Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN GAYA HIDUP DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN SAWANGAN BARU KOTA DEPOK TAHUN 2015 Mahmudah, Solehatul; Maryusman, Taufik; Arini, Firlia Ayu; Malkan, Ibnu
Biomedika Vol 7, No 2 (2015): Biomedika Agustus 2015
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lanjut usia (lansia) merupakan seseorang yang mencapai usia > 60 tahun yang rentan mengalami penyakit yang berhubungan dengan proses menua salah satunya hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya penyakit kardiovaskuler. Seseorang dikatakan hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg. Beberapa faktor resiko diduga memiliki peran dalam terjadinya hipertensi seperti gaya hidup dan pola makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia. Penelitian cross sectional ini diikuti oleh 74 responden dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian ini mendapatkan proporsi lansia yang mengalami hipertensi sebesar 26,4%. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat dengan regresi logistic ganda. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara aktivitas fisik (p=0,024 OR=3,596), asupan lemak (p=0,008 OR=4,364), dan asupan natrium (p=0,001 OR=6,103) dengan kejadian hipertensi. Analisis multivariat menunjukkan asupan natrium (OR Exp(B)=4,627) sebagai faktor resiko yang paling berhubungan dengan kejadian hipertensi. Untuk mengurangi kasus hipertensi perlu adanya cara untuk mencegahnya seperti memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai hipertensi dan bagi penderita penyakit hipertensi untuk selalu mengontrol tekanan darah dan menghindari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit hipertensi.Kata Kunci: Hipertensi, Gaya Hidup, Pola Makan
HUBUNGAN GAYA HIDUP DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN SAWANGAN BARU KOTA DEPOK TAHUN 2015 Mahmudah, Solehatul; Maryusman, Taufik; Arini, Firlia Ayu; Malkan, Ibnu
Biomedika Vol 8, No 2 (2016): Biomedika Agustus 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i2.2915

Abstract

Beberapa faktor resiko diduga memiliki peran dalam terjadinya hipertensi seperti gaya hidup, pola makan dan usia. Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya penyakit kardiovaskuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia. Penelitian cross sectional ini diikuti oleh 74 responden dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian in mendapatkan proporsi lansia yang mengalami hipertensi sebesar 26,4%. Analisis bivariat menggunakan uji chisquare dan analisis multivariat dengan regresi logistik ganda. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara aktivitas fisik (p=0,024 OR=3,596), asupan lemak (p=0,008 OR=4,364), dan asupan natrium (p=0,001OR=6,103) dengan kejadian hipertensi. Analisis multivariat menunjukkan asupan natrium (OR Exp(B)=4,627)sebagai faktor resiko yang paling berhubungan dengan kejadian hipertensi. Kata Kunci: Hipertensi, Gaya Hidup, Pola Makan
Hubungan Pengetahuan Anemia, Pengetahuan Tablet Tambah Darah, Status Gizi dan Asupan Gizi (Fe) dengan Anemia Remaja Putri di SMA/K Kota Depok Tahun 2017 Simanungkalit, Sintha Fransiske; P, Ikha Deviyanti; Arini, Firlia Ayu
ARKESMAS [Arsip Kesehatan Masyarakat] Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/arkesmas.v3i1.2522

Abstract

Anemia gizi besi merupakan salah satu dari empat masalah utama kesehatan masyarakat. Anemia padaremaja putri khususnya dapat menurunkan prestasi belajar. Survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun2005, menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada remaja putri usia 10 – 14 tahun adalah sebesar 57,1%.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada remajaputri SMA/K di Depok tahun 2017. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain Crosssectional. Alat ukur penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan, timbangan berat badan, microtoise dankuesioner Food Frequency Questionaire. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan tentang anemia dantablet darah, status gizi berdasarkan IMT/U, asupan gizi (Fe dan protein), dan kadar Hb. Sampel yangdigunakan dalam penelitian ini sejumah 122 orang siswi yang bersekolah setingkat SMA/K di Kota Depokpada tahun 2017. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Penelitian ini mendapatkan tidak adahubungan antara pengetahuan tentang anemia dan Tablet tambah darah dengan kejadian anemia, tidak adahubungan antara status gizi dengan kejadian anemia, dan tidak ada hubungan antara asupan Fe dan proteindengan kejadian anemia. Penelitian ini tidak mendapatkan adanya hubungan variabel-variabel independenyang diteliti dengan kejadian anemia.
Correlation of Knowledge, Attitudes and Behaviors of a Mother about Breastfeeding with Nutritional Status of Children Aged 6-23 of Sukmajaya Health Center, Depok City Apriyanti, Resti Ayu; Arini, Firlia Ayu; Puspita, Ikha Deviyanti
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2018.2.1.2594

