Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Inisiasi pembentukan kader posyandu remaja "POKIZMA" (POjok gIZi dan kesehatan reMAja) 'Aisyiyah Cabang Gamping Yogyakarta Fauzia, Faurina Risca; Wahyuntari, Evi; Shafriani, Nazula Rahma; Retnaningdiah, Dian
Hasil Karya 'Aisyiyah untuk Indonesia Vol. 2 No. 2 (2023): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/hayina.2895

Abstract

Kapanewon Gamping merupakan lokasi fokus penanganan stunting dengan faktor resiko kasus anemia defisiensi besi remaja yang masih tinggi (12,8%). Dinas Kesehatan Sleman berupaya mengatasi stunting dengan meningkatkan jumlah kader posyandu remaja dengan menginisiasi pembentukan kader posyandu remaja "POKIZMA" (POjok gIZi dan kesehatan reMAja) pertama di PCA Gamping. Metode pemberdayaan masyarakat yang digunakan yaitu model Participatory Rural Appraisal yang terbagi dalam tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan monev. Pada tahap persiapan dilakukan koordinasi dengan ketua PCA Gamping kemudian dilanjutkan sosialisasi untuk meningkatkan komitmen remaja. Tahap pelaksanaan berupa penyuluhan, pelatihan, dan simulasi penyelenggaraan posyandu. Kader posyandu yang terpilih merupakan wakil dari enam ranting 'Aisyiyah (Nogotirto, Balecatur, Banyuraden, Ambarketawang, Trihanggo Utara dan Trihanggo Selatan). Luaran dari kegiatan PKM ini terbentuk kader posyandu remaja yang pertama kali di PCA Gamping, terbentuk kader yang terlatih dan terampil, serta tersedia leaflet dan modul pedoman konseling. Adanya posyandu remaja POKIZMA mampu mengoptimalkan deteksi anemia defisiensi besi sejak dini, khususnya di Kapanewon Gamping.
Effect of Nutrition Therapy on Ferritin in Pregnant Women with Anemia at Gamping 2 Public Health Center Shafriani, Nazula Rahma; Fauzia, Faurina; Wahyuntari, Evi
Jurnal Kebidanan Midwiferia Vol 9 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/midwiferia.v9i1.1659

Abstract

Cases of anemia in pregnant women in Indonesia are 48.9% and have the potential to endanger the safety of mother and child. Iron deficiency will cause a decrease in ferritin levels and will cause a decrease in hemoglobin levels below normal limits. Objective: to determine the effect of nutritional therapy for 2 months on serum hemoglobin and ferritin levels in anemic pregnant women in the second trimester. Experiment with a pretest-posttest control group design approach. A sample of 2nd trimester pregnant women with anemia at the Gamping II Health Center was 44 people. The sampling technique was Simple Random Sampling, divided into 2 groups, namely the case group 22 people received nutritional counseling therapy and Fe supplements and the control group 22 people received Fe supplement therapy. Both groups will compare the results of ferritin levels before and after receiving nutritional therapy for 2 months. Data collection used a ferritin test kit, sociodemographic data, obstetric history, nutritional counseling form, Fe supplement intake form. Analysis used the Independent t-test with STATA 13. Results the average ferritin of anemic pregnant women who were given nutritional counseling therapy and Fe supplements was 62.01 ng/mL, while anemic pregnant women who received Fe supplements obtained an average of 51. 4 ng/mL. The results of the statistical test obtained p value = 0.1131, which means that there was no significant difference between the ferritin levels of the intervention group and the control group.
Effect of Nutrition Therapy on Ferritin in Pregnant Women with Anemia at Gamping 2 Public Health Center Shafriani, Nazula Rahma; Fauzia, Faurina Risca; Wahyuntari, Evi
Jurnal Kebidanan Midwiferia Vol 8 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/midwiferia.v8i2.1660

