Claim Missing Document
Check
Articles

Efektifitas Aromaterapi Lavender terhadap Tingkat Kecemasan Menghadapi Osce pada Mahasiswa Keperawatan Aris Setyawan; Eka Oktavianto
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 6, No 1 (2020): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v6i1.8356

Abstract

Objective Structured Clinical Examintion (OSCE) merupakan salah satu metode penilaian kompetensi klinis. OSCE menimbulkan tekanan karena harus mengkolaborasikan skill dengan daya ingat yang kuat sehingga meningkatkan kecemasan yang akan berdampak pada perfoma mahasiswa. Salah satu bentuk strategi yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan adalah dengan aromaterapi jenis lavender yang mempunyai sifat menenangkan, merangsang tidur, efek anxyolitic (anti kecemasan), dan efek psikologis lainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas aromaterapi terhadap tingkat kecemasan menghadapi OSCE pada mahasiswa keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan pendekatan pre-post test with control design. Jumlah sampel sebanyak 32 responden yang terdiri dari 16 responden sebagai kelompok kontrol dan 16 responden sebagai kelompok intervensi (mendapat perlakuan aromaterapi lavender dengan cara inhalasi/menghirup aromaterapi yang telah diteteskan pada cutton bud). Sampel diambil menggunakan teknik simple random sample. Analisis data menggunakan Paired Sample Test. Hasil penelitian didapatkan terjadi penurunan kelompok intervensi sebelum pemberian aroma terapi 57,75 menjadi 51,31 dengan p = 0,001 < 0,05. Aromaterapi lavender efektif dalam menurunkan kecemasan menghadapi OSCE pada mahasiswa keperawatan. Penurunan kecemasan terjadi karena salah satu kandungan lavender yaitu linalool yang mempunyai efek anxyolitic (anti kecemasan).
PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 PADA MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA Novita Sari Khouw, Aris Setyawan, Eka oktavianto, Suib
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2 No 1 (2021): Nursing Science Journal (NSJ)
Publisher : AKPER Pemkab Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53510/nsj.v2i1.57

Abstract

Latar Belakang: Coronavirus yang saat ini sedang berlangsung menimbulkan efek yang kurang baik pada proses perkuliahan karena menyebabkan kecemasan yang mengakibatkan penurunan prestasi belajar mahasiswa. beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat kecemasan, yaitu dengan terapi komplementer antara lain: relaksasi, distraksi, terapi spiritual, aromaterapi, terapi yang disarankan disini ialah aromaterapi karena dapat menurunkan rasa cemas. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi terhadap tingkat kecemasan selama masa pandemi COVID-19 pada mahasiswa keperawatan STIKes Surya Global Yogyakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian pra-experimen dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Populasi dan Sampel: Populasi penelitian mahasiswa keperawatan semester V yang berjumlah 147 orang. Sampel yang digunakan 20 responden yang mengalami kecemasan selama masa pandemi COVID-19 menggunakan Zung-Salf Rating Anxiety Scale (ZSAS) untuk menggali kecemasan. Data penelitian dianalisis dengan uji statistik paired t test dengan tingkat kemaknaan 0.05. Hasil Penelitian: Menunjukkan bahwa terbanyak responden sebelum pemberian aromaterapi pappermint mengalami cemas rendah (45,0%), dan setelah pemberian aromaterapi terbanyak mengalami tidak cemas/normal (70,0%). Hasil uji statistic dengan paired t test diperoleh nilai p sebesar 0,00 (<0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian aromaterapi terhadap tingkat kecemasan selama masa pandemi COVID-19 pada mahasiswa keperawatan STIKes Surya Global Yogyakarta. Saran:Disarankan agar pemberian aromaterapi dapat dijadikan sebagai alternative pengobatan dalam menurunkan tingkat kecemasan. Kata Kunci: Aromaterapi, Peppermint, Tingkat Kecemasan ABSTRACT Background: Coronavirus which is currently underway has an adverse effect on the lecture process because it causes anxiety which results in a decrease in student learning achievement. There are several strategies that can be done to reduce anxiety levels, namely complementary therapies, including: relaxation, distraction, spiritual healing, aromatherapy, the recommended therapy here is aromatherapy because it can reduce anxiety. Purpose: To determine the effect before and after giving aromatherapy on anxiety levels during the COVID-19 pandemic in nursing students of STIKes Surya Global Yogyakarta. Research Methods: This is a pre-experimental study with a One Group Pretest- Posttest design Population and Sample: The research population of the fifth semester nursing students was 147 people. The sample used by 20 respondents who experienced anxiety during the COVID-19 pandemic used the Zung-Salf Rating Anxiety Scale (ZSAS) to explore anxiety. The research data were analyzed by statistical paired t test with a significance level of 0.05. Research Results: It shows that most respondents before giving pappermint aromatherapy experienced low anxiety (45.0%), and after giving aromatherapy the most experienced no anxiety / normal (70.0%). The results of statistical tests with paired t test obtained values p is 0.00 (<0.05). Conclusion: There is an effect of aromatherapy on anxiety levels during the COVID- 19 pandemic in nursing students of STIKes Surya Global Yogyakarta. Suggestion: It is suggested that aromatherapy can be used as an alternative treatment in reducing anxiety levels. Keywords: Aromatherapy, Peppermint, Anxiety Level
Pendidikan Kesehatan Berpengaruh terhadap Pengetahuan Pencegahan Covid 19 Sri Nur Hartiningsih; Gani Apriningtyas Budiyati Budiyati; Eka Oktavianto; Angger Rais Rahayan Windi
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 2 (2022): Mei 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i2.924

