cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
civicus.ummat@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram, Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : 23389680     EISSN : 2614509X     DOI : https://doi.org/10.31764/civicus.
Core Subject : Social,
Jurnal Civicus merupakan salah satu jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram dengan e-ISSN 2614-509X dan p-ISSN 2338-9680. Adapun kajian publikasi jurnal Civicus yakni (1) Ilmu Social, Ilmu Hukum, Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) teori pembelajaran, pengembangan pembelajaran, Penerapan pembelajaran, model-model pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan; (3) hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat
Arjuna Subject : -
Articles 245 Documents
Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Puspitasari, Winarni; Priyanto, Eko; Fajar, Wildan Nurul; Wati, Ratna Kartika
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.29714

Abstract

Penelitian ini berjudul “Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik di SMP Muhammadiyah Banyumas”. Latar belakang penelitian didasarkan pada fenomena rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik akibat kemajuan teknologi, keterbatasan sumber daya manusia, serta menurunnya sikap toleransi. Upaya untuk menumbuhkan nilai karakter, khususnya dimensi kreatif, direalisasikan melalui implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian adalah SMP Muhammadiyah Banyumas, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas. Subjek penelitian terdiri dari Kepala Sekolah, Koordinator P5, Guru Pendidikan Pancasila, dan peserta didik. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi P5 dilakukan melalui beberapa tahapan yang terstruktur, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Kegiatan P5 terbukti mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif, menumbuhkan sikap kolaboratif, serta mengembangkan kreativitas melalui berbagai proyek berbasis nilai Pancasila. Kendati demikian, penelitian ini juga menemukan beberapa kendala, antara lain keterbatasan sarana prasarana, perbedaan karakter siswa, serta konsistensi guru dalam mengintegrasikan nilai Pancasila ke dalam proses pembelajaran. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan praktik pendidikan karakter di sekolah menengah serta menjadi rujukan dalam implementasi P5 untuk meningkatkan kreativitas peserta didik.This study is entitled “Implementation of the Pancasila Student Profile Strengthening Project to Enhance Students’ Creative Thinking Skills at SMP Muhammadiyah Banyumas.” The background of this research is the low level of students’ creative thinking skills, which are influenced by the rapid development of technology, limited human resources, and a decline in tolerance. One effort to foster character values, particularly the dimension of creativity, is realized through the implementation of the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5). This research employed a descriptive qualitative method with a case study approach. The study was conducted at SMP Muhammadiyah Banyumas, Banyumas District, Banyumas Regency. The research subjects included the school principal, P5 coordinator, civic education teacher, and students. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and documentation. The findings revealed that the implementation of P5 was carried out through several structured stages, ranging from planning, implementation, to evaluation. The project activities successfully encouraged students to participate actively, develop collaborative attitudes, and enhance creativity through various projects based on Pancasila values. However, the study also identified several challenges, such as limited infrastructure, differences in students’ character, and teachers’ consistency in integrating Pancasila values into the learning process. This study contributes significantly to the development of character education practices in secondary schools and serves as a reference for implementing P5 to improve students’ creativity.
Pengaruh Komik Interaktif terhadap Pemahaman Konsep Kewarganegaraan Siswa SMA Srijaya Negara Palembang Ulandari, Try Ayu
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.31496

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media komik interaktif terhadap pemahaman konsep kewarganegaraan peserta didik kelas XI di SMA Srijaya Negara Palembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi eksperimen tipe Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pre-test dan post-test, serta observasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata post-test kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil uji-t menunjukkan nilai signifikansi < 0,05 yang berarti penggunaan media komik interaktif berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman konsep kewarganegaraan. Dengan demikian, media komik interaktif efektif digunakan sebagai media pembelajaran inovatif dalam mata pelajaran PPKn.This study aims to analyze the effect of using interactive comic media on students' conceptual understanding of citizenship in grade XI at SMA Srijaya Negara Palembang. The research applied a quantitative approach with a quasi-experimental design of the Nonequivalent Control Group type. Data collection techniques included pre-tests and post-tests, along with classroom observations. The results show a significant difference in learning outcomes between the experimental and control classes. The experimental class’s post-test scores were notably higher than those of the control class. The t-test results revealed a significance value of less than 0.05, indicating that the use of interactive comic media significantly influenced students’ conceptual understanding. Therefore, interactive comic media is proven effective as an innovative learning medium in Civics Education. 
Implementasi Model Pembelajaran Value Clarification Technique untuk Menanamkan Nilai-Nilai Kemanusiaan di SMP Gunungjati 1 Purwokerto Fungkiana, Heni; Fajar, Wildan Nurul; Priyanto, Eko; Wati, Ratna Kartika; Sadeli, Elly Hasan
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.33809

