Pengabdian ini mengeksplorasi penggunaan teknologi Augmented Reality (AR) untuk mendukung upaya rebranding dan promosi pada I Wayan Muka Mask Product, sebuah UMKM di Bali yang memproduksi topeng tradisional. Teknologi AR diterapkan untuk meningkatkan visualisasi dan interaktivitas produk, memberikan informasi yang lebih mendalam tentang makna dan filosofi topeng Bali, serta menarik perhatian generasi muda. Penerapan AR memungkinkan pengguna untuk melihat visualisasi 3D dari topeng-topeng yang dibuat, memahami detail setiap topeng melalui hologram interaktif, dan mendapatkan e-sertifikat kepemilikan yang unik. Inovasi ini bertujuan untuk menciptakan produk yang lebih menarik dan berbeda, membantu UMKM ini memperluas pasar dan memperkuat brand awareness mereka. Kegiatan ini tidak hanya fokus pada aspek teknologi, tetapi juga pada peningkatan pengetahuan mitra UMKM mengenai branding dan hak kekayaan intelektual (HKI). Melalui pelatihan dan pendampingan, mitra UMKM belajar tentang pentingnya branding yang efektif dan proses pendaftaran HKI untuk melindungi produk mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan AR berdampak positif pada peningkatan diversitas dan diferensiasi produk, memperluas jangkauan pasar, dan memperkuat kesadaran merek. Program ini juga berhasil meningkatkan pengetahuan mitra UMKM tentang teknologi informasi dan branding, yang pada gilirannya menciptakan nilai tambah bagi produk mereka dan meningkatkan kebanggaan komunitas lokal terhadap seni dan budaya tradisional Bali. Dengan demikian, implementasi AR pada I Wayan Muka Mask Product bukan hanya meningkatkan daya tarik dan penjualan produk, tetapi juga memberdayakan UMKM dengan pengetahuan dan alat yang dibutuhkan untuk bersaing di era digital. Upaya ini menunjukkan bagaimana teknologi modern dapat digunakan untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya tradisional, sambil menghadirkan inovasi yang relevan dan menarik bagi pasar saat ini.