Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PRODUKSI FONOLOGIS ANAK DOWN SYNDROME USIA 10—12 TAHUN BERDASARKAN TINGKAT KECERDASAN DAN MASA TERAPI Elva Febriana
Buana Bastra Vol 3 No 1 (2016): BUANA BASTRA
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahasa bukan hanya bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap, melainkan bunyi yang bermakna dan memiliki struktur tertentu. Sementara itu, produksi fonologis merupakan proses menghasilkan bunyi yang tercipta dari getaran di alat ucap karena adanya energi yang bekerja. Getaran ini disadari dengan bunyi apabila getaran itu cukup kuat dan dihantarkan ke alat dengar oleh udara sekitar. Agar getaran ini memiliki berarti dan berstruktur, maka diperlukan alat ucap dan akal pikiran untuk memproduksi bahasa. Dalam penelitian ini, dipilih subjek anak anak down syndrome tipe trysomi 21 yang merupakan suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan abnormalitas perkembangan kromosom nomor 21. Anak down syndrome memerlukan perawatan khusus berupa terapi untuk mendidiknya agar mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Terapi merupakan perlakuan-perlakuan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala-gejala gangguan psikologis maupun fisik agar tubuh dan jiwa bisa bekerja dengan maksimal. Rumusan masalah penelitian ini yang pertama adalah bagaimana produksi fon anak down syndrome usia 10—12 tahun berdasarkan tingkat kecerdasan dan masa terapi? Rumusan masalah yang kedua adalah penyimpangan fonologis anak down syndrome usia 10—12 tahun berdasarkan tingkat kecerdasan dan masa terapi. Sementara itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan, sesuai dengan pembahasan yang berdasar pada rumusan masalah. Penelitian yang akan menghasilkan analisis berupa deskripsi produksi fonem dan penyimpangannya pada anak down syndrome ini secara teoretis diharapkan memberikan sumbangan pemikiran ilmiah bagi Linguistik, khususnya pada bidang Fonologi. Sementara itu, manfaat Praktis studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan landasan untuk memperbaiki dan mempermudah pengujaran atau proses pelatihan ujaran serta pemulihan fonologis bagi anak down syndrome. Bermanfaat bagi orang tua dan terapis down syndrome terkait produksi fonologis anak down syndrome. Memberikan masukan bagi guru terapi ujaran dalam menangani kasus anak down syndrome, khususnya dalam kegiatan speech therapy sehinggga anak-anak tersebut dapat meningkatkan komunikasi verbalnya. Bermanfaat dalam kaitannya dengan dunia pendidikan, sehingga mampu memperkenalkan dan mengajarkan anak down syndrome agar bisa memproduksi fon lebih baik. Bermanfaat sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya yang ingin mengembangkan penelitian di bidang produksi fonologis. Penelitian dengan judul “Produksi Fonologis Anak Down Syndrome usia 10—12 Tahun Berdasarkan Tingkat Kecerdasan dan Masa Terapi” ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang berkaitan dengan data yang tidak berupa angka tetapi berupa kualitas bentuk-bentuk variabel yang berwujud tuturan sehingga data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang sifat-sifat individu, keadaan, gejala, dari kelompok tertentu yang diamati. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan data penelitian berupa produksi bahasa lisan anak down syndrome. Data penelitian ini terbagi menjadi beberapa bagian yakni produksi fon dan penyimpangan fonologis. Produksi fon dan penyimpangan fonologis diambil dari ujaran subjek. Pengambilan data dilakukan sampai data yang dibutuhkan sudah terpenuhi atau selama satu bulan. Pengambilan data dilakukan mulai 20 Mei 2015 sampai dengan 30 September 2015 atau sampai data yang dibutuhkan sudah terpenuhi. Hasil penelitian ini adalah terapi berdampak positif dalam produksi fonologis dan peminimalisasi penyimpangan fonologis anak down syndrome. Hal tersebut tampak pada perbandingan kelompok subjek down syndome yang menjalani masa terapi 1—3 tahun dengan 4—6 tahun. Anak yang menjalani masa terapi selama 4—6 tahun lebih banyak memproduksi fon dibanding anak yang hanya menjalani masa terapi 1—3 tahun. Tingkat kecerdasan juga berpengaruh dalam produksi fonologis dan penyimpangan fonologis anak down syndrome. Semakin tinggi tingkat kecerdasan, tingkat keberhasilan produksi fon semakin tinggi dan tingkat penyimpangan fonologis semakin rendah. Semakin rendah tingkat kecerdasan dan semakin singkat masa terapi, tingkat keberhasilan produksi fon dan penyimpangan fonologis yang terjadi akan semakin rendah. Jadi, banyak atau sedikitnya fon yang diproduksi serta penyimpangan fonologis, bergantung pada tingkat kecerdasan dan masa terapi. Kata Kunci: produksi fonologis, down syndrome, masa terapi, tingkat kecerdasan
ANALISIS PENGGUNAAN LAYANAN VESSEL TRAFFIC SYSTEM TERHADAP KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA PELINDO 3 Mudiyanto Mudiyanto; Elva Febriana
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM Vol 21, No 2 (2021): Maret
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.768 KB) | DOI: 10.33556/jstm.v21i2.272

