cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Farmaseutik
ISSN : 1410590x     EISSN : 26140063     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Farmaseutic accepts submission concerning in particular fields such as pharmaceutics, pharmaceutical biology, pharmaceutical chemistry, pharmacology, and social pharmacy.
Arjuna Subject : -
Articles 477 Documents
OPTIMIZATION OF FAMOTIDINE FLOATING TABLET FORMULA WITH COMBINATION OF HYDROXY PROPYL METHYL CELLULOSE K100M AND ETHYL CELLULOSE POLYMER Veronica Vita Adyanti; Angi Nadya Bestari; T. N. Saifullah Sulaiman
Majalah Farmaseutik Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.091 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v12i2.27792

Abstract

Famotidine is a gastric ulcer drug, which has a low bioavailability and a short half-life, therefore the dosage form that can maintain its existence in gastric is necessary to maximize its efficacy inhibiting H-2 receptor. Floating tablet can be an alternative because it can increase drug residence time in the gastric. This study aims to identify the combination effect of HPMC K100M and ethyl cellulose towards the physical characteristic of famotidine floating tablet and get an optimum ratio of both polymers. The formulas are made based on simplex lattice design method by using Design Expert® 10 software. Optimum formula is obtained by analyzing the parameters, which are significantly influenced by the difference of polymer concentration with numerical optimization and verified by IBM SPSS Statistics 19 software with one sample t-test method. Increased level of HPMC K100M gives a significant effect on increasing the medium absorption rate by granules and swelling index, decreasing dissolution rate, and accelerating floating lag time. Increased level of ethyl cellulose gives a significant effect on increasing flow rate of granules, tablet hardness, and drug release rate, decreased tap index of granules and tablet friability. The interaction of both polymers can improve swelling index and reduce the dissolution rate. The combination of HPMC K100M with 18,53% w/w concentration and ethyl cellulose with 16,47% w/w concentration can provide the optimum physical characteristic of famotidine floating tablet.
PENINGKATAN EFEK BAKTERIOSTATIKA DISPERSI PADAT SULFAMETHOKSAZOLE – POLIETILEN GLIKOL – TWEEN 80 (PT) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIA COLI Riswaka S; Y Purwaningsih
Majalah Farmaseutik Vol 6, No 3 (2010)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.772 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v6i3.24044

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang daya hambat dispersi padat Sulfame- thoksazole – polietilen glikol – tween 80 (PT) fraksi mol obat 0,5; 0,7; dan 0,9 me nurut methode difusi (kertas cakram) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dispersi padat Sulfamethoksazole – PT meningkatkan daya hambat mencapai antara 110,78% (dengan efektivitas hingga 1,20) sampai 239,68% (3,73) terhadap Staphylococcus aureus, sedangkan terhadap Escherichia coli antara 120,74% (1,34) sampai 157,29% (1,87), dibandingkan terhadap Sulfamethoksazole murni (fraksi mol dan efektivitas 1,0). Peningkatan daya hambat dan efektivitas dispersi padat sesuai dengan peningkatan jumlah PT yang digunakan, dan perbedaan hasil terhadap masing- masing bakteri uji dianalisis sebagai akibat perbedaan sifat membran/dinding sel mikro-organisme uji.
KONSEP DIRI PROFESI FARMASI Riswaka Sudjaswadi
Majalah Farmaseutik Vol 8, No 2 (2012)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v8i2.24072

Abstract

Profesi Farmasi adalah suatu profesi yang concern, commitment, dan competence tentang obat. Artikel ini akan membahas tentang definisi Farmasi menurut pandangan disiplin sosial dan perilaku, serta sosiologi. Lebih jauh dipresentasikan pula ciri-ciri dan bukti bahwa Farmasi adalah suatu profesi. Konsep diri Farmasi digambarkan sebagai sosok manusia, pohon, bangunan, dan kipas, beserta ilustrasi tentang hasil proses pendidikan (khusus), bidang pengabdian, dan kompetensi. Konsep diri farmasi hendaknya dipahami dan dihayati secara proporsional sehingga para farmasis mampu menjalankan pengabdian profesi di bidang kesehatan secara profesional.
THE EFFECT OF COMBINATION OF PEARLITOL® 400DC AND CROSCARMELLOSE SODIUM ON THE PHYSICAL PROPERTIES OF FAST DISINTEGRATING TABLET HIDROKLOROTIAZID Margareta Anindya Christianti; T.N. Saifullah Sulaiman
Majalah Farmaseutik Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.267 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v12i1.24131

