Articles
500 Documents
Community Self-Organisation in Neighbourhood Parks in Perumnas Mojosongo, Surakarta
Fajri, Muhammad Nur;
Pradoto, Wisnu
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/pwk.v19i2.51643
This research examines the involvement of the community in creating and managing neighbourhood parks in Perumnas Mojosongo residential area, Surakarta, Indonesia, with the risk of transgression. The neighbourhood parks were undeveloped until residents intervened in these government land without legal permission. This research aims to explore the motives for intervening in these sites and the processes that drive the success of self-organised actions by local residents. It expands on previous studies by examining a different setting: spaces intended for public facilities in a planned residential area. The research began with a quantitative strand to select two sites that function properly as neighbourhood parks as the cases. The selection phase analysed the characteristics of the neighbourhood parks using frequency statistics by assessing the sites' condition from participant observation and official documents. Then, a multiple case study utilised semi-structured interviews to retrieve experiences from 16 key informants, residents with first-hand experiences regarding both parks’ development. The research concludes that residents' proximity to government-owned land motivates them to initiate park development, even on a small scale, when the government neglects the land. However, the legitimacy of their actions is only quasi-legitimate, as they lack formal permission from the government to utilise the land. Instead, their actions are supported by verbal permission, the perception of dispute resolution as a permit, or even the assumption of government funding as a form of approval. Social recognition from neighbourhood associations becomes a determinant of the safety of their actions.
Pola Adaptasi dalam Upaya Mencapai Resiliensi pada Permukiman Tepian Sungai di Kota Banjarmasin
Wulandari, Fitri;
Ikaputra, Ikaputra
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/pwk.v19i2.39364
Keberadaan sungai di Kalimantan ikut membentuk budaya berhuni di tepian sungai. Namun perubahan iklim, proses geomorfologi serta pola bermukim masyarakat memicu disrupsi permukiman tepian sungai seperti kebakaran dan banjir.oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian terkait pola adaptasi dalam upaya resiliensi pada Permukiman Tepian Sungai. Tujuan naskah ini meneliti cara adaptasi pada permukiman tepian sungai di kota Banjarmasin yang diawali dengan kajian teori mendalam terkait adaptasi dan resiliensi. Metode penelitian diawali dengan penelusuran teori resiliensi dan kata kuncinya, yang didapatkan hasil bahwa resiliensi erat kaitannya disrupsi, eksposur dan cara merespon agar dapat pulih seperti kondisi semula. Ketiga komponen tersebut diamati pada Permukiman Tepian Sungai di Banjarmasin, yang diketahui bahwa disrupsi pada permukiman tepian sungai di Banjarmasin adalah erosi dan sedimentasi, banjir dari hulu dan dampak pasang air laut, serta kebakaran. Upaya adaptasi masyarakat antara lain dengan menggunakan elemen interior, meninggikan bangunan eksisting dan membangun bangunan baru lebih tinggi, serta rumah tradisional lanting sebagai upaya adaptasi dan mitigasi. Sedangkan adaptasi terhadap bencana kebakaran, upaya mitigasi dengan sistem sosial Barisan Pemadam Kebakaran dan bantuan swadaya untuk warga yang mengalami kebakaran.
Peran Bentuk Adaptasi terhadap Peningkatan Kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Bandeng Presto Masa Pandemi Covid-19 Kelurahan Krobokan Kota Semarang
Ma'rif, Samsul;
Rahmayanti, Kunti Tri
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/pwk.v19i2.39560
Usaha mikro, kecil, dan menengah di Kota Semarang salah satunya bergerak pada bidang kuliner yang memiliki jumlah permintaan yang banyak karena merupakan makanan khas Semarang. Kelurahan Krobokan menjadi sentra industri UMKM bandeng presto terbesar di Kota Semarang. Fenomena pandemi COVID-19 ternyata sangat berdampak terhadap penurunan pendapatan UMKM. Pembatasan pergerakan yang dilakukan menyebabkan penjualan hasil produksi menjadi turun. Usaha dalam mempertahankan kinerja UMKM mulai dilakukan sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada masa pandemi sehingga usahanya sebagai mata pencaharian tetap dapat berjalan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bentuk adaptasi UMKM yang berperan dalam meningkatkan kinerja selama masa pandemi. Data yang digunakan merupakan data primer yang didapat dari pemilik UMKM. Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis statistika deskriptif, deskriptif komparatif, dan analisis tipologi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sebesar 90% dari 21 UMKM telah melakukan bentuk adaptasi. Kegiatan pemasaran melalui media sosial merupakan bentuk adaptasi yang paling berperan dalam meningkatkan kinerja UMKM bandeng presto di Kelurahan Krobokan. Hal tersebut menyebabkan dapat bertahannya UMKM bandeng presto di masa pandemi COVID-19.
