cover
Contact Name
Zulkarnain
Contact Email
dzul9787@gmail.com
Phone
+6287832631987
Journal Mail Official
selaparang.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ISSN : 26145251     EISSN : 2614526X     DOI : https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6393
SELAPARANG : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan merupakan jurnal yang mendiseminasikan setiap pemikiran dan ide gagasan atas hasil penelitian dan pemanfaatan teknologi untuk diimplementasikan kepada masyarakat mencakup ; (1). Bidang ilmu pengetahuan ; MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), Terapan, Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kesehatan, (2). Pelatihan dan peningkatan hasil pendidikan dan (3). Pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 116 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2023): March" : 116 Documents clear
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMP IT IBNU SINA MERAUKE MELALUI PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT Andi Reski; Marni Bawawa; Mitra Rahayu; Merta Simbolon
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13786

Abstract

ABSTRAKProgram merdeka belajar merupakan salah satu strategi yang dilakukan Pemerintah untuk membawa peserta didik menjadi pembelajar yang kompeten di abad 21. Dimana, Pemerintah menjadikan teknologi sebagai sarana utama dalam membentuk keterampilan self directed learning atau pembelajar mandiri. Pembelajar mandiri ini tentu saja membutuhkan dukungan dari guru yang berperan sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, motivator, dan evaluator. Sebagai fasilitator tentu saja guru diharapkan mampu menyiapkan materi pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik agar semangat belajar. Salah satunya dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis ICT. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan PKM ini dengan tujuan untuk melatih dan mendampingi para guru SMP IT Ibnu Sina dalam menyiapkan media pembelajaran berbasis ICT agar tercipta pembelajaran yang efektif dan efisien. Adapun hasil dari kegiatan PKM ini adalah guru SMP IT Ibnu Sina mampu membuat media pembelajaran berbasis ICT yang menunjang peningkatan kompetensi baik kompetensi profesional maupun kompetensi pedagogik guru dalam menghasilkan bibit-bibit pembelajar mandiri yang cerdas, kreatif, dan inovatif di Kota Merauke. Kata kunci: guru; ICT; kompetensi; media; pembelajaran ABSTRACTThe independent learning program is one of the strategies carried out by the Government to bring students to become competent learners in the 21st century. Where, the Government makes technology the main means of forming self-directed learning skills or independent learners. These independent learners of course need support from teachers who act as learning resources, facilitators, managers, demonstrators, mentors, motivators, and evaluators. As a facilitator, of course the teacher is expected to be able to prepare learning materials that can motivate students to be enthusiastic about learning. One of them is by utilizing ICT-based learning media. Therefore, this PKM activity was carried out with the aim of training and assisting the teachers of SMP IT Ibnu Sina in preparing ICT-based learning media to create effective and efficient learning. The results of this PKM activity are that SMP IT Ibnu Sina teachers are able to create ICT-based learning media that supports competency improvement both professional competence and teacher pedagogic competence in producing intelligent, creative, and innovative independent learners in Merauke City. Keywords: teacher; ICT; competence; media; learning
PENGOLAHAN MINUMAN KOPI SUSU AREN ‘KOPISA’ DI DESA GIRI MADIA KECAMATAN LINGSAR LOMBOK BARAT Putri Nur Fauziah; Burhanuddin Burhanuddin; Ainul Yaqin; Amanatul Hidayah; Arifah Rahmatiah Ardianti; Ayidah Ayidah; Hayatul Nufus; Ismi Aisyah Umami; Mar’aini Wulandari; Mustika Aprilia; Rika Apriani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13714

