cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
civicus.ummat@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram, Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : 23389680     EISSN : 2614509X     DOI : https://doi.org/10.31764/civicus.
Core Subject : Social,
Jurnal Civicus merupakan salah satu jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram dengan e-ISSN 2614-509X dan p-ISSN 2338-9680. Adapun kajian publikasi jurnal Civicus yakni (1) Ilmu Social, Ilmu Hukum, Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) teori pembelajaran, pengembangan pembelajaran, Penerapan pembelajaran, model-model pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan; (3) hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat
Arjuna Subject : -
Articles 247 Documents
Studi Politik dan Hukum Terhadap Tarian Kalero Masyarakat Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Zedi Muttaqin; Maemunah Maemunah; Kristina Nona Woro
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.8250

Abstract

Tarian Kalero merupakan tarian klasik yang masih tetap dipelajari oleh Masyarakat Donggo sampai sekarang, tarian kalero ini termasuk tarian yang mempunyai nilai original yang kental dengan adat setempat karena sejak dulu hingga sekarang gerakan tarian kalero tetap sama dan tidak ada modifikasi. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subyek penelitian yang didapatkan yang telah diidentifikasi untuk memberikan infromasi penelitian ini adalah tokoh adat sebanyak 4 orang, tokoh agama sebanyak 3 orang, tokoh masyarakat 4 orang dan aparat desa Mbawa seperti kepala desa, sekretaris desa, para kaur desa. Selain itu informan juga dilibatkan adalah pemberhati budaya di masyarakat bima. Pengumpulan data menggunakan 3 metode yaitu obervasi, interview dan dokumentasi. Analisis ini dilakukan dengan tahapan pengumpulan data, verifikasi data, pemiliha data dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam upacara  pelaksanaan tarian kalero yaitu nilai soaial, gotong royong, religi, oraganisasi, mufakat,  dan nilai kesenian. Aspek politik dalam tradisional tarian kalero masyarakat Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima menunjukkan bahwa masyarakat donggo dalam menyambut tamu Negara, pemerintah daerah, bupati, gubernur maupun aparat Negara lainnya yang datang ke wilayah Donggo maka masyarakat menyambut dengan ritual tarian kalero. Adanya tarian kalero mengundang masyarakat banyak untuk dapat menyaksikan pagelaran tarian tersebut serta melihat dan menyambut para tamu yang datang. Aspek hukum dalam tradisional tarian kalero bahwa tradisi ritual tarian kalero masyarakat Donggo perlu diberikan perlindungan hukum terhadap legalitas sebagai kebudayaan masyarakat donggo asli, karena sumber kebudayaan daerah merupakan sumber kebudayaan nasional yang memiliki nilai kulturalistik kedaerahan.Kalero dance is a classical dance that is still being studied by the Donggo people until now, this kalero dance is a dance that has original values that are thick with local customs because from the past until now the kalero dance movements have remained the same and there are no modifications. The research method used in this study uses qualitative research with a descriptive approach. The research subjects that have been identified to provide information for this research are 4 traditional leaders, 3 religious leaders, 4 community leaders and Mbawa village officials such as village heads, village secretaries, village heads. In addition, the informants also involved are cultural observers in the Bima community. Data collection uses 3 methods, namely observation, interview and documentation. This analysis is carried out with the stages of data collection, data verification, data selection and data inference. The results of the study indicate that the values contained in the ceremony of carrying out the kalero dance are social values, mutual cooperation, religion, organization, consensus, and artistic values. The political aspect in the traditional kalero dance of the Mbawa community, Donggo District, Bima Regency, shows that the Donggo community in welcoming state guests, local governments, regents, governors and other state officials who come to the Donggo area, the community welcomes the kalero dance ritual. The existence of the kalero dance invites many people to be able to watch the dance performance and see and welcome the guests who come. The legal aspect in the traditional kalero dance is that the ritual tradition of the kalero dance of the Donggo community needs to be given legal protection against legality as the culture of the indigenous Donggo community, because the source of regional culture is a source of national culture that has regional culturalistic values.
Dampak-Dampak Terjadinya Perkawinan Anak di Era Pandemi Covid-19 Maemunah Maemunah; Hafsah Hafsah
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.8023

