Articles
Konstruksi Alat Ukur Konservatisme Islam di Indonesia
Adira, Nesya;
Permatasari, Intan;
Lestari, Selfiyani;
Baswara, Boma;
Yusya, Nudzran;
Seniati, Ali Nina Liche
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (16.678 KB)
|
DOI: 10.26740/jptt.v11n2.p128-140
Islamic conservatism has been said to inspire the rise of intolerance between religions in Indonesia and the growth of radical ideologies which threatens government stability. To understand the rise of Islamic conservatism, two studies were conducted to construct a valid and reliable psychological measurement which is able to measure the level of Islamic conservatism among Indonesian people. This Islamic conservatism scale consists of 5 dimensions with 2-3 indicators for each dimension. The validity testing was conducted using Confirmatory Factor Analysis, while the reliability testing of the instrument was conducted using Cronbach Alpha as internal consistency technique. The testings were conducted twice, in which the first one showed that 5 dimensions-scale is unfit, although reliable. When 2 dimensions with high social desirable items were excluded, the scale with 3 dimensions show a good fit, therefore the scale is valid and also reliable. Second study was conducted to measure convergent validity by correlating the 3-dimension scale with RWA scale. Result shows the scale has a significant positive correlation with RWA indicating the scale has a convergent validity.Keywords: Conservatism, Islam, scale construction, IndonesiaAbstrak: Konservatisme dalam agama Islam di Indonesia telah disebut melatarbelakangi terjadinya kasus-kasus intoleransi antar umat beragama yang mengancam stabilitas negara. Untuk mengukur pertumbuhan konservatisme Islam di Indonesia, dua studi dilakukan untuk mengkonstruksi alat ukur yang valid dan reliabel. Alat ukur yang ini memiliki lima dimensi dengan dua sampai tiga indikator per dimensi. Validitas konstruk alat ukur dilakukan dengan metode Confirmatory Factor Analysis dan reliabilitasnya diuji dengan Cronbach Alpha. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dua kali. Pengujian pertama pada alat ukur dengan 5 dimensi menunjukkan model tidak fit, namun reliabel. Pengujian kedua dilakukan pada alat ukur yang menghilangkan 2 dimensi yang memiliki tingkat social desirability tinggi. Hasilnya pengujian menunjukkan bahwa model alat ukur dengan 3 dimensi fit, yang berarti alat ukur valid. Selain itu alat ukur dengan 3 dimensi bersifat reliabel. Studi kedua dilakukan untuk mengukur validitas konvergen dengan mengkorelasikan alat ukur 3 dimensi dengan skala RWA. Hasil menunjukkan skala ini memiliki korelasi positif yang signifikan dengan RWA, mengindikasikan skala ini memiliki validitas konvergen.
PENCAHAYAAN BAIK UNTUK EMOSI YANG POSITIF: ANALISIS EMOSI SAAT MALAM HARI BERDASARKAN PENILAIAN TERHADAP PENCAHAYAAN LOKASI
Selfiyani Lestari;
Bagus Takwin;
Dianti Endang Kusumawardhani
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 12 No 01 (2021)
Publisher : Universitas Paramadina
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51353/inquiry.v12i01.409
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi emosi individu yang muncul saat malam hari dengan adanya pencahayan di suatu lokasi dan menganalisis hubungan antara emosi yang muncul dengan penilaian terhadap pencahayaan di lokasi tersebut saat malam hari. Penelitian dilakukan secara cross-sectional kepada 56 responden dengan memberikan open-ended question melalui survei daring. Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, kendall-tau b, dan rank biserial melalui program analisis statistik JAMOVI. Hasil menunjukkan bahwa lebih banyak partisipan yang melaporkan emosi positif (n=37) dibandingkan emosi negatif (n=18) dan netral (n=1) dengan adanya pencahayaan di lokasi target saat malam hari. Munculnya emosi positif tersebut berkorelasi dengan adanya penilaian positif terhadap pencahayaan yang ada di lokasi terkait, begitu pula sebaliknya untuk emosi negatif (r=.276, p<.05). Berdasarkan hasil penelitian ini, pencahayaan dengan desain yang dinilai positif oleh masyarakat perlu diaplikasikan khususnya pada lokasi yang memunculkan emosi negatif saat malam hari agar dapat mendukung aktivitas masyarakat saat malam hari di lokasi tersebut.