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi model Value Clarification Technique (VCT) dalam menanamkan nilai kemanusiaan pada siswa SMP Gunungjati 1 Purwokerto. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model VCT diterapkan melalui perencanaan modul ajar berbasis studi kasus dan refleksi nilai, pelaksanaan diskusi klarifikasi, serta evaluasi sikap siswa. Model VCT efektif meningkatkan pemahaman dan pengamalan siswa tentang nilai sila kemanusiaan yang adil dan beradab dan membentuk sikap empati. Kendala yang dihadapi meliputi keterbatasan waktu dan adaptasi siswa terhadap pembelajaran reflektif. Model VCT direkomendasikan sebagai strategi alternatif dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila untuk menanamkan nilai secara kontekstual dan bermakna.This study aims to describe the implementation of the Value Clarification Technique (VCT) model in instilling humanistic values among students at SMP Gunungjati 1 Purwokerto. The research employed a descriptive qualitative approach, with data collected through interviews, observations, and documentation. The findings indicate that the VCT model was implemented through three key stages development of case study-based teaching modules with value reflection, implementation of clarification discussions, and evaluation of students' attitudinal changes. The VCT model effectively enhanced students' understanding and practice of the principle of "A Just and Civilized Humanity" while fostering empathetic attitudes. Implementation challenges included time constraints and students' adaptation to reflective learning. The study recommends VCT as an alternative strategy for contextual and meaningful value internalization in Pancasila Education.
Mengoptimalkan Minat Belajar Siswa Melalui Model SOLE Berbasis Google Site Pada Pembelajaran PPKn Haerani, Haerani; Herianto, Edy; Kurniawansyah, Edy; Zubair, M.
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.32529

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas model pembelajaran Self Organized Learning Environment (SOLE) berbasis Google Site dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn. Model ini mendorong pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan Google Site sebagai sumber belajar digital yang mudah diakses. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi-experiment tipe two group pretest-posttest. Sampel terdiri atas dua kelas VIII di SMPN 15 Mataram yang dipilih secara purposive, yakni kelas eksperimen yang mendapat perlakuan model SOLE berbasis Google Site, dan kelas kontrol yang menggunakan model konvensional. Instrumen yang digunakan berupa angket minat belajar siswa yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan melalui uji normalitas, homogenitas, dan uji-t independent sample. Hasil menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,004 (<0,05), dengan selisih skor rata-rata yang lebih tinggi pada kelas eksperimen. Temuan ini mengindikasikan bahwa model SOLE berbasis Google Site efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa secara signifikan pada mata pelajaran PPKn.This study is intended to examine the efficacy of the Self Organized Learning Environment (SOLE) model, based on Google Site, in articulating the enhancement of students’ learning enthusiasm in the subject of Civic Education (PPKn). The model is oriented toward stimulating learner autonomy through the utilization of Google Site as an accessible digital learning medium. This research employs a quantitative approach with a quasi-experimental design of the two group pretest–posttest type. The research subjects comprise two eighth-grade classes at SMPN 15 Mataram, selected through purposive sampling, consisting of an experimental class receiving the SOLE-based Google Site intervention and a control class engaging in conventional learning methods. The measurement instrument utilized was a student learning enthusiasm questionnaire that had undergone validity and reliability testing. Data processing involved normality testing, homogeneity testing, and an independent-sample t-test. The analysis results revealed a significance value (2-tailed) of 0.004 (<0.05) with a higher mean score disparity in the experimental class. The findings substantiate that the implementation of the SOLE model based on Google Site is significantly effective in accelerating students’ learning enthusiasm in Civic Education.
Penguatan Sikap Nasionalisme Siswa di Era Digital SMK Swasta PAB 12 Saentis Nasution, Risa Elvina; Rachman, Fazli
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.32629