Abstract

Dampak dari Pandemi covid-19 pada perkawinan pernikahan dini dipengaruhi oleh budaya, masalah ekonomi yang menyebabkan orang tua mengizinkan anak-anaknya menikah di usia dini, pernikahan di anggap sebagai jalan pintas meringankan beban orangtua, aktivitas belajar dirumah mengakibatkan remaja memiliki keleluasaan dalam bergaul dilingkungan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitain hukum empiris. Metode pengumpulan data menggunakan metodeo bservasi, wawancara, dokumentasi, sedangkan teknik analisis data melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian bahwa dampak perkawinan anak terhadap jumlah  kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) memiliki dampak negatif yaitu dampak yang tidak hanya merugikan anak maupun keluarga, tetapi secara keseluruhan juga merugikan Negara, akibat BDR sehingga peserta didik melakukan pernikahan tanpa memikirkan masa depan, terganggunnya kesehatan mental anak dan ibu, munculnya pola asuh yang saah pada anak, hingga intifikasi anak yang tidak tercatat karena tidak memiliki akta kelahiran, sehingga memunculkan resiko terburuk yaitu terjadinya perdagangan anak.The impact of the Covid-19 pandemic on early marriage is influenced by culture, economic problems that cause parents to allow their children to marry at an early age, marriage is considered a shortcut to lighten the burden on parents, learning activities at home result in teenagers having the flexibility to socialize in their environment. The research method used in this study is an empirical legal research method. The data collection method used observation, interviews, documentation, while the data analysis technique was through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study show that the impact of child marriage on the number of domestic violence (KDRT) has a negative impact, namely the impact that is not only detrimental to the child and family, but overall it is also detrimental to the State, due to BDR so that students marry without thinking about the future, mental health disorders children and mothers, the emergence of legal parenting patterns for children, to identification of children who are not registered because they do not have birth certificates, thus creating the worst risk, namely the occurrence of child trafficking.
Tingkat Kecerdasan Intelektual dan Tingkat Kecerdasan Moral pada pembelajaran kewarganegaraan Kamaluddin Ahmad; Adhar Adhar
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.8414

