cover
Contact Name
Laila Uthomah
Contact Email
lailauthomah248@gmail.com
Phone
+622678403140
Journal Mail Official
jurnal.psikologi@ubpkarawang.ac.id
Editorial Address
Jalan Ronggo Waluyo Sirnabaya, Puseurjaya, Kec. Telukjambe Tim., Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361
Location
Kab. karawang,
Jawa barat
INDONESIA
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
ISSN : 25281038     EISSN : 25809598     DOI : https://doi.org/10.36805/psikologi
Jurnal Psychopedia Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang is a peer-reviewed scientific journal in psychology published by the faculty of Psychology, UBP Karawang. JPUBP: Jurnal Psychopedia Psikology UBP Karawang contains the results of research with quantitative or qualitative approaches that seek to understand the psychological process of individuals, groups, and communities the psychological process of individuals, groups, and the communities, in the context of psychology.
Articles 181 Documents
GAMBARAN PARENTAL STRESS PADA IBU DI KABUPATEN KARAWANG Dinda Aisha; Puspa Rahayu Utami Rahman; Eka Mardia; Kurnia Pratiwi
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 8 No 2 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v8i2.6118

Abstract

Dewasa ini, kekerasan pada anak semakin marak dan salah satu pelakunya orang terdekat, salah satunya adalah orang tua. Bentuk kekerasan dapat berupa kekerasan fisik, verbal, bahkan kekerasan psikologis. Kekerasan pada anak berdampak negatif bagi perkembangan anak serta bersifat jangka panjang. Dampak kekerasan pada anak antara lain anak menjadi tidak optimal, menurunkan prestasi di sekolah, tidak percaya diri, memiliki konsep diri yang buruk bahkan dapat menghambat dirinya untuk berkembang. Salah satu faktor yang memengaruhi orang tua khususnya ibu dalam melakukan kekerasan adalah karena tingginya tingkat parental stress. Parental stress diartikan sebagai suatu kondisi ketidaknyamanan atau kesulitan dalam menjalani peran sebagai orang tua. Biasanya kesulitan ini diakibatkan ketidakmampuan seorang ibu dalam menjalankan perannya sebagai orang tua karena tuntutan yang tinggi dari anak. Dampak yang diakibatkan dari terjadinya parental stress adalah orang tua dengan tingkat parental stress yang tinggi akan menunjukkan perilaku pengasuhan yang buruk, menggunakan disiplin yang kasar, menghukum secara fisik, kurang terlibat dalam pengasuhan anak dan memandang perannya sebagai orang tua dengan cara yang negatif. Sehingga akan berdampak pada perkembangan anak. Dengan fenomena dan penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti gambaran parental stress pada ibu khususnya di Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa skala Parental Stress yang dikembangkan oleh Berry & Jones (1995). Hasil dari penelitian ini adalah 80% dari total responden memiliki tingkat parental stresskategori rendah dan 20% sisanya memiliki tingkat parental stress dengan kategori sedang. Tidak ada responden memiliki tingkat parental stress dengan kategori tinggi. Jika ditinjau dari status pekerjaan, ibu yang bekerja memiliki kecenderungan memiliki tingkat parental stress yang lebih tinggi dibandingkan ibu tidak bekerja Nowadays, child abuse is increasingly widespread and one of the perpetrators is the closest person, one of whom is their parent. Forms of violence can be in the form of physical violence, verbal, and even psychological violence. Child abuse has a negative impact on children's development and has long term effect. The impact of child abuse includes children not being optimal, lowering achievement in school, lack of self-confidence, having poor self-concept that may hinder them from optimum development. One of the factors that influence parents, especially mothers, to commit abuse is the high level of parental stress. Parental stress is defined as a condition of discomfort or difficulty in carrying out the role of parent. Usuallythis difficulty is caused by the inability of a mother to carry out her role as a parent because of high demands and expectation. The impact that results from parental stress is that parents with high levels of parental stress will show bad parenting behavior, use harsh discipline, physically punish, be less involved in parenting and view their role as parents in a negative way. With the phenomena and explanations above, researchers interested to know more about parental stress on mothers, especially in Karawang Regency. This study used a descriptive quantitative method with data collection techniques in the form of the Parental Stress scale developed by Berry & Jones (1995). The results of this study were 80% of the total respondents had a low level of parental stress and the remaining 20% had a moderate level of parental stress. None of the respondents had a high level of parental stress. Working mothers tend to have higher levels of parental stress than non-working mothers.
KEPRIBADIAN EXTRAVERSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KETERIKATAN KARYAWAN : STUDI META-ANALISIS Argita Maya Fauzi
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 8 No 2 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v8i2.6119