Abstract

Era digital memudahkan masuknya budaya asing, yang berpotensi mempengaruhi sikap nasionalisme siswa, terutama akibat penggunaan media sosial yang tidak bijak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran guru Pendidikan Pancasila dalam penguatan sikap nasionalisme siswa di era digital SMK Swasta PAB 12 Saentis dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi menurunnya sikap nasionalisme siswa di era digital. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan, pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data (display), dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru Pendidikan Pancasila di SMK Swasta PAB 12 Saentis berperan penting dalam memperkuat nasionalisme siswa di era digital, peran diwujudkan sebagai edukator, motivator, leader (pemimpin), inovator, dan fasilitator melalui keteladanan, penggunaan media, serta pendekatan yang menyentuh ranah afektif dan psikomotorik siswa. Penguatan sikap nasionalisme dipengaruhi oleh faktor internal, seperti lingkungan keluarga dan sosial, serta faktor eksternal berupa arus globalisasi dan budaya asing yang masuk melalui media digital. Namun, peran aktif guru dan dukungan sekolah mampu menyeimbangkan pengaruh negatif tersebut, sehingga siswa tetap menunjukkan sikap nasionalisme yang positif di tengah tantangan era digital.The digital era facilitates the entry of foreign cultures, which have the potential to influence students' nationalism attitudes, especially due to the unwise use of social media. This study aims to determine the role of Pancasila Education teachers in strengthening students' nationalism attitudes in the digital era of SMK Swasta PAB 12 Saentis and to determine the factors that influence the decline in students' nationalism attitudes in the digital era. The method used in this study is a qualitative research method with a descriptive approach. Data collection techniques used are observation, interview and documentation study techniques. Data analysis techniques used are data reduction, data presentation (display), and drawing conclusions. The results of the study indicate that Pancasila Education teachers at SMK Swasta PAB 12 Saentis play an important role in strengthening students' nationalism in the digital era, the role is manifested as educators, motivators, leaders, innovators, and facilitators through role models, use of media, and approaches that touch the affective and psychomotor domains of students. Strengthening nationalism attitudes is influenced by internal factors, such as family and social environments, as well as external factors in the form of globalization and foreign cultures that enter through digital media. However, the active role of teachers and school support can balance these negative influences, so that students continue to demonstrate a positive nationalistic attitude amidst the challenges of the digital era.
Tradisi Ngaha Karedo Maci Masyarakat Desa Simpasai Kabupaten Bima Regina, Putri; Zubair, Moh; Alqadri, Bagdawansyah; Yuliatin, Yuliatin
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.31588

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi Ngaha Karedo Maci masyarakat Desa Simpasai Kabupetan Bima serta untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Ngaha Karedo Maci. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis etnografi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan tradisi Ngaha Karedo Maci  masyarakat Desa Simpasai Kabupaten Bima memiliki beberapa rangkaian kegiatan. 1) Kegiatan pada tahap persiapan yang meliputi: (a) Musyawarah persiapan pelaksanaan, (b) persiapan bahan-bahan, (c) memasak Karedo Maci. 2) Pada kegiatan inti yang meliputi: (a) mempersiapkan Karedo Maci, (b) Ngaha Karedo Maci, (c) pembagian sedekah. 3) kegiatan pada tahapan penutupan yang meliputi: (a) kebersihan. Kemudian terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Ngaha Karedo Maci yang meliputi: 1) Nilai religius, 2) Nilai sosial, dan 3) Nilai budaya.This study aims to determine the process of implementing the Ngaha Karedo Maci tradition in the Simpasai Village community of Bima Regency and to find out the values contained in the Ngaha Karedo Maci tradition. The approach used in this research is a quantitative approach with the type of ethnography. Data were collected through observation, interviews, and documentation. Data were analyzed using data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of this study indicate that in the implementation of the Ngaha Karedo Maci tradition, the Simpasai Village community of Bima Regency has several series of activities. 1) Activities at the preparation stage which include: (a) deliberation of preparation for implementation, (b) preparation of ingredients, (c) cooking Karedo Maci. 2) In the core activities which include: (a) preparing Karedo Maci, (b) Ngaha Karedo Maci, (c) distribution of alms. 3) activities at the closing stage which include: (a) cleaning. Then there are values contained in the Ngaha Karedo Maci tradition which include: 1) Religious values, 2) Social values, and 3) Cultural values.
Muatan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Falsafah Hidup Masyarakat Sasak “Lombok Mirah Sasak Adi” Alditia, Lalu Muhammad; Fauziah, Syifa; Iswara, Prana Dwija
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.31556