Abstract

ABSTRAKDesa Giri Madia Kecamatan Lingsar memiliki potensi Gula Aren, kopi, dan tanaman perkebunan lainnya. Dengan potensi tersebut apa yang dapat dikembangkan sehingga dari sisi ekonomi masyarakat Giri Madia dapat meningkat. Tulisan ini menjelaskan pemanfaatan potensi gula aren dan kopi menjadi produk kewirausahaan masyarakat oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram pada Periode Januari sampai Februari 2023. Kegiatan Pengabdian ini secara metodologis menempuh beberapa tahapan, yaitu pengumpulan data potensi desa (menggunakan metode survei (langsung dan literatur) dan wawancara), perumusan kegiatan pencapatan pengabdian kepada masyarakat (menggunakan metode diskusi), workshop kewirausahaan (menggunakan metode presentasi dan diskusi), pembuatan produk kewirausahaan Kopisa (menggunakan metode simulasi dan uji coba), serta sosialisasi produk (menggunakan metode unjuk kerja). Hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa Desa Giri Madya memiliki potensi penghasil gula merah (aren) dan kopi karena berada di dataran tinggi dan dingin. berdasarkan potensi tersebut telah dirumuskan beberapa kegiatan kepada masyarakat, yaitu workshop kewirausahaan, pembuatan minuman yang berbahan dari gula merah dan kopi yang disebut kopisa (kopi, susu, gula aren). Sebelum menjadi suatu minuman kemasan telah dilakukan beberapa kali uji coba. Produk kemudian disosialisasi kepada masyarakat Desa Giri Madya dan masyarakat Nusa Tenggara Barat (di Car Free Day) yang menyangkut cara pembuatan serta kelebihan produk. Kata kunci: gula aren; kopi; pengolahan; susu. ABSTRACTThis paper describes the community service activities carried out by Mataram University Student Community Service (KKN) in Giri Madia Village, Lingsar District, West Lombok Regency, from January to February 2023. The community service activities methodologically take several stages, namely collecting village potential data (using survey methods (direct and literature) and interviews), formulation of community service achievement activities (using discussion methods), entrepreneurship workshops (using presentation and discussion methods), making Kopisa entrepreneurial products (using simulation and trial methods), and product socialization ( using the performance method). The results of observations and interviews show that Giri Madya Village has the potential to produce brown sugar (aren) and coffee because it is located in the highlands and is cold. Based on this potential, several activities have been formulated for the community, namely entrepreneurship workshops, making drinks made from brown sugar and coffee called kopisa (coffee, milk, palm sugar). Before becoming a packaged drink, several trials have been carried out. The product was then socialized to the Giri Madya Village community and the West Nusa Tenggara community (on the Car Free Day) regarding how to make it and the advantages of the product. Keywords: palm sugar; coffee; processing; milk.
PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA MENJADI MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) DI PADUKUHAN KROBOKAN BERSAMA KELOMPOK WANITA TANI KEMBANG HARAPAN Andika Andika; Sakbannudin Sakbannudin; M. Nafis Aseygaf; M. Nurkholis Majid; Khasan Besari; Arnoldus Arnoldus; Ronaldus Budi Talino; Soraya Mentari Katiandagho; Salsabiila Salsabiila; Fitri Lestari; Rahadian Agung Fatkhurrozi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13687

Abstract

ABSTRAKLimbah rumah tangga merupakan penghasil limbah terbesar dibandingkan penghasil limbah lainnya, di mana jenis limbah makanan merupakan yang paling banyak. Pengelolaan limbah rumah tangga merupakan tantangan utama di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Padukuhan Krobokan, Kelurahan Tamanan, Kecamatana Banguntapan, Kabupaten Bantul. Persoalan pengelolahan limbah rumah tangga di Padukuhan Krobokan masih pada tahap pemilahan jenis limbah baik organik maupun anorganik. Namun untuk pemanfaatan limbah seperti diolah menjadi pupuk organik belum dilakukan, sehingga sebagian besar limbah rumah tangga yang dihasilkan masih bertumpuk di TPA. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan warga khususnya Ibu-ibu anggota KWT untuk membuat Mikro Organisme Lokal melalui limbah organik rumah tangga secara mandiri, sehingga pemanfaatan limbah rumah tangga yang ada di Padukuhan Krobokan dapat dimaksimalkan untuk pupuk tanaman. Metode pelaksanaan dilakukan melalui lima tahap, yaitu, pengenalan masalah, penyediaan alat dan bahan, penyuluhan, praktik dan penggunaan MOL. Kegiatan penyuluhan berjalan dengan tertib dan lancar, ibu-ibu kelompok wanita tani sangat antusias terhadap kegiatan penyuluhan. Hal ini ditandai dengan banyaknya pertanyaan dan diskusi selama penyuluhan berlangsung. Kata kunci: limbah rumah tangga; MOL; penyuluhan; padukuhan krobokan. ABSTRACTHousehold waste is the biggest waste producer compared to other waste producers, where the type of food waste is the most. Household waste management is a big challenge in various regions in Indonesia, including in Krobokan Hamlet, Tamanan Village, Banguntapan District, Bantul Regency. The problem of managing household waste in Krobokan Hamlet is still in the stage of sorting out the types of waste, both organic and inorganic. However, the use of waste such as processing it into organic fertilizer has not been widely carried out, so that most of the household waste produced still accumulates in landfills. This counseling aims to increase the knowledge of residents, especially KWT members, to make Local Micro-Organisms through household organic waste independently, so that the utilization of household waste in Krobokan Hamlet can be maximized for plant fertilizer. The implementation method is carried out through five stages, namely, problem recognition, provision of tools and materials, counseling, practice and use of MOL. The counseling activities ran in an orderly and smooth manner, the farmer women's group was very enthusiastic about participating in the extension activities. This is shown by the many questions and discussions during the extension. Keywords: household waste; MOL; counseling; krobokan hamlet.
SOSIALISASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PESERTA IBU GUNA MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP Tasya Nur Fitria; Deni Alamsah; Nur Fauzia Asmi; Cica Sopia; Putri Aprilianti; Riva Azzizah; Remita Dewi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.12499