Abstract

Proses pendidikan di sekolah adalah proses yang merupakan sifatnya tidak personal melainkah sifatnya yang menyeluruh. Banyak para ahli menyatakan untuk mencapai kesuksesan seseorang harus mempunyai Intellegence Quotient (IQ) yang tinggi, karena intelektual merupakan bekal kemampuan yang bisa memudahkan dalam proses pendidikan dan pada saatnya akan menghasilkan prestasi pendidikan yang maksimal. Tujuan dalam artikel ini adalah untuk mengetahui tingkat kecerdasan intelektual dan tingkat kecerdasan moral pada pembelajaran kewarganegaraan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen, jumlah sampel penelitian 30 orang. Pengumpulan data menggunakan angket, tes dan dokumentasi kemudian analisis data korelasi produck moument. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat kecerdasan moral dengan tingkat kecerdasan intelektual dalam pembelajaran kewarganegraan. Hal ini terbukti dari data hasil perhitungan uji signifikansi diperoleh nilai  0,705. Nilai ini kemudian dikonsultasikan dengan rtable pada derajat kebebasan (db) 28 dan taraf signifikansi 5% sehingga ditemukan rtable 0,361. Kriteria pengujian adalah jika rhitung < rtable maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya, jika rhitung > rtable maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil perhitungan diperoleh rhitung > rtable , ini berarti hipotesis alternative (Ha) yang berbunyi “ada hubungan antara tingkat kecerdasan intelektual dengan tingkat kecerdasan moral dalam pembelajaran kewarganegraan” diterima.The educational process in schools is a process that is not personal in nature but comprehensive in nature. Many experts state that in order to achieve success, one must have a high Intelligence Quotient (IQ), because intelligence is a provision of abilities that can facilitate the educational process and in time will produce maximum educational achievement. The purpose of this article is to determine the level of intellectual intelligence and the level of moral intelligence in civics learning. This research is a quantitative research with a quasi-experimental approach, the number of research samples is 30 people. Collecting data using questionnaires, tests and documentation and then analyzing product moument correlation data. The results showed that there was a positive relationship between the level of moral intelligence and the level of intellectual intelligence in civics learning. This is evident from the data from the calculation of the significance test obtained a value of 0.705. This value was then consulted with rtable at a degree of freedom (db) 28 and a significance level of 5% so that an rtable of 0.361 was found. The test criteria are if rcount < rtable then Ho is accepted and Ha is rejected. On the other hand, if rcount > rtable then Ho is rejected and Ha is accepted. From the calculation results obtained rcount > rtable , this means that the alternative hypothesis (Ha) which reads "there is a relationship between the level of intellectual intelligence with the level of moral intelligence in citizenship learning" is accepted.
Pentingnya Pembelajaran College Ball untuk menumbuhkan Sikap Toleransi Sri Rejeki; nurafiah nurafiah
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i2.8080

Abstract

Pergeseran sikap toleransi siswa dipengaruhi oleh kurang optimalnya penguatan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, media pembelajaran terbatas sehingga penyampaian materi tidak tersampaikan dengan tuntas. Tujuan tulisan ini untuk menguraikan pentingnya pembelajaran college ball untuk menumbuhkan sikap toleransi siswa. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan studi literature. Pengumpulan data menggunakan data studi pustaka (digunakan untuk mengkaji artikel ilmiah tentang pembelajaran college ball, sikap toleransi), analisis dokumen  (digunakan untuk menganalisis terkait kebijakan pendidikan, makalah, hasil penelitian dan artikel ilmiah terkait pembelajaran college ball dan sikap toleransi). Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penting pembelajaran college ball untuk menumbuhkan sikap toleransi siswa dapat menggunakan prinsip pembelajaran terbuka, pembelajaran kelompok, dan pembelajaran bermain game. Untuk menumbuhkan sikap toleransi siswa tidak bisa lepas dari penjelasan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 pasal 4 tahun 2003 memuat pendidikan berbasis toleransi, bahwa pendidikan itu didasarkan pada sikap hormat terhadap martabat manusia, hati nurani dan keyakinan serta keikhlasan sesama tanpa melihat agama, suku, golongan, ideologi, atau pandangan hidup. Dengan adanya pembelajaran ini sikap toleransi siswa menjadi cara alternative untuk meningkatkan pemahaman siswa untuk menghargai kemultikulturan masyarakat Indonesia.The shift in students' tolerance attitude is influenced by the less than optimal strengthening of civic education learning, limited learning media so that the delivery of material is not delivered completely. The purpose of this paper is to describe the importance of learning college ball to foster student tolerance. The research method in this study is a qualitative research using a descriptive approach and literature study. Collecting data using literature study data (used to review scientific articles about college ball learning, tolerance attitude), document analysis (used to analyze education policies, papers, research results and scientific articles related to college ball learning and tolerance). Data analysis used descriptive analysis. The results of the study indicate that it is important to learn college ball to foster student tolerance by using the principles of open learning, group learning, and learning to play games. To foster an attitude of tolerance in students, it cannot be separated from the explanation in the National Education System Law No. 20 article 4 of 2003 which contains tolerance-based education, that education is based on respect for human dignity, conscience and beliefs and sincerity of others regardless of religion. , ethnicity, class, ideology, or way of life. With this learning, students' tolerance attitude becomes an alternative way to increase students' understanding to appreciate the multiculturalism of Indonesian society.
Peran Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Menanamkan Civic Disposition bagi Peserta Didik di SMA Negeri 3 Kota Tangerang Panca Nanda Putri Nanda; Febrian Alwan Bahrudin; Dinar Sugiana Fitrayadi
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 10, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v10i1.7331

