cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25979272     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 500 Documents
Indikator Tata Kelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Indonesia dalam Merespon Era Revolusi Industri 4.0 Tarlani Tarlani; Saraswati Saraswati; Lely Syiddayul Akliyyah; Lulik Fullela R; Haifa Aulia Shoobiha Dananjaya
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 3 (2023): JPWK Volume 19 No. 3 September 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i3.41081

Abstract

Konsekuensi dari revolusi Industri 4.0 yang ada di Indonesia saat ini adalah digitalisasi. Era dimana teknologi digital akan berdampak pada hilangnya sebagian banyak jenis pekerjaan di dunia. Terlebih dengan munculnya pandemi Covid-19, banyak usaha-usaha yang akhirnya merugi bahkan mengakhiri kegiatan bisnisnya. Desa menjadi salah satu harapan utama dari aktivitas ekonomi namun belum memberikan pengaruh signifikan terhadap perkembangan dari ekonomi desa. Kehadiran lembaga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di desa merupakan sebuah harapan bagi masyarakat desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Untuk mewujudkan hal tersebut, desa-desa di Indonesia perlu mengembangkan tata kelola BUMDes agar dapat terus bersaing berbagai jenis usahanya di era ekonomi digital. Penelitian fokus pada mengeksplorasi indikator-indikator yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan tata kelola BUMDes yang merespon era revolusi industri 4.0. Metode yang digunakan yaitu metode deduktif dengan pengumpulan data sekunder dan analisis berupa sintesa dari literatur. Temuan dalam penelitian bahwa tata kelola BUMDes memiliki dimensi dari hulu hingga ke hilir yang meliputi (1) dimensi kebijakan, perencanaan dan kelitbangan, (2) dimensi tata kelola SDM, (3) dimensi tata kelola  keuangan dan kesekretariatan, (4) dimensi tata kelola produksi, (5) dimensi tata kelola logistik dan pergudangan, dan (6) dimensi tata kelola pemasaran dan penjualan.
Kajian Disparitas Pembangunan Kawasan Pinggiran Dibandingkan Kawasan Perkotaan di Kabupaten Pati Suroso Suroso
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 3 (2023): JPWK Volume 19 No. 3 September 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i3.45657

Abstract

Pembangunan kawasan pinggiran cenderung tumbuh lebih lamban dibandingkan dengan kawasan perkotaan.  Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji disparitas pembangunan kawasan perbatasan/pinggiran dibandingkan kawasan perkotaan di Kabupaten Pati. Studi ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakandata indeks desa membangun (IDM) dan data wawancara terhadap pendamping desa (PD) dan stakeholder lainnya. Teknik analisis meliputi analisis deskriptif capaian IDM dan komparatif rerata capaian IDM antar kawasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan pinggiran memiliki capaian pembangunan bervariasi. Capaian nilai indeks pembangunan kawasan paling rendah berada di kawasan pinggiran barat (67,27) disusul kawasan pinggiran selatan (68,20), kawasan pinggiran timur (69,42),  dan kawasan pinggiran utara (71,06). Kemudian kawasan perkotaan memiliki capaian pembangunan (77,20). Komparasi campaian pembangunan, ada perbedaan capaian pembangunan antara kawasan pinggiran dan kawasan perkotaan berdasarkan klasifikasi rerata IDM. Sebagian besar kawasan pinggiran memiliki capaian pembangunan kategori “Moderat”, sedangkan kawasan perkotaan mempunyai capaian kategori “Tinggi”. Namun perbedaan nilai capaian pembangunan antara IDM 4 kawasan pinggiran dibandingkan IDM kawasan kota relatif kecil. Ini dibuktikan dengan nilai hitung t komparasi IDM kawasan pinggiran selatan, timur, barat dan utara dibandingkan kawasan kota (1.179; 1,064; 1,441; 0,792) lebih kecil dari nilai t tabel (2,101; 2,078; 2,149; 2,201). Nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel berarti disparitas pembangunan kawasan pinggiran dibandingkan kawasan kota relatif kecil. Walaupun diaparitas kecil, ini perlu dieliminasi untuk meningkatkan kesetaraan pembangunan, dan  kawasan yang memiliki capaian pembangunan lebih kecil perlu mendapat prioritas dalam kebijakan pembangunan.
Perubahan Tutupan Lahan Kecamatan Tanjungpandan Dalam Pembangunan Pariwisata Kabupaten Belitung Mawarini, Nuraini Ayu; Warlina, Lia
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 1 (2024): JPWK Volume 20 No. 1 March 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i1.50313