Abstract

Studi meta-analisis ini bertujuan untuk mengetahui nilai korelasi sebenarnya dari hubungan antara variabel kepribadian extrovert dan keterikatan karyawan (employee engagement). Studi dilakukan melalui analisa 2 artefak, yaitu melalui koreksi kesalahan pengambilan sample dan koreksi kesalahan pengukuran. Data yang didapatkan dan dianalisis berasal dari 32 studi dalam 18 artikel yang dipublikasi berkisar antara tahun 2006 – 2019 dengan sampel berjumlah 9441. Melalui hasil studi meta-analisis, diketahui bahwa kepribadian ekstrovert dan keterikatan karyawan memiliki hubungan positif dengan nilai korelasi sebenarnya (true score) sebesar 0,015. Dari hasil analisa juga diketahui bahwa dampak kesalahan pengambilan sampel sebesar 18% sedangkan dampak variasi reliabilitas sebesar 2,79% The purpose of this study was to determine the actual correlation value of the relationship between the extraversion personality and employee engagement. The study was carried out through analysis of 2 artifacts, namely through sampling error correction and measurement error correction. The data obtained and analyzed came from 32 studies in 18 articles published between 2006 - 2019 with a sample of 9441. Through the results of meta-analysis studies, it is known that extraversion personality and employee engagement have a positive relationship with the true correlation value (true score) of 0.015. From the analysis results, it is also known that the impact of sampling error is 18%, while the impact of variations in reliability is 2.79%.
KONFORMITAS DAN EMOSI POSITIF SEBAGAI PREDIKTOR DARI KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF KONSUMEN BELANJA ONLINE Lania Muharsih; Marhisar Simatupang; Afiyana Mutma’inah
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 8 No 2 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v8i2.6120

Abstract

Di era serba digital ini masyarakat semakin gemar untuk melakukan hal-hal yang mudah seperti melakukan aktivitas belanja online. Pembelian impulsif merupakan fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh laki-laki ataupun perempuan. Kelompok remaja yang berusia 18-21 tahun merupakan kelompok usia yang memiliki kecenderungan untuk melakukan pembelian impulsif dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konformitas dan emosi positif sebagai prediktor terhadap kecenderungan pembelian impulsif konsumen belanja online di Karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif asosiatif. Instrumen dalam penelitian yaitu skala konformitas yang berjumlah 42 item, skala emosi positif yang berjumlah 38 item, dan skala kecenderungan pembelian impulsif yang berjumlah 23 item. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen belanja online yang berusia 18-21 tahun di Karawang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling kuota dengan jumlah sampel sebanyak 385 orang. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji regresi linier berganda melalui software JASP 0.16. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan nilai signifikansi < 0,001 atau p < 0,05, hal ini berarti konformitas dan emosi positif dapat berpengaruh sebagai prediktor terhadap kecenderungan pembelian impulsif konsumen belanja online di Karawang. Adapun pengaruh yang disumbangkan konformitas dan emosi positif terhadap kecenderungan pembelian impulsif konsumen belanja online di Karawang adalah sebesar 20,4% dan 79,6% lainnya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini. In this all-digital era, people are increasingly fond of doing easy things, such as doing online shopping activities. Impulse buying is a phenomenon that occurs in everyday life that is carried out unconsciously by both men and women. The group of adolescents aged 18-21 years is an age group that has a tendency to make impulsive purchases compared to other age groups. This study aims to determine the effect of conformity and positive emotions as predictors of impulse buying tendencies of online shopping consumers in Karawang. The research method used is associative quantitative method. The instruments in the study were the conformity scale, which totaled 42 items, the positive emotion scale, which totaled 38 items, and the impulsive buying tendency scale, which totaled 23 items. The population in this study are online shopping consumers aged 18-21 years in Karawang. The sampling technique used was quota sampling with a total sample of 385 people. The data analysis technique used is multiple linear regression test through JASP 0.16 software. Based on the results of data analysis, it was obtained a significance value of <0.001 or p <0.05, this means that conformity and positive emotions can influence as a predictor of the tendency to buy impulsive online shopping consumers in Karawang. Conformity and positive emotions contribute to the impulsive buying tendency of online shopping consumers in Karawang by 20.4% and the other 79.6% are influenced by other variables outside of this study.
PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP PERILAKU CYBERSEX PADA MAHASISWA DI KABUPATEN KARAWANG Nuram Mubina; Dinda Aisha; Mochammad Rifki Andris
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 8 No 2 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v8i2.6122