Abstract

Hydrochlorothiazide is commonly used as first-line antihypertensive drugs. Hydrochlorothiazide is available in tablet dosage forms which has disadvantages such as taking long time to be absorbed, low bioavailability, and inconvenience for geriatric patients. Fast Disintegrating Tablet (FDT) is an alternative dosage form that can overcome the disadvantages of conventional tablets. This study aims to determine the effect of combination of Pearlitol® 400DC and croscarmellose sodium on the physical properties of FDT hydrochlorothiazide. Five runs of FDT hydrochlorothiazide are made using direct compression method, with the combination of Pearlitol® 400 DC and croscarmellose sodium are Run 1 (70%: 2%), Run 2 (68%: 4%), Run 3 (66%: 6%), Run 4 (64% : 8%), and Run 5 (62%: 10%). Evaluations of the FDT physical properties include hardness, friability, disintegration time, wetting time, water absorption ratio, and drug dissolution. Results are analyzed using simplex lattice design method with Design-Expert® software to obtain the optimum formula. Results show that the combination of Pearlitol® 400DC and croscarmellose sodium take effects to the physical properties of FDT hydrochlorothiazide. Increasing proportion of Pearlitol® 400DC may improve wetting time and friability, meanwhile increasing proportion of croscarmellose sodium may increase hardness, water absorption ratio, disintegration time, and reducing drug dissolution.
FORMULASI SEDIAAN CAIR FRAKSI KURKUMINOID TEMULAWAK ( Curcuma xanthorrhiza Roxb.) T. N. Saifullah Sulaiman; Untung Intan Wijoyo; Suwidjiyo Pramono
Majalah Farmaseutik Vol 6, No 1 (2010)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v6i1.24030

Abstract

Rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) digunakan masyarakat sebagai obat tradisional untuk penurun kolestrol dan trigliserida darah karena adanya kandungan senyawa kurkuminoid yang bersifat sukar larut dalam air, sehingga diperlukan polivinilpirolidon sebagai penambah kelarutan dari kurkumin dalam pembuatan sediaan cair fraksi kurkuminoid. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi fraksi kurkuminoid dari rimpang temulawak kemudian dilakukan formulasi sediaan cair fraksi kurkuminoid dalam lima formula yaitu: formula I (PVP 0,5%), formula II (PVP 1%), formula III (PVP 2%), formula IV (PVP 3%) dan formula V (PVP 4%). Tiap formula kemudian dilakukan evaluasi yang meliputi uji viskositas, uji kemudahan dituang, uji organoleptis dan kadar kurkuminnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa viskositas larutan semakin tinggi dengan bertambahnya kadar PVP sehingga waktu penuangannya juga semakin lama dan kadar kurkumin yang terlarut juga semakin besar, namun pada penelitian ini formula yang terpilih adalah formula IV dengan kadar PVP 3% karena memiliki sifat fisik larutan yang lebih baik dan juga kadar kurkuminnya cukup tinggi. Formula IV diberi perasa dan berdasarkan uji tanggapan rasa perbandingan perasa yang disukai adalah asam sitrat: aspartam (4:2).
FORMULASI GEL MUKOADHESIF KOMBINASI MINYAK CENGKEH DAN GETAH JARAK PAGAR SERTA UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP STREPTOCOCCUS MUTANT Lina Nur Aeni; T.N. Saifullah Sulaiman; Sri Mulyani
Majalah Farmaseutik Vol 8, No 1 (2012)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.411 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v8i1.24062