Abstract

ABSTRAKBerdasarkan data World Health Organization (WHO) sampai tahun 2020 hanya sekitar 44% bayi di seluruh dunia yang berusia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif. Cakupan ASI eksklusif di Indonesia tahun 2018-2019 mengalami penurunan dari 68,74% menjadi 67,74%. Maka perlunya tidakan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi dan meningkatkan pengetahuan terkait pemberian asi ekskulusif bayi 0-6 bulan pada ibu di posyandu seroja 1c desa telaga murni. Metode kegiatan berupa penyuluhan, dengan evaluasi berupa pre-test dan pos-test sebagai parameter untuk mengetahui peningkatan pengetahuan sesuai tujuan yang ingin dicapai. Hasil kegiatan diperoleh tidak ada perbedaan setelah dilakukan pre-test dan post-test mengenai ASI eksklusif sehingga tingkat pengetahuan dan sikap responden tidak menunjukan adanya peningkatan yang signifikan. Kata kunci: ASI eksklusif; edukasi; ibu. ABSTRACTBased on data from the World Health Organization (WHO) until 2020 only around 44% of babies around the world aged 0-6 months are getting exclusive breastfeeding. Exclusive breastfeeding coverage in Indonesia in 2018-2019 has decreased from 68.74% to 67.74%. So the need for action to increase exclusive breastfeeding in infants 0-6 months. This activity aims to provide education and increase knowledge regarding exclusive breastfeeding for babies 0-6 months to mothers at Posyandu Seroja 1c, Telaga Murni Village. The activity method is counseling, with evaluation in the form of a pre-test and post-test as parameters to determine the increase in knowledge according to the goals to be achieved. The results of the activity showed that there was no difference between the pre- and post-test regarding exclusive breastfeeding, so the level of knowledge and attitudes of the respondents did not show a significant increase. Keywords: exclusive breastfeeding; education; mother.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGUATAN STRATEGI PEMASARAN PADA UMKM DI DESA JONO KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PORWOREJO Endah Pri Ariningsih; Astri Wulandari; Achmad Syaufiq; Danandra Dewi; Rama Dwi Nurivansah; Eva Elviana Rahmawati; Fani Nailil Muna; Raihan Daffa Ghifari; Taufik Faturacman; Nurani Syifa Wibowo; Triana Widayanti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13772

