cover
Contact Name
Yeny Sulistyowati
Contact Email
yeny.sulistyowati@urindo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jbik@urindo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
ISSN : 16936868     EISSN : 2622948X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan (JBIK) dengan E-ISSN :2622-948X diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Respati Indonesia, Jakarta, Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan ini terbit dua kali setiap tahun, yakni pada bulan Juni dan bulan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 298 Documents
Risiko Ergonomi pada Pekerja Erection Pumping dengan Metode Ergonomic Assessment Survey (EASY) di Workshop Gear Reducer PT. X, Cileungsi, Bogor Tahun 2015 Bintari .; Evi Nopiyanti; Agus Joko Susanto
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 7, No 1 (2017): jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.15 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v7i1.211

Abstract

Berdasarkan observasi, postur janggal yang dilakukan pekerja saat melakukan proses erection pumping, adalah tangan mengenggam, menjepit dan menekan komponen, kaki jongkok dan menyanggah dengan 1 kaki, punggung miring dan menunduk dengan sudut ≥ 650, siku berotasi dan bahu mengangkat dengan sudut ≥ 450, serta leher menunduk, miring, dan menengok. Postur dilakukan ≥  10 detik dengan frekuensi ≥ 7 kali/menit. Keluhan yang rasakan pekerja adalah pegal, ngilu, dan nyeri pada leher, bahu, punggung, pinggang, dan kaki; kesemutan dan kram pada jari tangan dan kaki; kadang memar pada tangan, pusing serta perasaan mual. Tujuan penelitian ini melakukan analisis risiko ergonomi pada pekerja di erection pumping dengan metode Ergonomic Assessment Survey (EASY). Jenis penelitiannya deskriptif analitik dengan pendekatan observasional, yaitu mengamati faktor risiko ergonomi pada pekerjaan, wawancara pada pekerja, dan melihat medical record. Populasi penelitian ini adalah 4 jenis pekerjaan di erection pumping serta 7 orang yang terdiri dari  4 orang pekerja mekanik erection pumping, 1 orang petugas SHE Departemen, 1 orang dokter, dan 1 orang petugas fisioterapi PT X.  Sampel penelitan adalah total populasi. Data yang terkumpul dari hasil BRIEF survey, employee survey, dan medical survey dianalisis secara manual dengan cara penjumlahan. Hasil penelitian, diketahui bahwa tingkat risiko dari 4 jenis pekerjaan erection pumping, 2 pekerjaan termasuk kategori risiko sedang skor (3-4) dan 2 pekerjaan lainnya termasuk katagori tinggi skor (5-6). Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko ergonomi pada pekerja, sebaiknya melakukan perbaikan desain tempat kerja dan melakukan peregangan otot sebelum dan sesudah bekerja. Kata Kunci                         : Erection Pumping, Risiko Ergonomi, Pekerja
Faktor Penentu Pemeriksaan IVA Pada Wanita Usia Subur Di Puskesmas Pademangan, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara 2015 Moina Sihombing; Cicilia Windiyaningsih
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2016): jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.066 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v6i1.165

Abstract

Morbiditas dan mortalitas dari kanker serviks di Indonesia sangat tinggi. Di Indonesia setiap tahunnya ditemukan 15.000 kasus dan 8.000 (53%) dari mereka yang fatal. Salah satu cara pencegahan kanker serviks adalah dengan deteksi dini. Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) adalah metode skrining kanker serviks yang sesuai dengan kondisi di Indonesia. Namun, masih rendah dalam wanita usia subur (WUS) tingkat partisipasi dalam melakukan tes IVA. Tujuan dari penelitian ini dan menjelaskan faktor penentu yang mempengaruhi uji pemeriksaan IVA pada WUS. Penelitian ini kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Jumlah sampel120 WUS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur, pendidikan, status perkawinan, pengetahuan, sikap, informasi paparan, dukungan suami, dan dukungan petugas kesehatan untuk WUS melakukan tes IVA. Faktor yang paling dominan dukungan suami dengan OR 13,5,  95%CI OR 1.344-136.712, nilai p 0,027, probabilitas 8,6%; keterpaparan informasi OR 9,359 95%CI 2,301-38,068 nilai p 0,002 kontribusi 15,1%;dukungan petugas kesehatan OR 4,879 95%CI 1,231-19,335 nilai p 0,024, kontribusi10,1%. Simpulan dukungan suami adalah faktor yang dominan. Kata Kunci: dukungan suami,dukungan petugas kesehatan,keterpaparan informasi,sikap umur, tes iva.
HUBUNGAN PARITAS DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS DANUREJAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016 Dwi Gustin Franciska
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 7, No 2 (2017): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.295 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v7i2.36