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam membentuk Civic Disposition. Tempat penelitian berlokasi di SMA Negeri 3 Kota Tangerang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang peneliti temukan menunjukan bahwa guru selaku pelaksana dan pembimbing dalam membentuk civic disposition pada pembelajaran PPKn di kelas, yaitu dengan cara menerapkan nilai-nilai pembentukan karakter yang sesuai dengan nilai kebangsaan dan melalui contoh perilaku yang baik, sedangkan faktor penghambatnya terdiri dari dua yaitu faktor internal seperti kurangnya fasilitas yang belum menciptakan suasana kondusif dan produktif untuk memberikan pengalaman belajar pada peserta didik secara proaktif dan interaktif dalam proses pembelajaran dan faktor eksternal seperti kurangnya dukungan dari orangtua kepada peserta didik dalam pembelajaran di sekolah. Kesimpulan hasil penelitian menunjukan bahwa peran guru PPKn dalam membentuk Civic Disposition di SMA Negeri 3 Kota Tangerang sudah terlaksana dengan baik. The aim of this research is to determine the role of Pancasila and Citizenship Education (PPKn) teachers in shaping citizens' character. The research site was located in SMA Negeri 3 Tangerang City. The approach in this research used a qualitative approach with descriptive methods, data collection was done through observation, interviews, and documentation.  The results found indicate that teachers as implementers and mentors in shaping civic dispositions in civic education learning in the classroom, namely by applying the values of character building in accordance with national values and through good behavior, while the supporting factors consist of two internal factors.  such as the lack of facilities that have not created a conducive and productive atmosphere to provide a proactive and interactive learning experience for students in the learning process and external factors, such as the lack of support from parents to students learning at school.  The conclusion of the research shows that the role of PPKN teachers in shaping citizenship character at SMA Negeri 3 Tangerang City has been carried out well.
Dampak Sosial dan Lingkungan Terhadap Pencemaran Limbah Pabrik Edy Kurniawansyah; Ahmad Fauzan; Mustari Mustari
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 10, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v10i1.9658

Abstract

: Pencemaran limbah tahu merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan hidup dan dapat menyebabkan penyakit kepada umat manusia. Para industri tahu selalu melakukan apapun untuk mendapatkan keuntungan yang besar bagi kepentingan diri mereka. Meningkatnya produksi yang terjadi pada sentra pembuatan tahu akan membuat pencemaran yang dihasilkan semakin bertambah, oleh karena itu diperlukan evaluasi terhadap pabrik tahu yang digunakan sehingga dapat dilakukan perbaikan terhadap pengelolahan limbah pabrik agar masyarakat yang berada disekitar lingkungan pabrik tahu tidak merasakan dampak dari pencemaran limbah tahu tersebut. Adapun persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu Bagaimana dampak pabrik tahu terhadap pencemaran lingkungan di Kelurahan Brang Biji. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui dampak pabrik tahu terhadap pencemaran lingkungan di Kelurahan Brang Biji. Untuk mengungkap persoalan tersebut secara menyeluruh, Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif yang bermanfaat untuk memberikan informasi, fakta, dan data. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap 10 orang subjek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak positif keberadaan pabrik tahu yaitu menciptakan lapangan perkerjaan, meningkatkan taraf hidup, menambah pendapatan ekonomi rumah tangga, dan limbah ampas pabrik tahu yang berupa kulit kedelai masih dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak serta pencampuran pupuk organik. Sedangkan dampak negatif dari keberadaan pabrik tahu yaitu buangan limbah cair tahu ke sungai menyebabkan lingkungan menjadi tercemar. Hal ini dikarnkan pabrik tahu tidak memiliki penampungan yang layak untuk penyaringan limbah cair. Ketika memproduksi olahan kedelai limbah cair yang dihasilkan langsung dibuang ke aliran sungai sehingga membuat air sungai menjadi kotor dan menimbulkan bau busuk yang mengganggu masyarakat sekitar.
Dampak Merariq Terhadap Masyarakat Suku Sasak (Studi Pada Masyarakat Suku Sasak di Desa Rumak Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat) Muhammad Mabrur Haslan; Dahlan Dahlan
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 10, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v10i1.9698

