Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

SENI TARI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI USIA 5-6 TAHUN Eva Dwi Lestari; Asiyah Asiyah
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/alfitrah.v3i2.3794

Abstract

Kecerdasan Motorik adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh yang didalamnya terdapat tiga unsur yang menentukannya yaitu otot, syaraf dan otak. Motorik kasar anak adalah gerakan tubuh yang menggunakan otototot besar dan seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Motorik kasar ini merupakan bagian dari aktivitas atau keterlampilan dari otot-otot besar. Sehingga dengan bertambahnya usia anak, maka kematangan syaraf dan otot anak berkembang pula. Salah satu cara dalam mengembangkan kecerdasan motorik kasar adalah melalui seni tari. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan seni tari untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun, apakah pengembangan seni tari dapat meningkatkan motorik kasar anak usia 5-6 tahun, bagaimana hasil penerapan seni tari untuk meningkatkan motorik kasar pada anak usia 5-6 tahun. Tujuan penelitian yaitu mengetahui bagaimana pengembangan seni tari untuk meningkatkan motorik kasar anak usia 5-6 tahun, mengetahui apakah pengembangan seni tari dapat meningkatkan motorik kasar anak usia 5-6 tahun, mengetahui bagaimana hasil penerapan seni tari untuk meningkatkan motorik kasar pada anak usia 5-6 tahun. Jenis penelitian dalam skripsi ini yaitu penelitian pengembangan atau research and development. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu instrument tahap pra pengembangan (observasi, angket, dokumentasi) dan instrument tahap pengembangan (lembar observasi kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun, format validasi produk, dokumentasi). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan persentase nilai motorik kasar anak usia 5-6 tahun yang awalnya 41, 94% meningkat menjadi 66, 94%. Dalam hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 25% dari pengembangan seni tari yang sudah di uji cobakan. Peningkatan yang terjadi juga menunjukkan bahwa seni tari efektif dilakukan untuk meningkatkan motorik kasar anak usia dini pada usia 5-6 tahun di PAUD Machita Kota Bengkulu.Kata kunci: Seni tari, Motorik kasar  AbstractMotor Intelligence is everything that has to do with body movements in which there are three elements that determine it, namely muscles, nerves and brain. The gross motor child is a body movement that uses large muscles and all members of the body that are affected by the child's own maturity. These gross motor skills are part of the activity or skills of large muscles. So as a child ages, the child's nerve and muscle maturity develops as well. One way to develop gross motor intelligence is through dance. The formulation of the problem in this study is how the development of dance to improve the gross motor skills of children aged 5-6 years, whether the development of dance can improve the gross motor skills of children aged 5-6 years, how the results of the application of dance to improve gross motor skills in children aged 5 -6 years. The research objective is to find out how the development of dance to improve gross motor skills of children aged 5-6 years, find out whether the development of dance can improve gross motor skills of children aged 5-6 years, know how the results of the application of dance to improve gross motor skills in children aged 5- 6 years. The type of research in this thesis is research development or research and development. Data collection techniques used were the pre-development stage instrument (observation, questionnaire, documentation) and the instrument development stage (observation sheet of gross motor skills of children aged 5-6 years, product validation format, documentation). Based on the results of the study it can be concluded that an increase in the percentage of gross motor grades of children aged 5-6 years which initially 41, 94% increased to 66, 94%. In this case it means an increase of 25% from the development of dance that has been tested. The increase also shows that effective dance is done to improve the gross motor skills of young children at the age of 5-6 years in PAUD Machita, Bengkulu City. Keywords: Dance, gross motoric
THE INTRODUCTION OF SCIENCE CONCEPT FOR EARLY CHILHOOD asiyah Asiyah; abdul Aziz mustamin
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.921 KB) | DOI: 10.29300/alfitrah.v3i1.2507

Abstract

The purpose of this study is to conceptually describe learning to introduce the concept of science to children and to analyze the development of children's abilities in knowing science. This type of research is library research. The results of this study include: (1) the implementation of learning to introduce the concept of science to children which is done through learning with simple science experiments in accordance with the characteristics of children and school conditions (2) the child's ability to recognize science. Keywords: Concepts, Learning, Science, Children
PENGARUH PERNIKAHAN DINI TERHADAP POLA ASUH ANAK DALAM KELUARGA Febi Febriani; Asiyah Asiyah; Ahmad Syarifin
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/alfitrah.v4i1.3796