Abstract

ABSTRAKDi Puskesmas Danurejan I Kota Yogyakarta pemilihan AKDR mengalami penurunan setiap tahunnya yaitu 42,9% pada tahun 2013 23,01% pada tahun 2014 dan 22,45% pada tahun 2015 dan sebagian besar akseptor memiliki anak 2-4 orang yaitu 78,8% dari jumlah 246 ibu yang menggunakan berbagai macam alat kontrasepsi. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan hubungan paritas dengan pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) di Puskesmas Danurejan 1 Kota Yogyakarta. Metode penelitian kuantitatif dengan rancangan kasus kontrol. Jumlah populasi akseptor yang menggunakan berbagai macam alat kontrasepsi yaitu 823 akseptor. Sampel  83 kasus dan 83 kontrol. Analisis data univariat, bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan dari 166 akseptor lebih banyak multipara yaitu 86 (51,8%) dari pada akseptor primipara. Hasil akhir penelitian didapatkan variabel paritas nilai p 0,000, OR 3,511,95%CI 1,746-7,063; umur p 0,131, OR 1,727,95%CI 0,850-3,506; Pendidikan p 0,002, OR3,418,95%CI 1.585-7,374 dan perkerjaan p 0,500, OR 1,302,95%CI 0,605-2,801 yang secara statistik berhubungan signifikan dengan pemilihan AKDR. Hasil uji interaksi terdapat 2 variabel interaksi yaitu paritas dengan pendidikan sedangkan  umur, dan perkerjaan merupakan variabel konfounding. Kesimpulan penelitian paritas  dan pendidikan ada hubungan yang bermakna dengan pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim di Puskesmas Danurejan I Kota Yogyakarta. Saran pada ruang tunggu KB dipasang poster tentang AKDR, tenaga kesehatan memberikan konseling tentang alat kontrasepsi dalam rahim dan tenaga kesehatan juga dapat memberikan pelatihan kepada kader tentang AKDR sehingga informasi cepat sampai kepada akseptor KB.Kata Kunci                           : Paritas, pendidikan, Pemilihan AKDR.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI PADA PASIEN DI POLI PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA SUKAPURA Apri Sunadi; Ali Fendi; Maryadi M
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 5, No 1 (2015): jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.619 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v5i1.109

Abstract

Hipertensi adalah suatu kondisi klinis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara konsisten diatas tekanan darah normal, menurut JNC VII jika tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pasien hipertensi di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Jakart. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan pengambilan data menggunakan quesioner tertutup yang berbentuk Closed Ended Question yang mana memilih jawaban yang sesuai yang diketahui responden di di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Jakarta sebayak 50 orang. Teknik pengolahan data dengan menggunakan Cross Sectional. Adapun teknik pengambilan data dengan menggunakan analisis univariat untuk mendepenelitiankan variabel bebas dan variabel terikat.Berdasarkan hasil penelitian gambaran tingkat pengetahuan tentang hipertensi di Poli Penyakit Dalam dari hasil penelitian dari 50 responden, terdapat sebanyak 26 responden (52,0%) mengerti tentang hipertensi dengan kategori baik, sebanyak 28 responden (56,0%) tanda dan gejala dengan kategori baik, sebanyak 27 responden (54,0%), hipertensi dengan kategori baik, dan sebanyak 24 responden (48,0%) penatalaksanaan dengan kategori baik.Maka dapat disimpulkanpengertian hipertensidengan kategori baik 26 (52%),tanda dan gejala dengan kategori baik 28 (56%),penyebab hipertensi dengan kategori baik 27 (54%),danpenatalaksanaan hipertensi dengan kategori baik 24 (48%).Kata Kunci             :  Pegertian hipertensi, tanda dan gejala, penyebab, dan Penatalaksanaan.Daftar Pustaka      :  11 Buku/Sumber  (2000 - 2010)
PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP INSIDEN PASIEN JATUH DI RUMAH SAKIT PGI CIKINI Ahdun Trigono; Winner .
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.781 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v8i1.59