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak merariq terhadap masyarakat suku sasak di Desa Rumak Kecamatan Kediri Lombok Barat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah, wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian dampak merariq terhadap masyarakat suku sasak di Desa Rumak , ada dampak positif dan negatif. Dampak positif merariq terhadap masyarakat sebagai berikut: merupakan sebuah prestise atau wibawa kepada seorang perempuan, menunjukkan kesatrian seorang laki-laki terhadap wanita, melestarikan budaya Sasak yang dilakukan secara turun temurun. Sedangkan dampak negatif merariq terhadap masyarakat Suku Sasak, sebagai berikut: terjadinya konflik yang berkepanjangan, menyita waktu yang cukup lama, ada unsur bisnis.The purpose of this study is: to identify impact merariq at Sasak Tribe Community at Rumak Vilage Kediri District West Lombok Regency. The method of research in the shape case study. Meanwhile the technique in collecting the data is in-depth interview, obervation, and documentation. Furthermore data analysis conducted completely during data collection in very focus of activities and every finishing data collection. The Results of research to identify impact merariq   at Sasak Tribe Community at Rumak Vilage, there are positive and negative impact. Positive impact merariq such as: one authority at a woman, to show knight man to woman, conserve sasak hereditary culture. Whereas negative impact merariq such as: long conflict happened, to waste long time, there are bisnis
Tradisi Patus Masyarakat Suku Sasak Lalu Muhammad Maqbul Alghifari; Dahlan Dahlan; Lalu Sumardi; Yuliatin Yuliatin
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 10, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v10i2.7663

Abstract

Tradisi Patus merupakan suatu kesepakatan dalam kelompok untuk saling memberi bantuan berupa barang atau materi dalam suatu kegiatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji proses pelaksanaan dan nilai-nilai yang terdapat dalam tradisi patus di Desa Krama Jaya Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi yaitu pendekatan untuk menjelaskan tentang suatu kebudayaan dalam suatu individu/kelompok. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi patus dilaksanakan dalam dua tahapan yaitu persiapan dan pelaksanaan. Dalam tahapan persiapan terdiri dari pembentukan kelompok dan musyawarah kelompok, sedangkan dalam pelaksanaan terdiri dari mengumpulkan barang dan penggunaan barang kesepakatan kelompok patus. Selain itu terdapat nilai yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi patus yaitu nilai agama, nilai gotong royong, nilai drmokrasi. Penelitian ini dalam implikasinya ke masyarakat dapat dijadikan sebagai dokumen tertulis dalam menjaga dan melestarikan tradisi patus. Patus tradition is an agreement in groups to provide assistance in the form of goods or materials in an activity. This research was conducted to examine the implementation process and values contained in the patus tradition in Krama Jaya Village, Narmada Subdistrict, West Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. This research uses a type of qualitative research with ethnographic approach that is an approach to explain about a culture in an individual / group. Data collection techniques use observation and interview techniques. Based on the results of research shows that the patus tradition is carried out in two stages, namely preparation and implementation. In the preparatory stage consists of the formation of groups and group deliberation, while in implementation consists of collecting goods and the use of patus group agreement goods. In addition, there are values contained in the implementation of patus tradition, namely religious values, mutual cooperation values, democracy values. This research in its implications to the community can be used as a written document in maintaining patus tradition
PROSPEK MODERNISASI INDUSTRI PERKERETAAPIAN DALAM RANGKA MENDUKUNG KETAHANAN NASIONAL Dhina Setyo Oktaria
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 10, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v10i2.4977