Abstract

Kabupaten Belitung merupakan salah satu tujuan pariwisata yang berkembang pesat sejak ditetapkannya Kawasan Wisata Tanjung Kelayang sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hal tersebut memicu peningkatan pembangunan dan mempengaruhi perubahan tutupan lahan, terutama di Kecamatan Tanjungpandan sebagai pusat kegiatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis perubahan tutupan lahan dalam pembangunan aktivitas pariwisata di Kecamatan Tanjungpandan. Data yang digunakan adalah peta tutupan lahan tahun 2014 dan 2022 serta data fasilitas pendukung pariwisata (hotel dan fasilitas makan minum).  Metode yang digunakan adalah analisis spasial dengan teknik overlay dan nearest neighbor analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tutupan lahan pada tahun 2014-2022 terjadi perubahan pada area bervegetasi, pertanian lahan kering, sawah, dan tanah kosong/gundul. Tutupan lahan permukiman dan tempat kegiatan bertambah luas sebesar 661 hektar, dengan luas terbesar pertambahnnya ada di Desa Air Merbau dengan persentase 31%. Lokasi yang mengalami perkembangan pertambahan fasilitas pendukung pariwisata rata-rata berada di lokasi yang memang sebelumnya merupakan permukiman dan tempat kegiatan. Total pertambahan fasilitas pendukung pariwisata berupa hotel dan penginapan ada 20 unit, sedangkan fasilitas makan dan minum sebanyak 56 unit. Pertambahan fasilitas pendukung pariwisata ini tidak sejalan dengan pertambahan luas kawasan permukiman dan tempat kegiatan. Untuk desa yang mengalami pertambahan kawasan permukiman dan tempat kegiatan terluas tidak menjadi desa dengan pertambahan unit failitas pendukung pariwisata terbanyak.
Preferensi Pemilihan Lokasi Idle-Time Pengemudi Ojek Daring di Kota Bandung Safira, Maya; Nazamuddin, Azwan; Fawwaz, Hafiyyan Hilmy; Iman, Hanafi Kholifatul; Natalivan, Petrus; Syabri, Ibnu
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 3 (2024): JPWK Volume 20 No. 3 September 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i3.65131

Abstract

Ojek daring, merupakan salah satu inovasi TIK yang terjadi pada bidang transportasi yang melayani kebutuhan perjalanan hingga pengantaran berbagai kebutuhan harian masyarakat. Penelitian ini membahas implikasi ojek daring berbasis Transport Super Applications (TSA) dalam transportasi perkotaan. Implikasi tersebut berkaitan dengan aktivitas waktu tunggu (idle-time) pengemudi yang menyebabkan masalah kemacetan, berkurangnya ketersediaan parkir, pemiihan moda transportasi publik yang menurun, dan penggunaan area publik yang mengganggu kenyamanan. Fokus pada dampak idle-time pengemudi yang mencari pesanan, studi ini menganalisis pola pergerakan dan pemilihan lokasi. Metode kuesioner dengan skala likert pada 244 pengemudi di Kota Bandung digunakan untuk mengumpulkan data persepsi pengemudi terhadap lokasi idle-time pada berbagai waktu. Hasil menunjukkan variasi karakteristik responden dan mengidentifikasi jam puncak layanan pada interval 06:00-08:00, 11:00-13:00, dan 16:00-21:00. Lokasi komersial seperti restoran, pasar, dan pusat perbelanjaan menjadi pilihan utama sepanjang hari. Hal ini sejalan dengan hasil analisis dari catatan perjalanan pengemudi yang dikumpulkan. Faktor operasional, termasuk penggunaan informasi potensi pesanan dan jam aktif pengemudi, terbukti signifikan dalam menentukan lokasi idle-time.
Karakteristik Ruang Komunal Terencana untuk Maksimasi Penggunaannya di Rusunami Bendungan Hilir II, Jakarta Pusat Putri, Safira Maharani; Wiranegara, Hanny Wahidin; Luru, Marselinus Nirwan
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 4 (2023): JPWK Volume 19 No. 4 December 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i4.52187