Abstract

Minyak cengkeh memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri kariogenik dan periodontopatogenik. Getah jarak memiliki aktivitas antibakteri dengan spektrum luas. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sediaan gel mukoadhesif kombinasi minyak cengkeh dan getah jarak pagar serta uji aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutant. Minyak cengkeh diperoleh dengan metode destilasi uap-air dari daun cengkeh. Getah jarak pagar diperoleh dari penyadapan pada batang tanaman dan diekstraksi dengan pelarut metilen klorida. Sediaan gel dibuat dengan variasi komposisi basis carbopol 940 dan gliserin berdasarkan desain faktorial. Selanjutnya sediaan gel mukoadhesif diuji sifat fisik, stabilitas fisik serta aktivitas antibakterinya. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode faktorial desain menggunakan program Design Expert®. Sediaan gel memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutant. Hasil analisis menunjukkan bahwa carbopol 940 dominan mempengaruhi nilai viskositas dan daya mukoadhesif, gliserin dominan mempengaruhi nilai daya sebar dan pergeseran viskositas, sedangkan interaksi keduanya dominan mempengaruhi nilai aktivitas antibakteri. Formula optimum diperoleh pada komposisi carbopol 940 sebesar 1,97 % dan gliserin sebesar 30,00 %.
PENGARUH VARIASI KADAR GELLING AGENT HPMC TERHADAP SIFAT FISIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOLIK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L. forma citratum Back.) Hanum Pramuji Afianti; Mimiek Murrukmihadi
Majalah Farmaseutik Vol 11, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.388 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v11i2.24121

Abstract

Ekstrak etanolik daun kemangi (Ocimum basilicum L. forma citratum Back.) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Sediaan gel dapat meningkatkan efektivitas dan kenyamanan dalam penggunaannya secara topikal. Sifat fisik gel yang baik tergantung dari penggunaan gelling agent. HPMC merupakan salah satu gelling agent. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi kadar gelling agent HPMC terhadap sifat fisik dan aktivitas antibakteri sediaan gel ekstrak etanolik daun kemangi. Metode maserasi digunakan untuk mendapatkan ekstrak dengan penyari etanol 95%. Gel diformulasikan menjadi tiga formula dengan variasi kadar HPMC 10%, 15%, dan 20% menggunakan kadar ekstrak sebesar 9,1% untuk setiap formula. Uji sifat fisik meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, dan viskositas. Aktivitas antibakteri diuji menggunakan metode difusi padat, kemudian diamati diameter zona hambat antibakteri gel. Hasil dianalisis dengan analisis korelasi-regresi, analisis deskriptif secara visual untuk sifat fisik gel, dan analisis one-way ANOVA untuk aktivitas antibakteri dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar HPMC menyebabkan gel semakin gelap, wujud semakin kental, peningkatan viskositas, peningkatan daya lekat, dan penurunan daya sebar, namun tidak mempengaruhi homogenitas dan pH gel. Pengujian antibakteri menunjukkan peningkatan kadar HPMC menghasilkan perbedaan kemampuan pelepasan zat aktif yang ditunjukkan melalui penurunan daya hambat bakteri sebesar 0,726 cm, 0,674 cm, dan 0,488 cm
ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI BANGSAL HEMODIALISIS RS. PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Jeriko Sinurat; Abdul Karim Zulkarnain
Majalah Farmaseutik Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.821 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v10i1.24112

