cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi
Published by Universitas Paramadina
ISSN : 19797273     EISSN : 25409255     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Ilmiah Psikologi Inquiry ISSN 1979-7273 (Print); ISSN 2540-9255 (Online) diterbitkan oleh program studi psikologi Universitas Paramadina yang mengakomodir publikasi karya ilmiah baik yang bersifat penelitian lapangan, review buku, tinjauan teoretik atau inovasi teoretik dalam bidang psikologi atau perilaku manusia. Karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah psikologi Inquiry secara khusus juga mengarahkan pada pengembangan Psikologi Indonesia dengan mendasarkan pada tema-tema keragaman sebagai dasar ke-Indonesiaan dan mengusung kearifan lokal yang berkembang dalam bidang Industri dan Organisasi, Sosial, Pendidikan, Klinis, Perkembangan, Konseling, Kesehatan dan lain-lain. Jurnal Ilmiah Psikologi Inquiry diterbitkan secara berkala dua kali dalam setahun, yaitu bulan Juli dan Desember. Saat ini Inquiry telah terindeks pada Google Scholar dan Onesearch.id.
Arjuna Subject : -
Articles 107 Documents
GAMBARAN PERSEPSI GURU BIMBINGAN KONSELING LULUSAN PENDIDIKAN STRATA SATU BIMBINGAN KONSELING TERHADAP KOMPETENSI DALAM BERPERAN SEBAGAI GURU BK DI JAKARTA SELATAN Rini Ariani; Theresia Indira Shanti
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v11i2.244

Abstract

Guru Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan guru yang berwenang dalam memberikan bantuan psikologis terhadap siswa secara ilmiah dan profesional di sekolah. Namun peran yang ditampilkan guru BK saat ini tampak belum maksimal kerena masih ditemukannya berbagai keluhan mengenai kompetensi yang ditampilkan guru BK baik dari pimpinan sekolah, guru BK sendiri, maupun dari siswa yang menerima layanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami gambaran persepsi guru BK lulusan pendidikan strata satu Bimbingan Konseling terhadap kompetensi dalam berperan sebagai guru BK yang bekerja di Kota Jakarta Selatan.Penelitian ini berupa deskriptif dengan metode kombinasi (mixed methods) tipe explanatory design. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan pengisian kuesioner yang disusun peneliti untuk memperoleh data numerik.  Terdapat satu kuesioner yang digunakan yaitu persepsi terhadap kompetensi guru BK (91 item, α=0.986). Teknik sampling incidental digunakan saat pengumpulan data kuantitatif terhadap 100 orang guru BK dan teknik homogeneous sampling saat pengumpulan data kualitatif terhadap 3 orang dari perwakilan kategori.Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya guru BK mempersepsikan bahwa kompetensi yang dimilikinya berada pada taraf sedang dalam berperan sebagai guru BK di Jakarta Selatan. Hasil analisis data primer berupa pengolahan deskriptif didapatkan hasil bahwa terdapat satu sub domain dari area pengetahuan dan lima sub domain dari area keterampilan yang masih membutuhkan penguatan berupa pelatihan. Data kualitatif menunjukkan hal yang serupa. Hal ini berarti bahwa guru BK masih memiliki pandangan bahwa kompetensi yang dimilikinya masih berada ditaraf cukup, namun masih membutuhkan berbagai pengembangan untuk memaksimalkan kualitas pemberian layanan bimbingan konseling di sekolah.
Kualitas Kehidupan Saudara Kandung dari Individu Penyandang Disabilitas Intelektual Pinta Palupi Primasari; Farida Kurniawati
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v11i2.362