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan keterkaitan antara muatan nilai pancasila dengan falsafah hidup masyarakat Sasak Lombok Mirah Sasak Adi (kejujuran adalah permata yang utama), sebagai sistem nilai utama yang melandasi berbagai pola perilaku, produk kebudayaan serta tradisi masyarakat Sasak. Penelitian ini menggunakan metode systematic literature review, data-data diperoleh dengan melakukan analisa terhadap muatan informasi dari berbagai literatur dengan menggunakan panduan protokol PRISMA. Langkah penelitian diawali dengan merumuskan topik penelitian, kemudian mencari informasi dan data yang dibutuhkan melalui artikel-artikel ilmiah yang bersumber dari google scholar, scopus, dan berbagai website jurnal. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap hasil ataupun temuan penelitian yang menunjukan adanya keterkaitan atau relevansi antara nilai-nilai Pancasila dengan falsafah hidup masyarakat Sasak .Hasil analisis diantaranya bahwa muatan nilai-nilai setiap sila dalam pancasila telah termuat dalam falsafah Lombok Mirah Sasak Adi khususnya dalam 3 lapisan nilai turunannya, yakni nilai Tindih (hubungan manusia dengan Tuhan) yang memuat nilai-nilai dalam sila pertama, kemudian Maliq (hubungan antar sesama manusia) yang memuat nilai-nilai dalam sila kedua dan sila kelima, kemudian Merang (peran individu dalam masyarakat) yang memuat nilai-nilai sila ketiga dan keempat. Selain itu berbagai mutan nilai pancasila juga termanifestasi dan termuat dalam berbagai produk budaya, pola perilaku dan keseharian masyarakat Sasak.Pancasila as the philosophy and foundation of the state is a crystallization of various cultures and traditional knowledge of Indonesia. However, efforts to advance its relevance and to use various cultural aspects to introduce the values in Pancasila have not yet been optimally implemented. Therefore, this research is conducted to explore and demonstrate the relevance between the values in Pancasila and the life philosophy of the Sasak community of Lombok Mirah Sasak Adi. This study uses a systematic literature review approach following the PRISMA protocol to analyze 291 articles obtained from the Scopus database, Google Scholar, and various journal websites. Through a meticulous selection process, only 32 articles met the established inclusion criteria and were deemed suitable for further analysis. The results of this study indicate that the values of each principle in Pancasila are contained within the philosophy of Lombok Mirah Sasak Adi, particularly in its three layers of derivative values: Tindih value (the relationship between humans and God) which encompasses the values of the first principle, Maliq value (the relationship between humans) which encompasses the values of the second and fifth principles, and Merang value (the role of individuals in society) which encompasses the values of the third and fourth principles. The findings of this research are very important in efforts to strengthen the public's understanding of Pancasila values and also serve as a foundation for the implementation of Pancasila education to be more optimal and provide a deeper understanding.
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dan Makna Simbol dalam Tradisi Ber-oberen Desa Batioh Sampang Anam, Khoirul; Desiyanto, Jatim; Maryana, Tatik
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.32946

Abstract

Tradisi Beroberen di Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang merupakan ekspresi budaya lokal yang sarat dengan nilai luhur. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi bagaimana nilai Pancasila yang mencakup Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial tercermin dalam pelaksanaan tradisi Beroberen serta bagaimana masyarakat memaknai simbol budaya dalam ritual tersebut. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik etnografi melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan tokoh adat, kepala dusun, dan masyarakat, serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Beroberen secara alami mengaktualisasikan nilai Pancasila. Nilai Ketuhanan tercermin dalam praktik doa sebagai rasa syukur. Nilai Kemanusiaan terwujud melalui pembagian hasil bumi secara merata dan kepedulian terhadap kelompok rentan. Nilai Persatuan muncul dalam semangat gotong royong lintas generasi. Nilai Kerakyatan tampak dalam pengambilan keputusan secara musyawarah, dan nilai Keadilan Sosial terlihat dari pembagian sumber daya secara adil. Simbol seperti terop, aing, kempeng, tompeng kenik, dan talam mengandung makna filosofis yang mencerminkan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan spiritualitas. Tradisi ini bukan hanya pelestari budaya, tetapi juga media pembentukan dan internalisasi nilai Pancasila. Penelitian ini menegaskan bahwa Pancasila hidup dalam praktik budaya dan merekomendasikan pelestarian tradisi melalui partisipasi masyarakat serta dukungan pemerintah.The Beroberen tradition in Batioh Village, Banyuates District, Sampang Regency is a local cultural expression rich in moral values. This study aims to identify how the core values of Pancasila, namely Divinity, Humanity, Unity, Democracy, and Social Justice are reflected in the practice of the Beroberen ritual, and how local communities interpret the cultural symbols embedded within it. This qualitative research used an ethnographic approach involving participant observation, in-depth interviews with cultural figures, village heads, and local residents, as well as literature review. Findings indicate that the Beroberen tradition organically actualizes Pancasila values. Divinity is expressed through collective prayers of gratitude. Humanity is embodied in the equal distribution of harvest and care for vulnerable groups. Unity is visible in intergenerational cooperation and mutual assistance. Democracy is practiced through inclusive deliberations, and Social Justice is implemented through fair resource distribution. Symbols such as terop (canopy), aing (water), kempeng (flower), tompeng kenik (small cone-shaped rice), and talam (tray) carry philosophical meanings that represent a harmonious relationship between humans, nature, and spirituality. The tradition not only preserves local culture but also serves as a medium for internalizing national values. The study recommends preserving the tradition through community engagement and local government support.
Efektivitas Pembelajaran Kooperatif STAD Berbasis Video Animasi Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Handayani, Luluk; Herianto, Edy; Sawaludin, Sawaludin; Ismail, Muhammad
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.31300

