyak atsiri yang memiliki peran dalam pemberi warna dan aroma khas pada makanan serta mampu sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan sari kunyit terhadap karakteristik dangke. Penelitian yang dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan (penambahan sari kunyit sebesar 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sari kunyit dalam pembuatan dangke memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap kadar air, kadar protein, kadar karbohidrat, aktivitas antioksidan, kadar kurkumin, warna dan tekstur. Namun berbeda tidak nyata dengan kadar abu, kadar lemak, rendemen, aroma dan rasa. Penambahan sari kunyit sebesar 5% merupakan formulasi terbaik.
VARIASI PENAMBAHAN GLISEROL PADA PEMBUATAN BIOPLASTIK LIMBAH CAIR TAHU Deivy Andhika Permata; Yoni Mellia Putri; Sahadi Didi Ismanto
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 28, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.28.1.46-53.2024

Abstract

Bioplastik meruapakan kemasan yang dapat diuraikan oleh lingkungan secara alamiah. Limbah cair tahu yang memiliki kandungan bahan organik seperti protein yang tinggi dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bioplastik. Penggunaan limbah cair tahu sebagai bahan pembentuk bioplastik belum menghasilkan bioplastik dengan karakteristik yang baik. Oleh karena itu, pada produksi bioplastik diperlukan bahan penyusun lainnya, diantaranya gliserol sebagai plasticizer. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh variasi penambahan gliserol terhadap karakteristik bioplastik yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Jika terdapat perberbedaan yang nyata, maka dilanjutkan dengan Duncan’s New Multiple Range Test pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi penambahan gliserol berpengaruh nyata terhadap nilai kuat tarik, elongasi, elastisitas, daya serap air, dan biodegradasi bioplastik yang dihasilkan. Penambahan gliserol 7% merupakan perlakuan terbaik dengan rata-rata nilai ketebalan 0,175 mm, kuat tarik 12,2 MPa, elongasi 15,93%, elastisitas 0,76 MPa, daya serap air 52,54%, dan biodegradasi 8,26%/hari.
Quality Analysis of Fresh Vegetable Product with Prima Certificate (Case Study Of Nagari Padang Lua Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam) Pebrina Rohayati Rina; Tuty Anggraini; Deivy Andhika Permata
AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE-Network)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29165/ajarcde.v8i1.373

Abstract

Referring to the Indonesian National Standard (SNI), fresh food quality parameters must have certain physical quality criteria, free from pesticide residues, microbial contamination and free of heavy metal contamination. The purpose of the study was to analyze the quality of red chili peppers, spring onions, cabbage, eggplant and chickpeas that have been certified prima with 3 (three) testing parameters, namely testing the physical quality of vegetables referring to SNI 01-4480-1998 for red chili products, SNI 01-6996-2004 for spring onion products, SNI 01-3174: 1992 for cabbage products, SNI 3163: 2014 for purple eggplant and chickpea products. Lead heavy metal contamination testing refers to SNI 7387:2009 and microbiological contamination testing refers to SNI 7388:2009. The research was conducted in the Nagari Padang Lua area, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam on 5 vegetable cultivation businesses that have been certified as prima. The research method used was descriptive testing. The results showed that there were deviations in the physical quality of fresh red chilies, namely the level of uniformity of the size of red chilies that were below the SNI quality standard (92.33%), very high levels of impurities in leaf onions, total microbial contamination (ALT) in leaf onions and cabbage/cabbage exceeded the maximum limit of total contamination allowed in food, namely 1.39x104 and 1.708x104 E.Coli contamination was detected exceeding the maximum limit of contamination in chickpeas which was 3/gr, while for lead contamination (P4), the total microbial contamination (ALT) in leaf onions and cabbage exceeded the maximum limit of total contamination allowed in food, respectively.
ANALYSIS OF THE COMPARISON OF SAGA SEED TEMPEH WITH SOYBEAN TEMPEH ON THE PROXIMATE QUALITY VALUE OF THE PRODUCT Hasibuan, Saddam; Asben, Alfi; Permata, Deivy Andhika
AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE-Network)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29165/ajarcde.v8i3.470

