cover
Contact Name
Dwi Atmoko
Contact Email
jitkbhamada@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jitkbhamada@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota tegal,
Jawa tengah
INDONESIA
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)
ISSN : 20884435     EISSN : 23553863     DOI : -
Core Subject : Health,
Bhamada, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun non hasil penelitian di bidang: 1. ilmu-ilmu keperawatan 2. ilmu-ilmu kebidanan 3. ilmu-ilmu kesehatan reproduksi yang belum pernah diterbitkan di jurnal-jurnal ilmiah lain.
Arjuna Subject : -
Articles 198 Documents
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP BAKTERI (Staphylococus Aureus, Streptococus Mutan dan Eschericia Coli) Inur Tivani; Meliyana Perwitasari
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 12 No 1 (2021)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v12i1.263

Abstract

Kemajuan zaman yang pesat diringi pula dengan meningkatnya berbagai penyakit. Salah satunya penyakit infeksi. Penyebab utama penyakit infeksi yaitu bakteri. Staphylococus aureus, Streptococus mutan dan Eschericia coli merupakan bakteri yang sering menginfeksi manusia. Ketiga bakteri ini dilaporkan telah banyak mengalami resistensi terhadap antibiotik. Oleh karena itu diperlukan usaha guna mencari alternatif antibiotik dari bahan alam seperti kulit buah. Kulit buah pisang kepok memilki kandungan senyawa seperti saponin yang bersifat sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pada konsentrasi berapa ekstrak kulit buah pisang kepok paling efektif menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus, Streptococus mutan dan Eschericia coli. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Program Studi DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama. Ekstrak kulit buah pisang kepok dibuat menggunakan metode soxhletasi. Ekstrak kulit buah selanjutnya dibuat 3 konsentrasi yaitu 5%, 15% dan 25%. Pengujian antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi sumuran dengan tiga kali replikasi. Rata-rata luas daerah hambat terhadap bakteri S.aureus pada konsentrasi ekstrak kulit pisang kepok 5% sebesar 0 mm2, 15% sebesar 23 mm2 ± 14 dan 25% sebesar 79 ± 9,5 mm2. Luas Daerah hambat terhadap bakteri S. mutan pada konsentrasi ekstrak kulit pisang kepok 5% sebesar 0 mm2, 15% sebesar 0 mm2 dan konsentrasi 25% sebesar 3 ± 3,3 mm2. Luas daerah hambat terhadap bakteri E coli pada konsentrasi ekstrak kulit pisang kepok 5% sebesar 320±66 mm2, 15% sebesar 514 mm2 ± 31 dan 25% sebesar 670 ± 43 mm2. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada konsentrasi 25% ekstrak kulit pisang kepok paling efektif menghambat bakteri S. aureus, S. mutan dan E coli. Luas daerah hambat paling baik ditunjukkan pada penghambatan terhadap bakteri E. coli
HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKUKAN CUCI TANGAN DI RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA TEGAL Agus Budianto; Ikawati Setyaningrum; Dwi Budi Prastiani
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 12 No 1 (2021)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v12i1.266