Abstract

ABSTRAKKKN Tematik sebagai salah satu jenis KKN bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo memberikan kesempatan bagi dosen dan mahasiswa untuk melakukan salah satu Catur Dharma yaitu Pengabdian pada Masyarakat. KKN ini dilakukan di Desa Jono, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo yang sebagian masyarakatnya memiliki berbagai jenis usaha mikro kecil menengah (UMKM). Masyarakat desa yang memiliki UMKM mayoritas adalah orang tua yang belum dapat secara maksimal memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produknya, sehingga keterjangkaun pemasarn produknya masih sangat terbatas. Tujuan dari pengabdian ini adalah  penguatan branding, serta mengembangkan dan meningkatkan pangsa pasar melalui berbagai media. Metode pelaksanaan dilakukan dengan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan yang dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu: tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil yang diperolah dari kegiatan pengabdian ini adalah UMKM memiliki merek dan adanya komunikasi pemasarn dengan berbagai media baik konvensional maupun digital melalui media sosial. Kata kunci: KKN tematik; branding; digital; media social; pangsa pasar ABSTRACTThematic KKN as a type of KKN for University of Muhammadiyah Purworejo provides an opportunity for lecturers and students to do one of the Catur Dharma, namely Pengabdian pada Masyarakat. This KKN was carried out in Jono Village, Bayan District, Purworejo Regency, where some of the people have various types of micro, small and medium enterprises (MSMEs). Villagers who have the majority of MSMEs are parents who have not been able to optimally utilize technology to market their products, so that the affordability of marketing their products is still very limited. The purpose of this service is branding training, as well as developing and increasing market share through various media. The implementation method is carried out by socialization, training and mentoring which is carried out in several stages, namely: the preparation, implementation and evaluation stages. The results obtained from this service activity are that MSMEs have a brand and have marketing communications with various media, both conventional and digital through social media. Keywords: thematic KKN; branding; digital; social media; market share
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MELALUI TEKNOLOGI FERMENTASI PENGOLAHAN ECENG GONDOK UNTUK PAKAN UNGGAS DI DESA TERSIDILOR KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO Zulfanita Zulfanita; Jeki Mediantari Wahyu Wibawanti; Budi Setiawan; Agus Budi Santoso; Uswatun Hasanah; Lyla Shafiya Anindita; Ela Rosita Ariana; Meilania Wisma Puspita; Putri Kartika Widiyaningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13686

Abstract

ABSTRAKMakalah ini menyampaikan uraian tentang proses  penumbuhan pengetahuan dan ketrampilan tentang pengolahan eceng gondok  yang difermentasi untuk pakan unggaskepada Kelompok  tani  Maju Bersama yang merupakan satu satunya kelompok tani yang mengelola tanaman pangan dan unggas (ayam dan bebek) di TersidiLor  Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo. Tujuan pengabdian ini adalah pemberdayaan kelompok tani  dengan memberi pemahaman dan keterampilan kepada masyarakat melalui penyuluhan dan pelatihan, agar memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dalam bidang pertanian dan peternakan. Rangkaian kegiatan yang dilakukan sejak Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas Muhammadiyah Purworejo di laksanakan selama 1 bulan yang  terdiri dari (1) orientasi lokasi, (2) persiapan dan perencanaan penyuluhan dan pelatihan , (3) kegiatan pelatihan, (4) pengamatan hasil pelatihan, dan (5) evaluasi terhadap pelatihan. Pengumpulan data dari kajian ini dilakukan dengan metode observasi dan wawancara  terhadap  mitra yaitu anggota  kelompok tani maju bersama berjumlah 15 orang yang menjadi peserta kegiatan. Berdasarkan dari hasil evaluasi dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa anggota kelompok tani maju bersama di  desa tersidiLor diKecamatan Pituruh kabupaten Purworejo antusias dan menyadari bahwa eceng gondok dapat dimanfaatkan apabila diberi sentuhan teknologi fermentasi  khususnya untuk pakan ternak unggas seperti ayam dan bebek. Salah satu bagian penting dari kegiatan ini adalah peserta mengetahui bahwa eceng gondok dengan tambahan konsentrat, EM4/tetes tebu yang difermentasi dengan takaran sesuai dapat  menambah  pengetahuan dan ketrampilan dari bidang pertanian dan peternakan.Disisi lain diharapkan bahwa dengan tambahan pakan eceng gondok yang difermentasi menjadi cadangan pakan unggas dan dapat menambah penampilan dan produksi telur pada unggas . Kata kunci : eceng gondok; fermentasi; pakan ungags; kelompok tani. ABSTRACTThis paper provides a description of the process of growing knowledge and skills to the Maju Bersama farmer group, which is the only farmer group that manages food crops and poultry (duck and chicken) in Tersidi Lor, Pituruh District, Purworejo Regency regarding the processing of fermented water hyacinth for poultry feed. The purpose of this service is to empower farmer groups by providing understanding and skills to the community through counseling and training, so that they have the ability to develop their potential in agriculture and animal husbandry. The series of activities carried out since the Purworejo Muhammadiyah University Thematic Real Work Lectures were carried out for 1 month consisting of (1) location orientation, (2) counseling and training preparation and planning, (3) training activities, (4) observation of training results, and (5) evaluation of training. Data collection from this study was carried out using observation and interview methods with partners, namely members of the Advanced Farmer Group, totaling 15 people who were participants in the activity. Based on the results of the evaluation and discussion, it can be concluded that the members of the farmer group in the tertiary village of Lor in the Pituruh District, Purworejo Regency, are enthusiastic and realize that water hyacinth can be used if given a touch of fermentation technology, especially for poultry feed such as chickens and ducks. An important part of this activity is that the participants know that water hyacinth with additional concentrate, fermented EM4/sugar molasses at appropriate doses can increase their knowledge and skills in agriculture and animal husbandry. poultry feed and can increase the appearance and egg production in poultry. Keywords : water hyacinth; fermentation; poultry feed; farmer groups
PELATIHAN FINGER MATH TRICKS UNTUK GURU SEKOLAH DASAR Wulandari Wulandari; Yeni Listiana; Aklimawati Aklimawati; Erna Isfayani; Indira Arindi; Aodri Suandana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.12124