Abstract

Terjalinnya ikatan psiko-sosial merupakan ukuran keberhasilan perumahan. ‘Ruang komunal terencana’ dapat memfasilitasi terbangunnya ikatan tersebut. Dijumpai fenomena ‘ruang komunal terencana’ tidak digunakan secara maksimal. Atas dasar masalah tersebut, penelitian ini diarahkan pada karakteristik ruang komunal terencana. Rusunami Bendungan Hilir II menjadi kasus dengan pertimbangan memiliki ruang komunal terencana yang beragam serta sudah terjalin ikatan antar penghuni mengingat usia rusunami hampir 30 tahun. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif.  Secara deduktif teridentifikasi empat karakteristik ruang komunal, yaitu sebagai wadah kegiatan sosial, kemudahan dicapai, memberi rasa aman, dan memberi privasi pada komunitas. Lapang bola, ruang serbaguna, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), taman, dan masjid adalah lima jenis ruang komunal terencana yang diteliti. Pengumpulan data menggunakan metode survey angket. Sampel sebanyak 96 keluarga penghuni rusunami. Teknik analisis menggunakan CFA (confirmatory factor analysis) memakai Smart-PLS. Hasilnya ke empat karakteristik ruang komunal adalah signifikan. Karakteristik sebagai wadah kegiatan sosial berlaku pada 60% jenis, sementara tiga karakteristik lainnya berlaku pada 80% jenis. Pada ruang serbaguna dan RPTRA keempat karaktersitik (100%) adalah signifikan, sedangkan pada ruang komunal lainnya 50% - 75% karakteristik terbukti. Dengan hasil ini, maka ke empat karakteristik tersebut perlu dipertimbangkan di dalam perencanaan pembangunan ruang komunal di perumahan agar dapat difungsikan secara maksimal. 
Kapasitas Pembangunan Perdesaan di Jawa Tengah Sofianto, Arif; Risandewi, Tri; Zuhri, Mursid; Ambarwati, Okki Chandra; Febrian, Lita
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 2 (2024): JPWK Volume 20 No. 2 June 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i2.53369

Abstract

Pembangunan perdesaan saat ini telah diperkuat dengan berbagai kebijakan dari pemerintah pusat maupun daerah, namun faktanya wilayah perdesaan masih menghadapi dilema kemiskinan dan ketertinggalan. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas sumber daya, potensi, serta kebijakan pembangunan perdesaan yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan pendekatan utama kuantitatif dan dilengkapi dengan kualitatif. Pengumpulan data primer dilakukan melalui formulir online yang disebar ke desa di Jawa Tengah dengan teknik area sampling. Data yang dikumpulkan berupa sumber daya pembangunan, manajemen dan tata kelola pembangunan, serta output pembangunan desa. Analisis data kuantitatif dengan teknik statistik deskriptif dan data kualitatif dianalisis dengan model interaktif. Dengan mengacu pada komponen pembangunan desa manusia, alam, fisik dan finansial dari teori livelihood capital, hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas sumber daya manusia yang tinggal di desa masih cukup rendah, sumber daya ekonomi unggulan belum dikelola dengan optimal, infrastruktur fisik menjadi perhatian utama pembangunan perdesaan, di pemberdayaan masyarakat masih rendah. Dari aspek finansial, desa mengalami ketergantungan tinggi terhadap dana pemerintah, dimana Pendapatan Asli Desa sangat kecil bahkan ada desa yang tidak memilikinya sehingga arah pembangunan menyesuaikan ketentuan sumber pendanaan tersebut. Rekomendasi dari penelitian ini adalah desa memerlukan terobosan dan inovasi dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat untuk dapat mengelola sumber daya alam dengan lebih baik, meningkatkan kualitas SDM dan kesempatan kerja yang lebih menarik di desa, mengembangkan jejaring dan kemitraan dengan berbagai pihak serta mengubah mindset alokasi anggaran pembangunan desa ke arah pemberdayaan, peningkatan kapasitas SDM dan produktivitas. Selain itu, pemerintah pusat dan daerah perlu memperbaiki skema pengelolaan keuangan desa.
Pengaruh Biaya Perjalanan Terhadap Perubahan Pilihan Moda Transportasi: Studi Kasus Pekerja Komuter Jabodetabek Mafliyanti, Febriska Fitria; Yudhistira, Muhammad Halley
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 18, No 4 (2022): JPWK Volume 18 No. 4 December 2022
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v18i4.44136