Abstract

Cuci tangan merupakan kegiatan sederhana yang sudah seharusnya menjadi kebiasaan untuk selalu dilakukan oleh perawat pelaksana dalam menjalankan tugasnya. Cuci tangan sangat penting dilakukan untuk mencegah HAIs. Namun masih sering ditemukan perawat pelaksana yang belum tepat dalam melakukan langkah cuci tangan yang benar atau pada moment yang tidak tepat. Salah satu factor yang terkait dengan perilaku tersebut adalah kualitas dan kuantitas pengarahan dari kepala ruang perawatan sebagai first line manager. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan antara supervisi yang dilakukan oleh kepala ruang dengan kebiasaan cuci tangan perawat pelaksana di Rumah Sakit Mitra Keluarga Tegal. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif korelatif dengan menggunakan perawat pelaksana sebagai responden dan menggunakan total sampling sebanyak 56 perawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Tegal. Alat ukur dalam pengambilan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi.Pembuktian hubungan antar variable menggunakan uji statistik chi-square dimana hasilnya diperoleh p value sebesar 0,001(< 0,05) yang artinya ada hubungan yang signifikan antara supervisi yang dilakukan oleh kepala ruang dengan kebiasaan perawat pelaksana dalam melakukan cuci tangan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Tegal. Penelitian ini merekomendasikan agar manajer rumah sakit dapat membuat kebijakan operasional terkait prosedur supervisi kepala ruang sehingga dapat meningkatkan kebiasaan melakukan cuci tangan sesuai langkah yang benar dan pada moment yang tepat oleh perawat pelaksana.
ASUHAN KEBIDANAN METODE ONE STUDENT ONE CLIENT (OSOC) UNTUK MENINGKATKAN QUALITY of LIFE (QoL) IBU HAMIL Christin Hiyana Tungga Dewi; Ribkha Itha Idhayanti; Mundarti Mundarti
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 12 No 1 (2021)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v12i1.270

Abstract

Konsep Asuhan Continuity of Care (CoC) merupakan suatu asuhan yang diberikan secara berkesinambungan dari masa hamil sampai dengan pelaksanaan Keluarga Berencana (KB) sebagai upaya dalam penurunan AKI dan AKB. Program One Student One Client (OSOC) merupakan program yang diterapkan oleh pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu usaha untuk menurunkan Angka Kematian Ibu di Jawa Tengah. Jenis penelitian Quasi Eksperimen dengan Posttest Only With Control Group Design. Penelitian melibatkan 30 ibu hamil TM III. Instrument menggunakan WHOQOL-BREF untuk menilai 4 domain. Uji statistic menggunakan Man-Whitney. Hasil penelitian ada pengaruh pendampingan terhadap semua domain kualitas hidup ibu hamil , domain fisik rata – rata sebesar 21,53 p value 0,000, domain psikologis rata – rata sebesar 19,30 p value 0,001, domain sosial rata – rata sebesar 20,56 p value adalah 0,000, domain lingkungan rata – rata sebesar 20,40 p value 0,002. Pendampingan yang intensive pada ibu hamil dengan model Contiuty of Care (CoC) perlu diteruskan dan diperlukan pengembangan program kerjasama dan bersinergi dengan institusi pendidikan melalui program OSOC.
KESESUAIAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI INSTALASI FARMASI RS X DI DENPASAR DENGAN PERMENKES RI NO. 72 TAHUN 2016 Fitria Megawati; I Putu Tangkas Suwantara; Osie Listina
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 12 No 1 (2021)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v12i1.279

Abstract

Pengaturan standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian, dan melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di rumah sakit yang berorientasi kepada keselamatan pasien, diperlukan suatu standar yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pelayanan kefarmasian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase kesesuaian pelayanan kefarmasian di salah satu Rumah Sakit Umum di daerah Denpasar dengan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit menurut Permenkes RI No.72 Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan dokumentasi berupa rekaman suara dan foto. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan pendekatan secara langsung melalui wawancara mendalam yang dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan pelayanan kefarmasian. Data yang didapat melalui wawancara mendalam, diolah dengan membuat transkrip hasil pembicaraan, kemudian hasil dari wawancara tersebut dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit dan diberikan nilai persentase. Hasil penelitian yang telah dilakukan di Instalasi Farmasi salah satu Rumah Sakit Umum di Denpasar mengenai kesesuaian pelayanan kefarmasian disalah satu Rumah Sakit Umum di daerah Denpasar sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit dengan nilai persentase 95% dan yang tidak sesuai adalah 5%.
PENGARUH KARAKTERISTIK LANSIA DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA Sri Hidayati; Ahmad Baequny
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 12 No 1 (2021)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v12i1.284