Abstract

Desember 2019 ditemukan virus varian baru pada daerah Wuhan China, yang sebelumnya sama sekali belum ditemukan. Virus varian ini dapat menyebabkan beberapa gejala mulai dari gejala ringan hingga gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Virus ini berukuran sangat kecil sekitar 120-160 nm sehingga tidak dapat dilihat dengan kasat mata dan hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop. Virus ini pertama kali menginfeksi hewan seperti unta dan kelelawar seiring berjalannya waktu virus ini menginfeksi dari manusia ke manusia lain. Virus ini dinamakan Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan pencegahan Covid-19 pada remaja di Panti Asuhan Ulil Albab Banguntapan, Bantul. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasy Eksperimental dengan pendekatan rancangan desain Pretest Post-Test Design With Control Group Design. Populasi penelitian ini berjumlah 68 responden dengan menggunakan metode total sampling. Instrument yang digunakan berupa kuesioner dengan menggunakan uji analisis parametik yaitu uji paired t-test. Pendidikan kesehatan memiliki pengaruh terhadap pengetahuan dari hasil uji paired t-test didapatkan nilai p-value 0,000 < 0,05.
Apakah Dukungan Nenek Berhubungan dengan Breastfeeding Self Efficacy pada Ibu Primipara? Eka Oktavianto; Endar Timiyatun; Gani Apriningtyas Budiyati
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 1 (2021): Supp Januari 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i1.1146

Abstract

Cakupan ASI eksklusif di sebagian besar wilayah di Indonesia masih belum sesuai dengan yang ditargetkan. Banyak faktor yang diduga menyebabkan hal tersebut. Lingkungan sekitar dari ibu turut berperan dan membentuk kepercayaan diri ibu dalam memberikan ASI secara eksklusif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara dukungan nenek dengan Breastfeeding Self Efficacy (BSE)pada Ibu primipara. Peneliti melakukan penelitian noneksperimental dengan rancangan cross-sectional.Responden pada penelitian ini adalah 63 ibu primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I yang tinggal bersama orangtua/mertua (nenek bayi). Teknik samplingnya adalah total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dukungan nenek dan kuesioner Breastfeeding Self-Efficacy Scale-Short Form (BSES-SF). Nilai r hitung uji validitas kuesioner dukungan nenek lebih besar dari nilai r tabel (0,3494) dan begitu juga pada kuesioner Breastfeeding Self-Efficacy Scale-Short Form (BSES-SF) lebih besar dari r tabel (0,3494) nilai reliabilitas kuesioner dukungan nenek sebesar 0,861 dan kuesioner Breastfeeding Self-Efficacy Scale-Short Form (BSES-SF) sebesar 0,923. Uji analisis yang digunakan untuk melihat hubungan adalah uji Chi-square.Mayoritas nenek memberikan dukungan kepada ibu primipara untuk memberikan ASI secara eksklusif yakni sejumlah 48 orang (76,2%), dan ibu primipara mayoritas memiliki Breastfeeding Self Efficacy dalam kategori baik yakni sejumlah 41 orang (65,1%). Ibu primipara yang mendapatkan dukungan nenek dalam kategori tinggi akan cenderung untuk memiliki Breastfeeding Self Efficacy dalam kategori baik yakni sejumlah 37 orang (58,8%).Hasil uji korelasi Chi-square mendapatkan nilai p= 0,000 (nilai p< 0,05). Kesimpulanya adalahterdapat hubungan antara dukungan nenek dengan breastfeeding self efficacy pada ibu primipara.
Spiritualitas Berhubungan dengan Kualitas Hidup Penderita HIV Sri Nur Hartiningsih; Eka Oktavianto; Niken Setyaningrum
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 3 No 3 (2021): Agustus 2021, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v3i3.509