Abstract

ABSTRAKPasien jatuh merupakan insiden keselamatan pasien yang terbanyak menimbulkan cedera pada pasien Rumah Sakit PGI Cikini. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor intrinsik dan ekstrinsik yang berpengaruh terhadap insiden jatuh di Rumah Sakit PGI Cikini.Penelitian cross sectional terhadap data sekunder dari berkas rekam medis 85 pasien yang menjalani rawat inap pada periode 01 Januari 2016 hingga 31 Desember 2017. Variabel-variabel intrinsik seperti usia, riwayat jatuh, diagnosis lebih dari satu, kebutuhan bantuan berjalan, gangguan keseimbangan, dan kondisi mental; serta variabel-variabel ekstrinsik seperti terpasang jalur intravena, terpasang alat kesehatan berbentuk selang, dan alur masuk pasien ke rawat inap; diteliti mengenai pengaruhnya terhadap insiden jatuh.Pada model akhir uji multivariat, didapatkan bahwa insiden jatuh di Rumah Sakit PGI Cikini dipengaruhi oleh kondisi mental pasien yang tidak menyadari keterbatasan fisiknya, sebagai faktor yang paling dominan (p = 0,001; OR = 45,50; 95% CI: 5,098 - 406,050) dan alur masuk pasien melalui Instalasi Rawat Jalan (p = 0,038; OR = 3,21; 95%CI: 1,067 - 9,657). Variabel-variabel lainnya didapatkan tidak bermakna secara statistik, bukan menunjukkan bahwa tidak berpengaruh terhadap insiden jatuh, namun oleh karena variabel-variabel tersebut sudah diintervensi pencegahan risiko jatuh sebagai bagian dari prosedur pelayanan yang diberlakukan di Rumah Sakit PGI Cikini.Di Rumah Sakit PGI Cikini, intervensi yang dapat dilakukan untuk pencegahan insiden jatuh adalah edukasi untuk memastikan pasien dan/atau keluarganya menyadari keterbatasan fisiknya sehingga dapat bekerjasama dengan staf rumah sakit dalam upaya pencegahan jatuh serta pemberlakuan pengkajian risiko jatuh bagi pasien yang berasal dari Instalasi Rawat Jalan sebelum pasien masuk rawat inap. Kata kunci: faktor intrinsik, faktor ekstrinsik, insiden jatuh, keselamatan pasien
DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KLINIK TENAGA KESEHATAN DALAM IMPLEMENTASI KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RSPAD GATOT SOEBROTO TAHUN 2015 Tri Suratmi; Prihadi Estu Widodo; Rokiah Kusumapradja
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 5, No 2 (2015): jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.694 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v5i2.132

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji determinan yang berhubungan dengan kinerja klinik tenaga kesehatan berdasarkan implementasi IPSG standar akreditasi internasional JCI di RSPAD Gatot Soebroto Tahun 2015, yang diharapkan akan bermanfaat untuk masukan bagi RSPAD Gatot Soebroto tentang gambaran hasil evaluasi konsistensi kinerja klinik tenaga kesehatan berdasarkan penerapan pencapaian implementasi IPSG standar akreditasi internasional JCI yang telah dilaksanakan secara berkesinambungan. Penelitian ini menggunakan desain crosectional. Sampel penelitian berjumlah 91 responden, menggunakan metode pengambilan sampel dengan rumus Taro Yamane. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015. Data dianalisis dengan uji Chi Square dan analisi regresi logistik menggunakan SPSS. Pada analisa bivariat variabel pengetahuan, sikap, peran kepemimpinan, sistem pelaporan dan ketersediaan fasilitas memiliki hubungan yang bermakna dibuktikan dengan nilai p < 0.05, sedangkan variabel motivasi tidak berhubungan secara bermakna dibuktikan dengan nilai p > 0.05. Pada analisa multivariat, secara berurutan paling besar pengaruhnya terhadap kinerja adalah variabel Peran Kepemimpinan ( 3.432 ), Sistem Pelaporan ( 2.887 ), Pengetahuan ( 2.855 ) dan Sikap ( 0.362 ). Keempat faktor tersebut perlu mendapat perhatian dari Manajemen Rumah Sakit dengan tetap memperhatikan faktor lainnya agar Tenaga Kesehatan mampu meningkatkan kinerjanya dan keselamatan pasien menjadi budaya kerja di rumah sakit.Kata kunci : Kinerja Klinik, Tenaga Kesehatan, KeselamatanPasien. 
Pengembangan Kebijakan Spiritual Care Secara Menyeluruh dan Holistik Di Rumah Sakit Misi Lebak Banten Thomas Gregorius Slamet Riyadi; Tri Budi Rahardjo; Grace Rumengan
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.105 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v8i2.284