Abstract

Lansia (lanjut usia) merupakan bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap individu. Organisasi Kesehatan Dunia menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (45 -59 tahun), lanjut usia (60 -74 tahun), lanjut usia tua (75 – 90 tahun) dan usia sangat tua (diatas 90 tahun). Keberadaan lansia yang semakin meningkat menimbulkan berbagai polemik dewasa ini, salah satunya adalah depresi. Depresi merupakan masalah kesehatan yang paling banyak terjadi pada lansia. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik lansia dan dukungan keluarga terhadap tingkat depresi lansia. Desain penelitian menggunakan metode Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah seluruh lansia yang ada di wilayah Puskesmas Tirto Pekalongan sebanyak 165 lansia. Pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh karakteristik lansia (umur p=0,005, status perkawinan p=0,015, pekerjaan p=0,000) dan dukungan keluarga (p=0,030) terhadap kejadian depresi lansia. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian depresi lansia yaitu pekerjaan dengan OR sebesar 11,556. Keluarga mempunyai tugas memberikan dukungan agar lansia dapat beraktifitas secara teratur dan tidak berlebihan. Lansia yang masih mempunyai kegiatan/ pekerjaan cenderung lebih bahagia karena mempunyai penghasilan sendiri dan dapat bersosialisasi dengan orang lain sehingga tidak merasa kesepian.Disarankan kepada keluarga yang mempunyai lansia untuk lebih memberikan perhatian dan memberi kesempatan lansia untuk tetap bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya agar lansia terhindar dari depresi.
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 7 BULAN DENGAN RIWAYAT LAHIR STUNTING Herlina Tri Damailia; Esti Rettiningsih
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 12 No 1 (2021)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v12i1.285

Abstract

Merujuk hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementrian Kesehatan tahun 2018 menunjukkan 17,7% balita masih mengalami masalah gizi dan balita stunting sebesar 37,2%. Stunting memiliki dampak besar terhadap tumbuh kembang anak dan juga perekonomian. Bayi yang diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan memiliki manfaat bagi daya tahan tubuh, pertumbuhan dan perkembangan bayi. Prevalensi balita stunting di Puskesmas Sempor II pada tahun 2019 sebesar 21,08% dan bayi lahir stunting sebesar 26,09%. Sedangkan angka pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sempor II pada tahun 2019 di bawah target yaitu 41,7%. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan status gizi pada bayi usia 7 bulan dengan riwayat lahir stunting. Penelitian ini adalah survei analitik menggunakan desain case control dan pendekatan retrospektif. Populasi pada penelitian ini adalah bayi usia 7 bulan dengan riwayat lahir stunting di Puskesmas Sempor II sebanyak 35 bayi. Sampel didapatkan dengan cara teknik total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, dianalisa dengan uji rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 9 responden yang mengalami stunting, 88,9% tidak mendapatkan ASI eksklusif. Sedangkan dari 26 responden yang tidak stunting, 76,9% mendapatkan ASI eksklusif. Dari uji rank spearman didapatkan p value 0,000 sehingga ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi pada bayi usia 7 bulan dengan riwayat lahir stunting. Koefisien korelasi yang dihasilkan -0,645 yang berarti hubungan tersebut kuat dan arah hubungan berlawanan dimana tingginya angka pemberian ASI eksklusif diikuti dengan turunnya angka stunting. Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan memberi perhatian khusus serta berinovasi dalam memberikan promosi kesehatan sehingga masyarakat khususnya ibu menyusui mau memberikan ASI eksklusif sehingga dapat mencegah terjadinya stunting.
TANGGUNG JAWAB HUKUM PERAWAT PRAKTEK MANDIRI TERHADAP ASUHAN KEPERAWATAN DALAM UPAYA PELAYANAN HOLISTIK (Studi di Puskesmas Margadana Kota Tegal) Deddy Utomo; Sarsintorini Putra; Endang Sutrisno
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 12 No 1 (2021)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v12i1.286

