cover
Contact Name
Nurdayati
Contact Email
ojsjpp@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
muzizatakbarrizki@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian
ISSN : 18581625     EISSN : 26851725     DOI : -
Core Subject : Health,
Objective of JOURNAL OF DEVELOPMENT OF AGRICULTURAL EXTENTION DEVELOPMENT REVIEW: AGRICULTURE REVIEW ISSUES issued with the aim of describing conceptual thoughts or ideas and results of research to participate in developing animal husbandry studies, with open and contributions from various scientific disciplines and approaches that meet at the intersection of research results and critical analysis of contemporary development issues, including research articles, literature studies and other scientific reviews.
Arjuna Subject : -
Articles 214 Documents
Substitusi Tepung Kulit Singkong pada Dedak dan Onggok terhadap Kecernaan Ransum in vitro Nur Hidayah; Tri Puji Rahayu
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 19, No 35 (2022): Juli
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v19i35.855

Abstract

ABSTRAKDedak dan onggok merupakan produk hasil samping dari pertanian danagroindustri yang banyak digunakan dalam menyusun konsentrat ternak ruminansiasebagai bahan pakan sumber energi. Produk hasil samping pertanian yang lain yaitukulit singkong. Berdasarkan ketersediaannya yang banyak serta kandungan BETNdan TDN yang tinggi, kulit singkong berpotensi digunakan sebagai alternatif bahanpakan sumber energi ternak ruminansia. Tujuan penelitian ini yaitu mengukur nilaikecernaan ransum (kecernaan bahan kering dan organik) secara in vitro denganmengganti dedak dan onggok dari tepung kulit singkong. Rancangan percobaan yangdigunakan yaitu rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan (ransum (60%hijuan dan 40% konsentrat) yang menggunakan tepung kulit singkong 0, 10, 20, dan30% bahan kering (BK) sebagai substitusi dedak dan onggok) dengan 4 kelompoksebagai ulangan. Data yang didapatkan dianalisa statistik menggunakan Analysis ofVariance (ANOVA) dengan uji lanjut DMRT pada data yang berbeda nyata anatarperlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi penggunaan tepungkulit singkong sebagai substitusi dedak dan onggok pada ransum sangat nyatameningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum. Kesimpulannyayaitu penggunaan tepung kulit singkong sebanyak 30% sebagai substitusi dedak danonggok pada ransum memiliki nilai kecernaan bahan pakan terbaik. Nilai keernaanbahan keringnya sebesar 72,20% dan kecernaan bahan organiknya sebesar 71,39%.Penggunaan tepung kulit singkong sebagai bahan pakan ternak yang semakin banyakakan dapat mengurangi limbah kulit singkong dan pencemaran lingkunganABSTRACTRice bran and onggok are by-products of agriculture and agroindustry whichare widely used in ruminant concentrates formulation as feed ingredients for energysources. Another agricultural by-product is cassava peel. Based on its abundantavailability and high content of BETN and TDN, cassava peel has the potential to beused as an alternative energy source for ruminant. The purpose of this study was tomeasure the ration digestibility (dry matter and organic matter digestibility) in vitro with substitution of rice bran and onggok from cassava peel powder. Randomized blockdesign with four treatments were used in this research. Treatments were cassava peelpowder substitution at 0, 10, 20, and 30% DM and four groups as replications. Datawere analyzed using ANOVA and the differences among the means of the treatmentswere examined using DMRT. The results showed that the higher of cassava peelpowder as a substitute for rice bran and onggok on ration, dry matter and organicdigestibility on ration was significantly increased. In conclusion, is that the use ofcassava peel powder as much as 30% as a substitute for bran and onggok in the ration has the best digestibility value of feed ingredients. The dry matter digestibility value was 72.20% and the organic matter digestibility was 71.39%. The use of cassava peel powder as animal feed ingredients will increasingly reduce cassava peel waste and environmental pollutionKey words: ration digestibility, in vitro, cassava peel powder
Potensi Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum L.) sebagai Anthelmintik Terhadap Cacing Ascaridia galli Pada Ayam Secara In Vitro Yudiani Rina Kusuma; Sunarsih Sunarsih; Puput Andriani; Wida Wahidah Mubarokah
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 19, No 35 (2022): Juli
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v19i35.851