Faktor Pendorong Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata (Studi Kasus: Kawasan Obyek Wisata Pantai Sipakario, Kabupaten Penajam Paser Utara)
Syafitri, Elin Diyah;
Azizah, Rezqi Nur
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/pwk.v19i2.40307
Pantai Sipakario merupakan obyek wisata unggulan pertama di Kabupaten Penajam Paser Utara dan salah satu obyek wisata yang termasuk kawasan strategis wisata bahari. Dalam rangka pengembangan pariwisata yang ideal perlu melibatkan peran serta masyarakat melalui partisipasi. Adapun dalam pengembangan pariwisata tingkat partisipasi pelaku pariwisata di kawasan obyek wisata Pantai Sipakario termasuk dalam kategori sedang. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong partisipasi masyarakat di kawasan obyek wisata Pantai Sipakario. Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini maka dilakukan analisis dengan menggunakan metode analisis korelasi sehingga diperoleh hasil bahwa terdapat 2 (dua) faktor pendorong partisipasi yang berhubungan dengan tingkat partisipasi masyarakat, yaitu motivasi dan kesempatan.
Penentuan Tipologi Halte BRT Trans Jateng Koridor I Di Kabupaten Semarang Berdasarkan Konsep Transit Oriented Development
Pramono, Arsyad Hadi
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/pwk.v19i2.24454
Pembangunan metropolitan di Kota Semarang menjadi pemicu tingginya fenomena urbanisasi dan urban sprawl di kawasan pinggiran, diantaranya Kabupaten Semarang. Hal itu berdampak pada permasalahan sistem transportasi yang berperan penting dalam pertumbuhan kota. Dibutuhkan pergeseran strategi yang lebih inovatif dengan penerapan konsep Transit Oriented Development (TOD). Beroperasinya Bus Rapid Trans (BRT) Trans Jateng koridor I Semarang Tawang-Terminal Bawen dapat menjadi embrio bagi Provinsi Jawa Tengah dalam menerapkan konsep TOD. Halte BRT sebagai titik transit berpotensi dikembangkan berdasarkan konsep TOD sebagai upaya penataan sistem transportasi yang terintegrasi dengan kawasan disekitarnya. Terdapat 29 halte di Kabupaten Semarang di sepanjang jalan arteri Ungaran-Bawen yang menjadi objek penelitian. Tujuan penelitian ini adalah menenetukan tipologi halte BRT Trans Jateng Koridor I di Kabupaten Semarang berdasarkan konsep TOD. Penelitian ini menggunakan analisis buffering dan analisis cluster. Variabel yang digunakan adalah kepadatan permukiman dan proporsi tutupan lahan (density), jenis guna lahan dan proporsi permukiman-non permukiman (diversity), serta ketersediaan jalur pejalan kaki dan konektivitas jaringan jalan (design). Dari hasil analisis diketahui 3 tipologi TOD, yaitu 16 halte sebagai TOD kota, 8 halte sebagai TOD sub kota, dan 5 halte sebagai TOD lingkungan.