Adaptasi alat ukur Munroe Multicultural Attitude Scale Questionnaire versi Indonesia
Intan Permatasari;
Mirra Noor Milla;
Selfiyani Lestari;
Nudzran Yusya;
Nesya Adira;
Boma Baswara
Jurnal Psikologi Sosial Vol 18 No 2 (2020): Special Issue - Methodological Trends in Social Psychology: Indonesian Context
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (722.123 KB)
|
DOI: 10.7454/jps.2020.17
Usaha adaptasi alat ukur multikulturalisme menjadi penting karena terdapat perbedaan dalam persepsi multikulturalisme di negara-negara barat dan Indonesia. Jika multikulturalisme di negara-negara barat lebih merujuk pada perbedaan warna kulit, di Indonesia multikulturalisme dapat dikatakan lebih dinamis, yaitu merujuk pada perbedaan suku. Oleh karena itu, diperlukan adanya alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur konstruk multikulturalisme. Penelitian ini dilakukan demi tujuan tersebut, dengan cara mengadaptasi alat ukur Munroe Multicultural Attitude Scale Questionnaire (MASQUE). Pemilihan MASQUE sebagai alat ukur yang diadaptasi karena MASQUE dapat mengukur sikap terhadap multikulturalisme pada sampel yang lebih luas. Adaptasi MASQUE dilakukan melalui tahap penerjemahan, penerjemahan ulang, pengujian validitas, serta pengujian reliabilitas. Pengujian validitas alat ukur MASQUE versi Indonesia dilakukan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA), sedangkan pengujian reliabilitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan Cronbach-Alpha. Hasil adaptasi alat ukur yang diuji pada 1393 responden menunjukkan bahwa tiga dimensi (pengetahuan, tindakan, dan kepedulian) dalam kuesioner ini reliabel, tetapi memiliki validitas konstruk yang kurang baik. Kesimpulannya, alat ukur ini dapat digunakan untuk mengukur multikulturalisme di Indonesia, dengan catatan menghapus beberapa item alat ukur asli yang sulit dipahami dalam konteks Indonesia.
Motif Individu, Karakteristik Konten Berita, dan Tingkah Laku Meneruskan Pesan Melalui WhatsApp
Selfiyani Lestari;
Laras Sekarasih
Jurnal Ilmu Perilaku Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Perilaku
Publisher : Universitas Andalas
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25077/jip.4.2.86-104.2020
WhatsApp is one of the most popular text-messaging mobile applications in Indonesia. Unfortunately, WhatsApp has also been found as a medium to spread false information. The current study explores what motivates individuals to forward messages on WhatsApp as well as the characteristics of information that they would forward to other users. Qualitative interviews to 20 WhatsApp users aged 19 – 78 years old were conducted to collect data. Participants reported several attributes that characterize surprising news or messages. A message is perceived as surprising if it is a breaking news or messages with unexpected or unheard information. Messages that feature events that took place with geographical proximity to them or to the person who received the forwarded messages are also considered surprising. Besides to inform friends and relatives about an event or information, participants’ responses also indicate that message forwarding serves as a conversation starter in direct messages or on WhatsApp groups. Participants’ responses indicate that forwarding surprising messages with unverified source reflect a lack of information literacy instead of a motivated or intentional act to disinform others. Keywords: News sharing, Message Forwarding, WhatsApp
Konstruksi Alat Ukur Konservatisme Islam di Indonesia
Nesya Adira;
Intan Permatasari;
Selfiyani Lestari;
Boma Baswara;
Nudzran Yusya;
Ali Nina Liche Seniati
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 11 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (16.678 KB)
|
DOI: 10.26740/jptt.v11n2.p128-140
Islamic conservatism has been said to inspire the rise of intolerance between religions in Indonesia and the growth of radical ideologies which threatens government stability. To understand the rise of Islamic conservatism, two studies were conducted to construct a valid and reliable psychological measurement which is able to measure the level of Islamic conservatism among Indonesian people. This Islamic conservatism scale consists of 5 dimensions with 2-3 indicators for each dimension. The validity testing was conducted using Confirmatory Factor Analysis, while the reliability testing of the instrument was conducted using Cronbach Alpha as internal consistency technique. The testings were conducted twice, in which the