Abstract

Jabodetabek merupakan kawasan metropolitan yang memiliki jenis moda transportasi umum yang beragam. Akan tetapi, sebagian besar pekerja komuternya masih menggunakan moda transportasi pribadi untuk melakukan mobilisasi. Untuk mendorong pekerja komuter tersebut agar beralih ke moda transportasi umum, maka dilakukan penelitian tentang pengaruh dari variabel biaya terhadap keinginan beralih ke moda transportasi umum pada pekerja komuter yang menggunakan transportasi pribadi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh dari biaya perjalanan terhadap keinginan pekerja komuter Jabodetabek pengguna kendaraan pribadi untuk beralih ke moda transportasi umum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi logistik biner dengan nilai y=0 untuk pekerja komuter yang tidak ingin beralih dan y=1 untuk pekerja komuter yang ingin beralih ke moda transportasi umum. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa biaya perjalanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keinginan beralih ke moda transportasi umum. Hasil dari penelitian ini yaitu semakin tinggi biaya perjalanan maka semakin tinggi pula probabilitas beralih ke moda transportasi umum. Kebijakan yang dapat diterapkan yaitu dengan menaikkan biaya perjalanan dalam menggunakan kendaraan pribadi setidaknya 43% dari rata-rata biaya perjalanan per hari. Salah satu kebijakan yang dapat diambil yaitu dengan menaikkan biaya parkir kendaraan pribadi sedikitnya bertambah Rp3.000 dari biaya parkir awal.
Pengaruh Sistem Media Informasi, Partisipasi Masyarakat, dan Kondisi Lingkungan Terhadap Wisata Bangunan Bersejarah di Kota Medan Sidabutar, Yuanita Fanny Demak; Suciati, Herlina
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 2 (2024): JPWK Volume 20 No. 2 June 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i2.63556

Abstract

Bangunan bersejarah di Kota Medan memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi perkembangan budaya masyarakat dan destinasi wisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh sistem media informasi, partisipasi masyarakat, dan kondisi lingkungan terhadap wisata bangunan bersejarah di Kota Medan. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari 218 responden yang tersebar di 8 kecamatan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif statistik regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem media informasi berpengaruh signifikan terhadap wisata budaya, partisipasi masyarakat mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap wisata budaya, kondisi lingkungan berpengaruh signifikan terhadap wisata budaya. Hasil penelitian ini mengajak masyarakat agar dapat menjaga dan merawat bangunan bersejarah yang berada di Kota Medan sehingga menjadi pusat perhatian para wisatawan lokal dan mancanegara.
Menuju Perkotaan Yang Berkelanjutan: Kajian Kampung Kota dan Tipologinya di Kelurahan Baru Ulu, Kota Balikpapan Anggraeni, Nur; Pratomo, Rahmat Aris; Islamiah, Zumrotul
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 3 (2024): JPWK Volume 20 No. 3 September 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i3.65138