Abstract

Vessel Traffic System  (VTS)  merupakan sistem komunikasi yang dapat memberikan informasi dan pesan bagi kapal. fasilitas yang terdapat dalam VTS yaitu menyediakan layanan traffic organization service yaitu layanan yang memberikan pengaturan pergerakan lalu lintas kapal didalam wilayah Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi aturan penggunaan layanan VTS terhadap keselamatan pelayaran di alur pelayaran Surabaya. Manfaat penelitian Penelitian yang akan menghasilkan analisis penggunaaan layanan VTS terhadap keselamatan pelayaran. Metodologi penelitian ini adalah dengan metode kuantitatif jumlah responden 109 dengan hasil penelitian nilai R berganda 0.944 bahwa layanan INS dan alat penunjang navigasi berpengaruh sangat kuat terhadap keselamatan pelayaran. Kata Kunci: Vessel Traffic System, Keselamatan Pelayaran
PRODUKSI FON ANAK DOWN SYNDROME DALAM BELAJAR BAHASA elva Febriana Anggraeny; Mintowati; Kisyani Laksono; Didik Nurhadi
Buana Bastra Vol 9 No 2 (2022): JURNAL ILMIAH BUANA BASTRA
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bastra.vol9.no2.a6576

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskrisikan dan menjelaskan produksi fon anak down syndrome dalam belajar bahasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berjenis deskriptif. Penelitian ini menggunakan data berupa ujaran anak penyandang down syndrome yang diambil dengan teknik pancing, catat, rekam, dan transkripsi fonetis. Keberhasilan memproduksi fon subjek down sindrome pada rentang usia 10 sampai dengan 12 tahun berdasarkan tingkat rektardasi mental, masa terapi belajar bahasa adalah semakin tinggi tingkat kecerdasan anak, maka tingkat keberhasilan produksi fon akan semakin tinggi. Semakin rendah tingkat kecerdasan dan semakin singkat masa terapi belajar bahasa, tingkat keberhasilan produksi fon akan semakin rendah.
PENGGUNAAN BRIDGE SIMULATOR DAN KOMUNIKASI UNTUK KESELAMATAN PELAYARAN DI ERA NEW NORMAL Kuncowati Kuncowati; Nyoman Ardiana Listriyawati; Elva Febriana; Alzhar Maulino
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM Vol 23, No 2 (2023): Maret
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33556/jstm.v23i2.343

Abstract

Pandemi COVID-19 berdampak pada semua bidang, termasuk di bidang pendidikan. Hal ini juga dialami oleh taruna pelayaran di Fakultas Vokasi Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya terkhusus bagi taruna prodi Teknologi Rekayasa Operasi Kapal. Para taruna yang sebelum pandemi dapat melakukan praktek pada ruang bridge simulator dimana mereka dapat berpraktik untuk prosedur menjalankan kapal dan melakukan komunikasi yang efisien ketika berlayar mengalami keterbatasan karena pada saat pandemi adanya larangan untuk berkumpul demi alasan kesehatan. Dari fenomena ini yang menjadi dasar untuk melalukan penelitian terkait kebutuhan menggunakan bridge simulator untuk menyiapkan taruna yang memiliki kompetensi untuk menjamin keselamatan pelayaran. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisa yang menggambarkan hubungan antara variabel dalam penelitian dengan menggunakan analisis regresi linier. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan bridge simulator dan komunikasi terhadap keselamatan pelayaran pada era new normal.
Simbol Cantik dalam Novel "Cantik Itu Luka" karya Eka Kurniawan Kajian Hermeneutika Paul Ricoeur Anggraeny, Elva Febriana; Supratno, Haris; Darni, Darni; Tjahjono, Tengsoe
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 12, No 1 (2023): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/alinea.v12i1.2830