Abstract

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang holistik, bukan hanya menitikberatkan pada pelayanan medis, tetapi pendampingan mental-spiritual dan pelayanan kerohanian pun menjadi bagian dalam pelayanan kesehatan di dalamnya. Sebagai Rumah Sakit Katolik, Rumah Sakit Misi Lebak mewujudkan pelayanan secara holistik melalui Unit Spiritual Care (Pastoral Care). Pengembangan Kebijakan Spiritual Care menjadi sangat penting agar pelayanan holistik di Rumah Sakit dapat mencapai sasaran, yaitu melayani Mereka yang sakit dan menderita sesuai dengan ajaran Gereja.Jenis penelitian yang digunakan adalah Analisa Kualitatif dengan metode Analytic Hierarchy Prosess (AHP) dalam penelitian untuk mendapatkan persoalan utama yang menjadi kendala dalam proses pengembangan kebijakan Spiritual Care melalui Focus Group Discusion (FGD) berdasarkan 5 orang expert sebagai responden yang menjadi penentu kebijakan di Rumah Sakit.Persoalan yang ditemukan dalam Pengembangan Kebijakan Spiritual Care di Rumah Sakit Misi Lebak adalah ketersediaan Sumber Daya Manusia yang belum optimal. Oleh karena itu, untuk mengembangkan Kebijakan, Manajemen Rumah Sakit perlu meningkatkan kinerja Petugas Pastoral dengan mencari atau menempatkan Sumber Daya Manusia yang mempunyai keahlian di bidangnya dan mensosialisasikan keberadaan Unit Spiritual Care kepada semua pihak dengan tujuan bahwa pelayanan dan pendampingan mental-spiritual menjadi tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.Pengembangan Kebijakan Spiritual Care Rumah Sakit Misi Lebak akan menjadi solusi untuk mengembalikan peran dan fungsi Unit Spiritual Care yang belum berjalan optimal. Pendampingan mental-spiritual dan pelayanan kerohanian kepada Pasien, Keluarga Pasien, dan Karyawan Rumah Sakit perlu menjadi perhatian di Rumah Sakit manapun sebagai perwujudan dari pelayanan yang holistik.Kata Kunci: Spiritual Care, Pastoral Care, Pengembangan Kebijakan, Pendampingan Mental-Spiritual.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CARA IBU MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN BANTARKALONG KABUPATEN TASIKMALAYA Ririn Alawiyah; Yuna Trisuci Aprilia
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.98 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v8i1.50

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang Berdasarkan studi pendahuluan di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya, pada tahun 2016 didapatkan bayi sebanyak 679 bayi. Peneliti mengambil 20 responden ibu yang memiliki bayi usia 0-28 hari di Puskesmas Bantarkalong. Dari 20 ibu tersebut 8 ibu sudah mampu memandikan bayinya sendiri, sedangkan 12 ibu belum berani memandikan bayinya sendiri dikarenakan tali pusat belum lepas dan takut nanti bayinya tergelincir. Tujuan penelitian membuktikan faktor yang berhubungan dengan cara Ibu memandikan bayi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2017. Metode Penelitian kuantitatif, studi crosectional, populasinya ibu yang melahirkan di dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya. Sampel sebanyak 57 ibu yang melahirkan diambil secara accidental dengan kriteria  bayinya usia 0-2 bulan. Analisis deskriptif dan analitik dengan Chi Square. Hasil analisis distribusi dan frekuensi penelitian menunjukkan  cara ibu memandikan bayinya baik 72%, pengetahuan tentang memandikan bayi tinggi 67%, pendidikan tinggi 63%, sumber informasi tenaga kesehatan 73%.  Hasil analisis hubungan menunjukkan  ada hubungan bermakna antara pengetahuan ibu dengan cara ibu memandikan bayi nilai p 0,048, OR 3,986, OR 95%CI 1,335-15.480; ada hubungan bermakna antara pendidikan Ibu dengan cara ibu memandikan bayi p0,028, OR 4,545, 95%CI 1,335-15,480; ada hubungan bermakna antara sumber informasi dengan cara ibu memandikan bayi p 0,033, OR 4,537,95%CI 1,220-16,876.Kesimpulan pengetahuan, pendidikan ibu dan sumber informasi  berhubungan dengan cara ibu memandikan bayi. Saran  Bagi Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Kecamatan Bantarkalong diharapkan lebih intensif memberikan informasi mengenai pendidikan kesehatan terkait memandikan bayi pada ibu hamil. Kata Kunci                :  Ibu Memandikan Bayi, Pengetahuan, Pendidikan, Sumber Informasi
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PAPARAN MEDIA DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA SMK “X” DI KOTA DEPOK TAHUN 2014 Paramita Mustari; Teguh Wiyono
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 5, No 2 (2015): jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.905 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v5i2.123