Abstract

ABSTRAKAscaridia galli merupakan nematoda parasitik yang sering ditemukan padaunggas termasuk ayam .Parasit tersebut menyebabkan kerugian berupa penurunanberat badan, hambatan pertumbuhan, penurunan produksi telur serta penurunankualitas telur. Hal tersebut karena cacing selain menyerap zat-zat makanan jugamenyebabkan kerusakan sel-sel epitel villi serta berkurangnya luas permukaan villiusus yang berperan dalam proses pencernaan dan penyerapan makanan. Terjadinyaresistensi obat cacing sintesis menyebabkan penelitian anthelmintik herbal menjadilangkah yang strategis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhpemberian ekstrak bawang putih (Allium Sativum L) terhadap mortalitas cacing A. gallisecara In Vitro. cacing Ascaridia galli didapatkan dari usus halus ayam di RumahPemotongan Ayam (RPA) “Pak Min” yang berada di Desa Suko, KecamatanDukun, Kabupaten Magelang. Pengujian cacing Ascaridia galli dilakukan pada 27sampel cacing terpilih yang dikelompokkan menjadi 3 perlakuan yaitu Perlakuan IKontrol negatif dengan aquades, Perlakuan II Kontrol positif dengan Piperazin Citrate-Phenothiazine dan Perlakuan III Pemberian ekstrak bawang putih (Allium sativum L.). Mortalitas A. galli dicatat setiap 15 menit sampai mortalitas cacing adalah 100%.Berdasarkan uji in vitro didapatkan hasil dengan ekstrak bawang putih (Alliumsativum L.) tingkat mortalitas cacing Ascaridia galli memiliki rata - rata waktukematian 23,89 menit/ekor. sedangkan aquades 47,77 menit/ekor, dan PiperazinCitrate-Phenothiazine 24,44 menit/ekor. Pemberian ekstrak bawang putihberpengaruh terhadap mortalitas cacing A. galli dan mempunyai potensi sebagaianthelmintik.ABSTRACTAscaridia galli is a parasitic nematode that is often found in poultry includingchickens. The parasite causes losses in the form of weight loss, growth inhibition,decreased egg production and decreased egg quality. This is because the worms inaddition to absorbing food substances also cause damage to the epithelial cells of thevilli and reduce the surface area of the intestinal villi which play a role in the processof digestion and absorption of food. The occurrence of synthetic anthelminticresistance has made herbal anthelmintic research a strategic step. This study aims todetermine the effect of garlic extract (Allium Sativum L) on mortality of A. galli wormsin vitro. Ascaridia galli worms were obtained from the small intestine of chickens at the“Pak Min” Chicken Slaughterhouse (RPA) located in Suko Village, Dukun District,Magelang Regency. Ascaridia galli worm testing was carried out on 27 samples ofselected worms which were grouped into 3 treatments, Treatment I Negative controlwith aquadestilata, Treatment II positive control with Piperazine Citrate-Phenothiazineand Treatment III with garlic extract (Allium sativum L.). A. galli mortality was recordedevery 15 minutes until worm mortality was 100%. Based on the in vitro test, the resultsobtained with garlic extract (Allium sativum L.) that the mortality rate of Ascaridia galliworms has an average time of death of 23.89 minutes/head. while aquadest 47.77minutes/head, and Piperazine Citrate-Phenothiazine 24.44 minutes/head. Givinggarlic extract affects the mortality of A. galli worms and has potential as ananthelmintic.Keywords: anthelmintic, Ascaridia galli, garlic extract, in vitro, mortality
Application of Hygiene and Sanitation Aspects in The Process of Handling of Animal Sacrifices During The Covid-19 Pandemic in Manokwari Regency Edi Purwono; Elwin Elwin; Fathur Rohman Haryadi
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 19, No 35 (2022): Juli
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v19i35.857