Abstract

Hermeneutics is a theory that is used to interpret a text related to events that occur both based on story and historical settings. The research problem is exploring the meaning of beauty in the novel " Cantik itu Luka " by Eka Kurniawan. This research is a qualitative type with data collection through documentation or literature study. The results of the study show that in the novel the symbol of beauty can be interpreted as physically beautiful in the form of an image of a Caucasian woman's face, but beauty can also be interpreted as a blessing or a disaster. Beauty can bring benefits such as getting special treatment from men, however, it turns out that beauty can also bring disadvantages such as experiencing bitter things in life as a result of their beauty.Keywords: hermeneutics; pretty symbolAbstrakHermeneutika merupakan sebuah teori yang dipergunakan untuk menafsirkan sebuah teks yang dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi baik bersandarkan latar cerita maupun latar sejarah. Permasalahan penelitian menggali makna cantik di dalam novel “Cantik itu Luka” karya Eka Kurniawan. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pengambilan data melalui pendokumentasian atau studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan di dalam novel simbol cantik itu bisa dimaknai cantik secara fisik berupa gambaran  paras wanita ras kaukasoid, tetapi cantik juga bisa dimaknai sebagai sebuah berkah atau bisa juga menjadi musibah.  Cantik itu bisa mendatangkan keuntungan seperti mendapatkan  perlakuan istimewa dari kaum lelaki, tetapi, ternyata cantik juga bisa mendatangkan kerugian seperti mengalami hal-hal pahit dalam kehidupan sebagai akibat kecantikan mereka.Kata kunci: hermeneutika; simbol cantik
THE USE OF INDONESIAN AS A COMMUNICATION TOOL BETWEEN SHIP CREWS Anggraeny, Elva Febriana; Mudiyanto
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v5i1.3843

Abstract

Bahasa merupakan sistem simbol suara yang arbitrer dan bermakna yang dipakai masyarakat. Bahasa bukan hanya suara yang dihasilkan oleh organ bicara, melainka suara yang bermakna dengan struktur tertentu. Penelitian ini dilaksanakan di kapal dalam di alur pelayaran Surabaya. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan Penggunaan Bahasa Indonesia Sebagai Alat Komunikasi Antarkapal untuk Menunjang Keselamatan Pelayaran. Manfaat penelitian Penelitian yang akan menghasilkan analisis penggunaaan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi antarkapal yang diharapkan menjadi landasan untuk memperbaiki cara berkomunikasi di antar kapal di alur pelayaran Surabaya memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar. Metodologi penelitian ini ialah dengan metode kualitatif dan kuantitatif jumlah responden 150 yang menampilkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia untuk komunikasi secara simultan berpengaruh terhadap keselamatan pelayaran, sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh secara simultan antara penggunaan bahasa Indonesia untuk komunikasi terhadap keselamatan pelayaran terbukti.
The Role of Indonesian Language in Acquisition of Maritime English Cadets of Shipping Academy Anggraeny, Elva Febriana; Mudiyanto; Bachtiar, Rahmat Yusuf
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v5i3.4678

Abstract

Maritime English has a large enough role in communication on board because no matter how sophisticated and complete the communication tools on board the ship, its function will not be maximized if the user does not have the skills and ability to communicate in accordance with the standards set out in the IMO SMCP which states that the standard language sailor is Maritime English. Based on this, the formulation of the problem in this research is how is the influence of Indonesian as L2 in the acquisition of Maritime English as L3? And how is the production of Maritime English as L3 by L2 Indonesian speakers? This research method is qualitative and quantitative with the type of research that will be used is associative research (relationships) with quantitative analysis methods. Associative research is research that aims to determine the relationship between two or more variables. Based on data processing with SPSS version 26, a correlation value of 0.759 means that there is an influence of Indonesian as L2 in the acquisition of Maritime English as L3. When studying Maritime English L3, cadets are more likely to choose to transfer the language to Indonesian L2 rather than local language L1. However, the accent that is pronounced when speaking Maritime English is still thick with the L3 regional accent.
Bimbingan Karir sebagai Strategi dan Peluang Lulusan SMK Pelayaran di SMK Pelayaran Brajaguna Bangkalan Madura Elva Febriana Anggraeny; Ari Sriantini; Nyoman Ardiana Listriyawati; Eka Endah Suryani; M. Rangga Permana Kusuma
Jurnal Pengabdian Masyarakat Pesisir VOLUME 2 NOMOR 2
Publisher : Universitas Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jpmp.v2i2.100