Abstract

Meningkatnya urbanisasi di Indonesia, khususnya di Kota Balikpapan, menimbulkan tantangan signifikan dalam menuju perkotaan yang berkelanjutan. Salah satunya tantangan pada pengelolaan kampung kota yang merupakan permukiman informal dengan kepadatan tinggi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi sebaran dan tipologi kampung kota di Kelurahan Baru Ulu, Kota Balikpapan, yang berfokus pada karakteristik fisik, sosial dan ekonomi. Menggunakan pendekatan metode campuran yang menggabungkan analisis spasial dengan penilaian karakteristik sosial ekonomi. Data dikumpulkan melalui survei dan observasi lapangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kampung kota di Kelurahan Baru Ulu terdiri dari tiga tipologi utama: Kampung Atas Air, Kampung Tepi Air, dan Kampung Dataran Rendah. Keberagaman yang ditemukan pada tipologi ini mencerminkan adaptasi masyarakat terhadap kondisi geografis dan sosial ekonomi lokal, serta menyoroti kompleksitas dalam pengelolaan wilayah perkotaan yang berkelanjutan. Temuan ini memberikan dasar empiris bagi pengembangan kebijakan perkotaan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan spesifik masing-masing tipologi kampung, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Kesesuaian Jangkauan Pelayanan Puskesmas Terhadap Prediksi Kawasan Permukiman Kota Semarang Melalui Pemodelan Land Use/Land Cover (LULC) Suryani, Tia Adelia; Adharina, Nabilla Dina
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 1 (2024): JPWK Volume 20 No. 1 March 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i1.52422

Abstract

Pentingnya keterjangkauan puskesmas saat ini maupun dimasa mendatang membutuhkan analisis prediksi sekaligus evaluasi pada tahun berakhirnya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) agar dapat digunakan sebagai masukan bagi perencanaan jangka panjang selanjutnya dalam merencanakan ketersediaan puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian jangkauan puskesmas terhadap prediksi kawasan permukiman Kota Semarang tahun 2031. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengumpulan data melalui survey sekunder dari website penyedia data spasial dasar (Google Earth). Data yang digunakan adalah Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) tahun 2022 diinterpretasi untuk menghasilkan peta guna lahan. Peta Guna Lahan tahun 2022 digunakan sebagai basemap dalam uji akurasi. Lahan konservasi, jaringan jalan, dan jaringan sungai sebagai faktor penghambat serta kawasan permukiman tahun 2022 dan jaringan jalan sebagai faktor pendorong dalam pemodelan. Pemodelan menggunakan tools Molusce dalam aplikasi QGIS. Analisis kesesuaian jangkauan pelayanan puskesmas dilakukan dengan overlay peta jangkauan pelayanan puskesmas 2022 dengan peta prediksi kawasan permukiman 2031. Hasil dari penelitian menunjukkan Kota Semarang mengalami perubahan guna lahan yang beragam pada tahun 2022 hingga 2031. Kawasan permukiman yang belum terlayani oleh puskesmas terletak di Kecamatan Tugu, Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Genuk, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen, Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Semarang Barat, dan Kecamatan Tembalang. Hasil penelitian menunjukkan ketidaksesuaian jangkauan pelayanan puskesmas di Kota Semarang terhadap permukiman sekitarnya tahun 2031. Penelitian ini memperkaya temuan studi sebelumnya mengenai ketidaksesuaian jangkauan pelayanan puseksmas yang tidak hanya terjadi di pusat Kota Semarang namun juga permukiman di pinggiran Kota Semarang pada tahun 2031 akibat distribusi lokasi puskesmas yang belum merata. Dengan demikian pemerintah perlu melakukan kajian mengenai alokasi lokasi puskesmas dan perbaikan kualitas puskesmas yang ada untuk rencana tata ruang tahun 2031 dengan memperhatikan tren perkembangan permukiman dibanding melakukan pembangunan Puskesmas baru. 