Abstract

ABSTRACTHygiene is an effort conducted to obtain health. Hygiene is preventive actionthat focus on the object or activity of a human, whereas sanitization is defined as adisease preventive action that focuses on the environment around the object. Hygieneand sanitization are related to each other and cannot be separated to protect, maintainand increase the level of human health. The application of hygiene and sanitization Isneeded to maintain the quality of meat. The objective of this research is to determinethe application of hygiene and sanitization aspects to qurban handling activity in theManokwari District of West Papua. The method used in this research was the surveymethod which was conducted at 30 mosques in Manokwari District. The collected datawere then analyzed using a quantitative descriptive statistical method. The resultshowed that 66.67% of mosques that handled qurban have not applied hygiene andsanitization aspects to handling qurban whereas 33.33% of mosques have applied thehygiene and sanitization aspect. Based on the result can be concluded that mostmosques in Manokwari District have not applied hygiene and sanitization to the animalqurban handling process.
Implementasi Problem Solving Sebagai Teknik Penyuluhan Dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan Peternak Bambang Sudarmanto; Bachtiar Chandra Arifin; Nurdayati Nurdayati; Supriyanto Supriyanto; Nur Prabewi
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 19, No 35 (2022): Juli
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v19i36.803

Abstract

ABSTRAKPenelitian dilaksanakan di Desa Tampir Wetan Kecamatan CandimulyoKabupaten Magelang, tanggal 10 Maret sampai 10 Mei 2021 dengan tujuanmengetahui mengetahui tingkat pengetahuan peternak sebelum dan sesudahpenyuluhan dengan implementasi problem solving mengetahui efektivitas penyuluhandengan implementasi problem solving sebagai teknik penyuluhan tentang manajemeninseminasi buatan (IB), Mengetahui faktor-faktor (umur, tingkat pendidikan, danpengalaman beternak) yang mempengaruhi tingkat pengetahuan peternak. Sampelyang digunakan yaitu 45 responden dengan metode purposive random sampling.Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linierberganda. Variabel dalam kajian ini teridiri dari variabel independent yaitu umur,tingkat pendidikan dan pengalaman beternak serta variabel dependen yaitupeningkatan pengetahuan peternak. Hasil dari analisis deskriptit yaitu tingkatpengetahuan peternak sebelum penyuluhan sebesar 1854 dalam kategori kurang tahudan sesudah penyuluhan sebesar 3658 dalam kategori sangat tahu, efektivitaspenyuluhan sebesar 91,45% dalam kategori sangat efektif. Hasil regresi linierberganda menunjukan bahwa umur, tingkat pendidikan dan pengalaman beternaksecara simultan atau bersama-sama berpengaruh sangat signifikan (P<0,01)terhadap peningkatan pengetahuan peternak. Secara parsial atau individu umurberpengaruh signifikan (P<0,05) dan tingkat pendidikan berpengaruh sangatsignifikan (P<0,01) terhadap peningkatan pengetahuan peternak, sedangkanpengalaman beternak tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatanpengetahuan peternak. ABSTRACTThe Research was carried out in Tampir Wetan Village, Candimulyo District,Magelang Regency, from March 10 to May 10 2021 with the aim of knowing the levelof knowledge of breeders before and after counseling by implementing problemsolving to determine the effectiveness of counseling by implementing problem solvingas an extension technique. about the management of artificial insemination (AI),Knowing the factors (age, education level, and experience of raising livestock) thataffect the level of knowledge of breeders. The sample used is 45 respondents withpurposive random sampling method. The data analysis used is descriptive analysisand multiple linear regression analysis. The variables in this study consist of theindependent variables, namely age, level of education and experience in raisinglivestock and the dependent variable, namely increasing knowledge of breeders. Theresults of the descriptive analysis are the level of knowledge of farmers beforecounseling is 1854 in the category of not knowing and after counseling is 3658 in thecategory of very knowing, extension effectiveness of 91.45% in the very effectivecategory. The results of multiple linear regression showed that age, education leveland experience of raising livestock simultaneously or together had a very significanteffect (P < 0.01) on increasing breeders knowledge. Partially or individually, age hada significant effect (P<0.05) and education level had a very significant effect (P<0.01)on increasing breeders knowledge, while farming experience had no significant effecton increasing breeders knowledge.Keywords : Problem Solving, Extension Techniques, Artificial Insemination (AI),Knowledge, Breeders.
Pengaruh Pemberian Pakan Fermentasi Daun Murbei (Morus Alba L) Terhadap Bobot Akhir Ayam Kampung Super (Joper) Budi Prasetyo; Dharwin Siswantoro; Andri Siswo Utomo; Wida Wahidah Mubarokah
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 19, No 35 (2022): Juli
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v19i35.852