Abstract

Keberadaan anak penyandang disabilitas intelektual dalam sebuah keluarga dapat memengaruhi hubungan dan sistem keluarga secara keseluruhan, serta kualitas kehidupan anggota keluarga sebagai individual. Kualitas kehidupan yang dimiliki oleh saudara kandung dari anak penyandang disabilitas intelektual dapat memengaruhi well-being, sikap, dan hubungan antar saudara kandung. Tujuan kajian literatur ini adalah mengetahui bagaimana gambaran umum kualitas kehidupan saudara kandung berkaitan dengan adanya saudara yang memiliki disabilitas intelektual (DI). Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, didapatkan 3 artikel yang dipublikasikan selama 10 tahun terakhir yang diperoleh melalui mesin pencarian elektronik Taylor & Francis dan EBSCOhost. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa keberadaan anak penyandang DI dalam sebuah keluarga dapat memengaruhi kualitas kehidupan saudara kandung, baik melalui dampak positif maupun negatif. Dampak negatif umumnya meliputi perlu adanya penyesuaian terhadap aktivitas bersama, tantangan dalam berinteraksi dan menghadapi perilaku saudara penyandang DI, serta tantangan dalam menghadapi reaksi orang lain terhadap disabilitas saudaranya. Sebaliknya, dampak positif yang dirasakan berhubungan dengan mutual understanding dan penerimaan, di mana partisipan merasa senang ketika dapat memahami kebutuhan saudaranya, dapat beraktivitas bersama, sekaligus belajar menerima perbedaan.
POTENSI MENJADI PELAKU KEJAHATAN SEKSUAL KAITANNYA DENGAN HARGA DIRI REMAJA LAKI-LAKI Stefanni Lucky Erica; Fathul Lubabin Nuqul; Al Thuba Septa Priyanggasari
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v11i2.364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi remaja laki-laki di kota Malang untuk menjadi pelaku kejahatan seksual dikaitkan dengan faktor harga diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Sampel adalah sebanyak 384 remaja laki-laki yang tersebar di Kota Malang yang berusia 16-20 Tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah  Skala harga diri  dan skala tentang asesmen resiko menjadi pelaku kejahatan seksual. Hasil perhitungan dan analisis data diperoleh korelasi r = -0,533; p < 0,01 dengan koefisien determinan (R-Square) sebesar 0,284. Kesimpulannya adalah adanya pengaruh negatif variabel harga diri terhadap variabel potensi menjadi pelaku kejahatan seksual.  
Hubungan Pola Asuh Permissive Negligent Ibu terhadap Kecendrungan Kenakalan Remaja di SMAN X Desty Dwi Kayanti; Leonita Noviandri; Nurfirmanilah Yustitiya; Devi Wulandari
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v11i2.455

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh permissive negligent(pengabaian) ibu terhadap kecenderungan kenakalan remaja di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis korelasi. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan non-probability sampling. Sampel terdiri dari 128 siswa yang berada di SMAN X. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah style of parenting questionnaire dan kuisoner kenakalan remaja. Analisis dilakukan menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Hasil penelitian menggunakan uji statistik Pearson product moment menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pola asuh permissive negligent ibu terhadap kecenderungan kenakalan remaja (r = 0.348, P = 0.01) yang berarti, yaitu semakin tinggi pola asuh permissive negligent ibu maka semakin tinggi kecenderungan kenakalan remaja.
BAGAIMANA PERAN AGAMA TERKAIT PERILAKU PRO LINGKUNGAN? Ahmad Mubarok; Handrix Chris Haryanto
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v11i2.472

Abstract

Studi ini bertujuan untuk melihat peran agama terkait dengan perilaku pro lingkungan. Dalam penelitian ini melibatkan 200 responden dengan rentang usia 18-57 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif analisis isi dengan mendasarkan pada pertanyaan terbuka yaitu pertama bagaimana bentuk menjaga lingkungan; kedua Apakah terdapat ajaran di agama anda yang mengajak untuk menjaga lingkungan hidup; ketiga, apakah ajaran dalam agama memainkan peranan penting dalam menjaga lingkungan hidup; keempat, apakah tokoh agama memberikan materi ceramahnya untuk menjaga lingkungan hidup; kelima apakah perlu tokoh agama untuk memberikan materi ceramahnya tentang menjaga lingkungan hidup. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keberadaan agama (ajaran dan tokoh agama) diindikasikan baru mampu memberikan efek persepsi terkait perilaku pro lingkungan yang masih bersifat dasar dalam lingkup gaya hidup individu dibandingkan dalam skala yang lebih luas dan massif dalam ranah kebijakan maupun menjaga ekosistem.
KONTRIBUSI ENJOYMENT (RASA SENANG) DAN PRIDE (RASA BANGGA) SELAMA BELAJAR DI KELAS TERHADAP SELF-ESTEEM PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Anggun Vrismaya; Linda Primana
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 12 No 01 (2021)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v12i01.360