Abstract

Ketika seseorang yang secara psikologis belum dikatakan dalam kondisi ideal untuk melangsungkan pernikahan, namun tetap melangsungkan pernikahan ditambah lagi dengan memiliki anak, maka sedikit banyak hal tersebut akan mempengaruhi dalam perkembangan anaknya kelak. Kondisi orang tua dengan usia muda seperti ini akan mempengaruhi pola pendidikan atau pola asuh yang diterapkan kepada anak dalam keluarga tersebut. Hal ini disebabkan karena orang tua belum memiliki kematangan emosional serta pendidikan yang cukup untuk merawat anak serta rumah tangganya. Pola asuh yang diterapkan orang tua akan sangat mempengaruhi perkembangan anak secara fisik maupun psikologis. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana dampak pernikahan dini terhadap pola asuh anak dalam keluarga di Desa Talang Alai Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dampak pernikahan dini terhadap pola asuh anak dalam keluarga di Desa Talang Alai Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma. Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) yaitu penelitian mendalam mencakup keseluruhan yang terjadi dilapangan, dengan tujuan untuk mempelajari secara mendalam tentang latar belakang keadaan sekarang. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Talang Alai Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma sesuai dengan waktu penelitian pada SK penelitian yang dikeluarkan Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu. Hasil penelitian disimpulkan bahwa dampak pernikahan dini terhadap pola asuh anak dalam keluarga di Desa Talang Alai Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma adalah pola asuh otoriter, bagi mereka orang tua pasangan dini yang takut anaknya tidak nurut pada orang tua, dan ini juga didapati bagi orang tua yang mencontoh orang tuanya waktu mendidiknya diwaktu kecil.Kata Kunci: Dampak, Pernikahan Dini, Pola Asuh   AbstractWhen someone who is not psychologically said to be in an ideal condition to get married, but still gets married coupled with having children, more or less this will affect the development of his child in the future. The condition of young parents like this will affect the educational pattern or parenting that is applied to the children in the family. This is because parents do not have sufficient emotional maturity and education to care for their children and their household. The parenting style applied by parents will greatly affect the child's development physically and psychologically. The formulation of the problem in this study is how the impact of early marriage on child care in the family in Talang Alai Village, Air Periukan District, Seluma Regency. The purpose of this study was to determine the impact of early marriage on parenting in families in Talang Alai Village, Air Periukan District, Seluma Regency. This type of research is field research (field research), which is in-depth research covering all that occurs in the field, with the aim of studying in depth about the background of the current situation. This research was conducted in Talang Alai Village, Air Periukan District, Seluma Regency according to the time of the research on the research decree issued by the Tarbiyah and Tadris Faculty of IAIN Bengkulu. The results of the study concluded that the impact of early marriage on the parenting style of children in the family in Talang Alai Village, Air Periukan District, Seluma Regency was authoritarian parenting, for those parents of early couples who feared their children would disobey their parents, and this was also found for parents who imitating his parents when educating him as a child.Keywords: Impact, Early Marriage, Parenting
POLA ASUH GRANDPARENTING DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN ANAK USIA 4-6 TAHUN Fitri Handayani; Asiyah Asiyah; Septi Fitriana
Al-Abyadh Vol 4 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI STAI DINIYAH PEKANBARU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/al-abyadh.v4i2.265

Abstract

Model pengasuhan yang dilakukan oleh kakek dan nenek disebut Grandparenting. Anak yang seharusnya menjadi tanggung jawab orang tua kemudian [engasuhan dialihkan kepada kakek dan nenek karena beberapa faktor antara lain orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan, kondisi ekonomi yang tidak stabil, dan kurangnya kepercayaan pada orang asing yang bukan saudara. Di Kelurahan RT/007 RW/002, Dusun Besar, Kota Bengkulu terhadap 7 keluarga yang mewariskan pola asuh kepada kakek dan nenek. Jika diterapkan, bentuk pola asuh ini akan berdampak pada kepribadian anak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan hasil di lapangan. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga cara yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil Model pengasuhan Grandparenting yaitu terdapat keluarga menerapkan pola asuh demokratis sebanyak 4 keluarga dan 3 lainnya menerapkan model permisif. Pada kepribadian anak terdapat 3 orang anak berkepribadian sanguin, 1 orang anak berkepribadian flegmatik, 1 orang anak berkepribadian kolerik dan anak berkepribadian asertif sebanyak 1 orang.
Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa SMA Negeri 10 Kota Bengkulu Asiyah Asiyah; Adrian Topano; Ahmad Walid
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 3 (2021): June Pages 631-1091
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.665 KB) | DOI: 10.31004/edukatif.v3i3.263

