cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25491628     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 219 Documents
Seni Mencintai dalam Novel Layla Majnun Karya Nizami dan Novel Romeo Juliet Karya William Shakespeare: Kajian Triangular of Love Indriani Putri Anjelita; Fajrul Falah
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 17, No 1: 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sabda.17.1.1-9

Abstract

Penelitian ini berfokus pada perbandingan dua karya sastra yang menyimpan kisah romansa sekaligus digunakan sebagai katarsis oleh pengarangnya. Novel Layla Majnun karya Nizami dan novel Romeo Juliet karya William Shakespeare menunjukkan bahwa cinta selalu memiliki seni. Cinta memiliki unsur-unsur pembentuk sebagaimana dijelaskan dalam Triangular of Love Theory karya Sternberg. Penelitian ini dikaji berdasarkan Triangular of Love Theory dengan berfokus pada unsur-unsur pembentuk cinta dan seni mencintai. Tujuan dan manfaat penelitian ini mengungkapkan seni mencintai serta berkontribusi dalam bidang ilmu pengetahuan mengenai bidang studi terkait seperti sastra bandingan dan novel untuk memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai persamaan dan perbedaan yang bertentangan diantara kedua novel tersebut. Metode yang digunakan adalah teknik baca catat untuk mengambil setiap poin penting pada kedua novel tersebut. Hasil yang didapatkan adalah novel Layla Majnun memiliki kombinasi cinta yang ideal sedangkan novel Romeo Juliet cenderung menjadikan cinta sebagai alat perdamaian antar dua keluarga. Dari komponen unsur pembentuk cinta dapat diketahui bahwa keduanya memiliki persamaan dalam menyajikan cinta sebagai seni. Seni mencintai yang ditunjukkan kedua novel tersebut adalah seni mencintai sebagai objek cinta erotis.
Persepsi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro Angkatan 2019 terhadap Kompetensi Profesi Pustakawan di Era Digital Sayyid Saifuddin; Nur’aini Perdani SP
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 17, No 2: 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sabda.17.2.42-53

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai persepsi mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro angkatan 2019 terhadap kompetensi profesi pustakawan di era digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro angkatan 2019 terhadap kompetensi profesi pustakawan di era digital. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini diperoleh menggunakan teknik nonprobability sampling menggunakan teknik purposive sampling. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro angkatan 2019 memiliki persepsi bahwa profesi pustakawan perlu meningkatkan kompetensi mereka sehingga kebutuhan pemustaka dapat lebih terpenuhi dengan baik. Peningkatan kompetensi juga bertujuan agar pustakawan dapat beradaptasi dengan baik di era digital.
Perbandingan Puisi “Doa” Karya Chairil Anwar dan Puisi “Doa” Karya Amir Hamzah Alanafsi Wahdini Hilma; Fajrul Falah
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 15, No 2: 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sabda.15.2.%p

Abstract

Sastra bandingan merupakan cabang ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh antara karya sastra satu dengan karya sastra lain, atau antara karya sastra dengan karya di luar sastra. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kesamaan tema dalam puisi ”Doa” karya Chairil Anwar dan puisi ”Doa” karya Amir Hamzah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persamaan dan perbedaan dari kedua puisi tersebut. Sumber data yang digunakan yaitu puisi ”Doa” karya Chairil Anwar dan puisi ”Doa” karya Amir Hamzah. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori sastra bandingan. Hasil penelitian menunjukkan dua puisi tersebut sama-sama digunakan oleh pengarang sebagai media untuk mengungkapkan penghayatan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan pengalaman spiritual. Kedua puisi tersebut sama-sama ditulis oleh penyair yang memiliki latar belakang agama Islam dan sama-sama menyebut Tuhan dengan sebutan kekasih. Namun, terdapat beberapa perbedaan dalam penggambaran penghayatan dan pengalaman spiritual kedua penyair tersebut. Perbedaan penggambaran tersebut dapat dikaitkan dengan latar belakang dan pengalaman hidup Chairil Anwar dan Amir Hamzah.
AKULTURASI TRADISI MERTI DUSUN TERHADAP NILAI HUKUM POSITIF, ISLAM DAN ADAT. Si Pujiati
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 15, No 1: 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sabda.15.1.%p