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) berbasis video animasi terhadap kemandirian belajar peserta didik dalam mata pelajaran PPKn. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi-experimental, khususnya nonequivalent control group design. Sampel terdiri atas dua kelas yang dipilih melalui teknik purposive sampling, yaitu kelas eksperimen (VIII E) dan kelas kontrol (VIII F), masing-masing berjumlah 29 siswa. Instrumen penelitian berupa angket kemandirian belajar yang telah divalidasi dan reliabel. Data dianalisis melalui uji prasyarat (uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji homogenitas Levene’s Test), diikuti dengan uji hipotesis menggunakan pooled variance t-test. Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi (sig. 2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, dengan rata-rata skor kemandirian belajar siswa di kelas eksperimen sebesar 120,52 dan kelas kontrol sebesar 100,48. Temuan ini mengindikasikan bahwa penerapan model pembelajaran STAD berbasis video animasi secara signifikan meningkatkan kemandirian belajar peserta didik.This study aims to examine the effectiveness of the Student Team Achievement Division (STAD) type cooperative learning model based on animated videos on students' learning independence in Civics subjects. The research used a quantitative approach with a quasi-experimental design, specifically a nonequivalent control group design. The sample consisted of two classes selected through purposive sampling technique, namely the experimental class (VIII E) and the control class (VIII F), each totalling 29 students. The research instrument was a validated and reliable learning independence questionnaire. Data were analysed through prerequisite tests (Shapiro-Wilk normality test and Levene's Test homogeneity test), followed by hypothesis testing using pooled variance t-test. The analysis results showed a significance value (sig. 2-tailed) of 0.000 <0.05, with an average score of student learning independence in the experimental class of 120.52 and the control class of 100.48. This finding indicates that the application of STAD learning model based on animated video significantly increases students' learning independence
Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial dalam Tradisi Hajatan di Kelurahan Tanjung Batu Timur Ayudiah, Sisi; Sari, Nila; Mariyani, Mariyani
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.30801

Abstract

Perubahan Sosial sebagai suatu proses perubahan bentuk yang mencakup keseluruhan aspek kehidupan masyarakat, proses yang berlangsung selama manusia itu hidup, baik lokal maupun global. Perubahan sosial bisa terjadi karena pada dasarnya masyarakat bersifat dinamis sehingga perubahan yang dilakukan bisa mengikuti arus perkembangan zaman. Modernisasi merupakan suatu proses perubahan masyarakat untuk menjadi masyarakat modern. Melibatkan tranformasi budaya dari masyarakat tradisional ke masyarakat berkembang sesuai dengan kehidupan masa kini. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan perubahan sosial pada Tradisi Hajatan di Kelurahan Tanjung Batu Timur, kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Kajian ini juga menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab perubahan sosial dalam adat sedekahan yaitu bertambah dan berkurangnya penduduk, penemuan-penemuan baru, konflik yang terjadi dalam masyarakat dan pengaruh masyarakat lain.Social Change as a process of changing forms that covers all aspects of community life, a process that takes place as long as humans live, both locally and globally. Social change can occur because basically society is dynamic so that the changes made can follow the flow of development of the times. Modernization is a process of changing society to become a modern society. Involving cultural transformation from traditional society to developing society in accordance with today's life. This study aims to determine what factors cause social change in the custom of almsgiving in Tanjung Batu Timur Village, this study uses a qualitative approach with a case study method. This study also uses three data collection techniques, namely interviews, observation and documentation. The results of this study indicate that the factors causing social change in the custom of almsgiving are the increase and decrease of the population, new discoveries, conflicts that occur in society and the influence of other communities.