Abstract

ABSTRAKBertambahnya jumlah penduduk di Indonesia menyebabkan kebutuhanpangan akan protein hewani meningkat. Salah satu penyumbang protein hewaniadalah daging ayam kampung super. Karakteristik dari ayam kampung super (joper)adalah dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan bobot seragam, lajupertumbuhan lebih cepat daripada ayam kampung, memiliki tingkat kematian yangrendah, mudah beradaptasi dengan lingkunan serta memiliki cita rasa yang tidakberbeda dengan ayam kampung. Dalam usaha peternakan ayam biaya pakanberpengaruh sebesar 70% sehingga diperlukannya pakan alternatif untuk menunjangefisiensi usaha. Salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi usaha adalahpemanfaatan murbei sebagai pakan lokal unggas seacara ekonomis yang lebihmurah. Namun demikian, tingginya kandungan serat kasar dan antinutrisi dapatmenggangu kecukupan energi unggas dengan cara menghalangi penyerapan nutriendari pakan dalam saluran pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiapakah penambahan fermentasi daun murbei ke dalam ransum pakan akanmempengaruhi bobot akhir pada ayam kampung super. Penelitian ini dikelompokkanmenjadi 4 perlakuan yaitu Perlakuan I (PO), pemberian pakan ransum tanpatambahan tepung daun murbei, perlakuan II (P1) pemberian pakan ransum ditambahtepung daun murbei terfermentasi 2% , perlakuan III (P2) pemberian pakan ransumditambah tepung daun murbei terfermentasi 4% dan Perlakuan IV(P3) pemberianpakan ransum ditambah tepung daun murbei terfermentasi 6%. DOC datangdilakukan penimbangan berat badan DOC dengan tujuan mengetahui berat awal ratarata. Berat badan akhir diperoleh dari penimbangan bobot badan ayam (g) umur 60 hari sebelum dipotong. Hasil menunjukkan bobot badan akhir ayam kampung superyang diberi pakan dengan penambahan tepung daun murbei terfermentasi memilikirata-rata bobot badan akhir sebesar 677,4-721,8 g, dengan demikian penambahantepung daun murbei terfermentasi dalam ransum pakan tidak berpengaruh nyata(P>0,05) terhadap bobot akhir ayam kampung super. ABSTRACTThe increasing population in Indonesia causes the need for food for animalprotein to increase. One of the contributors to animal protein is chicken. Thecharacteristics of chicken (joper) are that it can be produced in large quantities withuniform weight, faster growth rate than native chicken, has a low mortality rate, is easy to adapt to the environment and has a taste that is not different from native chicken. In the chicken farming business, the cost of feed has an effect of 70% so thatalternative feeds are needed to support business efficiency. One of the efforts toimprove business efficiency is the use of mulberry as a local poultry feed which ischeaper economically. However, the high content of crude fiber and antinutrients caninterfere with the energy adequacy of poultry by blocking the absorption of nutrientsfrom feed in the digestive tract. This study aims to determine whether the addition offermented mulberry leaves to the feed ration will affect the final weight of the supernative chicken. This study was grouped into 4 treatments, namely Treatment I (PO),ration feeding without additional mulberry leaf meal, treatment II (P1) feeding ration +2% fermented mulberry leaf flour, treatment III (P2) feeding ration + mulberry leaf meal fermented 4% and Treatment IV(P3) feeding ration + fermented mulberry leaf flour 6%. DOC came and weighed DOC with the aim of knowing the average initial weight. Final body weight was obtained from weighing 60 days old chicken body weight (g) before slaughter. The results showed that the final body weight of super free-range chicken fed with the addition of fermented mulberry leaf flour had an average final body weight of 677.4-721.8 g, thus the addition of fermented mulberry leaf flour in the feed ration had no significant effect (P > 0.05) to the final weight of chickens.Keywords: chicken, body weight, mulberry leaves, fermentation, feed ration
Analisis Bauran Pemasaran Usaha Ayam Petelur Di Kecamatan Sangata Utara Kabupaten Kutai Timur Joni Ariansyah; Mey Anggraeni Tamal; Agus Purwandi
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 19, No 36 (2022): Desember
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v19i36.864