Abstract

Permasalahan remaja yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, sering kali berakar dari kurangnya informasi, pemahaman dan kesadaran untuk mencapai keadaan sehat secara reproduksi. Sehingga peneliti ingin mengetahui hubungan antara sikap dan paparan media dengan perilaku seks Pranikah pada Remaja SMK “X” di Kota Depok tahun 2014. Variabel yang diteliti meliputi paparan media dan sikapMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan di SMK  “X”  pada bulan November 2013 s.d Februari 2014 di Kota Depok. Populasi dan jumlah sample sebanyak 100 orang. Pengumpulan data menggunakan chi square yang bertujuan untuk menghubungkan antara variable independen dan variable dependen.Hasil analisis univariat sebagian besar pengetahuan remaja tentang seks pranikah rendah (54%), paparan media yang lebih banyak terpapar (62%), sikap yang negatif (70%). Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, yaitu semua variabel yang diteliti mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku seks pra nikah pada remaja. Paparan media (p.value 0,00) dan sikap (0.01). Kata Kunci : Perilaku Seks Pranikah
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia di Cita Sehat Yogyakarta Tahun 2016 Sylvia Lestari Silalahi; Sutanto Priyo Hastono; Atik Kridawati
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 7, No 1 (2017): jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.629 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v7i1.207

Abstract

Proses menua yang dialami oleh lansia menyebabkan perubahan pada berbagai sistem fisiologis tubuh, diantaranya terjadi pada sistem neurologis, sensori dan muskuloskeletal. Perubahan dalam sistem neurologis dapat menyebabkan lansia mengalami penurunan fungsi kerja otak atau fungsi kognitif. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan fungsi kognitif salah satunya adalah aktivitas fisik dan hipertensi. Aktivitas fisik secara teratur dapat mengurangi risiko gangguan fungsi kognitif, termasuk penyakit Alzheimer sebesar 50%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia. Dengan variabel counfounding umur, jenis kelamin, tempat tinggal dan status perkawinan Metode pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dan menggunakan analisis chi square pada analisis bivariat dan pada analisis multivariat menggunakan regresi logistik faktor risiko. Untuk mengukur fungsi kognitif menggunakan instrumen kuesioner MMSE (Mini Mental State Examination) dan untuk mengukur aktivitas fisik menggunakan intrumen kuesioner IPAQ (International Physical Activity Questioner). Populasi penelitian adalah seluruh lansia di Cita Sehat Yogyakarta sebanyak 110 responden. Hasil penelitian lansia yang mengalami gangguan fungsi kognitif 59,1%, dengan usia 60-90 tahun 51,4%. Lansia bertempat tinggal dengan keluarga yang mengalami gangguan fungsi kognitif 64,0%, dan lansia berstatus perkawinan duda, janda, dan tidak berpasangan yang mengalami gangguan fungsi kognitif 61,9%.  Ada hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif dengan p < 0.05 dan OR = 4.167. Dengan demikian lansia yang beraktivitas sedang berpeluang 4 kali mengalami gangguan fungsi kognitif dibandingkan dengan lansia yang beraktivitas fisik berat. Kesimpulan Aktivitas fisik berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif pada lansia. Kata Kunci             : Aktivitas Fisik, Fungsi Kognitif, Lansia

Page 7 of 30 | Total Record : 298