Abstract

Anemia in pregnant women in Indonesia is 48.9% and has the potential to endanger the safety of the mother and child. The most common type of anemia is iron deficiency. The cause of iron deficiency is inadequate nutrient intake and increasing demand for Fe in pregnant women, causing a decrease in ferritin levels and hemoglobin levels below normal limits. The purpose of this study was to determine the effect of nutritional therapy for 2 months on hemoglobin and ferritin levels in anemic pregnant women. This research method is an experiment with a pretest-posttest control group design approach. This research was conducted on 2nd-trimester pregnant women who were diagnosed with anemia at the Gamping 2 Health Center with a total sample of 22 people. Respondents were taken by Simple Random Sampling, then divided into 2 groups, namely the case group 11 people who received nutritional counseling therapy and Fe supplements, and the control group 11 people who received Fe supplement therapy. Statistical analysis used the Independent t-test with the STATA 13 application. The results showed that there was no significant difference between Hb and ferritin levels in the control group and the case group with a p-value = 0.13 (p> 0.05) and p-value = 0.11 (p>0.05). So it can be concluded that there is no significant difference in Hb and Ferritin levels in pregnant women with anemia at the Gamping 2 Health Center between the case group and the control group.
GAMBARAN KADAR TROMBOSIT, HEMATOKRIT, IgM dan IgG PADA PASIEN PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PUSKESMAS NGEMPLAK 1 Damayanti, Tania; Shafriani, Nazula Rahma; Mu’awanah, Isnin Aulia Ulfah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.33373

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar trombosit, hematokrit, IgM dan IgG pada Pasien Deman Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Ngemplak 1. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif non experimen. Populasi penelitian adalah seluruh pasien DBD yang melakukan pemeriksaan trombosit, hematokrit, IgM dan IgG periode Januari-Maret 2024. Sampel penelitian sebanyak 40 sampel. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling secara total sampling. Hasil analisis data terhadap 40 responden berdasarkan jenis kelamin ditemukan paling banyak pada laki-laki (62,5%), usia paling banyak pada remaja (16-25 Tahun) (57,5%), menunjukkan trombosit rendah (60,0%), menunjukkan hematokrit normal (65,0%). Positif IgM (5,0%), Positif IgG (17,6%), dan negatif IgM-IgG (77,5%). Simpulan bahwa jenis kelamin laki-laki dan usia remaja 16-25 tahun lebih rentang terinfeksi virus dengue, hasil pemeriksaan jumlah trombosit dan hematokrit menunjukkan bahwa terjadinya penurunan jumlah trombosit dari nilai normal (trombositopenia) dan jumah hematokrit normal tidak mengalami peningkatan trombosit (hemokonsentrasi) serta hasil pemeriksaan serologi IgM dan IgG menunjukkan bahwa prevalensi infeksi sekunder lebih banyak daripada infeksi primer.
Paparan Radiasi Gelombang Elektromagnetik terhadap Kualitas Sperma: Tinjauan Literatur dalam Konteks Pendidikan Kesehatan Andika, Lalu Wahyu Gde; Shafriani, Nazula Rahma
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 6, No 5 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v6i5.7439

Abstract

Pendidikan kesehatan lekat dengan kehidupan sehari-hari, begitupun dengan perkembangan teknologi. Salah satu perkembangan teknologi yang berdampak pada bidang kesehatan adalah gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik salah satunya dihasilkan melalui telepon genggam. Studi terdahulu menemukan bahwa hal ini memberi dampak kepada kualitas kesuburan atau fertilitas manusia, yaitu morfologi dan motilitas sperma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melaporkan hasil kajian literatur tentang saling keterkaitan antara paparan radiasi gelombang elektromagnetik telepon genggam terhadap kualitas sperma. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur. Kajian literatur dilakukan dengan satu pangkalan data yaitu GoogleScholar dan dihasilkan 14 studi yang memenuhi kriteria. Berdasarkan hasil kajian literatur terhadap 14 studi tersebut, ditemukan bahwa gelombang elektromagnetik memiliki kaitan erat dengan penuruan kualitas sperma. Oleh karenanya, berdasarkan temuan studi kajian literatur ini, penelitian mendatang diharapkan dapat melakukan studi lapangan baik menggunakan pendekatan eksperimen ataupun non-eksperimen untuk menguji dampak paparan radiasi gelombang elektromagnetik terhadap kualitas sperma pada sampel Indonesia
PENGARUH BERAT LAHIR DAN USIA GESTASI TERHADAP KADAR THYROID STIMULATING HORMONE (TSH) DAN FREE THYROXINE (FT4) PADA NEONATUS Rahayu, Eka Puji; Irfani, Farida Noor; Shafriani, Nazula Rahma
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.34223