Abstract

Penderita HIV makin meningkat dari tahun ke tahun, penyakit ini memperburuk keadaan fisik maupun psikososial bagi penderitanya sehingga dapat memperburuk kualitas hidupnya. Pada penderita HIV spiritualitas dianggap sebagai hal yang penting, karena dengan spiritualitas akan menurunkan rasa putus asa, hidup lebih bermakna sehingga akan meningkatkan kualitas hidup pada penderita HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat spiritualitas dengan kualitas hidup penderita HIV di Yayasan Victory Plus Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan Total Sampling yaitu sebanyak 35 responden. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner spiritualitas SOI (Spirituality Orientation Inventory) dan kualitas hidup WHOQOL-HIV BREF (The World Health Organization Quality Of Life). Analisis ini menggunakan uji Kendall Tau. Spiritualitas berhubungan dengan kualitas hidup penderita HIV . Spiritualitas berhubungan dengan kualitas hidup penderita HIV dengan hasil dari correlations sebesar 0,358 dengan nilai signifikan yaitu sebesar 0,000 (p value < 0,05).
Spirituality Correlates with The Self- Confidence of Teenagers as Bullying Victim Eka Oktavianto; Radha Idfit Istiqomah; Sri Nur Hartiningsih
Caring: Indonesian Journal of Nursing Science Vol. 4 No. 1 (2022): Caring: Indonesian Journal of Nursing Science
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/ijns.v4i1.8925

Abstract

Teenagers still encounter bullying, which affects their self-confidence lacking confidence. It is presumed that an internal factor, spirituality, coincides with the self- confidence of bullied teenagers. This research aims to analyze the relationship between spirituality and bullied teenagers' self-confidence. This is descriptive research using a cross- sectional design. The population is 47 teenagers who are bullied at SMP Islam Al-Irsyad Tawangmangu. Total sampling was used as the sample acquiring technique. The research use questionnaire of the Daily Spiritual Experience Scale and self-confidence. Kendall's Tau was used as a correlational test with a confidence level of 95% (α value = 0,05). The research shows that 31 respondents (66%) have a high spirituality and 26 respondents (53.3%) have an average level of self-confidence. Bullied teenagers have a high spiritualty and tend to have an average level of self-confidence, with 26 respondents (55.3%). Statistical test shows Kendall's Tau correlation coefficient (r-value) is 0.373 and p-value = 0.006 (p-value < 0.05). An R-value 0.373 means that the relationship between spirituality and anxiety of bullied teenagers is feeble. There is a correlation between spirituality and the self-confidence of the bullied teenager. The researcher suggested that parents and schools should provide more extracurricular activities to improve teenagers' self-confidence.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN MAGIC-COOL AROMATERAPI JERUK MASAM TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENOREA PADA REMAJA Eka Oktavianto; Mutawaqqil Mutawaqqil; Aris Aris Setyawan; Endar Timiyatun
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 17, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.432 KB) | DOI: 10.35842/mr.v17i3.672