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah mengetahui penerapan bauran pemasaran dalampemasaran telur ayam ras di peternakan Awang Long Farm Sangatta UtaraKabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur berdasarkan aspek pasar, produk, promosi,dan tempat. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan April sampai Mei tahun 2021di Peternakan Awang Long Farm Desa Sangatta Utara. Pada penelitian ini, purposivesampling digunakan sebagai teknik sampling, Objek penelitian dipilih secara sengaja(purposive) dengan pertimbangan bahwa peternakan Awang Long Farm merupakansalah satu peternakan yang baru beroperasi dan memiliki sekitar 6000 ekor ayampetelur. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan metode skoringmenggunakan Skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan bauranpemasaran (marketing mix) dalam pemasaran telur ayam ras yang terdiri atas empataspek pemasaran yaitu produk, harga, tempat dan promosi pada peternakan AwangLong Farm tergolong baik dengan nilai 29 yang berada pada interval nilai 26.7 – 37.3. ABSTRACTThe purpose of this study was to determine the application of the marketing mixin marketing chicken eggs at Awang Long Farm, North Sangatta, East Kutai, EastKalimantan based on market, product, promotion, and place aspects. The researchwas carried out from April to May 2021 at Awang Long Farm, North Sangatta Village.In this study, purposive sampling was used as a sampling technique. The object of thisresearch was chosen purposively with the consideration that Awang Long Farm is oneof the newly operating farms and has about 6000 laying hens. Data analysis wascarried out descriptively with a scoring method using a Likert Scale. The resultsshowed that the application of the marketing mix in marketing chicken eggs whichconsisted of four marketing aspects, namely product, price, place and promotion at Awang Long Farm was classified as good with a value of 29 which was in the intervalvalue of 26.7 – 37.3.Keywords : Analysis, marketing mix, layer, east kutai
Analisis Bauran Pemasaran Usaha Ayam Petelur Di Kecamatan Sangata Utara Kabupaten Kutai Timur Joni Ariansyah; Mey Anggraeni Tamal; Agus Purwandi
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 19, No 36 (2022): Desember
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v19i36.881