Abstract

Hipotiroid kongenital (HK) merupakan kondisi terjadinya penurunan atau tidak berfungsinya kelenjar tiroid yang didapatkan sejak bayi baru lahir. Hipotiroid kongenital adalah salah satu penyebab keterbelakangan mental paling umum yang dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berat lahir dan usia gestasi terhadap kadar Thyroid Stimulating Hormone (TSH) dan Free Thyroxine  (FT4) pada neonatus. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional dengan metode kuantitatif. Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari Instalasi Rekam Medis RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada periode bulan Januari 2022 hingga Juni 2024. Total seluruh sampel yang masuk dalam kriteria penelitian sebanyak 31 neonatus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata TSH pada neonatus sebesar 12,85 uIU/mL dengan nilai minimal 0,18 dan maksimal 60,00. Rata-rata kadar FT4 pada neonatus sebesar 17,28 dengan nilai minimal 2,41 dan maksimal 27,30. Hasil uji t menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara berat lahir dan usia gestasi terhadap kadar TSH dengan nilai signifikansi berturut-turut sebesar 0,5 33 >? (?=0,05) dan 0,603 > ? (?=0,05) dengan nilai r sebesar 0,014. Berat lahir dan usia gestasi juga tidak mempengaruhi kadar FT4 dengan nilai signifikansi berturut-turut yaitu 0,188 dan 0,952>? (?=0,05) dengan nilai r sebesar 0,098. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh berat lahir dan usia gestasi terhadap kadar TSH dan FT4 pada neonatus.
Effect of Trichosanthes cucumerina Methanol Extract on CRP and Fibrinogen Levels in Diabetic Ulcer Rat Models Shafriani, Nazula Rahma; Astuti, Tri Dyah; Amri, Shofy Farha Aulia; Permana, Riski Aditya; Fridhoriansyah, Zuvi; Maharani, Intan
Biology, Medicine, & Natural Product Chemistry Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & Society for Indonesian Biodiversity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/biomedich.2024.132.493-496

Abstract

Diabetic ulcers can be fatal for people with long-term diabetes. This is caused by the spread of diabetic ulcers and inadequate care for the wound, which can induce an infection and even death. This study aims to determine inflammatory markers, specifically fibrinogen and C-Reactive Protein (CRP), as indicators of healing, particularly in a rat model of diabetic ulcers treated with Trichosanthes cucumerina methanol extract. The methods used were making extracts, measuring blood glucose levels, measuring CRP, and measuring fibrinogen levels in 25 male Wistar rats. Based on the results of glucose and fibrinogen examinations in all groups before treatment and after treatment, it showed a decrease in glucose and fibrinogen levels. Meanwhile, the results of CRP examinations, before and after treatment did not show any differences. The results of statistical analysis showed that there was a significant difference of p<0.05 in pre and post glucose, as well as pre and post fibrinogen.The extract that reduced fibrinogen levels the most was group 3 with 500 mg/KgBW. Meanwhile, CRP levels before and after treatment did not show a decrease.
Pemberian Ekstrak Methanol Trichosanthes cucumerina terhadap Kadar Glukosa dan Prothrombine Time (PT) pada Tikus Ulkus Diabetikum Permana, Riski Aditya; Astuti, Tri Dyah; Shafriani, Nazula Rahma
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol. 12 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/16e50427