Abstract

ABSTRAKPelajaran berhitung merupakan pelajaran yang sangat mendasar yang wajib diterima siswa sekolah dasar, karena berhitung selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dari usia dini hingga usia lanjut. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian semua pihak, terutama pihak sekolah. Pihak sekolah harus mempersiapkan banyak hal untuk menunjang kemampuan berhitung siswa, mulai dari kemampuan guru yang mengajar, sampai media pembelajaran yang menarik, mudah dipahami, serta menyenangkan bagi siswa. Dari permasalahan tersebut, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Malikussaleh, memberikan pelatihan kepada guru-guru sekolah dasar mengenai metode berhitung “finger math tricks”. Finger math tricks merupakan metode berhitung menggunakan jari, sehingga diharapkan membuat siswa lebih aktif dalam berhitung karena melibatkan organ tubuh siswa serta dapat meningkatkan efisiensi kecepatan berhitung siswa. Kegiatan ini dilakukan dengan mitra Sekolah Dasar Islam Terpadu Nahwannur, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. Kegiatan  ini diikuti oleh 9 orang guru. Adapun metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode pelatihan berupa praktek. Instrumen yang digunakan berupa angket respon yang diberikan sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah sebesar 77,78% dapat membantu guru dalam memberikan metode berhitung yang menyenangkan bagi siswa, 88,89% dapat melatih kemampuan guru dalam memahami metode berhitung cepat dan tepat, serta sebesar 100% peserta menyatakan pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan/ skill guru dalam bidang pendidikan. Kata kunci: kemampuan berhitung; finger math tricks; sekolah dasar. ABSTRACTNumeracy lessons are very basic lessons that must be received by elementary school students, because counting is always used in everyday life from an early age to old age. Of course this should be the concern of all parties, especially the school. The school must prepare many things to support students’ numeracy skills, starting from the ability of teachers who teach, to learning media that are interesting, easy to understand, and fun for students. Based on these problems, the Malikussaleh University Community Service Team provided training to elementary school teachers on the “finger math tricks” counting method. Finger math tricks are a method of counting using the fingers, so it is expected to make students more active in counting because they involve the student’s organs and can increase the efficiency of students’ counting speed. This activity was carried out at the Nahwannur Integrated Islamic Elementary School, Dewantara District, North Aceh. The method used is the method of direct practice, games and questions and answers. This training activity is expected to assist teachers in providing fun learning media for students to support students’ numeracy skills, as well as improve teacher abilities and skills in education. Keywords: numeracy skills; finger math tricks; elementary school.
DISEMINASI TEKNIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH PERTANIAN DAN PETERNAKAN DI DESA MENCEH, KAB. LOMBOK TIMUR Liza Umitasari; Susi Rahayu; Afiatul Hafifah; Ahmad Risandi F.; Alda Berlian; Anggie Dwi P.; Arzyl Akbar; Enggar Juwanda K.; Huan Ahmad T.; Legi Aprila; Mammi Dwi R.
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13787