Abstract

Kebanyakan guru sekarang menyampaikan materi pembelajaran cenderung secara langsung karena hanya berpatokan pada buku yang ada, kurang mengembangkan pembelajaran yang lebih efektif dan efesien dalam memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model PBL terhadap kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar kognitif siswa SMA N 10 Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimen randomized control group pretest-posttest design. Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar siswa antara pembelajaran PBL dan pembelajaran konvensional, 2) penggunaan PBL pada kelas eksperimen secara signifikan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah, 3) penggunaan model PBL pada kelas eksperimen secara signifikan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar kognitif siswa dari pada pembelajaran konvensional.
Implementasi Nilai-Nilai Multikultural pada Materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Tinjauan Buku Teks PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMK Harun Harun; Mus Mujiono; Asiyah Asiyah
JOEAI:Journal of Education and Instruction Vol 5 No 1 (2022): JOEAI (Journal of Education and Instruction)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joeai.v5i1.3791

Abstract

This study aims to determine whether the messages in the PAI textbook are appropriate or not. So that the messages are not conveyed in forming a good character. Therefore, this researcher wants to raise the problem, namely: How is the content of multicultural values developed in student textbooks of Islamic Religious Education and Budi Pekerti class X SMK. This research method uses a qualitative descriptive approach with the type of research that is literature (Library Research). Data collection was carried out by examining documents, namely textbooks for students of Islamic Religious Education and Budi Pekerti class X SMK. Data analysis techniques include content analysis. The results showed that: the content of multicultural values developed in the PAI and Budi Pekerti textbooks for class X SMK includes 4 values, namely 1) Tolerance Values, 2) Democracy Values, 3) Equality Values, 4) Justice Values. As for the multicultural values ​​seen from the aspects of the Qur'an in the book there is an Equivalence Value for its application, students are required to memorize the verse, the Akidah aspect has a Tolerance Value for its application in the form of believing and respecting, the Akhlaq aspect has the Value of Justice for its application by habituation, and from the aspect of Fiqh there are Values of Tolerance, Equality, and Justice in the application of this textbook for students to familiarize and apply in everyday life. Accuracy in developing multicultural values. with the components of student textbooks on Islamic religious education and good manners for class X SMK it is said to be less precise. Because the percentage of multicultural values ​​as a whole only reached 21%. Meanwhile, on the measurement scale, 21% was included in the less precise classification. Keywords: Implementation, Multicultural Values, PAI Textbooks and Moral
Peningkatan Aktivitas Belajar Mahasiswa Melalui Media Pembelajaran IPA Berbasis Multimedia Interaktif Adrian Topano; Asiyah Asiyah; Yashori Revola
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2954

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa melalui pengembangan media pembelajaran IPA berbasis multimedia interaktif di Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April–September 2020. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan model 4-D (four-D). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket validasi media, angket kepraktisan media dan lembar observasi. Hasil analisis data terhadap aktivitas belajar mahasiswa pada uji coba kelompok kecil menunjukkan rerata skor sebesar 81,55% dalam katagori aktif, sedangkan pada saat uji coba kelompok besar rerata skor aktivitas mahasiswa sebesar 80,75% dalam katagori aktif. Dari data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai aktivitas belajar mahasiswa pada saat uji coba kelas kecil maupun uji coba kelas besar beraada dalam kategori aktif sehingga media pembelajaran ini sangat efektif digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa.
Peran Pendidikan Dalam Menjaga Toleransi Antar Umat Beragama Di Kabupaten Kaur Asiyah Asiyah; Dondi Kurniawan; Adrian Topano
Jurnal Pendidikan "EDUKASIA MULTIKULTURA" Vol 3, No 1 (2021): Februari
Publisher : Pascasarjana s-3 IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.203 KB) | DOI: 10.29300/jem.v3i1.4683