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik kronis yang dapat menimbulkan komplikasi seperti ulkus diabetikum yang berujung gangguan koagulasi dan memengaruhi keseimbangan hemostasis, sehingga penderita berada dalam kondisi hiperkoagulasi. Gangguan penyembuhan luka pada kondisi ini berkaitan dengan kadar glukosa darah tinggi dan hiperkoagulasi yang ditandai dengan pemendekan PT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak metanol Trichosanthes cucumerina terhadap kadar glukosa darah dan PT pada tikus putih (Rattus novergicus) ulkus diabetikum, sedangkan manfaat penelitian ini untuk mengetahui antidibetes dan anti inflamasi pada ekstrak metanol Trichosanthes cucumerina. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain pre test and post test one group design dan teknik purposive sampling. Sampel terdiri dari 30 tikus jantan yang dibagi menjadi lima kelompok, yaitu tiga kelompok perlakuan (125, 250, dan 500 mg/KgBB) dan dua kelompok kontrol yaitu kontrol positif diberi metformin 150 mg/KgBB dan amoxicillin 4 mg/KgBB, sedangkan kontrol negatif tidak diberi perlakuan. Pemeriksaan  kadar  glukosa  menggunakan alat Point of care test dan PT menggunakan  alat Coagulatian Analyzer semi-otomatis MD Pacific TS6000. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak pare belut menurunkan kadar glukosa darah dan menormalkan PT secara signifikan (p<0,05). Dosis 500 mg/KgBB paling efektif menurunkan glukosa darah, sementara dosis 125 mg/KgBB efektif dalam menormalkan PT. Kesimpulan penelitian ini yakni ekstrak pare belut berpengaruh signifikan terhadap kadar glukosa dan PT pada tikus ulkus diabetikum.
HUBUNGAN NILAI IT RATIO DENGAN NILAI NEUTROPHIL LYMPHOCYTE RATIO (NLR) PADA NEONATUS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Rizkika, Rif'ani Aulia; Suryanto, Suryanto; Shafriani, Nazula Rahma
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48406

Abstract

Kematian neonatus masih menjadi permasalahan serius secara global, dengan sepsis menjadi salah satu penyebab utamanya. Diagnosis dini sangat penting namun pemeriksaan kultur darah sebagai metode standar membutuhkan waktu lama. Oleh karena itu, diperlukan metode hematologi alternatif seperti Immature to Total Neutrophil Ratio (IT Ratio) dan Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) yang lebih cepat dan non-invasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nilai IT Ratio dan nilai NLR pada neonatus di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh neonatus yang dirawat di RS PKU Muhammdiyah Yogyakarta pada Januari–Desember 2024. Sampel diambil secara simple random sampling sebanyak 140 neonatus, dengan data yang diperoleh dari rekam medis. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara nilai IT Ratio dan nilai NLR pada neonatus dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0.314 dan nilai p sebesar 0.000 (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah IT Ratio dan NLR dapat digunakan sebagai parameter penunjang dalam mendeteksi dini infeksi neonatal.
Gambaran Jumlah Hitung Jenis Leukosit pada Penderita Hepatitis B di Salah Satu Rumah Sakit Yogyakarta Citra Agung Hiola; Shafriani, Nazula Rahma; Bimantara , Arif
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2025): Juli 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v4i3.6037

Abstract

Hepatitis B is a serious infectious disease that can cause progressive liver damage and affect the body's immune system. This study aims to describe the profile of leukocyte counts and types in Hepatitis B patients as an indicator of the body's immune response. The study was conducted as an observational study using a descriptive quantitative approach and a cross-sectional design on 70 medical records of patients at a hospital in Yogyakarta from January to December 2024. The analysis results showed that the most commonly increased leukocyte types were neutrophils (47.1%) and monocytes (10%), while lymphocytes (50%) and eosinophils (34.3%) were most frequently decreased. Basophils were mostly within normal limits (98.6%). These findings indicate the activation of the innate immune system through neutrophilia, as well as a decrease in the adaptive immune system due to lymphocytopenia. These results highlight the importance of hematological examinations as an additional parameter in assessing the infection phase and immune response of Hepatitis B patients. Leukocyte examinations can also serve as a basis for clinical decision-making, particularly in monitoring therapy and disease progression.