Abstract

Latar belakang: Nyeri haid/dismenorea masih menjadi permasalahan yang banyak dialami remaja putri. Banyak dampak negatif yang diakibatkan karena dismenorea, sehingga perlu adanya suatu intervensi untuk mengatasinya. Magic-cool aromaterapi jeruk masam diduga efektif dalam menurunkan intensitas nyeri dismenorea pada remaja putri. Tujuan: mengetahui efektifitas magic-cool aromaterapi jeruk masam terhadap nyeri dismenorea pada remaja. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan menggunakan rancangan one group pre-post test design without control. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan jumlah 20 responden. Responden pada penelitian ini adalah remaja yang mengalami dismenore pada hari pertama atau kedua menstruasi. Pengukuran intensitas nyeri menggunakan kuisioner Numeric Rating Scale (NRS). Sebelum pemberian intervensi dilakukan pre-test terlebih dahulu, kemudian diberikan magic-cool aromaterapi jeruk masam yakni dengan meneteskan aromaterapi 2 tetes diaplikasikan pada sapu tangan yang lembab dan dingin yang nantinya akan diusapkan pada wajah, telinga, leher dan tangan sambil dihirup aromanya selama 15 menit. Setelah itu dilakukan  post-test. Analisis data yang digunakan adalah uji wilcoxon dengan tingkat kesalahan sebesar 5% (nilai α=0,05). Hasil: Terdapat penurunan skala nyeri sebelum dan sesudah pemberian magic-cool aromaterapi jeruk masam. Nilai rata-rata skor nyeri dismenorea sebelum pemberian aromaterapi jeruk masam sebesar 6,15, setelah pemberian aromaterapi jeruk masam rata-rata nyeri turun menjadi 4,40 (Δ mean = 1,75). Hasil analisis uji wilcoxon didapatkan nilai p = 0,000 (nilai p < 0,005), dan nilai t hitung sebesar 7,00 (nilai t tabel = 2,08). Kesimpulan: pemberian magic-cool aromaterapi jeruk masam efektif terhadap penurunan nyeri dismenorea pada remaja.
HUBUNGAN STATUS ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BATITA USIA 24-36 BULAN DI DESA WATUGAJAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL Sri Handayani; Wiwin Noviana Kapota; Eka Oktavianto
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.26 KB) | DOI: 10.35842/mr.v14i4.226

Abstract

Latar Belakang: Pada masa balita, masalah stunting dapat menjadi masalah yang fatal jika tidak diatasi dengan baik. Dampak yang dapat ditimbulkan dari masalah stunting yaitu gangguan metabolisme, menurunnya kekebalan tubuh, menurunnya kemampuan kognitif, gangguan pertumbuhan fisik, serta kualitas kerja yang tidak kompetitif. Status ASI eksklusif menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prevalensi stunting karena nutrisi yang terkandung dalam ASI merupakan salah satu faktor penting yang menentukan masa tumbuh kembang anak.Tujuan: Penelitian ini tujuannya untuk mengetahui hubungan status ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada batita usia 24-36 bulan di Desa Watugajah Kabupaten Gunungkidul.Metode: jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasioanal yang bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 44 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan microtoise/pita meteran.Hasil: Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Riwayat pemberian ASI eksklusif pada penelitian ini mencapai 56,8% atau 25 anak, dan mayoritas anak pada penelitian ini cenderung tidak mengalami stunting. Anak yang mendapatkan ASI eksklusif cenderung tidak mengalami stunting sejumlah 23 anak (52,3%). Hasil uji chi square didapatkan nilai p = 0,000 (nilai p<0,05) dan nilai r = 0,609.Kesimpulan:  ada hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada batita usia 24-36 bulan di Desa Watugajah, Kabupaten Gunungkidul
SEKSUALITAS PADA PASIEN CA MAMAE YANG MENJALANI KEMOTERAPI Dian Nur adkhana Sari; Eka Oktavianto
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 15, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.939 KB) | DOI: 10.35842/mr.v15i2.255