Abstract

ABSTRAKPenduduk desa Menceh mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Saat ini ketersediaan pupuk pertanian cukup langka. Kelangkaan ini berdampak pada mahal nya harga pupuk kimia. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu inovasi penggantian pupuk kimia dengan pupuk organik. Sehingga perlu dilakukan suatu kegiatan untuk menambah wawasan masyarakat terkait manfaat dari pupuk organic. Adapun tujuan lain pelaksanaan kegiatan ini yakni untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pembuatan pupuk organic. Untuk mencapai tujuan tersebut maka kegiatan dilakukan dalam tiga tahapan utama. Tahap pertama melalui kegiatan sosialisasi peranan penting penggunaan pupuk organic terhadap kesuburan tanah. Tahap kedua dengan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organic. Dan tahapan terakhir yakni pendampingan secara berkala pembuatan pupuk, pengaplikasian pupuk, dan pengemasan pupuk. Adapun dalam pelaksanaan kegiatan digunakan beberapa metode pendekatan yaitu Model Participatory Rural Appraisal (MPRA), Model Community Development (MCD) dan edukatif. Melalui serangkaian tahapan dan metode pendekatan tersebut, hasil evaluasi menunjukkan bahwa masyarakat telah mamapu secara mandiri membuat, menggunakan, dan mengemas pupuk sesuai dengan arahan tim KKN. Dengan kemandirian tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan pupuk kimia. Kata kunci: sekam padi; kohe kambing; pelatihan ABSTRACTThe majority of Menceh villagers work as farmers. Currently, the availability of agricultural fertilizers is quite scarce. This scarcity has a direct impact on the high price of chemical fertilizers. Therefore, innovation is necessary to replace chemical fertilizers with organic fertilizers. Consequently, it is essential to elevate public knowledge regarding the benefits of natural fertilizer. In addition, the community needs to train on how to make organic fertilizer. Three main stages are conducted to achieve this goal. Firstly, the critical role of using organic fertilizers on soil fertility is introduced to the farmers. Also, peasants are taught how to create non-chemical fertilizers appropriately. Ultimately, the land workers are supervised regularly in making fertilizer, applying fertilizer, and packaging fertilizer. Several approaches are leveraged in the implementation processes: the Participatory Rural Appraisal Model (MPRA), the Community Development Model (MCD), and the educative. Through a series of stages and the approach method, the evaluation results reveal that the local community is able to fabricate, utilize, and wrap fertilizer independently according to the KKN team's directions. This independence is hoped to reduce the community's dependence on chemical fertilizers. Keywords: rice husks; goat kohe; training
PENGEMBANGAN RANTING MUHAMMADIYAH TAMANTIRTO SELATAN DAN USAHA MIKRO JAMAAH DENGAN PENUMBUHAN EKOSISTEM EKONOMI RANTING Rizal Yaya; Nano Prawoto
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13743