first one showed that 5 dimensions-scale is unfit, although reliable. When 2 dimensions with high social desirable items were excluded, the scale with 3 dimensions show a good fit, therefore the scale is valid and also reliable. Second study was conducted to measure convergent validity by correlating the 3-dimension scale with RWA scale. Result shows the scale has a significant positive correlation with RWA indicating the scale has a convergent validity.Keywords: Conservatism, Islam, scale construction, IndonesiaAbstrak: Konservatisme dalam agama Islam di Indonesia telah disebut melatarbelakangi terjadinya kasus-kasus intoleransi antar umat beragama yang mengancam stabilitas negara. Untuk mengukur pertumbuhan konservatisme Islam di Indonesia, dua studi dilakukan untuk mengkonstruksi alat ukur yang valid dan reliabel. Alat ukur yang ini memiliki lima dimensi dengan dua sampai tiga indikator per dimensi. Validitas konstruk alat ukur dilakukan dengan metode Confirmatory Factor Analysis dan reliabilitasnya diuji dengan Cronbach Alpha. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dua kali. Pengujian pertama pada alat ukur dengan 5 dimensi menunjukkan model tidak fit, namun reliabel. Pengujian kedua dilakukan pada alat ukur yang menghilangkan 2 dimensi yang memiliki tingkat social desirability tinggi. Hasilnya pengujian menunjukkan bahwa model alat ukur dengan 3 dimensi fit, yang berarti alat ukur valid. Selain itu alat ukur dengan 3 dimensi bersifat reliabel. Studi kedua dilakukan untuk mengukur validitas konvergen dengan mengkorelasikan alat ukur 3 dimensi dengan skala RWA. Hasil menunjukkan skala ini memiliki korelasi positif yang signifikan dengan RWA, mengindikasikan skala ini memiliki validitas konvergen.
EFEKTIVITAS ART THERAPY DALAM MANAJEMEN STRES AKADEMIK MAHASISWA TAHAP EMERGING ADULTHOOD
Nur Huda Linnas;
Aslama Tazkia;
Tsani Ahaddiah;
Muharrofil Rachim Pratama;
Farhan Zakariyya;
Selfiyani Lestari
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36269/psyche.v6i1.2315
Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan art therapy dalam manajemen stres akademik pada mahasiswa tahap emerging adulthood. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa usia 18-21 tahun yang telah dipilih sebagai sampel dengan jumlah 15 partisipan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mempersiapkan kuesioner pretest dan posttest dalam bentuk google form mengenai persepsi stres akademik yang terdiri dari 18 aitem yang dibuat dalam 4 pilihan untuk mengukur tinggi rendahnya stres akademik mahasiswa. Kami memanfaatkan desain model explanatory sequential design yang merupakan mixed method dengan mengkombinasikan penelitian kuantitatif serta kualitatif secara bertahap untuk memperoleh data yang lebih komprehensif. Hasil analisis data deskriptif menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat stres akademik sebelum dan sesudah sesi art therapy yaitu dari 47.93 menjadi 41.27. Hasil pretest dan posttest dengan uji paired sample T-test menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0.000 < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan art therapy berupa menggambar dan mewarnai mampu secara efektif menurunkan tingkat stres akademik pada mahasiswa tahap emerging adulthood. Hasil penelitian kualitatif yang diambil pada sesi sharing session mengimplikasikan perasaan peserta selama melakukan art therapy, yaitu perasaan lega dan rileks yang dapat mereduksi stres.
Eksplorasi Growth Mindset pada Mahasiswa
Lestari, Selfiyani;
Adira, Nesya;
Mukminin, Ghinaya Ummul
JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/insight.v8i1.68483
Growth mindset menjadi kondisi yang diharapkan dimiliki oleh individu dalam mendukung keberhasilan studi semasa menjadi mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran secara deskriptif mengenai kondisi growth mindset yang dimiliki oleh mahasiswa. Selain itu, korelasi antara demografi dan mindset dianalisis dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif dan korelasional. Sebanyak 97 partisipan berpartisipasi dalam penelitian ini. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner Quiz Growth Mindset. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 66% partisipan menunjukkan growth mindset with some fixed idea. Artinya, masih terdapat beberapa keyakinan pada partisipan bahwa intelegensi merupakan sesuatu hal yang tidak dapat berubah seutuhnya. Selain itu, mahasiswa laki-laki diketahui cenderung memiliki growth mindset dibandingkan mahasiswa perempuan.