Abstract

AbstrakMerti dusun merupakan warisan budaya jawa yang sudah ada sebelum islam datang ke Dusun Doplang. Tradisi ini mereka maknai sebagai ungkapan rasa syukur terhadap pemberian hasil alam dan kesejahteraan yang diterima oleh masyarakat. Setelah islam datang kepelosok daerah jawa budaya merti dusun mengalami akulturasi dengan budaya islam. Tradisi ini juga mengandung nilai moral-nasional hingga spiritual dalam hal budaya. Kajian nilai keislaman juga banyak mempengaruhi tradisi ini hingga banyak memunculkan keunikan meski sudah terakulturasi dengan zaman dan modernisasi. Dilihat dari sudut pandang hukum positif, tidak ada larangan pemerintah untuk melakukan upacara adat ini karena dalam tatanan hukum materil, hukum adat sangat dihargai dan tidak di tumpang tindihkan kedalam hukum positif di Indonesia. Kekentalan solidaritas masyarakat menjadikan mereka tetap melakukan tradisi ini meski ini harus merogoh kantong yang lumayan banyak. Indonesia sangat kaya akan budaya yang dikolaborasikan dengan agama, zaman maupun keadaan.AbstractMerti Hamlet is a cultural heritage that existed before Islam came to Doplang Hamlet. They interpret this tradition as a pleasure of gratitude for the provision of natural products and welfare received by the community. After Islam, came to the corners of the Javanese culture of Merti, an acculturation village with Islamic culture. This tradition also contains national-moral to spiritual values in terms of culture. The study of Islamic values also influenced this tradition so much that it gave rise to its uniqueness as if it was acculturated with the times and modernization. From a positive legal perspective, there is no government prohibition on carrying out this traditional ceremony because in the material legal order, customary law is very important and is not overlapped through positive law in Indonesia. The thickness of the community's solidarity makes them continue to carry out this tradition because it must reach quite a lot of pockets. Indonesia is very rich in culture that is collaborated with religion, age or circumstances..
Faktor Aging Population di Jepang dan Upaya Pemerintah Jepang dalam Mengatasi Fenomena Tersebut Mochamad Bintang Putra Eryano; Nurul Amaliah Insani; Yafi Annisa Parasati; Dyah Lukita Wardhani; Khoirul Rizal Anwari; Ichlasul Ayyub
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 18, No 2: 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sabda.18.2.29-43

Abstract

Aging population is an issue that is quite worrying in Japan. From year to year the population birth graph continues to decline combined with life expectancy which causes Japan's population to age very quickly. This research tries to discuss the relationship between the factors that influence the aging population, accompanied by solutions carried out by the Japanese government to overcome the aging population. This research aims to describe the causes of the aging population and what the government's strategy is to overcome this. This research is a qualitative research. Data sources include scientific articles and reports from Japanese government agencies that discuss the aging population. The discussion is carried out by identifying problems using a social change theory approach. The results of the analysis show that the aging population phenomenon in Japan is caused by decreasing birth rates, urbanization, changes in modern lifestyles, and traditional gender roles. The Japanese government has implemented several things in response to this problem. However, this challenge requires cross-sector collaboration to create an environment that supports child birth and child growth.
Desalination and Distillation Program Using Appropriate Technology as an Effort to Alleviate the Clean Water Crisis on Messah Island, Manggarai Regency, East Nusa Tenggara Maria Tesalonika Ajeng Widiastari Widianto; Tari Purwanti
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 16, No 2: 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sabda.16.2.%p

Abstract

Clean water is not just a necessity, but the basic right of every living creature, including humans. However, in reality, not all regions in Indonesia enjoy adequate access to clean water, and Messah Island is one example. The people of Messah Island face serious challenges in accessing clean water due to their geographical location and extreme climate conditions, which force them to rely on sea water as a daily source of air. The research results detail that there is a solution that can be implemented to overcome the clean water crisis on Messah Island, namely through a seawater distillation and desalination program. Distillation aims to translate water, while desalination processes seawater into fresh water. This second method can be an effective solution to meet the need for clean water on this island. The importance of the government's role in this effort cannot be ignored. The government is expected to not only provide distillation and desalination facilities, but also support understanding regarding sustainable management of community clean water. Only with active government involvement and cooperation between stakeholders can the clean water crisis on Messah Island be overcome and the basic right to clean water can be guaranteed for all communities.Keywords: Clean water, Distillation, Desalination, Messah Island, Clean water crisis
Struktur Kepribadian Tokoh Euis dalam Film Keluarga Cemara Karya Yandy Laurens: Kajian Psikologi Sastra Salsabila Maulidya
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 17, No 1: 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sabda.17.1.10-21

