Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra

Makna Perempuan dalam Khazanah Turas Pesantren (Kritik Sastra Feminis) Wahyu Hanafi Putra; Lisma Meilia Wijayanti
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v7i2.1349

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kritik sastra feminis dalam khazanah turas pesantren, dalam hal ini adalah kitab ‘Uqūd Al-Lijain. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan library-research. Data primer yang diambil adalah kitab ‘Uqūd Al-Lijain karya Syaikh Nawawi Al-Bantani khususnya yang membahas perempuan. Kitab ‘Uqūd Al-Lijain merupakan salah satu kitab turas yang banyak dipelajari santri di pesantren. Data sekunder diambil dari literatur-literatur yang berkaitan dengan perempuan, baik dari kitab maupun buku-buku ilmiah. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan dan memilah teks yang membahas perempuan dalam kitab-kitab tersebut kemudian mengelompokkan dalam beberapa variabel untuk dilakukan analisis. Analisis data dilakukan dengan reduksi data makna perempuan dalam kitab ‘Uqūd Al-Lijain, menyajikan data, kemudian menganalisisnya dengan pendekatan kritik sastra feminis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kritik sastra feminis memberikan komentar atas perilaku laki-laki yang mendiskreditkan dan memposisikan perempuan sebagai makhluk marginal karena alasan berkarier, melayani suami, keluar rumah, menolak berhias, dan bersenggama. Perilaku demikian sudah tidak relevan di masa kini karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin cepat, pertumbuhan ekonomi semakin meningkat, pranata dan strukur sosial berkembang yang membawa budaya populer semakin diadopsi oleh masyarakat. Perempuan memiliki peran yang sama dengan laki-laki. Saat ini perempuan tidak dapat diisolasi seperti masa klasik karena perempuan banyak mengambil alih peran laki-laki dalam berbagai bidang. Dengan demikian, kritik sastra feminis atas peran perempuan dalam kitab ‘Uqūd Al-Lijain dapat menjadi solusi untuk menjalani kehidupan di masa kini. Di mana antara laki-laki dan perempuan memiliki peran yang sama sebagai makhluk sosial.
Wacana Stand Up Comedy sebagai Media Kritik Lisma Meilia Wijayanti
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v8i1.1720

Abstract

Di samping fungsi untuk mengubah situasi emosional seseorang, humor juga memiliki fungsi sebagai sarana kritik sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kritik yang disampaikan Abdur Arsyad melalui stand up dengan menggunakan pendekatan wacana. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian daskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik simak catat dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah Content Analysis. Hasil penelitian menujukkan bahwa wacana stand up comedy Abdur Arsyad “Indonesia Ibarat Kapal Tua” aspek gramatikal yang ditemukan di antaranya pengacuan (reference), pelesapan (ellipses), dan perangkaian (conjungtion). Sedangkan aspek leksikal yang ditemukan diantaranya repetisi (perulangan) dan sinonimi (padan kata). Aspek kontekstual yang ditemukan dalam penelitian ini adalah prinsip penafsiran personal, prinsip penafsiran lokasional, dan prinsip penafsiran temporal. Melalui media stand up jika dianalisis menggunakan pendekatan wacana tekstual dan kontekstual, maka terlihat secara detil maksud dari masing-masing kata yang disampaikan oleh komika. Maksud tersebut memiliki makna secara eksplisit terkait keluh kesahnya terhadap birokrasi yang ada di Indonesia.