Abstract

Background: One of the treatments for Ca mamae is chemotherapy. This action will indirectly affect sexuality in Ca mamae patients undergoing chemotherapy, which is often felt is irritation and dryness in the vagina, dyspareunia, decreased sexual desire.Objective to find an overview of sexual function and sexual satisfaction of Ca mamae patients undergoing chemotherapy.Methods: This research method is quantitative descriptive cross sectional approach. The number of samples in this study were 31 respondents who underwent chemotherapy, sampling with purposive sampling technique.Results the results of this study showed that most of the sexual function disorders suffered sexual dysfunction as much as 93.5%, and there was a picture of sexual satisfaction with a mean value of 133 with a maximum value of 171 and a minimum of 100, where the lowest domain was the communication domain.Conclusion: Most Ca Mamae patients undergoing chemotherapy experience sexual function disorder.
GAMBARAN BALITA STUNTING BERDASARKAN KARAKTERISTIK DEMOGRAFI IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA suryati suryati; Supriyadi Supriyadi; Eka Oktavianto
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.584 KB) | DOI: 10.35842/mr.v15i1.256

Abstract

Background: Stunting is still a children’s nutrition problem at this time. The percentage of cases of stunting children’s is increasing. Stunting can affect children in the long run, that is, disrupt health, education and productivity in the future. Maternal demographic factors are thought to be a factor that plays a role in the occurrence of stunting children.Purpose: provide an overview and discussion of stunting based on maternal demographic characteristics.Method: This research is a non-experimental research with an observational descriptive approach. Data was collected using a demographic characteristics questionnaire. The sample in this study was 90 stunting toddlers in the working area of the Pundong Community Health Center, Bantul, Yogyakarta. The sampling technique in this study uses simple random sampling. Data analysis uses percentage formulasResults: in stunting toddlers, the majority of maternal’s aged less than 30 years were 52 people (58%), the majority of maternal’s' education was low education (junior high school and elemtary school) which was 60 people (66%), the number of family members was more than 4 people were as many as 64 respondents (66.7%), the majority of mother who did not work were 52 people (57.8%), had incomes that were less than district minimum wage, which were 63 people (70%).Conclusion: there are several parental demographic factors that have a role in the occurrence of stunting under five, such as: maternal’s age, level of education, number of family members, employment status, and family income.
Co-Authors Alfi’atul Mubasyiroh Amaliah, Fikrotul Ulya Nur Angger Rais Rahayan Windi Ardhian Indra Darmawan Aris Setyawan Aris Setyawan Atik Badi&#039;ah Atik Badi&#039;ah Atik Badi'ah Atik Suryati Badi'ah, Atik Budiyati, Gani Apriningtyas Debby Yulianthi Maria Dewastuti, Nadya Wuri Dian Nur Adkhanasari Dina Wahyu Melinda Ersandi Mustakim Fikrotul Ulya Nur Amaliah Finky Yunita Pratiwi Fitri Dian Kurniati Fivin Maria Ulfa Gani Apriningtyas Budiyati Gani Apriningtyas Budiyati Gani Apriningtyas Budiyati Budiyati Halimatus Sadiyah Handayani, sri Hendrawati, Ni Putu Opi Hesti Setyaningrum Hikmawati, Anna Nur Ibna Dzakia Rahmayanti Isma Nur Hikmah Ismawati, Vinny Izzati, Shifani Nazah Karimah, Karimah Karimah, Karimah Kurniati, Fitri Dian Lesmana, Tri Wahyu Intan Maria Angelina Bengu Murti, Fatimah Chandra Mutawaqqil Mutawaqqil Nadya Wuri Dewastuti Naelatur Rizqiyah Nur Adkhana Sari, Dian Nurfadhilah, Kinasih Nurhabibah Nurhabibah Nurhayati, Pipin Pipin Nurhayati Pipin Nurhayati Radha Idfit Istiqomah Rahayu, Bety Agustina Rahmiati, Mira Rika Sarfika Ririn Zuleha Riza Yulina Amry Rizki Yulia Purwitaningtyas Rizqiyah, Naelatur SADIYAH, HALIMATUS Saifudin, I Made Moh. Yanuar SARI, DIAN NUR ADKHANA Sarjiyah Setyaningrum, Niken Setyorini, Andri Siti Aisyah Humairah Sri Nur Hartiningsih Suniarti Sunny Sunny, Suniarti Sunny, Suniarty Supriyadi Supriyadi Suryati Suryati . Suryati Suryati Suryati Suryati Taufiq Kariyadi Timiyatun, Endar Tri Wahyu Intan Lesmana Utari Utari Uut Dewi Asrifah Wiwin Noviana Kapota Yeni Isnaeni Zuyyina Lutfah, Fitria