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan wilayah yang luas dan juga penduduk yang banyak mempunyai beberapa permasalahan salah satunya adalah masalah penyediaan transportasi massal. Indonesia perlu melakukan modernisasi industri perkeretaapian dimana saat ini industri tersebut dilaksanakan oleh operator milik Kementerian BUMN yaitu PT INKA (Persero) untuk produksi sarana perkeretaapian. Walaupun saat ini dunia sedang mengalami pandemik covid-19 namun industri perkeretaapian Indonesia tidak terpengaruh hal tersebut. Metode penelitian yang digunakan berupa metode deskriktif kualitatif dan yuridis normatif. Pendekatan astagrata dalam ketahanan nasional mempunyai peranan penting, dimana aspek alamiah (trigatra) terutama penduduk dan aspek sosial (pancagatra) terutama aspek ekonomi yang didalamnya berperan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga didukung aspek ideologi, politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Sifat-sifat ketahanan nasional yang berupa : mandiri, dinamis, wibawa, dan konsultasi dan kerjasama sangat berperan dalam modernisasi industri perkeretaapian. Selain itu adanya globalisasi bahwa hukum tidak semata-mata melindungi kepentingan nasional, tetapi juga harus melindungi kepentingan lintas negara juga harus dipertimbangkan perannya dalam perkembangan modernisasi industri perkeretaapian Indonesia. Selain itu peran dan dukungan dari pemerintah sebagai regulator dengan produk berupa regulasi pembangunan nasional jangka panjang nasional perkeretaapian juga berperan sangat penting.Kata kunci : modernisasi industri perkeretaapian, ketahanan nasional, rencana induk perkeretaapian nasional.
Motif Terjadinya Konflik Intoleransi Pada Masyarakat Nusa Tenggara Barat Wayan Resmini; Abdul Sakban; Julae Pani
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 10, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v10i1.11530

Abstract

Komitmen pemerintah daerah untuk memberikan perlindungan terhadap dokumen yang bersifat tradisional masih rendah sehingga hukum adat yang ada di masyarakat belum menunjukkan eksistensi sebagai pengontrol sosial. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi motif terjadinya konflik intoleransi pada masyarakat Nusa Tenggara Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis dan studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan, pengamatan, wawancara, dan analisis dokumen.  Analisis data menggunakan model analisis interaktif dengan tahapan reduksi data menyederhanakan data dan penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan bahwa motif konflik intoleransi pada masyarakat Nusa Tenggara Barat diperngaruhi oleh kurangnya lapangan pekerjaan, rendahnya ekonomi masyarakat, masalah asmara, kurang sosialisasi untuk bertoleransi, dan konsumsi minuman yang memabukan khususnya para remaja. Selain itu peran pemerintah daerah belum maksimal sehingga mampu menekan berkurangnya konflik intoleransi. The community's customary law has yet to demonstrate its presence as a social controller due to the local government's weak commitment to protecting traditional documents. The goal of this study is to pinpoint the causes of intolerant disputes among West Nusa Tenggara residents. This study used a qualitative technique, a descriptive analytical framework, and case studies. methods for gathering data that include document analysis, observation, interviews, and literature study. Data analysis employs an interactive analysis paradigm with steps of data simplification, data presentation, and data inference. The study's findings indicate that the lack of employment opportunities, the community's poor economy, problems with romance, a lack of socialization for tolerance, and alcohol consumption, particularly among teenagers, all have an impact on the conflicting causes of intolerance among the people of West Nusa Tenggara. Additionally, local governments' potential to lessen intolerance-related disputes has not been fully utilized.