cover
Contact Name
Thomas Triadi Putranto
Contact Email
jgt@live.undip.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jgt@live.undip.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Geosains dan Teknologi
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 26156520     EISSN : 2620634X     DOI : -
Jurnal Geosains dan Teknologi (JGT) merupakan terbitan berkala yang diterbitkan oleh Departemen Teknik Geologi Universitas Diponegoro. JGT menyediakan ruang publikasi untuk karya ilmiah di bidang ilmu kebumian dan terapan teknologinya.
Arjuna Subject : -
Articles 117 Documents
Tatanan Struktur Geologi Daerah Gunung Kudung dan Sekitarnya, Bengalon, Kutai Timur Adha, Ikhwannur; Isnani, Rr. Desi Kumala; Taslim, Andi Ibnu; Bahas, Raynold Mahersyal Berlian
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.8.1.2025.42-48

Abstract

Cekungan Kutai merupakan salah satu cekungan penghasil batubara dan hidrokarbon yang berada di Kalimantan Timur. Batuan Oligosen yang berpotensi sebagai penghasil batubara dan hidrokarbon dari cekungan ini banyak tersingkap salah satunya di Gunung Kudung. Singkapan di sepanjang Gunung Kudung menunjukkan proses sedimentasi dan struktur geologi yang cukup kompleks. Akan tetapi, sangat sedikit publikasi penelitian menjelaskan daerah ini. Penelitian berfokus pada tatanan struktur geologi yang mempengaruhi daerah penelitian. Penelitian bertujuan untuk memberikan deskripsi konfigurasi geologi struktur yang menyusun di daerah penelitian. Data yang dimanfaatkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil observasi lapangan dan pengukuran data struktur geologi, sedangkan data sekunder meliputi stratigrafi dari studi terdahulu dan data DEM (Digital Elevation Model). Data DEM dianalisis dengan pendekatan morfologi untuk mengidentifikasi kelurusan topografi. Observasi lapangan dilakukan melalui lintasan dan inspeksi langsung di sepanjang Gunung Kudung dan sekitarnya. Data ini kemudian dianalisis lebih lanjut bersama dengan peta kelurusan topografi guna mendukung interpretasi geologi struktur secara menyeluruh dan sebagai dasar dalam penyusunan peta struktur geologi dan rekonstruksi penampang geologi daerah penelitian. Gunung Kudung dan sekitarnya dikontrol oleh zona sesar naik, zona sesar normal, dan kekar gerus. Jika dikaitkan dengan tektonik regional, maka pembentukan zona sesar naik ini berkaitan dengan pembentukan antiklinorium di Kalimantan Timur pada Miosen-Pliosen. Sedangkan sesar normal berkaitan dengan regangan lokal akibat proses perlipatan sesar naik.
Potensi Geosite Kawasan Gunung Penanggungan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur Sebagai Landasan Penentuan Kawasan Geokonservasi Purnomo Putra, Bagaskara Wahyu; Hendratno, Agus; Barianto, Didit Hadi; Dalimunthe, Hasnan Luthfi
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 7, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.7.2.2024.143-164

Abstract

Gunung Penanggungan merupakan gunungapi Kuarter di Jawa Timur yang unik karena memiliki geosite berkaitan dengan situs cagar budaya. Namun, eksistensi Kawasan Gunung Penanggungan berada di ambang kerusakan karena kegiatan ekstraksi bahan galian C dan pembangunan kawasan pabrik di sekitarnya. Untuk melindungi Kawasan Gunung Penanggungan, perlu dilakukan identifikasi potensi geosite sebagai landasan penentuan kawasan geokonservasi. Identifikasi potensi geosite menggunakan Standar Nasional inventarisasi dan identifikasi geosite dari Pusat Survei Geologi, Badan Geologi dan perhitungan kelayakan geosite dengan metode analytical hierarchy process (AHP) serta mempertimbangkan hasil survei lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, Kawasan Gunung Penanggungan terbagi menjadi lima satuan geomorfologi yang tersusun atas tujuh satuan litologi. Hasil inventarisasi dan identifikasi geosite menghasilkan 29 geosite diantaranya geosite Candi Kendalisodo, geosite Petirtaan Jolotundo, dan geosite Candi Wayang yang memiliki nilai saintifik, nilai konservasi dan nilai kebudayaan menonjol, sehingga geosite pada Kawasan Gunung Penanggungan termasuk dalam stone heritage. Hasil perhitungan AHP potensi geosite Kawasan Gunung Penanggungan menunjukkan tingkat potensi sedang hingga tinggi untuk mendukung Kawasan Gunung Penanggungan sebagai kawasan geokonservasi.
Pemanfaatan Batugamping pada Formasi Matano di Kecamatan Wiwirano Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara Hasria, Hasria; Dwiyanti, Putri; Azzaman, Muhammad Arba; Okto, Ali; Septiana, Sara
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 7, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.7.2.2024.83-93