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap perilaku cybersex pada mahasiswa di Kabupaten Karawang. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 responden dari mahasiswa di Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pengambilan data responden menggunakan aspek religiusitas dari Huber dan Huber serta mengukur perilaku cybersex dari Cooper, dkk. Data penelitian diolah menggunakan SPSS 24 menggunakan uji analisis regresi linier sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh terhadap perilaku cybersex pada mahasiswa di Kabupaten Karawang. Besar pengaruh varibel religiusitas tersebut adalah 8% dan 92% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. This study aims to determine the effect of religiosity on cybersex behavior among students in Karawang Regency. Respondents in this study amounted to 100 respondents from students in Karawang Regency. This research uses quantitative methods. Respondent data collection uses aspects of religiosity from Huber and Huber and measures cybersex behavior from Cooper, et al. The research data were processed using SPSS 24 using simple linear regression analysis test. The results of this study indicate that religiosity affects cybersex behavior in students in Karawang Regency. The effect of the religiosity variable is 8% and the other 92% is influenced by other variables not examined in this study.
SIKAP TERHADAP PERNIKAHAN DITINJAU DARI KONDISI PERNIKAHAN ORANG TUA Nisa Fitriani; Ayu
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 8 No 2 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v8i2.6123

Abstract

Studi ini menguji perbedaan sikap pernikahan antara mahasiswa dengan orang tua harmonis, utuh namun berkonflik, dan bercerai. Data dikumpulkan dari 123 mahasiswa IAIN Kediri yang dibagi dalam tiga kategori, yaitu mahasiswa dengan orang tua bercerai, mahasiswa dengan orang tua utuh namun berkonflik, dan mahasiswa dengan orang tua harmonis. Jumlah responden pada masing-masing kategori adalah 41 mahasiswa. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan ANOVA. Hasil uji menunjukkan F= 4,997 dan p= 0,008 < 0,05, maknanya ada perbedaan sikap pernikahan antara mahasiswa dengan orang tua harmonis, utuh namun berkonflik, dan bercerai. Implikasi bagi para profesional bersama dengan arahan untuk penelitian di masa depan. This study examines differences in marriage attitudes between college students and parents who are harmonious, intact but in conflict, and divorced. Data was collected from 123 students of IAIN Kediri which were divided into three categories, namely students with divorced parents, students with intact but conflicting parents, and students with harmonious parents. The number of respondents in each category was 41 students. Data analysis in this study used ANOVA. The test results show F = 4.997 and p = 0.008 <0.05, meaning that there are differences in the attitude of marriage between students and their parents in harmony, intact but in conflict, and divorced. Implications for professionals along with directions for future research.
OPTIMISME DALAM PENGKHIANATAN: PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP OPTIMISME PADA KORBAN PERSELINGKUHAN Ulfi Diva Zahrona; Rizkiani Amalia; Nur Aprilia; Devie Yundianto; Chintia Viranda
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 8 No 2 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v8i2.6124

Abstract

Keyakinan yang dimiliki oleh seseorang dapat menimbulkan kepercayaan terhadap satu sama lain, khususnya dalam suatu hubungan. Sikap tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan suatu hubungan. Karena itu, penelitian ini dilakukan guna mengetahui apakah ada keterkaitan atau pengaruh antara religiusitas terhadap optimisme pada korban perselingkuhan. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan convenience sampling dengan jumlah 141 sampel. Skala yang digunakan dalam penelitian ini ialah International Islamic University Malaysia Religiosity Scale (IIUMRelS) dengan 10 item dan The Indonesian version of the Life Orientation Test-Revised (LOT-R) dengan 6 item. Analisis regresi digunakan sebagai teknik analisis dalam penelitian ini. Hasil dari analisis adalah adanya pengaruh religiusitas terhadap optimisme pada korban perselingkuhan, yang mana nilai konsisten optimisme sebesar 10,794 dan nilai koefisien regresi pada variabel religiustas sebesar 0,323. Hal tersebut menunjukan bahwa sebesar 26,8% religiustas memiliki pengaruh terhadap optimisme dan sisanya dipengaruhi faktor lain. Kesimpulan dari penelitian ini ialah semakin tingginya tingkat religiusitas terhadap opimisme maka kan semakin tinggi juga tingkat optimisme pada korban perselingkuhan Efficacy that someone owns can lead to trust in one another, especially in a relationship. This attitude is done as an effort to maintain a relationship. Therefore, this research was conducted to determine whether there is a relationship or influence between religiosity and optimism in infidelity victims. Sampling was carried out using convenience sampling with a total of 141 samples. The scale used in this study is the International Islamic University Malaysia Religiosity Scale (IIUMRelS) with 10 items and The Indonesian version of the Life Orientation Test-Revised (LOT-R) with 6 items. Regression analysis is used as an analytical technique in this study. The result of the analysis is that religiosity influences optimism in infidelity victims, where the consistent value of optimism is 10.794, and the value of the regression coefficient on the religiosity variable is 0.323. This shows that 26.8% of religiosity influences optimism, and other factors influence the rest. This study concludes that the higher the religiosity towards optimism, the higher the optimism for infidelity victims.
PENERAPAN VERIFIKASI DALAM PROSES PENGEMBANGAN ALAT UKUR PSIKOLOGI Haryanti Mustika
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 8 No 2 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v8i2.6156

Abstract

Verifikasi artinya pemeriksaan tentang suatu kebenaran atas laporan, pernyataan, dan lain-lain. Verifikasi dalam pengembangan ini tetap memiliki makna yang sama namun pemeriksaan dalam konteks pengembangan alat ukur ini lebih spesifiknya yaitu melakukan pengujian pada alat ukur yang dikembangkan sehingga alat ukur psikologi tersebut dapat dipercaya keabsahannya. Menurut penjelasan tersebut maka dalam tahap penyusunan skala psikologi, verifikasi ini berada dalam tahapan analisis item. Karena analisis item merupakan proses pengujian parameter-parameter item guna mengetahui apakah item memenuhi persyaratan psikometris untuk disertakan sebagai bagian dari skala. Dalam prosedur konstruksi atau penyusunan tes, diawali dengan pengujian karakteristik masing-masing item (daya diskriminasi item, kesukaran item, dan efektivitas distraktor) yang akan menjadi bagian tes yang bersangkutan kemudian diakhiri pengujian estimasi terhadap validitas dan reliabilitas. Secara singkat, pengujian-pengujian tersebut atau analisis item yang dilakukan tersebut adalah salah satu implikasi dalam penerapan pandangan filsafat positivisme yaitu verifikasi dalam pengembangan alat ukur psikologi. Verification means checking the truth of reports, statements, and others. Verification in this development still has the same meaning, but the examination in the context of the development of this measuring instrument is more specific, namely testing the measuring instrument developed so that the psychological measuring instrument can be trusted for its validity. According to this explanation, in the stage of preparing the psychological scale, this verification is in the item analysis stage. Because item analysis is the process of testing item parameters to find out whether the item meets the psychometric requirements to be included as part of the scale. In the construction procedure or test preparation, it begins with testing the characteristics of each item (item discrimination power, item difficulty, and distractor effectiveness) which will be part of the test concerned and then ends with testing estimates of validity and reliability. In short, the tests or item analysis carried out is one of the implications in the application of the positivist philosophical view, namely verification in the development of psychological measuring tools.
BAGAIMANA GROWTH MINDSET DAN FAMILY SUPPORT DAPAT BERPENGARUH TERHADAP PARENTING SELF EFFICACY Ainia Dinah Anugrah; FR Wahidah; P Rahardjo, D Wulandari
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 9 No 1 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v9i1.7746

Abstract

Parenting self-efficacy merupakan persepsi orangtua terhadap kemampuannya mempengaruhi perilaku dan perkembangan anak-anak mereka, sehingga membuatnya terus berusaha menjalankan tanggung jawabnya. Ibu yang memiliki parenting self-efficacy tinggi maka ibu akan menunjukan perilaku yang positif untuk anak dan mempengaruhi perkembangan positif pada anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh growth mindset dan family support terhadap parenring self-efficacy pada ibu dengan anak stunting di Banyumas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan populasi infinite atau tak terhingga karena jumlah populasi tidak ditemukan secara pasti. Pengambilan sampel menggunakan Teknik probability sampling dengan jenis purposive sampling. Dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang ibu dengan anak stunting di Banyumas. Metode pengambilan data menggunakan skala parenting self-effiacy, skala growth mindset dan skala family support dan menggunakan uji validitas expert judgement. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh growth mindset dan family support terhadap parenting self-efficacy pada ibu dengan anak stunting Banyumas dengan koefisien kontribusi variabel growth mindset dan family support sebesar 46,4%. Hal ini menunjukan bahwa parenting self-efficacy pada ibu dengan anak stunting di Banyumas dapat dipengaruhi oleh adanya growth mindset dan family support. Parenting self-efficacy refers to a parent's perception of their ability to affect the behavior and development of their children, motivating them to continue fulfilling their responsibilities. Mothers with high parenting self-efficacy exhibit positive behaviors towards their children and positively impact their children's development. This research aimed to examine the effect of growth mindset and family support on parenting self-efficacy in mothers with stunted children in Banyumas. The study employed a quantitative approach with an infinite population as the exact population size was unknown. Probability sampling with a purposive sampling technique was utilized in the sample selection, resulting in a sample size of 50 mothers with stunted children in Banyumas. The data collection methods include parenting self-efficacy, growth mindset, and family support scales, which were validated using expert judgment. The findings indicate the effect of growth mindset and family support on parenting self-efficacy in mothers with stunted children in Banyumas, with a contribution coefficient of 46.4%. This suggests that parenting self-efficacy in mothers with stunted children in Banyumas can be influenced by growth mindset and family support
KESEJAHTERAAN KARYAWAN PADA PEGAWAI DI KARAWANG: PERAN PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DAN PSYCHOLOGY CAPITAL Nita Rohayati; Yulyanti Minarsih; Yusni Wisata
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 9 No 1 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v9i1.7750

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran Perceived Organizational Support (POS) dan Psychology Capital (PsyCap) dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan di Karawang, sebuah daerah industri dengan jumlah perusahaan yang signifikan. Metode kuantitatif digunakan dengan survei sebagai alat pengumpulan data yang melibatkan karyawan dari berbagai sektor industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psychology capital dan perceived organizational support memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kesejahteraan karyawan, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai Rsquare sebesar 0,755; artinya sebesar 75,5% variasi pada kesejahteraan di tempat kerja dipengaruhi oleh psychology capital dan perceived organizational support, sisanya sebesar 24,5% disebabkan oleh variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini. Karyawan yang merasakan dukungan organisasi yang tinggi dan memiliki tingkat psychology capital yang tinggi cenderung memiliki kepuasan kerja, komitmen yang lebih tinggi, serta tingkat stres yang lebih rendah. Kombinasi antara POS dan PsyCap dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi kesejahteraan karyawan. Penelitian ini menyarankan agar perusahaan di Karawang meningkatkan dukungan terhadap karyawan dan mengembangkan program-program untuk memperkuat PsyCap guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan lebih produktif. This study aims to explore the role of Perceived Organizational Support (POS) and Psychology Capital (PsyCap) in enhancing employee well-being in Karawang, an industrial area with a significant number of companies. A quantitative method used a survey as the data collection tool, involving employees from various industrial sectors. The results indicate that both POS and PsyCap have a significant positive impact on employee well-being, with a significance value of 0.000. R-square value is 0.755, meaning that 75.5% of the variation in workplace well-being is influenced by perceived organizational support and psychology capital, while the remaining 24.5% is due to other unmeasured variables in this study. Employees who perceive high organizational support and possess high levels of PsyCap tend to have higher job satisfaction, and commitment, and lower levels of stress. The combination of POS and PsyCap can create a conducive work environment for employee well-being. This study suggests that companies in Karawang should enhance their support for employees and develop programs to strengthen PsyCap to create a better and more productive work environment.
INSECURE ATTACHMENT DAN REGULASI EMOSI SEBAGAI PREDIKTOR TERHADAP KECENDERUNGAN MELAKUKAN KEKERASAN DALAM BERPACARAN Nuram Mubina; Annisa Nadiyanti; Lenisa Fitri
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 9 No 1 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v9i1.7754

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk memprediksikan faktor yang berpengaruh terhadap kecenderungan kekerasan dalam berpacaran pada dewasa awal dilihat dari insecure attachment dan regulasi emosi. Responden dalam penelitian ini berjumlah 155 responden yang berdomisili di Kabupaten Karawang. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif dengan jenis asosiatif kausalitas. Pengambilan data responden menggunakan tiga instrumen skala psikologi yang dimodifikasi dari The Revised Conflict Tactic Scale untuk mengukur kekerasan dalam berpacaran dan diadaptasi dari Experince in Close Relationship-Revised serta Emotion Regulation Quesionaire untuk mengukur insecure attachment dan regulasi emosi. Data penelitian diolah menggunakan SPSS 27 menggunakan uji analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa insecure attachment dan regulasi emosi berpengaruh terhadap kecenderungan melakukan kekerasan dalam berpacaran. Besar pengaruh kedua varibel tersebut secara simultan adalah 35,7% dan 64,3% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. This research aims to predict factors that influence the tendency to violence in dating in early adulthood in terms of insecure attachment and emotional regulation. Respondents in this study totaled 155 respondents who live in Karawang Regency. This research was carried out using quantitative research methods with associative causality type. Respondent data were collected using three psychological scale instruments modified from The Revised Conflict Tactic Scale to measure violence in dating and adapted from Experience in Close Relationships-Revised and the Emotion Regulation Questionnaire to measure insecure attachment and emotional regulation. Research data was processed using SPSS 27 using multiple regression analysis tests. The results of this study show that insecure attachment and emotional regulation influence the tendency to commit violence in dating. The magnitude of the influence of these two variables simultaneously is 35.7% and the other 64.3% is influenced by other variables not examined in this study.

Filter by Year

2016 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 10 No. 1 (2025): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 9 No. 2 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 9 No 2 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 9 No 1 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 9 No. 1 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 8 No 2 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 8 No. 2 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 8 No 1 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 7 No 2 (2022): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 7 No. 2 (2022): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 7 No 1 (2022): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 7 No. 1 (2022): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 6 No. 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 6 No. 1 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 1 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 5 No 2 (2020): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 5 No 1 (2020): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 4 No 2 (2019): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 4 No 1 (2019): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 3 No 2 (2018): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 3, No 2 (2018): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 3, No 1 (2018): PSIKOLOGI Vol 3 No 1 (2018): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 2, No 2 (2017): PSIKOLOGI Vol 2 No 2 (2017): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 2 No 1 (2017): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 2, No 1 (2017): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 1, No 2 (2016): Psychopedia Vol 1 No 2 (2016): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 1 No 1 (2016): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 1, No 1 (2016): Psychopedia More Issue