Abstract

SMK Pelayaran Brajaguna merupakan sebuah sekolah yang berada di kabupaten Bangkalan. SMK Pelayaran Brajaguna Bangkalan memperoleh Approval dari Kementerian Perhubungan untuk Diklat Pembentukan Ahli Nautika Tingkat IV. Sekolah Pelayaran disebagian orang mengganggap bahwa sekolah tersebut adalah sekolah yang mahal dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar serta membutuhkan usaha yang lebih untuk menyelesaikan studinya. Hal ini dikarenakan untuk lulus dari sekolah pelayaran, siswa diwajibkan menempuh beberapa tahap sebelum mendapatkan ijazah dan sertifikat dari perubungan laut. Hasil dari pengabdian masyarakat ini dapat ditarik simpulan bahwa kegiatan pemberian bimbingan karir sebagai strategi dan peluang lulusan SMK Pelayaran yang dilaksanakan di SMK Pelayaran Brajaguna Bangkalan Madura ini memberikan hasil yang positif. Hal tersebut tampak pada antusias taruna setelah pelatihan ini dilaksanakan, mereka lebih mulai percaya diri untuk melaksanakan studi lanjut maupun menulis surat lamaran kerja yang pada awalnya mereka saat diminta untuk menulis surat lamaran kerja ataupun wawancara terlihat ragu dan tidak percaya diri. 
PENYULUHAN PENGETAHUAN KEMARITIMAN BAGI ANAK NELAYAN KELURAHAN KEPUTIH SURABAYA Afita Prastiwi; Nyoman Ardiana Listriawati; Dyah Agustin Widhi Yanti; Elva Febriana; Ari Sriantini; Eka Endah Suryani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Pesisir VOLUME 3 NOMOR 1
Publisher : Universitas Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jpmp.v3i1.104

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman serta kesadaran bagi anak-anak nelayan di Kelurahan Keputih, Surabaya, terkait pengetahuan kemaritiman. Program penyuluhan ini diselenggarakan dengan pendekatan edukatif dan interaktif, melibatkan anak-anak sebagai peserta aktif. Melalui berbagai metode, seperti ceramah, permainan edukatif, dan demonstrasi, kami menyampaikan informasi mengenai keberlanjutan sumber daya laut, keseimbangan ekosistem maritim, dan pentingnya menjaga lingkungan laut. Selain itu, kami juga memberikan pemahaman tentang keamanan pelayaran, teknologi nelayan yang ramah lingkungan, dan peluang-peluang dalam sektor kemaritiman. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan pengetahuan, tetapi juga menciptakan kesadaran akan peran anak-anak dalam menjadi agen perubahan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan maritim. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan anak-anak nelayan mengenai aspek-aspek kemaritiman. Dengan demikian, upaya penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perkembangan berkelanjutan komunitas nelayan di Kelurahan Keputih, Surabaya, serta mendorong generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan laut dan memanfaatkannya secara bijak
Variasi Bahasa Pelaut Kapal Niaga di Alur Pelayaran Surabaya Anggraeny, Elva Febriana; Mudiyanto, Mudiyanto; Arrahman, Muhammad Hilal
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 9, No 2 (2024): Metalingua, Edisi Oktober 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v9i2.27124

Abstract

Variasi bahasa bisa terbentuk karena adanya sebuah kegiatan interaksi sosial yang dilakukan masyarakat atau sekelompok orang yang berbeda latar belakang bahasa dan disebabkan oleh penutur yang heterogen. Lokus penelitian ini akan dilaksanakan di alur pelayaran barat Surabaya. Data penelitian ini adalah variasi bahasa pelaut kapal niaga di perairan Surabaya. Sumber data dalam penelitian ini merupakan percakapan dan ujaran para kru kapal niaga di perairan barat Surabaya. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode simak, rekam, catat, dan angket. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Apabila bernavigasi saat kapal bersilangan, berhadapan, penyusulan, memanggil kepanduan, memanggil stasiun radio pantai, maka harus menggunakan variasi bahasa SMCP. Namun apabila komunikasi yang sekiranya tidak membahayakan keselamatan pelayaran bisa menggunakan variasi bahasa daerah maupun bahasa konvensional pelayaran.