Abstract

Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada individu, keluarga dan masyarakat adalah perawat. Dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan, perawat hanya diperbolehkan memberikan asuhan keperawatan baik di lembaga pelayanan kesehatan maupun dalam kegiatan praktek mandiri. Banyak perawat melakukan praktik mandiri tetapi dalam praktiknya mereka melakukan terapi diagnostik yang merupakan bidang medis atau dokter. Melihat permasalahan tersebut, maka penulis mencoba untuk menganalisis Tanggung Jawab Hukum Praktik Perawat Mandiri Terhadap Asuhan Keperawatan dalam Upaya Pelayanan Holistik, hal ini dikarenakan masih banyak perawat di Indonesia yang menjalankan praktik mandiri namun melakukan tindakan medis. Pelayanan holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Pelayanan holistik merupakan satu kesatuan utuh, jika salah satu diganggu maka akan mempengaruhi yang lain. Adapun rumusan masalah dari skripsi ini adalah: 1. Apa tanggung jawab hukum perawat praktik mandiri terhadap asuhan keperawatan dalam upaya pelayanan holistik, 2. Apa konsekuensi hukum dalam penerapan asuhan keperawatan pada perawat praktik mandiri. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tanggung jawab hukum perawat dalam melaksanakan praktik asuhan keperawatan mandiri dalam upaya pelayanan holistik, untuk mengetahui dan menganalisis akibat hukum dalam penerapan asuhan keperawatan pada perawat praktik mandiri. Metode penelitian dalam penyusunan skripsi ini menggunakan metode penelitian doktrinal, yaitu penelitian yang lebih menitikberatkan pada hukum yang dikonseptualisasikan sebagai suatu peraturan dalam arti peraturan perundang-undangan tertulis. Hasil penelitian menunjukan bahwa perawat cenderung melakukan tindakan medis dalam melaksanakan praktik mandiri adalah faktor ekonomi, faktor perilaku masyarakat, dan kepercayaan masyarakat terhadap program pengobatan gratis. Sedangkan akibat hukum dari pelanggaran yang dilakukan oleh perawat yang melakukan kegiatan praktik mandiri namun melakukan tindakan medis jika melanggar ketentuan hukum maka perawat akan dimintai pertanggungjawaban yang artinya akibat hukum atas tindakan yang dilakukan perawat tersebut. Saran yang dapat penulis sampaikan antara lain bagi perawat harus senantiasa meningkatkan kemampuan kompetensi yang menjadi tanggung jawabnya, dan dalam melaksanakan kegiatan praktik mandiri harus mematuhi dan memahami semua ketentuan dan peraturan yang telah tertuang dalam Undang-Undang Keperawatan secara khusus. bagi Pemerintah Daerah dan Organisasi Profesi (PPNI) agar senantiasa menjalankan fungsi pengawasan dan pembinaan bagi perawat yang melaksanakan kegiatan praktik mandiri.
EFEKTIVITAS SENAM NIFAS DAN LATIHAN KEGEL DALAM MENCEGAH INKONTINENSIA URIN MASA NIFAS Wahyu Pujiastuti; Bekti Yuniyanti; Masini Masini
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 12 No 1 (2021)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v12i1.288