Abstract

Tempe merupakan salah satu makanan kesukaan masyarakat Indonesia. Namun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tempe juga meningkat sedangkan bahan baku dalam pengolahan tempe yaitu kacang kedelai tidak mencukupi bagi para penghasil tempe. Selain kacang kedelai, tempe dapat dibuat dari bahan baku lain seperti biji saga. Hal ini dikarenakan saga memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan kacang kedelai. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan saga, maka perlu dilakukan perbandingan tempe kedelai dengan tempe saga yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan tempe kedelai dengan tempe saga. Desain penelitian yang digunakan adalah membandingkan tempe kedelai dengan tempe saga dengan menggunakan uji Independent T test. Hasil yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan tempe saga dan tempe kedelai memberikan pengaruh yang nyata (p˂0,05) terhadap protein, kadar air, serat kasar, flavonoid dan tekstur. Namun tidak terdapat pengaruh yang nyata (p˃0,05) terhadap kadar abu dan kadar lemak.
Business Development Strategy of Lumindai Palm Sugar Home Industry with BMC and SWOT Approach Zain, Elvita Putri; Azrifirwan; Permata, Deivy Andhika
AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE-Network)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29165/ajarcde.v8i3.473

Abstract

This study aims to analyze and develop a business strategy of the lumindai palm sugar industry in Sawahlunto City, Indonesia by combining BMC and SWOT approaches. To identify the industry, a BMC mapping is initially performed. The results from the BMC serve as inputs for categorizing business development elements. These elements are then divided into four SWOT categories: Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats. Each factor within these categories is evaluated and assigned a value, followed by an analysis using IFE and EFE. The IFE analysis yields a score of 3.045, indicating strong internal capital for industry development. Conversely, the EFE score of 2.636 suggests that the industry's external conditions are moderate. The IFE and EFE results then serve as a basis for formulating relevant strategies using the IE matrix. According to the IE matrix, the industry falls into cell IV, placing it in the Grow and Build position. This position is used to develop detailed strategic specifications in the SWOT matrix, which provides actionable insights for industry growth.
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA TEMPE SAGA (Adenanthera pavonine L) DENGAN BEBERAPA METODE PERLAKUAN PENDAHULUAN Alfi Asben; Saddam Husein Hasibuan; Deivy Andhika Permata
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 28, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.28.2.138-150.2024

Abstract

Saga (Adenanthera pavonine L) merupakan salah satu tanaman yang mudah dibudidayakan di daerah tropis dan memiliki kandungan gizi yang tinggi terutama protein sebesar 48,2%. Namun pemanfaatannya dalam pengolahan makanan masih jarang karena adanya senyawa anti nutrisi seperti aroma langu yang tidak disukai konsumen. Pembuatan biji saga menjadi tempe diharapkan dapat meningkatkan daya terima saga. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pengaruh metode perlakuan pendahuluan yang berbeda terhadap karakteristik fisikokimia tempe saga dan menentukan perlakuan terbaik dengan menggunakan metode MADM-SAW. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode perlakuan pendahuluan yang berbeda. Perlakuan pendahuluan yang digunakan (A) blanching, (B) roasting, (C) perendaman dalam larutan NaHCO3, (D) pemanasan dengan oven dan (E) tanpa perlakuan pendahuluan dengan bahan baku kedelai sebagai kontrol.  Tempe yang telah dibuat dilakukan analisis meliputi kadar air, abu, lemak, protein, serat kasar, flavonoid, koliform, warna dan tekstur. Hasil penelitian dari beberapa metode perlakuan pendahuluan, perlakuan terbaik dengan menggunakan uji statistik MADM-SAW diperoleh perlakuan perendaman dalam larutan NaHCO3 dilihat dari nilai kandungan protein tempe saga sebesar 26,14%, air 62,47%, abu 1,16%, lemak 9,01%, serat kasar 2,56%, flavonoid 23,83 mgEQ/g dan koliform 4,53 APM/g dan sudah memenuhi standart SNI 3144-2015.
PERUBAHAN KIMIA FISIKA DAN UKURAN GRANULA PATI TAPE UBIKAYU PASCA FERMENTASI Anwar Kasim; Deivy Andhika Permata; Sri Mutiar
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 28, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.28.2.151-161.2024

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kimia fisika ubikayu setelah proses fermentasi lanjutan selama 10 hari selesai untuk memperoleh tape ubikayu. Perubahan yang diamati adalah perubahan berat kering, perubahan kadar pati, berat cairan, pH cairan, densitas cairan, kadar gula cairan, kadar amilosa, kadar amilopektin dan perubahan ukuran granula pati. Ukuran granula pati diharapkan  termasuk nano pati. Pengamatan terhadap parameter dilakukan sampai10 hari setelah fermentasi selesai untuk menghasilkan tape ubikayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan berat bahan kering, kandungan pati, pH, densiti , kadar gula, dan kadar amilosa sedang kadar amilopektin terlihat sedikit meningkat. Pada hari kesepuluh diperoleh berat bahan kering 25,94%, kadar pati 17,06%, berat cairan 74,06%, pH cairan 4,1, kadar gula cairan 24,2%, kadar amilosa 6,72% dan kadar amilopektin 93,28%. Khusus untuk ukuran granula pati akibat fermentasi sangat berkurang jauh dibandingkan dengan granula pati dimana pada hari kesepuluh pati hasil fermentasi lanjutan ubikayu hanya berukuran rata-rata 722,8 nm yang sudah tergolong partikel halus tapi belum nanopati. Perlakuan dengan homogenizer terhadap pati yang diperoleh dari hasil fermentasi dapat diperkecil ukuran granula patinya.
OPTIMASI PRODUKSI BIOETANOL DARI SELULOSA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DENGAN VARIASI JUMLAH RAGI DAN LAMA FERMENTASI Putri, Amelia; Permata, Deivy Andhika; Fiana, Risa Meutia
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 29, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.29.1.%p.2025