Pengaruh Stimulus Media Kucing Lucu Terhadap Cute Aggression Sebagai Bentuk Ekspresi Dimorfik pada Mahasiswa Pecinta Kucing
Hayuningtyas, Krisbandaru;
Adilla, Neza Silma;
Mazaya, Najif Rizqan;
Hafsah, Refida Mutia;
Radifan, Hashfi Rasis;
Lestari, Selfiyani
JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/insight.v8i2.74942
Manusia dapat memiliki cute aggression. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh stimulus foto kucing lucu terhadap cute aggression sebagai bentuk ekspresi dimorfik pada mahasiswa penggemar kucing. Penelitian ini menggunakan desain within subject satu kelompok. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non-random purposive sampling dengan kriteria mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia dengan rentang usia 18-25 tahun yang mencintai kucing. Pengolahan data dilakukan melalui uji normalitas dan analisis paired t-test. Prosedur eksperimen meliputi perekrutan partisipan, pretest, treatment, dan posttest. Hasil analisis paired t-test menunjukkan peningkatan signifikan dalam skor cute aggression setelah pemberian treatment, sehingga stimulus media kucing lucu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap cute aggression sebagai bentuk ekspresi dimorfik pada mahasiswa pecinta kucing.
PENGARUH GENRE MUSIK KLASIK DAN POP TERHADAP MEMORI
Oktaviani, Herlina;
Fitria, Asriani Cahya;
Syakirah, Firani;
Aryaputra, Rhava Pandya;
Hanifah, Zahra;
Zakarriya, Farhan;
Lestari, Selfiyani
Arjwa: Jurnal Psikologi Vol 3, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35760/arjwa.2024.v3i3.10414
Daya ingat adalah kekuatan jiwa manusia untuk menerima, menyimpan dan mereproduksikan kesan, pengertian, atau tanggapan terhadap sesuatu. Informasi yang kita terima akan diproses dan masuk ke dalam daya ingat atau memori. Salah satu caranya adalah melalui panca indera pendengaran. Mendengarkan musik menjadi cara beberapa orang untuk memberikan ketenangan serta merangsang dan mampu mengatur kondisi otak untuk berkonsentrasi serta memproses memori. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh genre musik klasik dan pop terhadap memori. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain two group posttest only. Subjek dibagi menjadi dua kelompok dengan rincian kelompok diperdengarkan musik klasik pada saat membaca cerita pendek dan kelompok yang diperdengarkan musik pop saat membaca cerita pendek. Subjek dalam penelitian ini adalah 70 mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Psikologi dengan kategori usia dewasa awal. Data dianalisis dengan metode t-test independent sample. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian adalah tidak terdapat perbedaan signifikan dalam memori antara kelompok yang terpapar musik klasik dan kelompok yang terpapar musik pop.
Analisis Positive Behavior Support pada Anak Didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA)
Sri Maslihah;
Gemala Nurendah;
Ghinaya Ummul Mukminin Hidayat;
Selfiyani Lestari
Prosiding Seminar Nasional Kusuma Vol 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional Kusuma
Publisher : LPPM UWKS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Latar Belakang: Sebelumnya paradigma hukum dalam pengadilan anak bersifat absolut dan berfokus pada hukuman namun kini beralih ke pendakatan yang lebih humanis, salah satu tekniknya adalah dengan membentuk perilaku positif melalui dukungan perilaku positif. PBS merupakan pendekatan alternatif yang merancang intervensi proaktif untuk pencegahan dan penanganan masalah perilaku, dengan fokus pada pemberian penguatan terhadap perilaku positif untuk menghindari hukuman atas perilaku yang tidak baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran positive behavior support (PBS) pada anak didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif pada lima anak didik LPKA Kelas II Bandung sebagai subyek penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara terkait PBS dengan mengacu pada konsep PBS dari Hieneman. Teknik analisis data dilakukan melalui analisis isi wawancara (content analysis). Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa lingkungan LPKA mampu membangun positive behavior support bagi anak didik LPKA. Keterlibatan teman sesama anak didik dan petugas menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari PBS. Temuan dari penelitian ini adalah PBS pada anak didik LPKA melibatkan adanya kesempatan anak didik LPKA untuk membangun komunikasi dengan orang lain baik teman ataupun keluarga di luar LPKA melalui media komunikasi daring yang tersedia di LPKA sebagaimana ketentutan yang berlaku. Kesimpulan: Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan LPKA Bandung baik dari petugas, pembina maupun fasilitas sarana mampu mendorong pemenuhan domain-domain PBS.