Abstract

Masa pasca persalinan merupakan masa yang memerlukan perhatian intensif dikarenakan dimasa nifas terjadi penurunan daya tahan tubuh dan fungsi sistem tubuh. Kandung kemih yang tidak terjaga frekuensi pengosongannya pada masa nifas dapat melemahkan kontraksi uterus, resiko perdarahan karena gangguan kontraksi dan infeksi saluran perkemihan semakin meningkat, dikarenakan kandung kemih yang penuh akan menekan uterus sehingga terjadi kelemahan kontraksi dan gagal terjadi kompresi pembuluh darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas senam nifas dan Latihan kegel dalam mencegah inkontinensia urin masa nifas. Desain penelitian adalah analitik kuantitatif dengan jenis quasi eksperiment dan pendekatan post test only control group design dengan 30 responden ibu nifas yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi (senam nifas ditambah Latihan kegel) dan kelompok control (senam nifas), penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai November tahun 2017. Hasil uji Mann Whitney diperoleh pvalue 0,473 > 0,05 sehingga tidak terdapat perbedaan kecepatan pemulihan kejadian inkontinensia urin pada ibu yang mendapatkan perlakuan senam nifas ditambah kegel exercise dengan ibu yang hanya mendapat perlakuan senam nifas, namun nilai mean, median, standard deviasi, minimum dan maksimum pada kelompok intervensi lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok kontrol, yang berarti juga menunjukkan kecenderungan bahwa gangguan inkontinensi urin pada kelompok intervensi lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Bidan diharapkan mengajari dan membantu ibu nifas untuk melakukan senam nifas dan latihan kegel untuk mengurangi kejadian inkontinensia urin, dan ibu nifas untuk melaksanakan senam nifas dan latihan kegel dengan tehnik yang benar dan dilaksanakannya secara teratur.
GAMBARAN PELAKSANAAN CODE BLUE DI RSUD KARDINAH Nurcholis Nurcholis; Hudinoto Hudinoto; Maria Ulfa
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 12 No 1 (2021)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v12i1.289

Abstract

Latar Belakang : Insiden dan angka mortaltas akibat cardiac dan respiratory arrest cukup banyak oleh karena itu perlu penanganan yang cepat dan efektif ketika terjadi kejadian cardiac dan respiratory arrest dan keadaan gawat darurat lainnya. Mengambarkan pelaksanaan Code Blue di RSUD Kardinah Tegal. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Accidental Sampling dengan jumlah sampel yakni 21 kejadian Code Blue. Hasil : Dalam hal proses rekapitulasi: Penelitian menunjukkan, 90,5 % pelaksanaan algoritma Code Blue di ruang rawat inap dewasa dikatakan baik. Waktu tanggap menunjukkan 61,9 % waktu tanggap tepat dengan mean 270,29 detik (4 menit 30 detik) dengan standar deviasi 51,360 detik. Outcome pelaksanaan Code Blue menunjukkan 61,9 % tidak berhasil dan 38,1 % berhasil. Alasan pemanggilan Code Blue terbanyak yaitu cardiac arrest 47,6 %. Responden terbanyak yaitu pada kelompok usia manula 28,6% dengan jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki 61,9 %. Kesimpulan dan Saran: Mendasarkan hasil penelitian mengambarkan bahwa pelaksanaan Code Blue di RSUD Kardinah.dikatagorikan baik, dan waktu tanggapnya sesuai. Namun keluaran dari pelaksanaannya kebanyakan tidak berhasil. Harapkan kedepanya ada peningkatan mutu pelayanan dalam kegawat darurat di semua lingkungan rumah sakit.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESELAMATAN DENGAN PERILAKU TIDAK AMAN PETANI BAWANG MERAH DI DESA TEGALGLAGA KABUPATEN BREBES Agung Tyas Subekti; Triyono Rakhmadi; Dwi Atmoko
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 12 No 2 (2021)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v12i2.271

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keselamatan dengan perilaku tidak aman petani bawang di desa Tegalglagah kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini meliputi petani bawang aktif didesa Tegalglagah kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes berjumlah 520 orang dengan sampel penelitian sebanyak 52 responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Pengujian kuesioner pengetahuan keselamatan penelitian menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan antara pengetahuan keselamatan dan perilaku tidak aman petani ditingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5% (0,05). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (digunakan uji Chi-Square dengan α=0,05) dengan instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Berdasarkan analisis bivariat hubungan pengetahuan keselamatan dengan perilaku tidak aman pada petani di desa Tegalglagah kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes menggunakan uji chi-square didapatkan hasil p-value sebesar 0,000. Hasil p-value tersebut sesuai dengan hipotesis sebelumnya karena menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan keselamatan dengan perilaku tidak aman pada petani di desa Tegalglagah kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes.