Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Peningkatan Perkembangan Identitas Diri Remaja dengan Terapi Kelompok Terapeutik Sari, Tesha Hestyana; Daulima, Novy H.C; Mustikasari, Mustikasari
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v14i0.3148

Abstract

Perkembangan remaja dikenal sebagai perkembangan krisis pencarian identitas diri yang meliputi aspek perkembangan biologis, psikoseksual, kognitif, bahasa, moral, spiritual, emosional, psikososial, bakat dan kreativitas. Kegagalan remaja dalam  mencapai aspek perkembangan tersebut akan mengakibatkan bingung peran dan dapat berkahir pada gangguan konsep diri. Intervensi untuk  mengoptimalkan pencapaian identitas diri remaja perlu dilakukan stimulasi perkembangan seperti Terapi Kelompok Terapeutik. Tujuan karya ilmiah akhir spesialis ini adalah mendesiminasikan hasil pelaksanaan terapi kelompok terapeutik dalam meningkatkan perkembangan remaja. Metode yang dilakukan menggunakan  case series pada 14 orang remaja. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan kemampuan remaja dalam menstimulasi aspek perkembangan identitas diri. Rekomendasi laporan ini    dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan jiwa dimasyarakat dengan melibatkan perawat puskesmas beserta kader kesehatan jiwa untuk memberikan edukasi dan stimulasi tumbuh kembang remaja untuk mencapai  perkembangan identitas diri yang optimal.
Hubungan Fungsi Kognitif Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia Penderita Hipertensi Khasanah, Wahyu Nur; Arneliwati, Arneliwati; Sari, Tesha Hestyana
Journal of Education Religion Humanities and Multidiciplinary Vol 1, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jerumi.v1i2.1439

Abstract

Pendahuluan: Gangguan fungsi kognitif merupakan salah satu masalah yang diakibatkan oleh hipertensi. Gangguan fungsi kognitif pada lansia penderita hipertensi ini menjadi masalah yang cukup serius karena dapat menyebabkan dampak psikologis seperti depresi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif terhadap tingkat depresi pada lansia penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah 94 responden yang diambil berdasarkan kriteria inklusi menggunakan teknik purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis uji chi-square. Hasil: Analisis univariat didapatkan 52,1% responden mengalami gangguan fungsi kognitif ringan dan 44,7% mengalami depresi ringan. Analisis uji chi-square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara fungsi kognitif terhadap tingkat depresi pada lansia penderita hipertensi dengan p-value (0,00) alpha (0,1). Kesimpulan: Fungsi kognitif memiliki hubungan yang bermakna terhadap tingkat depresi pada lansia penderita hipertensi.
Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan Kemandirian Anak Tunagrahita Ringan di SLBN Kota Pekanbaru Makaminan, Fathira Mutiara; Sari, Tesha Hestyana; Suci, Wice Purwani
Journal of Education Religion Humanities and Multidiciplinary Vol 1, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jerumi.v1i2.1297

Abstract

Pendahuluan: Prevelensi anak tunagrahita yang semakin meningkat menyebabkan perhatian terhadap anak yang mengidap tunagrahita juga semakin tinggi. Kendala yang dimiliki anak tunagrahita berpengaruh terhadap kemandiriannya, sehingga menyebabkan ketergantungan yang tinggi terhadap orang disekitarnya. Dukungan orang tua menjadi aspek yang sangat vital dalam mendukung kemandirian anak tunagrahita. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan orang tua dengan kemandirian anak tunagrahita ringan. Tempat Penelitian : SLBN Pembina Kota Pekanbaru. Metode : Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan metode deskriptif. Hasil : Uji chi square dengan alternatif  uji fisher exact test menghasilkan p value (0,000) (0,05) sehingga menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan orang tua terhadap kemandirian anak. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara dukungan orang tua dengan kemandirian anak tunagrahita ringa, dengan jenis dukungan tertinggi adalah dukungan informasional. Saran : Peneliti selanjutnya dapat meneliti dengan responden yang jauh lebih besar sehingga dapat dilihat hasil dukungan orang tua terhadap kemandirian anak tunagrahita dalam lingkup yang lebih besar.
Pemberdayaan Keluarga Dalam Penanganan Masalah Kesehatan Mental Emosional Jumaini, Jumaini; Wahyuni, Sri; Elita, Veny; Sari, Niken Yuniar; Nauli, Fathra Annis; Agrina, Agrina; Sari, Tesha Hestyana; Guna, Stephanie Dwi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Jajama (JPMJ) Vol 2 No 2 (2023): JPMJ Vol 2 No 2 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47218/jpmj.v2i2.273

Abstract

Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Umbansari. Wilayah Kelurahan ini berada di sepanjang tepian Sungai Siak dan termasuk wilayah Kotamadya Pekanbaru bagian pinggiran. Masyarakat wilayah ini sangat rentan mengalami berbagai masalah kesehatan mental emosional karena kehidupan sehari-hari yang penuh dengan tekanan/stress. Oleh karena itu, perlu di lakukan edukasi dan pelatihan tentang berbagai masalah kesehatan mental dan emosional dan cara penangannya dalam keluarga. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dengan memberikan pendidikan kesehatan dan memberikan pelatihan kepada keluarga untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan keluarga di wilayah Kelurahan Sri Meranti tentang identifikasi dan penanganan masalah kesehatan mental emosional secara sederhana. Pelaksanaan Pengabdian ini terdiri dari penyusunan proposal, pre test, edukasi, mempraktikkan relaksasi otot progresive, post test dan penyusunan laporan. Metode pelaksanaan kegiatan dengan metode berbasis kelompok dilakukan secara offline dengan mengunakan metode melalui ceramah, diskusi dan demonstrasi dan simulasi secara langsung. Hasil dari kegiatan ini didapatkan terjadi peningkatan pengetahuan mengenai masalah kesehatan mental emosional pada 23 orang peserta yaitu sebesar 16,7 poin. Seluruh peserta antusias dan bersemangat mengikuti semua rangkaian kegiatan. Peserta menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat sekali, karena masalah mental emosional seperti stress dan kecemasan yang mereka rasakan dalam kehidupan sehari-hari.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU DALAM PENCEGAHAN PENULARAN FLU SINGAPURA PADA ANAK BALITA Nabila, Febi; Indriati, Ganis; Sari, Tesha Hestyana
Jurnal Keperawatan Profesional Vol 12, No 1 (2024): Psychiatric Nursing
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/jkp.v12i1.8216

Abstract

The Singapore’s flu is a viral infection that occurs in children especially toddlers and is often caused by Coxsackievirus A16 (CV-A16) and Enterovirus 71 (EV-71). Most Singaporean flu cases can be cured by themselves with an incubation period of 3-6 days. Delays in providing proper diagnosis and treatment will cause serious complications and can be fatal to the point of death. This can be a warning to the public, especially mothers, to increase their alertness, and to be able to perform good and correct precautions so that children do not contract and do not transmit Singaporean flu disease to others. The purpose of this study is to find a description of mother's knowledge in the prevention of Singaporean flu transmission in toddlers. Methods: Quantitative research used a descriptive method with a sample of 100 mothers who had toddlers taken with purposive sampling techniques with several inclusion criteria. This study used univariate analysis with descriptive statistics. Results: Most respondents were between the ages of 26-35 years (54%), and had children of more than 1 person (66%), senior high school educated respondents (51%), unemployed respondents (84%) and low family economic status (67%), and the majority of mothers had less knowledge in preventing Singaporean flu transmission in children under five (54%). Conclusion: Mother's knowledge in the prevention of transmission of the Singapore flu in children under five is still low, so mothers are expected to be more alert and to find information about the Singapore’s flu.
Hubungan Self Esteem dengan Self Disclosure pada Mahasiswa Pengguna Second Account Instagram Avira Berlianna Salsa; Jumaini Jumaini; Tesha Hestyana Sari
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 4 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i4.1440

Abstract

Penggunaan second account Instagram berdampak pada peningkatan kepercayaan diri dan bisa dengan bebas melakukan self disclosure. Self esteem disebut sebagai salah satu faktor yang bisa mempengaruhi self disclosure. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan self esteem dengan self disclosure pada mahasiswa pengguna second account Instagram. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan kepada 96 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel pada penelitian ini diambil menggunakan teknik proportional random sampling. Kuesioner yang digunakan yaitu Coopersmith Self Esteem Inventory (CSEI) oleh Coopersmith (1967) dan Revised Self Disclosure Scale (RSDS) oleh Wheelees (1976). Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Berdasarkan 96 responden sebagian besar berada pada usia 22 tahun sebanyak 28 responden (29,2%) dan mayoritas responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 82 responden (85,4%). Tingkat self esteem paling banyak pada kategori tinggi yaitu 36 responden (37,5%) dan tingkat self disclosure paling banyak pada kategori sedang yaitu 36 responden (37,5%). Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara self esteem dengan self disclosure pada mahasiswa pengguna second account Instagram dengan p value (0,006) < α (0,05).  Semakin tinggi self esteem seseorang maka semakin tinggi pula self disclosurenya melalui second account Instagram. Perlunya seorang individu untuk meningkatkan self esteem agar semakin percaya diri ketika melakukan self disclosure.
Hubungan Self Efficacy dengan Quarter Life Crisis pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fathur Rahman; Fathra Annis Nauli; Tesha Hestyana Sari
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 1 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i1.1564

Abstract

Quarter life crisis didefinisikan sebagai masa krisis yang dialami oleh usia 20 tahunan yang ditandai dengan sebuah respon terhadap ketidakstabilan yang luar biasa. Mahasiswa adalah salah satu yang terkena dampak quarter life crisis, karena pada saat ini selain dalam usia tersebut, mahasiswa juga harus bertanggung jawab terhadap perkembangan dirinya sendiri. self efficacy dapat memberikan individu kepercayaan dalam menghadapi kehidupan serta dapat memberi motivasi pada dirinya sendiri. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 216 responden yang diawal menggunakan teknik total sampling. Analisis yang digunakan adalah uji Chi Square. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner self efficacy dan quarter life qrisis yang telah dipastikan validitas dan reabilitasnya. Peneliti menemukan gambaran self efficacy terbanyak ialah self efficacy rendah yang berjumlah 112 (51,9%) responden dan pada gambaran quarter life crisis pada mahasiswa tahun akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Riau sebagian besar mengalami quarter life crisis yaitu sebanyak 127 (58,8%) responden. Hasil analisa bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square didapatkan p value kecil dari alpha (0,000<0,05) menunjukan adanya hubungan signifikan antara self efficacy dengan quarter life crisis pada mahasiswa tingkat akhir. self efficacy rendah dapat mengalami quarter life crisis, begitu juga sebaliknya.
Hubungan Self-Esteem dengan Kenakalan Remaja Hikmatul Hadini; Tesha Hestyana Sari; Niken Yuniar Sari
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 1 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i1.1740

Abstract

Jumlah remaja yang terlibat dalam kenakalan remaja (juvenile delinquency) di dunia terus meningkat, terdapat 100 juta remaja yang terlibat dalam berbagai bentuk kenakalan remaja. Salah satu faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja ialah self-esteem. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara self-esteem dan kenakalan remaja. Penelitian menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Responden adalah 75 narapidana remaja di LPKA Pekanbaru. Self-esteem diukur menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES), dan kenakalan diukur dengan Self-Report Delinquency (SRD). Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Sebagian besar remaja memiliki self-esteem rendah dengan tingkat kenakalan sedang (56,82%). Analisis chi-square menunjukkan hubungan signifikan antara self-esteem dan kenakalan remaja (p = 0,000Terdapat hubungan signifikan antara self-esteem dan kenakalan remaja. Meningkatkan self-esteem dapat menjadi langkah untuk mengurangi kenakalan remaja.
Improving Adolescent Mental Health Through Self-Determination Training in Coastal Areas Veny Elita; Sri Wahyuni; Yuniar Sari, Niken; Jumaini Jumaini; Nauli, Fathra Anis; Sari, Tesha Hestyana; Fitri, Aminatul; Rustam, Murfardi; Oktavia, Deby
Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurusan Keperawatan Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurusan Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpmjk.v2i1.33666

Abstract

ABSTRACT Background: Environmental factors, such as peers, the school environment and internet use play a major role in the mental development of adolescents. Teenagers with low self-determination are unable to determine the direction of their lives and will easily be carried away by negative influences from the environment. Objective: This community service activity is aimed at honing self-determination skills so that teenagers will be able to determine their life goals and create decision for himself. Method: Activities were carried out in the coastal area of Pekanbaru City, Riau Provine The teenagers involved were 29 teenagers in RW 11 Sri Meranti Village with an age range of 12 – 18 years. Activities are carried out in 3 stages, firstly, education about adolescent mental health. Furthermore, the teenagers were given self-determination training and independent tasks to make the personal changes they want to achieve. Results: based on the results of the training, there was an increase in participants' knowledge about adolescent mental health and self-determination scores. Impact: Teenagers are able to recognize their own potential, make short-term and long-term plans for their lives and make commitments to the changes they want to make. Keywords: Adolescent, Mental health, Self determination, Teenagers.
Stimulation of the Development of Moral and Social Aspects in Efforts to Improve the Mental Health of School-Age Children Yuniar Sari, Niken; Elita, Veny; Sari, Tesha Hestyana; Fitri, Aminatul; Rustam, Murfardi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurusan Keperawatan Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurusan Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The stages of psychosocial development of school-age children are in the industrial phase, namely the ability to produce work, interact and achieve in learning. If school children are unable to achieve their development optimally, then school children will experience low self-esteem. Stimulation of moral and social development of school-age children is an important aspect in supporting psychosocial growth because it can affect social abilities in the future. Without proper stimulation, children can experience obstacles in development that can cause problems such as low self-esteem and lack of self-confidence. The purpose of this service is to stimulate the development of moral and social aspects of school-age children. The method used in this service activity is to carry out stimulation on 30 school-age children by providing stimulation on the moral and social development aspects of school-age children. The results of this service activity show that there is an increase in the moral aspect by 2.7% and the social aspect by 11.9% in school age children. Therefore, stimulation of the development of this aspect is recommended as a health promotion to improve the development of moral and social aspects of school-age children in the mental health service setting in the community.