Abstract

Hemodialisis adalah salah satu unit pelayanan yang terdapat dalam rumah sakit yang memberikan pelayanan jasa kepada pasien gagal ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien hemodialisis dan perbedaan tingkat kepuasan ditinjau dari profil pasien pada bangsal hemodialisis RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pengambilan sampel sebanyak 100 responden di dalam bangsal Hemodialisis dilakukan dengan metode purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan IKK (Indeks Kepuasan Konsumen) untuk menggambarkan tingkat kepuasan konsumen, chi square untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara karakteristik responden dengan tingkat kepuasan konsumen, uji t digunakan untuk membandingkan antara tingkat harapan dan tingkat kinerja. Hasil menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara harapan pasien dengan kinerja yang dilakukan oleh RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil uji IKK antara harapan dan kinerja menunjukkan kinerja yang dilakukan RSU PKU Muhammadiyah bagian ruang Hemodialisis telah memenuhi harapan pasien atas rumah sakit tersebut. Hasil uji Chi square menunjukkan perbedaan tingkat kepuasaan ditinjau dari profil pasien.
PENGARUH PENGECILAN UKURAN PARTIKEL PADA KASUS PEMBUATAN PULVERES DARI TABLET IBUPROFEN TERHADAP KECEPATAN DAN PROFIL DISOLUSI SERTA STABILITASNYA bestari, angi nadya; Sulaiman, T.N Saifullah; Purnamasari, Dita Ayu
Majalah Farmaseutik Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelepasan zat aktif dari sediaan salah satunya bergantung pada sifat fisika kimia obat yaitu luas kontak muka. Semakin kecil ukuran partikel maka luas kontak muka akan semakin besar. Luas kontak muka akan mempengaruhi disolusi dan stabilitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan bentuk sediaan tablet menjadi sediaan pulveres terhadap kecepatan disolusi, profil disolusi dan stabilitasnya.Tablet ibuprofen konvensional utuh digerus dan diblender menjadi sediaan pulveres dan dilakukan uji disolusi menggunakan alat disolusi USP tipe II yaitu metode paddle dengan medium dapar fosfat pH 7,2. Pengungkapan hasil uji disolusi meliputi nilai Q30, DE45, konstanta laju disolusi (k). Kemiripan profil disolusi setiap sediaan dapat diketahui melalui perhitungan similarity factor (f2). Pulveres hasil penggerusan mortir-stamper dan blender ditinjau stabilitasnya dari aspek sifat organoleptis, profil disolusi, kecepatan disolusi dan kadarnya setelah masa penyimpanan selama 1, 2, 3 dan 4 minggu.Hasil disolusi menunjukkan bahwa perubahan bentuk sediaan dari sediaan tablet menjadi sediaan pulveres meningkatkan kecepatan dan profil disolusi dari 0,0627 menit-1 menjadi 0,3466 menit-1 dan 0,2981 menit-1 (p=0,029) serta nilai DE45 dari  66,52% menjadi 96,76% dan 96,17% (p=0). Pulveres gerus dan pulveres blender stabil selama 4 minggu penyimpanan karena tidak menunjukkan perubahan sifat organoleptis dan nilai DE45 (%), konstanta laju disolusi (k) serta kadar zat aktif yang tidak berbeda secara signifikan (p>0,05).
RUMUSAN STRATEGI PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BETHESDA LEMPUYANGWANGI YOGYAKARTA BERDASARKAN ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL-INTERNAL Eme Stepani Sitepu; Lukman Hakim; Satibi Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 7, No 2 (2011)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1228.298 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v7i2.24051

Abstract

Instalasi farmasi sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan harus menyusun tujuan yang spesifik serta langkah yang strategis untuk dapat mencapai kepuasan pasien terutama pasien rawat jalan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif yang dilakukan dengan wawancara, kemudian dilakukan juga penelitian secara kuantitatif menggunakan kuesioner untuk mengetahui kepuasan pasien dengan metode Servqual, kondisi skala semangat kerja dan kepuasan kerja karyawan IFRSM Dr.Yap Yogyakarta. Berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal yang dilanjutkan dengan analisis SWOT. Hasil analisis digunakan sebagai dasar perumusan strategi untuk pengembangan IFRSM Dr.Yap Yogyakarta dengan dilakukan uji Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Analisis kepuasan pasien rawat jalan: Harapan pasien terhadap kinerja karyawan IFRS lebih tinggi sehingga timbul gap negatif pada tiap-tiap dimensi. Nilai gap pada dimensi pelayanan tertinggi hingga terendah berturut-turut responsiveness (-0,74), assurance (-0,62), empathy (-0,60), reliability (-0,51), dan tangibles (-0,32). Berdasarkan analisis SWOT, IFRSM Dr. Yap Yogyakarta mempunyai peluang yang lebih besar (1,54) dibandingkan ancaman (1,06) dan mempunyai kekuatan (1,77) yang lebih besar dibandingkan kelemahan (1,18) yang artinya IFRSM Dr.Yap Yogyakarta dapat memenuhi harapan-harapan pasien. Strategi alternatif yang diambil IFRSM Dr.Yap Yogyakarta adalah melaksanakan penambahan program-program IFRS yang terkait dengan kesehatan mata, pengembangan SDM baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dan penyempurnaan kebijakan mengenai pengembangan SDM IFRS.

Page 4 of 48 | Total Record : 477