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penerapan bauran pemasaran dalampemasaran telur ayam ras di peternakan Awang Long Farm Sangatta UtaraKabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur berdasarkan aspek pasar, produk, promosi,dan tempat. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan April sampai Mei tahun 2021di Peternakan Awang Long Farm Desa Sangatta Utara. Pada penelitian ini, purposivesampling digunakan sebagai teknik sampling, Objek penelitian dipilih secara sengaja(purposive) dengan pertimbangan bahwa peternakan Awang Long Farm merupakansalah satu peternakan yang baru beroperasi dan memiliki sekitar 6000 ekor ayampetelur. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan metode skoringmenggunakan Skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan bauranpemasaran (marketing mix) dalam pemasaran telur ayam ras yang terdiri atas empataspek pemasaran yaitu produk, harga, tempat dan promosi pada peternakan AwangLong Farm tergolong baik dengan nilai 29 yang berada pada interval nilai 26.7 – 37.3.
Strategi Pengembangan Agroindustri Gula Aren di Desa Buluh Awar Kecamatan Sibolangit Ruth Dameria Haloho; Lyndon Parulian Nainggolan; Robert Sinaga; Adli Putra Ermanda
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 19, No 36 (2022): Desember
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu hasil pertanian yang dapat dipergunakan dalam industri pengolahan adalah dari tanaman Aren. Nira yang diperoleh dari tanaman aren tersebut dapat diolah menjadi Gula Aren. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor internal yang mempengaruhi strategi pengembangan agroindustri gula aren dan menganalisis faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi strategi pengembangan agroindustri gula aren. Jumlah responden sebanyak 30 orang petani aren. Analisa data dengan menggunakan analisis SWOT.Hasil dari penelitian adalah Desa Buluh Awar memiliki kekuatan dan peluang. Kekuatan yang dimiliki adalah sumber daya alam, akses transportasi, lahan dan SDM. Peluang yang dimiliki adalah prospek pasar sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan menggunakan kekuatan yang di miliki. Strategi pengembangan yang sesuai dengan posisi agroindustri gula aren di Desa Buluh Awar adalah strategi S-O. Pengembangan agroindustri berada pada posisi “sedang”, melalui beberapa strategi yang dapat di implementasikan yaitu: Strategi SO, memanfaatkan pohon aren yang ada untuk menarik investor sehingga menjadi sentra produksi yang semakin berkembang. Dan memanfaatkan dukungan pemerintah untuk perkembangan agroindustri gula aren di Desa Buluh Awar. Strategi WO, meningkatkan kerjasama antar pengrajin dalam perkembangan agroindustri gula aren. Dan meningkatnya industri makanan berbahan baku gula aren serta memaksimalkan promosi untuk menarik komsumen. Strategi ST, menjaga pohon aren untuk generasi pengrajin dalam berkembangnya industri gula aren di sekitarnya. Dan SDM (pengrajin) harus bisa trampil dalam membuat atau mencetak gula aren. Strategi WT, memperbaiki rantai pemasaran.  Posisi strategi pengembangan agroindustri gula aren di daerah penelitian berada pada kuadran I (pertama) pertumbuhan yang agresif.
Performance of Broilers Supplemented with Porang Glucomannan and Bacillus subtilis Yenny Niken Larasati; Acep Perdinan
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 19, No 36 (2022): Desember
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v19i36.882

Abstract

The study was designed to evaluate the effect of porang glucomannan andBacillus subtilis on the performance of broiler chickens. One hundred and sixty dayold chick of broilers were kept for 5 weeks with average body weight 42.6 ± 2.9gram. The experiment was arranged as a completely randomized design with 4treatments and 4 replications. The treatments were T0 (control), T1(supplementation of prebiotic porang glucomannan), T2 (supplementation ofprobiotic Bacillus subtilis), and T3 (supplementation of synbiotic porangglucomannan and Bacillus subtilis). Parameters measured were body weight, feedintake, and feed conversion ratio (FCR). Overall body weight in treatments T1, T2,and T3 were greater (p<0.05) than T0. Moreover, FCR of T1, T2, and T3 were lower(p<0.05) than T0. However, there was no effect of dietary treatments on feed intake.It was concluded that supplementation of porang glucomannan and/ or Bacillussubtilis increased body weight and decreased feed conversion ratio than controlwithout any negative effect of dietary treatments on feed intake of broilers.
Berbagai Faktor Penentu Hasil Padi Sawah di Daerah Sentra Produksi, Kabupaten Kupang, Timor Barat Johanna Suek; Jedo Barek Hewen; Alfetri Noach Paulus Lango; Maria Fransiska Darlen
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 19, No 36 (2022): Desember
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v19i36.885

Abstract