Abstract

The aim of this study was to analyze the correlation of knowledge, attitudes and behaviors of a mother about breastfeeding with the nutritional status of children aged 6-23 months by using cross sectional design. The target population were all mothers with children aged 6-23 months. The samples were 179 respondents using purposive sampling techniques. Retrieval of data was done using questionnaires and structured interviews. Statistical calculation performed using univariate and bivariate analysis with chi-square test. The result showed that there was no correlation between maternal knowledge with BB/U (p=0,056), though there was a correlation between maternal attitudes with BB/U (p=0,000) and maternal behaviors with BB/U (p=0,000). It is concluded that there was significant correlation between attitudes and behavior of mothers with nutritional status of children aged 6-23 months. It is suggested to nutrition counselor to add more education related to exclusive breastfeeding. 
HUBUNGAN GAYA HIDUP DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN SAWANGAN BARU KOTA DEPOK TAHUN 2015 Mahmudah, Solehatul; Maryusman, Taufik; Arini, Firlia Ayu; Malkan, Ibnu
Biomedika Vol 7, No 2 (2015): Biomedika Agustus 2015
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v7i2.1899

Abstract

Lanjut usia (lansia) merupakan seseorang yang mencapai usia > 60 tahun yang rentan mengalami penyakit yang berhubungan dengan proses menua salah satunya hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya penyakit kardiovaskuler. Seseorang dikatakan hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg. Beberapa faktor resiko diduga memiliki peran dalam terjadinya hipertensi seperti gaya hidup dan pola makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia. Penelitian cross sectional ini diikuti oleh 74 responden dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian ini mendapatkan proporsi lansia yang mengalami hipertensi sebesar 26,4%. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat dengan regresi logistic ganda. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara aktivitas fisik (p=0,024 OR=3,596), asupan lemak (p=0,008 OR=4,364), dan asupan natrium (p=0,001 OR=6,103) dengan kejadian hipertensi. Analisis multivariat menunjukkan asupan natrium (OR Exp(B)=4,627) sebagai faktor resiko yang paling berhubungan dengan kejadian hipertensi. Untuk mengurangi kasus hipertensi perlu adanya cara untuk mencegahnya seperti memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai hipertensi dan bagi penderita penyakit hipertensi untuk selalu mengontrol tekanan darah dan menghindari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit hipertensi.Kata Kunci: Hipertensi, Gaya Hidup, Pola Makan
PEMBINAAN KELAS KADER UNTUK PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DAN PEMBUATAN MPASI BERBAHAN PANGAN LOKAL DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS BEJI KOTA DEPOK Arini, Firlia Ayu; Bahrul Ilmi, Ibnu Malkan; Marjan, Avliya Quratul
Jurnal Bisnis Indonesia 2020: Jurnal Bisnis Indonesia Edisi Khusus Pengabdian Masyarakat