Abstract

Penelitian terletak di Kecamatan Wiwirano, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Formasi Matano.  Tujuan riset ini untuk mengetahui jenis dan persebaran batugamping, serta pemanfaatan batugamping sebagai bahan galian industri. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis petrografi dan analisis geokimia dengan menggunakan metode XRF (X-Ray Flourenscence). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 jenis batugamping yaitu mudstone, wackestone, grainstone, dan batugamping kristalin. Hasil analisis geokimia, kandungan unsur/senyawa batugamping pada daerah penelitian menunjukkan nilai rata-rata CaO (57,34%), Al2O3 (1.23%), Fe2O3 (3,22%), SiO2 (8,17%,) MgO (0,24%), SO3 (0,11%), Ni (0,01%), Co (0,01%), P2O5 (0,03%), K2O (0,21%), Na2O (0,02%), TiO2 (0,11%), Cr2O3 (0,01%), MnO (0,06%), Zn (0,01%). Mengacu pada data geokimia tersebut, maka batugamping di daerah penelitian dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan semen dan sebagai bahan tambahan dalam peleburan dan pemurnian baja.
Analisis Stabilitas Lereng pada Penambangan Terbuka Batubara di Paleo-Delta Mahakam Santoso, Hendra; Situmorang, Roni Marudut
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.8.1.2025.1-15

Abstract

Kegiatan pertambangan di Kecamatan Anggana memiliki tingkat risiko yang tinggi karena wilayahnya berada di lingkungan pengendapan Delta Mahakam Purba. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kemiringan tambang terbuka batubara di permukaan tua Delta Mahakam menggunakan Metode Elemen Hingga. Metodologi penelitian melibatkan metode kesetimbangan batas dan probabilitas kelongsoran. Material geologi di daerah penelitian meliputi tanah pucuk, batupasir kerikilan, batulanau, batulempung, dan batubara. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pengujian mekanika tanah di laboratorium menunjukkan nilai kohesi material berkisar antara 10 kPa (batupasirlempungan) hingga 314 kPa (batulanau), sedangkan sudut geser dalam (φ) berkisar antara 10,48° hingga 34,8°; (2) Hasil rekomendasi penentuan geometri lereng keseluruhan dari desain rencana tambang yaitu: rekomendasi Highwall dengan tinggi lereng  63 m dan sudut lereng maksimal 29 o, FK 1,13 dan PK 4,5%; Lowwall direkomendasikan kemiringan 20o dan tinggi 17 m, FK 1,3 dan PK 4,1%; Sidewall utara direkomendasikan sudut lereng tunggal 30o dan tinggi maksimum 25 m, FK 1,21 dan PK 3,9%; Sidewall selatan dengan maksimal tinggi 21,6 m, kemiringan lereng tunggal 35 o, memiliki rekomendasi Beban diatas lereng 100 kPa dengan FK 2,6 dan PK 1,2%, sedangkan pada kondisi non circular failure (tanpa pembebanan) hasil FK 2,06 dan PK 0%, dan pada kondisi circular failure (tanpa pembebanan) hasil FK 2,92 dan PK 0%. Hasil analisis stabilitas lereng pada tambang di Anggana ini sangat dipengaruhi kondisi geologi lingkungan pengendapan sistem delta di lower delta plain yang sangat terpengaruh air laut, sehingga kemiringan lereng dan tinggi lereng masuk kategori rendah untuk sebuah rencana pit tambang terbuka.
Pengembangan Jalur Geowisata Berbasis Komponen Geologi di Kawasan Geopark Nasional Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat Rahman, Harizona Aulia; Ahyuni, Ahyuni; Burhamidar, AH; Fadhly, A; Swantry, N; Adeko, WR
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 7, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.7.2.2024.94-110