Abstract

Film menurut konteks komunikasi massa adalah gabungan dari berbagai teknologi seperti visual, audio, dan narasi. Salah satu film yang mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat adalah film Keluarga Cemara karya Yandy Laurens. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan struktur kepribadian pada tokoh Euis dalam film Keluarga Cemara. Penelitian ini menggunakan teori utama teori psikoanalisis Carl Gustav Jung serta teori penunjang berupa naratif film. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif. Metode yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian berupa film Keluarga Cemara ini menggunakan metode utama yaitu teori psikoanalisis Carl Gustav Jung. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data ialah studi pustaka. Penelitian ini menggunakan teknik menonton dan mencatat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, fungsi perasaan meliputi perasaan emosi. Kedua, fungsi pengindra meliputi fungsi sensitif. Ketiga, fungsi pikiran meliputi Euis melihat rumahnya akan dijual. Keempat, fungsi intuisi meliputi Euis mempunyai firasat. Sikap jiwa dalam diri Euis adalah introvert. Fungsi jiwa yang dominan dalam diri Euis adalah perasaan. Berdasarkan ketidaksadaran pribadi pada diri Euis, yaitu tindakan impulsif, sedangkan ketidaksadaran kolektif pada diri Euis adalah Shadow meliputi sikap refleks. 
Ruwat Dandang: Antara Mitos Dan Tradisi di Desa Bumirejo Kabupaten Lampung Tengah anggrani, anggun -; Karsiwan, Karsiwan
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 19, No 1: 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sabda.19.1.23-36

Abstract

Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Lampung. Suku yang mendiami daerah Lampung Tengah ini mayoritas adalah suku Jawa. Masyarakat Jawa dikenal dengan kentalnya akan kepercayaan mistis atau juga disebut juga dalam dunia spiritual. Upacara atau ritual yang dilakukan untuk menghindarkan diri dampak yang ditimbulkan akibat kesalahan manusia dalam suku Jawa disebut dengan ruwatan. Salah satu kesalahan manusia yang diharuskan diruwat adalah ngrubuhake dandang (menjatuhkan dandang penanak nasi). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna tradisi ruwatan ngrubuhake dandang dan perlengkapan yang dilakukan untuk proses ruwatan serta kaitannya dengan mitos. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di desa Bumirejo, Kabupaten Lampung Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan pemanfaatan dokumen. Teknik analisa data dilakukan dengan analisis data kualitatif dengan tahapan reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ruwatan ngrubuhake dandang ini bertujuan untuk membersihkan diri agar orang yang memiliki hajat terhindar dari marabahaya ataupun kesengsaraan. Prosesi dalam melakukan ruwatan menggunakan berbagai perlengkapan yang biasa disebut dengan sesajen. Nilai Budaya dalam Tradisi Ruwatan Dandang antara lain nilai kepercayaan pada Tuhan, nilai keselamatan dan kesejahteraan, nilai kepedulian dan saling membantu, nilai kesucian dan nilai kearifan lokal atau etnopedagogy. Mitos yang terkandung dalam ruwatan ngrubuhake dandang seperti anggapan bahwa apabila tidak dilakukan akan memberikan bala atau musibah pada keluarga yang meremehkan tradisi ruwatan
Semarang College Students’ Views on Beauty Standards & Diversity in Indonesian Skincare & Bodycare Advertisements Cristyvilda Priskila; Sulistya Ningtyas
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 16, No 1: 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sabda.16.1.%p

Abstract

Beauty standards that spread widely in society make people treat some different from the other. It also influence how people see a person in a formal context, like in recruiting job or school. Unfortunately, this perennial bias also appear in how Indonesian skincare and body care brands make their advertisements. The advertisements usually only show model with particular beauty standards and left diversity behind, forgetting that beauty cannot be defined as simple as that. This research take a depth look about it through the interviews with selected Semarang college students. The research explores about those advertisements and its impact of how people define beauty. Aiming to understand college students’ point of view of mentioned issue, this research wants to become a starting step in changing the prevailing beauty standards.
Dinamika Program Siaran TVRI Tahun 1969-1989 Anan Tawazzun Nafi; Alamsyah Alamsyah
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 18, No 1: 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sabda.18.1.1-10

Abstract

During the New Order era, economic development policies were the focus of the Soeharto administration. To implement development, the country's socio-political conditions needed to be controlled. This control was done through the utilisation of television as a tool to spread development messages. This mass media is very effective and efficient in shaping people's mindset. In carrying out its duties, TVRI does so through its broadcast programmes. However, people do not like TVRI's lighting broadcasts, they prefer entertainment broadcasts. Therefore, development messages began to be inserted into TVRI's entertainment broadcasts. This effort intensified after advertising was banned on television. At that time, almost all TVRI broadcasts were aimed at supporting development policies. This situation lasted until the New Order government collapsed.