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi enjoyment (rasa senang) dan pride (rasa bangga) saat belajar di kelas terhadap self-esteem siswa Sekolah Menengah Pertama. Partisipan penelitian ini adalah siswa di salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri, Kota Depok (n=334). Penelitian ini merupakan model penelitian kuantitatif dan noneksperimental. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah AEQ (Achievement Emotions Questionnaire) untuk mengukur enjoyment dan pride saat belajar di kelas serta RSES (Rosenberg Self-Esteem Scale) untuk mengukur self-esteem. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa enjoyment dan pride secara bersama-sama memiliki kontribusi yang signifikan terhadap self-esteem (p = 0,00). Lebih lanjut lagi enjoyment memiliki kontribusi sebesar 14% terhadap self-esteem dan pride memiliki kontribusi sebesar 2% terhadap self-esteem siswa Sekolah Menengah Pertama. Temuan penelitian ini memberikan dapat menjadi referensi bagi perancangan program intervensi untuk meningkatkan self-esteem melalui penanaman pride siswa.
Kontribusi Trait Kepribadian terhadap Kepuasan Hidup Mahasiswa Heliany Kiswantomo; Theofanny Theofanny
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 12 No 01 (2021)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v12i01.398

Abstract

Kepuasan hidup atau life satisfaction adalah salah satu komponen penting dari kesejahteraan hidup (Subjective Well-being). Mahasiswa Fakultas Psikologi yang mempelajari ilmu Psikologi, perlu memiliki kepuasan hidup dalam batas-batas tertentu (Brammer & Mc Donalds, 2003), agar dapat mengutamakan kesejahteraan orang yang ditolongnya, jika kelak mereka lulus menjadi ilmuwan psikologi. Salah satu faktor yang memengaruhi kepuasan hidup adalah trait kepribadian (Diener, 2009; Larsen & Buss, 2005 dalam Masthoff, Trompenaar, Van Heck, Hodiamont & Vries, 2006; Erdogan et al, 2012 dalam Lachmann, et al, 2017). Tujuan penelitian ini adalah mengukur kontribusi trait kepribadian terhadap kepuasan hidup mahasiswa Fakultas Psikologi. Trait kepribadian yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah trait menurut Mc Crae&Costa (2003), yaitu neuroticism, extraversion, openness, agreeableness dan conscientiousness. Responden penelitian ini adalah 478 mahasiswa aktif Fakultas Psikologi Universitas X, yang dijaring dengan teknik Simple Random Sampling. Dengan teknik analisis statistik Multiple Regression, diperoleh hasil, bahwa secara simultan trait kepribadian berkontribusi terhadap kepuasan hidup. Hasil analisis per trait menunjukkan, bahwa trait Neuroticism, Extraversion, Agreeableness dan Conscientiousness merupakan prediktor signifikan terhadap kepuasan hidup, dengan trait Agreeableness yang merupakan prediktor terkuat. Trait Openness merupakan satu-satunya trait yang bukan merupakan prediktor signifikan kepuasan hidup.
PENCAHAYAAN BAIK UNTUK EMOSI YANG POSITIF: ANALISIS EMOSI SAAT MALAM HARI BERDASARKAN PENILAIAN TERHADAP PENCAHAYAAN LOKASI Selfiyani Lestari; Bagus Takwin; Dianti Endang Kusumawardhani
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 12 No 01 (2021)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v12i01.409