Penilaian Tingkat Perkembangan Wilayah Kawasan Strategis Kecamatan Sungai Kunyit Kalimantan Barat Indonesia
Setiowati, Catur;
Buchori, Imam
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/pwk.v19i2.48640
Kecamatan Sungai kunyit adalah kawasan strategis Kabupaten Mempawah dan salah satu kawasan strategis Provinsi Kalimantan Barat. Penunjukan ini diharapkan dapat mendorong perkembangan wilayah kecamatan. Kondisi fisik menunjukkan terjadinya kesenjangan antar wilayah pada pusat pertumbuhan kawasan strategis dan wilayah internal Kecamatan Sungai Kunyit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat perkembangan wilayah internal Kecamatan Sungai Kunyit sebagai kawasan strategis pusat pertumbuhan. Pendekatan spasial digunakan dalam penelitian ini dengan metode penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan data statistik dan citra landsat 8 untuk melihat perubahan penggunaan lahan. Teknik analisis yang digunakan adalah GIS dan indeks komposit untuk melihat indeks perkembangan wilayah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perkembangan dari tahun 2014 sampai dengan 2020 masih sama terdapat 3 desa dengan klasifikasi tinggi, pada tahun 2014 desa dengan klasifikasi sedang terdapat 8 desa sedangkan pada tahun 2020 menurun menjadi 7 desa, dan desa dengan klasifikasi rendah pada tahun 2014 terdapat 1 desa meningkat di tahun 2020 menjadi 2 desa. Kecamatan Sungai Kunyit sebagai kawasan strategis belum dapat mendorong perkembangan wilayahnya, pertumbuhan spasial terkonsentrasi pada pusat kawasan strategis sehingga perkembangan wilayah tidak merata menyebabkan terjadi kesenjangan wilayah.
Urgensi dan Strategi Penyediaan Hunian Terjangkau di Kawasan Transit di Indonesia
lestari, Forina;
Adianto, Joko
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/pwk.v19i2.28215
Keterkaitan antara guna lahan dan transportasi saat ini menjadi kunci dalam penyediaan hunian terjangkau di kawasan transit khususnya di perkotaan. Dalam pelaksanaannya hingga saat ini masih ditemukan banyak kendala yang perlu segera ditangani seperti terbatasnya aturan teknis terkait pelaksanaan dan lemahnya aspek kelembagaan khususnya terkait badan pengelola kawasan transit. Kajian ini merumuskan alternatif strategi berdasarkan hasil pembahasan dan diskusi melalui serangkaian kegiatan focus group discussion (FGD), interview dan seminar dengan berbagai stakeholder baik dari kalangan pemerintah maupun non pemerintah dan para ahli yang terkait. Dalam FGD dikumpulkan data berupa tantangan, isu dan strategi yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam mengembangkan kawasan transit. Dalam kajian ini dilakukan sebanyak empat kali FGD dengan melibatkan pemda di Jabodetabek dan dua kali seminar yang melibatkan akademisi sebagai narasumber. Hasil kajian ini merumuskan strategi ke dalam empat kelompok antara lain integrasi arahan rencana tata ruang, pembentukan badan pengelola kawasan transit, penguatan regulasi dan kelembagaan terkait kawasan transit, dan alternatif penyedian lahan bagi hunian terjangkau di kawasan transit.
Keberhasilan Taman Kelurahan Sebagai Ruang Publik di Kota Depok
Chairunnisa, Meidyana Visi;
Purnamasari, Wulan Dwi;
Parlindungan, Johannes
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/pwk.v19i2.42284
Taman sebagai salah satu bentuk dari RTH publik mulai dibangun oleh Pemerintah Kota Depok sebagai upaya peningkatan jumlah RTH. Pembangunan taman-taman di setiap kelurahan untuk menyediakan ruang publik yang aktif menuai sejumlah respon positif maupun negatif terkait kualitasnya sehingga diperlukan studi evaluatif keberhasilan taman di kelurahan sebagai ruang publik untuk menilai fungsi sosial dari taman di kelurahan. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari inklusivitas, keamanan, kenyamanan, kesenangan dan aktivitas bermakna. Peneliti menggunakan teknik analisa MCA (Multi-criteria Analysis) sebagai teknik analisa utama. Dalam proses pengolahan teknik analisa MCA, terdapat input skor dan bobot yang didapatkan dari berbagai teknik analisa pendukung seperti teknik analisa AHP (Analytical Hierarchy Process) dan Public Space Index. Penilaian dilakukan dengan mengidentifikasi karakteristik fisik taman melalui observasi secara langsung, persepsi pengguna taman dan persepsi bobot prioritas yang diperoleh berdasarkan ahli/stakeholders dalam penyediaan taman berkualitas. Hasilnya, sebanyak 22 taman kelurahan di Kota Depok telah berada dalam kategori berhasil dan memiliki karakter utama sebagai fungsi rekreasi. Sedangkan untuk aspek inklusivitas (0,91) memperoleh nilai akhir keberhasilan tertinggi di setiap taman-taman di kelurahan sedangkan kesenangan (0,18) merupakan aspek keberhasilan terendah. Manfaat temuan ini adalah menjadi referensi dalam pengembangan taman terhadap indikator yang dirasa dapat menciptakan efektivitas ruang publik yang berada di dalam lingkungan permukiman
Transformasi Pancuran “Kampung Kumuh” Menjadi Tangguh
Rukmi, Maurisia Giska Kurnia;
Purnomo, Daru;
Hadiwijoyo, Suryo Sakti
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/pwk.v19i2.32090
Penanganan kawasan kumuh juga dilakukan pada kota sedang dan kota kecil, tidak hanya terpusat pada kota besar. Penanganan kawasan kumuh di kota-kota sedang dan kecil menjadi cukup strategis apabila kawasan tersebut dekat dengan pusat kota, misalnya kawasan perdagangan, jasa dan perkantoran. Seperti halnya Kampung Pancuran yang termasuk Bagian Wilayah Kota I (BWK I) Kota Salatiga yang merupakan kawasan sentra perdagangan dan jasa, Kampung Pancuran menjadi permukiman padat dan kumuh. Namun, kini Kampung Pancuran berhasil mengubah predikat kampung kumuh menjadi kampung yang tangguh. Transformasi Kampung Pancuran dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor fisik, kependudukan, sosial dan ekonomi. Untuk memahami karakteristik dari faktor-faktor tersebut maka penelitian ini bertujuan menganalisis faktor determinan yang mempengaruhi terjadinya transformasi Kampung Pancuran dari “kampung kumuh” menjadi tangguh. Hasil analisis menunjukkan faktor kependudukan, faktor ekonomi, faktor fisik dan faktor sosial merupakan faktor yang berpengaruh secara signifikan. Kampung Pancuran memiliki mobilitas sosial yang tinggi sehingga faktor kependudukan menjadi pengaruh terkuat, diikuti faktor ekonomi yaitu pembukaan usaha rumahan seperti usaha kuliner dan usaha berbasis online, faktor fisik yaitu karakteristik pemanfaatan lahan dan bangunan tempat tinggal menjadi sekaligus tempat usaha dengan menghabiskan lahan horizontal dan membangun rumah secara vertikal, dan faktor sosial yaitu kesadaran masyarakat akan spesialisasi kemampuan yang dimiliki perseorangan.
Identifikasi Pemangku Kepentingan yang Berpengaruh pada Pelaksanaan Perbaikan Kawasan Permukiman Kumuh di Kabupaten Tuban
Amiroh, Amiroh;
Santoso, Eko Budi;
Setiawan, Rulli Pratiwi
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 18, No 4 (2022): JPWK Volume 18 No. 4 December 2022
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/pwk.v18i4.30050
Berbagai penelitian sebelumnya tentang upaya untuk meningkatkan pelaksanaan perbaikan di lingkungan kumuh menunjukkan bahwa salah satu aspek penting adalah keterlibatan pemangku kepentingan yang ada. Kabupaten Tuban melakukan upaya untuk mengembangkan kawasan kumuh yaitu melalui Program KOTAKU. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemangku kepentingan yang memiliki suara dalam perbaikan kawasan kumuh, salah satunya melalui Program KOTAKU. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari berbagai penelitian terdahulu tentang bagaimana merehabilitasi kawasan kumuh dengan berbagai metode yang ada. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, dengan pendekatan analitik berupa analisis matriks dampak dan kepentingan Eden dan Ackermann. Penelitian ini mengidentifikasi sepuluh pemangku kepentingan yang berpartisipasi dalam pola kemitraan dan mengklasifikasikannya sebagai berikut: 4 key players (bupati, SKPD, tim Pokja PKP, dan lurah), 2 context setters (askot KOTAKU dan tim fasilitator kelurahan), 1 subject (masyarakat yang tinggal di kawasan permukiman kumuh), dan 3 crowds (BKM, TIPP, KSM/KPP).