Abstract

ABSTRAKRanting MuhammadiyahTamantirto Selatan dihadapkan pada dua kondisi ekonomi yang mesti diatasi. Di satu sisi ranting membutuhkan cashflow untuk operasional kegiatan, di lain sisi banyak jamaahnya yang terbatas secara ekonomi dan terdampak pendapatannya oleh pandemi covid-19. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan usaha mikro jamaah, pada saat yang sama juga meningkatkan kontribusi jamaah kepada ranting Muhammadiyah Tamantirto Selatan. Untuk pengembangan ranting dan usaha mikro jamaah, pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan menumbuhkan ekosistem ekonomi ranting. Ekosistem ini berupa keterlibatan ranting dan jamaah pada pemilihan usaha mikro dampingan, identifikasi kebutuhan, pemenuhan kebutuhan usaha, akses dana kepada AUM yang mapan, pendampingan dan konsultasi wirausaha, sosialisasi pada seluruh jamaah pengajian untuk mensupport, pelaksanaan pengembangan bisnis oleh usaha mikro dampingan dan infak hasil usaha untuk ranting. Hasil kegiatan menunjukkan keempat usaha mikro yang didampingi mengalami kemajuan usaha dari segi omset dibanding sebelum pendampingan. Adanya program ini membuat keempat mitra dampingan tersebut menjadi rutin berinfak di celengan yang disediakan ranting. Pengabdian masyarakat ini memiliki kebaruan berupa pengembangan berbasis ekosistem. Kata kunci: ranting muhammadiyah; usaha mikro; ekosistem ekonomi; jamaah pengajian, wirausaha. ABSTRACTThe Tamantirto Selatan Muhammadiyah Branch faced two economic conditions that must be overcome: the need for operational cashflow and limited income of their congregation members due to the COVID-19 pandemic impact. This community service aims to develop the congregation's micro-enterprise, at the same time increasing the congregation's contribution to the South Tamantirto Muhammadiyah branch. For the development of branches and micro-businesses of the congregation, community service is carried out by growing the economic ecosystem of the branches. This ecosystem is in the form of involvement of branches and congregations in the selection of assisted micro-enterprises, identification of needs, fulfillment of business needs, access to funds to established AUM, entrepreneurial assistance and consultation, socialization to all congregations for support, implementation of business development by assisted micro-enterprises and infaq results. effort for twigs. The results of the activity show that the four micro-enterprises that were mentored experienced business progress in terms of sales compared to before the mentoring. The existence of this program has made the assisted partners donate in the donation box provided by the Muhammadiyah branch. This community service has a novelty in the form of ecosystem-based development. Keywords: muhammadiyah branch; micro enterprises; economic ecosystems; religious study group, entrepreneurs.
PELATIHAN BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN VIRTUAL LABORATORY BERBASIS PHET INTERACTIVE SIMULATION DI SMAS YPK MERAUKE Merta Simbolon; Anderias Henukh; Andi Reski; Helga Charolina A. Silubun
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13755

Abstract

ABSTRAKPeningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini tak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Banyak kebutuhan pendidikan yang dapat dipenuhi dengan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, salah satunya adalah kebutuhan untuk melaksanakan praktikum. Masalah umum yang dialami guru IPA dalam pembelajaran adalah minimnya peralatan laboratorium untuk melaksanakan praktikum. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melatih guru-guru agar mampu memanfaatkan PhET Interactive Simulation dalam laboratorium virtual untuk kegiatan praktikum. Metode yang digunakan adalah pelatihan dalam bentuk presentasi berupa pemaparan mengenai PhET Interactive Simulation, pelatihan, evaluasi, dan pendampingan secara langsung kepada para guru yang masih mengalami kesulitan. Dari kegiatan pelatihan ini diperoleh hasil bahwa 90% guru telah mampu mengoperasikan kegiatan praktikum virtual menggunakan peralatan yang tersedia dalam PhET Interactive Simulation. Sejumlah 10% guru lainnya sudah mampu membuka PhET Interactive Simulation namun masih kesulitan mengoperasikan kegiatan praktikum virtualnya. Kata kunci: PhET Interactive Simulation; laboratorium virtual; praktikum ABSTRACTIncreasing science and technology today cannot be separated from the world of education. Many educational needs can be met by utilizing technology in learning, one of which is the need to carry out practicums. A common problem experienced by science teachers in learning is the lack of laboratory equipment to carry out practicums. This service activity aims to train teachers to be able to utilize PhET Interactive Simulation in a virtual laboratory for practicum activities. The method used is training in the form of presentations in the form of exposure to PhET Interactive Simulation, training, evaluation, and direct assistance to teachers who are still experiencing difficulties. From this training activity, the result was that 90% of teachers were able to operate virtual practicum activities using the equipment available in the PhET Interactive Simulation. Another 10% of teachers have been able to open PhET Interactive Simulation but still have difficulty operating their virtual practicum activities. Keywords: PhET Interactive Simulation; virtual laboratory; practicum

Page 10 of 12 | Total Record : 116