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyak masyarakat di Kabupaten Kaur yang beranggapan bahwa pendidikan atau jenjang pendidikan tidaklah penting, karena mereka bercermin dari banyak yang melalui jenjang pendidikan tinggi namun masih setara kehidupannya dengan yang hanya sebatas sekolah menengah pertama. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana peran pendidikan dalam menjaga toleransi antar umat beragama di Kabupaten Kaur?. Penelitian ini menggunakan metode wawancara yang mana peneliti melakukan penelitian lapangan (field research). Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Pendidikan sangatlah penting, karena dengan pendidikan manusia dapat memperbaiki kehidupannya, bahkan memperbaiki hubungan antar sesama yang mana Indonesia memiliki kebudayaan dan keyakinan yang banyak (multikultural). (2) Peran masyarakat elit dalam menjaga toleransi yaitu dapat membimbing dan mengayomi masyarakat. (3) Dalam menjalin kerukunan antar umat beragama, yang harus dilakukan adalah saling menghormati dan menghargai misalnya yang mayoritas menghormati cara ibadah atau kegiatan yang dilakukan oleh minoritas atau sebaliknya. (4) Peran pemerintahan dalam menjalankan tugasnya sudah sangat baik yaitu menjadi payung di masyarakat dalam menjaga toleransi di Kabupaten Kaur.
RELEVANCE OF THE CONCEPT OF MULTICULTURALISM EDUCATION ACCORDING TO M QURAISH SHIHAB TO ISLAMIC EDUCATION OF EARLY CHILDREN Asiyah Asiyah
Jurnal Pendidikan "EDUKASIA MULTIKULTURA" Vol 2, No 1 (2020): Februari
Publisher : Pascasarjana s-3 IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.896 KB) | DOI: 10.29300/jem.v2i1.4202

Abstract

The purpose of this study (1) To describe the concept of multiculturalism according to M. Quraish Shihab in the book Tafsir Al-Misbah. (2) To determine its relevance to Islamic education in early childhood. This type of research is literature research or literature research, the results of research on the Concept of Multiculturalism Education According to M Quraish Shihab and its Relevance to Early Childhood Islamic Education is the concept of multicultural education, there are 3 concepts, namely Ta'aruf (Knowing each other), the stronger the recognition of one party to the other. , the more open opportunities for mutual benefit. Egalitarian (Equation of Degrees), there is no difference between one term and another. Takwa (degree of piety) Humans have a tendency to seek and even compete and compete to be the best. The relevance of multiculturalism education to early childhood Islamic education, multiculturalism education according to M. Quraish Shihab is very good to be applied to early childhood Islamic education because of its very good relevance, by implementing multiculturalism education children will have a very good personality foundation to make the basis of the phase towards maturity
Keteladanan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Internalisasi Nilai-Nilai Akhlakul Karimah pada Siswa Dwi Harmita; Deka Nurbika; Asiyah Asiyah
JOEAI:Journal of Education and Instruction Vol 5 No 1 (2022): JOEAI (Journal of Education and Instruction)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joeai.v5i1.3231

Abstract

The purpose of this study was to describe the role model of PAI teachers in internalizing the moral values ​​of students at SMPN 7 Bengkulu City. This type of research is included in field research which is a case study with a descriptive qualitative approach, in which there are attempts to describe, record, analyze and interpret conditions that are currently happening or exist. The subjects of this study were school principals, PAI teachers and students. The results of the study, appreciation of the internalization of moral values ​​in schools, teachers apply several stages that represent the process of internalization, namely the value transformation stage, the value transaction stage, and the value internalization stage, where the three stages are used to educate students' morals to have good behavior. In conclusion, Islamic Religious Education (PAI) lessons at SMPN 7 Bengkulu City are not only focused on in the classroom, but also carried out outside the classroom, such as the implementation of worship practices in the prayer room, recitation of the Qur'an in class, and worship practices. other. Not only that, students are fostered to get used to speaking politely to teachers and fellow friends, maintaining attitudes and behavior, getting used to dressing well (covering the genitals), and keeping the school environment clean and tidy so that it looks beautiful. The habituation aims so that students can appreciate and practice moral values. Keywords: Akhlakul Karimah, Internalization of Values, Exemplary