Publisher : Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Health service at Posyandu includes growth and development monitoring by anthropometric measurement and nutrition counseling by cadres. Cadres of Posyandu were expected to have capability in knowledge and practice about nutrition and health to do their role. The purpose of cadre class about growth monitoring and local-based complementary food making was to gain cadre’s knowledge and skill in anthropometric measurement and complementary food making. Method of this community service program was refreshment and assistance about anthropometric measurements and practice of complementary food making using local food. The program was held in September 2019, 14 cadres from 7 Posyandu in Beji, Depok, were involved. Cadre’s characteristic, knowledge and skill of anthropometric measurement and complementary food, were obtained by questionnaire with pre-test and post-test. Cadre’s skill in complementary food making , were observed by the result of complementary food making. The result of this program showed that 57,1% of cadre were high school or university graduate, average age of the cadre was 48 years. There were increase in average score of anthropometry knowledge and skill (pre = 13,57+0.535; post = 14,14+ 0.640 ; p=0.157), anthropometry skill (pre = 13.43+3.505; post = 18.43+ 2.070 ; p=0.027) and complementary food knowledge (pre = 11.71+1.113; post = 12.57+ 0.787 ; p=0.131). Based on the result of complementary food practice, it was showed that all of the cadres have known the complete composition of complementary food . All of cadres have made complementary food with complete food groups in the right texture for each age group. Keywords: Cadre Class, Growth Monitoring, Complementary Food, Local Food Abstrak Pelayanan kesehatan di Posyandu antara lain pemantauan tumbuh kembang balita dengan pengukuran antropometri dan konseling gizi yang dilakukan oleh kader posyandu. Kader posyandu diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang gizi dan kesehatan agar dapat melaksanakan perannya.  Tujuan kegiatan pembinaan kelas kader untuk pemantauan pertumbuhan dan pembuatan MPASI berbahan pangan lokal adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pengukuran antropometri serta dalam pembuatan MPASI. Metode kegiatan ini adalah pengabdian kepada masyarakat dengan penyegaran dan pendampingan mengenai pengukuran antropometri dan MPASI serta praktik pembuatan MPASI berbahan pangan lokal yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan September 2019 dan diikuti 14 kader dari 7 Posyandu yang ada di Kecamatan Beji, Depok. Data karakteristik kader, pengetahuan  dan keterampilan antropometri  serta MPASI didapatkan dengan instrumen kuesioner pre-test dan post-test. Data keterampilan kader dalam mengolah MPASI menggunakan bahan pangan lokal didapatkan dengan observasi hasil praktik. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa 57,1% kader memiliki Pendidikan terakhir adalah SMA atau universitas, rata -rata umur kader adalah 48 tahun.Terdapat peningkatan rata-rata  pengetahuan antropometri (pre = 13,57+0.535; post = 14,14+ 0.640 ; p=0.157), keterampilan antropometri (pre = 13.43+3.505; post = 18.43+ 2.070 ; p=0.027) dan pengetahuan MPASI (pre = 11.71+1.113; post = 12.57+ 0.787 ; p=0.131)  dengan perbedaan bermakna yaitu pada variable keterampilan antropometri (p = 0.027). Hasil observasi saat praktik pembuatan MPASI menunjukkan, seluruh kader membuat MPASI dengan bahan yang lengkap dan tekstur sesuai umur anak.  Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini berlangsung dengan baik dan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader. Kata kunci: Kelas Kader, Pemantauan Pertumbuhan, MPASI, Pangan lokal  
HUBUNGAN GAYA HIDUP DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN SAWANGAN BARU KOTA DEPOK TAHUN 2015 Solehatul Mahmudah; Taufik Maryusman; Firlia Ayu Arini; Ibnu Malkan
Biomedika Vol 8, No 2 (2016): Biomedika Agustus 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i2.2915