Filter by Year

2012 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 21, No 3 (2025): JPWK Volume 21 No. 3 September 2025 Vol 21, No 2 (2025): JPWK Volume 21 No. 2 June 2025 Vol 21, No 1 (2025): JPWK Volume 21 No. 1 March 2025 Vol 20, No 4 (2024): JPWK Volume 20 No. 4 December 2024 Vol 20, No 3 (2024): JPWK Volume 20 No. 3 September 2024 Vol 20, No 2 (2024): JPWK Volume 20 No. 2 June 2024 Vol 20, No 1 (2024): JPWK Volume 20 No. 1 March 2024 Vol 19, No 4 (2023): JPWK Volume 19 No. 4 December 2023 Vol 19, No 3 (2023): JPWK Volume 19 No. 3 September 2023 Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023 Vol 19, No 1 (2023): JPWK Volume 19 No. 1 March 2023 Vol 18, No 4 (2022): JPWK Volume 18 No. 4 December 2022 Vol 18, No 3 (2022): JPWK Volume 18 No. 3 September 2022 (in progress) Vol 18, No 2 (2022): JPWK Volume 18 No. 2 June 2022 Vol 18, No 1 (2022): JPWK Volume 18 No. 1 March 2022 Vol 17, No 4 (2021): JPWK Volume 17 No. 4 December 2021 Vol 17, No 3 (2021): JPWK Volume 17 No. 3 September 2021 Vol 17, No 2 (2021): JPWK Volume 17 No. 2 June 2021 Vol 17, No 1 (2021): JPWK Volume 17 No. 1 March 2021 Vol 16, No 4 (2020): JPWK Vol. 16 No. 4 December 2020 Vol 16, No 3 (2020): JPWK Vol 16. No. 3 September 2020 Vol 16, No 2 (2020): JPWK Vol 16. No. 2 June 2020 Vol 16, No 1 (2020): JPWK Vol 16. No. 1 March 2020 Vol 15, No 4 (2019): JPWK Vol. 15 No. 4 Desember 2019 Vol 15, No 3 (2019): JPWK Vol. 15 No. 3 September 2019 Vol 15, No 2 (2019): JPWK Vol 15 No 2 June 2019 Vol 15, No 1 (2019): JPWK Vol 15 No 1 March 2019 Vol 14, No 4 (2018): JPWK Vol 14 No 4 Desember 2018 Vol 14, No 3 (2018): JPWK Vol 14 No 3 September 2018 Vol 14, No 2 (2018): JPWK Vol 14 No 2 June 2018 Vol 14, No 1 (2018): JPWK Vol 14 No 1 March 2018 Vol 13, No 4 (2017): JPWK Vol 13 No 4 December 2017 Vol 13, No 3 (2017): JPWK Vol 13 No 3 September 2017 Vol 13, No 2 (2017): JPWK Vol 13 No 2 June 2017 Vol 13, No 1 (2017): JPWK Vol 13 No 1 March 2017 Vol 12, No 4 (2016): JPWK Vol 12 No 4 December 2016 Vol 12, No 3 (2016): JPWK Vol 12 No 3 September 2016 Vol 12, No 2 (2016): JPWK Vol 12 No 2 June 2016 Vol 12, No 1 (2016): JPWK Vol 12 No 1 March 2016 Vol 11, No 4 (2015): JPWK Vol 11 No 4 December 2015 Vol 11, No 3 (2015): JPWK Vol 11 No 3 September 2015 Vol 11, No 2 (2015): JPWK Vol 11 No 2 June 2015 Vol 11, No 1 (2015): JPWK Vol 11 No 1 March 2015 Vol 10, No 4 (2014): JPWK Vol 10 No 4 December 2014 Vol 10, No 3 (2014): JPWK Vol 10 No 3 September 2014 Vol 10, No 2 (2014): JPWK Vol 10 No 2 June 2014 Vol 10, No 1 (2014): JPWK Vol 10 No 1 March 2014 Vol 9, No 4 (2013): JPWK Vol 9 No 4 December 2013 Vol 9, No 3 (2013): JPWK Vol 9 No 3 September 2013 Vol 9, No 2 (2013): JPWK Vol 9 No 2 June 2013 Vol 9, No 1 (2013): JPWK Vol 9 No 1 March 2013 Vol 8, No 4 (2012): JPWK Vol 8 No 4 December 2012 Vol 8, No 3 (2012): JPWK Vol 8 No 3 September 2012 Vol 8, No 2 (2012): JPWK Vol 8 No 2 June 2012 Vol 8, No 1 (2012): JPWK Vol 8 No 1 March 2012 More Issue