Abstract

Bioetanol adalah bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan dapat dihasilkan dari biomassa limbah yang mengandung selulosa, seperti tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Mengoptimalkan proses produksi bioetanol dari TKKS dapat menjadi solusi untuk pengelolaan limbah ini sekaligus menghasilkan energi terbarukan yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji optimasi proses produksi bioetanol dari TKKS dengan variasi jumlah ragi dan lama fermentasi. Pengoptimalan produksi bioetanol dilakukan dengan metode Response Surface Metodholgy (RSM). Pengamatan yang dilakukan meliputi rendemen bioetanol, kadar air bioetanol, densitas bioetanol dan kadar bioetanol. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah ragi dan lama fermentasi berpengaruh nyata terhadap karakteristik bioetanol yang dihasilkan. Jumlah ragi dan lama waktu optimum yang diperoleh, yaitu 8,800 g selama 9,668 hari. Karakteristik bioetanol yang dihasilkan pada kondisi optimum, yaitu rendemen 13%, kadar air 87%, densitas 0,986 g/ml, kadar etanol 9,984%.
SMART PACKAGING DARI LIMBAH CAIR TAHU (WHEY) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) SEBAGAI INDIKATOR Putri, Desi Rahmadani; Permata, Deivy Andhika; Neswati, Neswati
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 29, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.29.1.1-10.2025

Abstract

Kemasan pangan berfungsi untuk menjaga kualitas makanan dan memperpanjang umur simpan dari produk yang ada didalamnya. Fitur Kemasan pangan yang ada saat ini pada umumnya tidak dapat memberikan informasi yang akurat kepada konsumen mengenai kerusakan pangan. Kekurangan ini dapat diatasi dengan mengembangkan teknologi kemasan pintar (smart packaging). Smart packaging dapat dibuat dari polimer alami yang terbuat dari limbah cair tahu dengan penambahan antosianin alami yaitu ekstrak bunga telang sebagai indikator. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan ekstrak bunga telang sebagai indikator dalam produksi smart packaging. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan variasi ekstrak bunga telang sebagai indikator kemasan. Smart packaging yang terbentuk dilakukan pengamatan fisik, kimia, mekanik dan aplikasinya sebagai pengemasan tahu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan ekstrak bunga telang memberikan pengaruh nyata terhadap sifat fisik dan mekanik label indikator. Perlakuan terbaik yaitu pada penambahan ekstrak bunga telang dengan konsentrasi 7% dengan rata-rata nilai ketebalan 0,14 mm, daya serap air 23,20%, kekuatan tarik 0,13 MPa dan Nilai elongasi 15,85%. Smart packaging dalam bentuk film indikator yang dirancang mampu mendeteksi kerusakan pada tahu yang dikemas.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DANAU SINGKARAK MELALUI PENGEMBANGAN IKAN BILIH ASAP Deivy Andhika Permata; Delvi Yanti
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN Vol. 1 No. 4 (2018)
Publisher : LPPM (Institute for Research and Community Services) Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/buletin ilmiah nagari membangun.v1i4.42

Abstract

One of the main results is the fish bilih Singkarak Lake. Fish Bilih (Mystacoleuseus padangensis) is a worldwide endemic fish found only in Singkarak Lake. Fish quickly experiencing a process of decay compared with other materials including fish bilih man. One way of preserving fish, among others, by way of fumigation. The objectives and specific targets are achieved on KKN-PPM activities: 1. Obtain a method of curing fish bilih as a preservative as well as to add flavor and retain quality bilih fish. 2. The method of packing fish bilih obtain interesting, durable, and hygienic. The method applied activities, can be reached through the approach to the fishermen to grow and increase the motivation for the development of the fish so that the smoke bilih KKN-PPM program is implemented well received. The activities carried out by the method of participative and action in the community of fishermen target group. This activity by students participating in KKN PPM together with partner groups (PNPS) and goverment Nagari Singkarak. Fish bilih result smoke in these activities has a water content of 9.08% fish skin that looks shiny.