Abstract

Geopark Nasional Sawahlunto, terletak di dataran tinggi Bukit Barisan Sumatera Barat, memiliki potensi geologi yang beragam dan bernilai tinggi. Seiring dengan perkembangan pembangunan dan eksploitasi sumber daya alam, kawasan ini menghadapi ancaman degradasi lingkungan dan hilangnya warisan geologi. Oleh karena itu, konservasi kawasan ini sangat penting untuk melestarikan keanekaragaman geologinya serta mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan. Geowisata tidak hanya berperan sebagai sarana edukasi tentang fenomena geologi dan sejarah bumi, tetapi juga sebagai strategi untuk melindungi lingkungan. Pengembangan geowisata dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi potensi geoheritage Geopark Nasional Sawahlunto dan menyusun rencana pengembangan geowisata berbasis konservasi. Metode yang digunakan adalah pengamatan dan pengambilan data lapangan, mencakup litologi, geomorfologi, titik koordinat, akses, infrastruktur, dan estimasi waktu tempuh menuju geosite. Hasil studi menunjukkan Geopark Nasional Sawahlunto memiliki 22 geosite yang dapat dikembangkan sebagai objek geowisata. Kajian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk menjaga kelestarian situs-situs geologi yang berpotensi sekaligus mendukung pengembangan ekonomi melalui pariwisata berkelanjutan.
Pemodelan 2D Struktur Geologi Bawah Permukaan Daerah Lumbang Rarat, Tapanuli Utara, Berdasarkan Data Gravitasi GGMPlus 2013 Pirdaus, Risky Marolop; Muhardi, Muhardi; Perdhana, Radhitya
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.8.1.2025.16-23

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur geologi bawah permukaan berdasarkan nilai anomali gravitasi di daerah Lumbang Rarat, Tapanuli Utara, Sumatra Utara. Daerah ini merupakan wilayah dengan kondisi geologi kompleks yang dipengaruhi oleh aktivitas tektonik. Data yang digunakan pada penelitian ini diunduh dari Global Gravity Model plus (GGMplus) 2013. Penentuan nilai rata-rata densitas batuan dilakukan menggunakan metode Parasnis, sedangkan identifikasi struktur geologi dilakukan menggunakan analisis First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD). Pemodelan 2D dilakukan pada anomali regional dengan tiga lintasan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Hasil pemodelan 2D menunjukkan bahwa formasi batuan di daerah penelitian terdapat tiga jenis, yaitu Formasi Tufa Toba (Qvt) dengan densitas 1,9 g/cm3, Formasi Gunungapi Sihabuhabu (Tuvs) dengan densitas 2,2 g/cm3, dan Formasi Kelompok Tapanuli Tak Terpisahkan (Put) dengan densitas 2,5 g/cm3. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya struktur sesar yang membentuk struktur horst dan graben pada formasi Tuvs dan Put sebagai basement. Berdasarkan hasil ini, disarankan untuk melakukan studi lebih lanjut terkait pemetaan dan mitigasi risiko bencana geologi, terutama untuk mengidentifikasi potensi sesar aktif yang dapat mempengaruhi kestabilan tanah di daerah tersebut.
Mikrofasies Batugamping Formasi Sentolo, Daerah Karangsari, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Nurhidayah, Efrilia Mahdilah; Akmaluddin, Akmaluddin; Ardi, Ryan Dwi Wahyu; Maulida, Nisa' Khofiyan; Sholichah, Wahyunia Mar'atus
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgt.8.1.2025.49-59

Abstract

Penelitian mikrofasies batugamping Formasi Sentolo dilakukan di daerah Karangsari, Kulon Progo, Yogyakarta. Formasi Sentolo terdiri dari batugamping dan perselingan napal-batugamping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi mikrofasies dan lingkungan pengendapanpada batugamping di Formasi Sentolo menggunakan analisis petrografi. Analisis dilakukan terhadap sepuluh sampel batugamping menggunakan metode petrografi untuk menginterpretasikan tipe mikrofasies dan lingkungan pengendapan, dengan delapan sampel di antaranya juga dianalisis foraminifera bentik besar untuk menentukan umur relatif. Karakteristik yang paling menonjol pada hasil analisis komposisi batuan adalah melimpahnya fragmen fosil foraminifera bentik besar dan alga. Analisis foraminifera bentik besar pada lokasi penelitian menunjukan umur Miosen (Te5–Tf), berdasarkan kehadiran asosiasi spesies Operculinoides panamensis, Amphistegina bowdenensis, Amphistegina lessonii, Operculina sp., dan Elphidium sp. Dua mikrofasies utama berhasil diidentifikasi, yaitu fasies foraminiferal wackestone yang mewakili lingkungan laut dalam toe-of-slope (FZ3), dan fasies amphistegina grainstone/ packstone yang mencerminkan lingkungan open marine (FZ7) pada bagian backreef. Perubahan lingkungan pengendapan dari laut dalam menuju laut dangkal mengindikasikan adanya pengaruh fluktuasi muka air laut serta kontrol morfologi sisa gunungapi purba terhadap sistem pengendapan karbonat di Pegunungan Kulon Progo.

Page 12 of 12 | Total Record : 117