Abstract

Beberapa faktor resiko diduga memiliki peran dalam terjadinya hipertensi seperti gaya hidup, pola makan dan usia. Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya penyakit kardiovaskuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia. Penelitian cross sectional ini diikuti oleh 74 responden dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian in mendapatkan proporsi lansia yang mengalami hipertensi sebesar 26,4%. Analisis bivariat menggunakan uji chisquare dan analisis multivariat dengan regresi logistik ganda. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara aktivitas fisik (p=0,024 OR=3,596), asupan lemak (p=0,008 OR=4,364), dan asupan natrium (p=0,001OR=6,103) dengan kejadian hipertensi. Analisis multivariat menunjukkan asupan natrium (OR Exp(B)=4,627)sebagai faktor resiko yang paling berhubungan dengan kejadian hipertensi. Kata Kunci: Hipertensi, Gaya Hidup, Pola Makan
HUBUNGAN GAYA HIDUP DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN SAWANGAN BARU KOTA DEPOK TAHUN 2015 Solehatul Mahmudah; Taufik Maryusman; Firlia Ayu Arini; Ibnu Malkan
Biomedika Vol 7, No 2 (2015): Biomedika Agustus 2015
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v7i2.1899

Abstract

Lanjut usia (lansia) merupakan seseorang yang mencapai usia 60 tahun yang rentan mengalami penyakit yang berhubungan dengan proses menua salah satunya hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya penyakit kardiovaskuler. Seseorang dikatakan hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah sistolik 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg. Beberapa faktor resiko diduga memiliki peran dalam terjadinya hipertensi seperti gaya hidup dan pola makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia. Penelitian cross sectional ini diikuti oleh 74 responden dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian ini mendapatkan proporsi lansia yang mengalami hipertensi sebesar 26,4%. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat dengan regresi logistic ganda. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara aktivitas fisik (p=0,024 OR=3,596), asupan lemak (p=0,008 OR=4,364), dan asupan natrium (p=0,001 OR=6,103) dengan kejadian hipertensi. Analisis multivariat menunjukkan asupan natrium (OR Exp(B)=4,627) sebagai faktor resiko yang paling berhubungan dengan kejadian hipertensi. Untuk mengurangi kasus hipertensi perlu adanya cara untuk mencegahnya seperti memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai hipertensi dan bagi penderita penyakit hipertensi untuk selalu mengontrol tekanan darah dan menghindari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit hipertensi.Kata Kunci: Hipertensi, Gaya Hidup, Pola Makan
Correlation of Knowledge, Attitudes and Behaviors of a Mother about Breastfeeding with Nutritional Status of Children Aged 6-23 of Sukmajaya Health Center, Depok City Resti Ayu Apriyanti; Firlia Ayu Arini; Ikha Deviyanti Puspita
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2018.2.1.2594

Abstract

The aim of this study was to analyze the correlation of knowledge, attitudes and behaviors of a mother about breastfeeding with the nutritional status of children aged 6-23 months by using cross sectional design. The target population were all mothers with children aged 6-23 months. The samples were 179 respondents using purposive sampling techniques. Retrieval of data was done using questionnaires and structured interviews. Statistical calculation performed using univariate and bivariate analysis with chi-square test. The result showed that there was no correlation between maternal knowledge with BB/U (p=0,056), though there was a correlation between maternal attitudes with BB/U (p=0,000) and maternal behaviors with BB/U (p=0,000). It is concluded that there was significant correlation between attitudes and behavior of mothers with nutritional status of children aged 6-23 months. It is suggested to nutrition counselor to add more education related to exclusive breastfeeding. 
Teh Rambut Jagung dengan Penambahan Daun Stevia sebagai Alternatif Minuman Fungsional Bagi Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Chalida Irma Akbar; Firlia Ayu Arini; A’immatul Fauziyah
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 8, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.384 KB) | DOI: 10.17728/jatp.3122

Abstract

Rambut jagung merupakan salah satu limbah tanaman jagung yang kurang pemanfaatannya namun mengandung antioksidan (flavonoid) yang dipercaya dapat menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan formulasi teh dari rambut jagung dengan penambahan daun stevia sebagai alternatif minuman fungsional bagi penderita diabetes melitus tipe 2. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan menggunakan desain rancangan acak lengkap. Penelitian meliputi proses pembuatan ekstrak rambut jagung, pembuatan formulasi teh rambut jagung, analisa organoleptik meliputi uji hedonik dan mutu hedonik dengan parameter uji warna, aroma dan rasa, dan analisis zat gizi teh. Terdapat tiga konsentrasi teh rambut jagung, yaitu 20, 30, dan 40%. Formula terbaik hasil uji organoleptik adalah formula penambahan ekstrak rambut jagung sebesar 40% dengan kandungan air, abu, protein, lemak, karbohidrat masing-masing sebesar 99,6, 0,20, 0,14, 0, dan 0,06%, sedangkan total flavonoidnya sebesar 0,03%. Kesimpulannya, kandungan flavonoid dalam teh rambut jagung dapat memenuhi kebutuhan konsumsi flavonoid laki-laki per hari sebanyak 51,7% dan 37,5% untuk perempuan dengan takaran saji 250 ml. Kandungan kimia yang dimiliki teh rambut jagung dengan penambahan daun stevia berpotensi untuk dijadikan alternatif minuman fungsional.Corn Silk Tea with Additional of Stevia Leaves as an Alternative Functional Beverage for People With Diabetes Mellitus Type 2AbstractCorn silk was known as one of the corn waste that lacks utilization but contains antioxidants (flavonoids) that were believed to suppress blood glucose levels. The purpose of this study was making tea from corn silk with the addition of stevia leaves as a functional beverage for people with diabetes mellitus type 2. This study used experimental method and completely randomized design. The research included the process of manufacture corn silk extract, compose corn silk tea formula, organoleptic analysis including hedonic testing and hedonic quality with color, aroma and taste, and lastly, analysis of tea nutrition. Three silk corn tea formulas were composed in a various concentrations, i.e. 20, 30, and 40%. The best formula from organoleptic test was formula with the addition of 40% corn silk extract which was containing of 99.6% water, 0.20% ash, 0.14% protein, 0% fat, 0.06% carbohydrate, and flavonoids total of 0.03%. In conclusion, the flavonoid content in corn silk can meet the consumption needs of male flavonoids per day by 51.7% and 37.5% for women with a serving dose of 250 ml.