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi emosi individu yang muncul saat malam hari dengan adanya pencahayan di suatu lokasi dan menganalisis hubungan antara emosi yang muncul dengan penilaian terhadap pencahayaan di lokasi tersebut saat malam hari. Penelitian dilakukan secara cross-sectional kepada 56 responden dengan memberikan open-ended question melalui survei daring.  Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, kendall-tau b, dan rank biserial melalui program analisis statistik JAMOVI. Hasil menunjukkan bahwa lebih banyak partisipan yang melaporkan emosi positif (n=37) dibandingkan emosi negatif (n=18) dan netral (n=1) dengan adanya pencahayaan di lokasi target saat malam hari. Munculnya emosi positif tersebut berkorelasi dengan adanya penilaian positif terhadap pencahayaan yang ada di lokasi terkait, begitu pula sebaliknya untuk emosi negatif (r=.276, p<.05). Berdasarkan hasil penelitian ini, pencahayaan dengan desain yang dinilai positif oleh masyarakat perlu diaplikasikan khususnya pada lokasi yang memunculkan emosi negatif saat malam hari agar dapat mendukung aktivitas masyarakat saat malam hari di lokasi tersebut.
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN INSTAGRAM DENGAN IMPULSE BUYING PADA REMAJA PEREMPUAN DI JAKARTA Raissa Rizqi Marwa; Selly Ruwinda Sofwa; Devi Wulandari
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 12 No 01 (2021)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v12i01.537

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat hubungan antara intensitas penggunaan instagram dengan impulse buying pada remaja perempuan di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif non eksperimental dengan jenis cross-sectional survey design. Sampel penelitian adalah 132 perempuan berumur 16-21 tahun yang berdomisili di Jakarta. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini merupakan non-probability sampling. Metode pengambilan data adalah dengan menggunakan kuesioner yang disebar menggunakan google form. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat korelasi signifikan antara intensitas penggunaan instagram dengan impulse buying (nilai r = 0.206 > r tabel = 0.176 dan nilai P = 0.018 < 0.05). Maka dapat disimpulkan bahwa intensitas penggunaan instagram memiliki hubungan positif yang signifikan dengan impulse buying pada remaja perempuan di Jakarta
Gambaran Psychological Well-Being pada Remaja di Dusun Krasak yang Tidak Melanjutkan Pendidikan Formal Sita Angelia; Rudangta Arianti
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 12 No 02 (2021)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v12i02.353

Abstract

Tingkat pendidikan adalah salah satu faktor yang memengaruhi psychological well-being, namun masih banyak remaja di Dusun Krasak yang tidak melanjutkan pendidikannya secara formal. Mereka memilih mengikuti kejar paket C. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran psychological well-being remaja di Dusun Krasak yang tidak melanjutkan pendidikan formal dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Partisipan penelitian ini terdiri dari 2 orang remaja berusia 16 dan 18 tahun yang tidak melanjutkan pendidikan formal. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan partisipan tidak melanjutkan pendidikan formal karena dipengaruhi oleh faktor reaksi emosional. Hal tersebut membuat kedua partisipan memilih bekerja dan mengikuti kejar paket C. Terdapat rasa penyesalan dari kedua partisipan karena tidak melanjutkan pendidikan formal. Selain itu, kedua partisipan mengungkapkan hal positif dan negatif yang dirasakan saat bekerja maupun mengikuti kejar paket. Keduanya sempat memiliki hubungan yang tidak baik dengan orang lain, yaitu P1 dengan orang tua dan P2 dengan teman. Kemudian, dalam hal otonomi kedua partisipan cenderung mengikuti orang lain dalam menentukan keputusannya, seperti teman dan orang tua. Dalam hal penguasaan lingkungan, kedua partisipan mengungkapkan kesulitan selama bekerja. Pengembangan diri partisipan terlihat dari adanya potensi yang dikembangkan dari keduanya, tetapi P2 sempat terlibat dalam perilaku negatif dengan meminum minuman beralkohol.

Page 6 of 11 | Total Record : 107