cover
Contact Name
Surya Irayani
Contact Email
suryaira@poltekkes-mks.ac.id
Phone
+6281355713738
Journal Mail Official
mediagigi@poltekkes-mks.ac.id
Editorial Address
Jl. Monumen Emmy Saelan III, Makassar, South Sulawesi, 90242
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar
ISSN : 20870051     EISSN : 26227061     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar [P-ISSN 2087-0051 | E-ISSN 2622-7061] adalah jurnal ilmiah yang berisikan artikel-artikel ilmiah yang berkaitan dengan bidang ilmu kesehatan gigi. Jurnal ini menjadi wadah publikasi bagi peneliti khususnya dosen dalam lingkungan jurusan keperawatan gigi dan peneliti dari luar pada umumnya. Artikel dapat berupa hasil penelitian, review buku, kritik artikel maupun berbagai karya ilmiah lainnya. Sangat kami harapkan bahwa jurnal kesehatan gigi ini dapat memberi ruang bagi para perawat gigi untuk mempublikasikan karya ilmiahnya dalam jurnal.
Articles 119 Documents
Implementasi Manajemen Promosi Kesehatan Dalam Menurunkan Angka Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar Di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi Kassi Kota Makassar Sulawesi Selatan Tahun 2017 ibrahim S.T.KG M.Kes
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.819 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v17i1.922

Abstract

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif bersifat fenomenologi bertujuan untuk mengeksplorasi lebih mendalam tentang manajemen promosi kesehatan dalam menurunkan angka karies gigi pada anak sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas Kassi Kassi Kota Makassar dari aspek input, proses, output dan out came. Informan penelitian ini sebanyak 11 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi dan Focal Discision Group (FGD) dengan teknik analisis data menggunakan petunjuk miles dan huberman.Penelitian ini menyimpulkan (1) Input dalam program UKGS terdiri dari tenaga pelaksana yaitu tenaga kesehatan dari puskesmas, guru pembina UKS/UKGS dan dokter kecil dari pihak sekolah, pendanaan berasal dari dana BOS, dana BOK dan swadaya masyarakat, sarana dan prasarana yang digunakan yaitu ruangan, buku pedoman, poster, phantom, sikat gigi dan pasta gigi serta alat-alat dan obat-obatan medis gigi serta metode yang digunakan yaitu metode UKGS paket III (ketiga). (2) Proses dalam program UKGS terdiri dari intervensi perilaku berupa pendidikan kesehtan gigi dan mulut, sikat gigi massal, pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut setiap hari sebelum masuk kelas dan intervensi medis berupa penjaringan kesehatan gigi 1 kali setahun pada anak kelas I SD, pemerikasaan secara berkala setiap 3 bulan sekali dengan tindangkan pencabutan gigi sulung yang erupsi, penambalan gigi dan pembersihan karang gigi serta melakukan rujukan ke puskesmas untuk tindakan lebih lanjut. (3) Output dalam program UKGS yaitu adanya penurunan angka karies gigi pada siswa setelah dilakukan peogram UKGS. (4) Out Came dalam program UKGS yaitu adanya perubahan perilaku siswa dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut setelah dilakukan program UKGS.Penelitian ini menyarankan perlu adanya peningkatan pengetahuan guru pembina UKS/UKGS melalui pelatihan sebagai bekal untuk membina dan mengatur pelaksaanaan program UKGS di sekolah dan perlu adanya penambahan tenaga kesehatan gigi mengingat banyaknya sekolah binaan yang di bina oleh puskesmas Kassi KassiKata Kunci : Manajemen Promkes, Program UKGS, Karies Gigi. 
DAYA ANTI BAKTERI AIR PERASAAN BUAH LEMON (CITRUS LEMON (L) BURM.F.) TERHADAP STREPTOCOCCUS MUTANS DOMINAN KARIES GIGI R Ardian Priyambodo
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1404

Abstract

Karies gigi merupakan salah satu penyakit infeksi dengan penyebab utama bakteri Streptococcus mutans, untuk menanggulangi terjadinya karies gigi perlu dilakukan suatu alternative pengobatan dengan menggunakan Tanaman Obat Berbahan Alami.Seperti buah lemon (Citrus limon (L.)Burm.f.) yang memiliki kandungan senyawa aktif yang mempunyai sifat antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil daya anti bakteri air perasan buah lemon (Citrus Limon (L) Burm.f.) terhadap Streptococcus Mutans Dominan Karies Gigi.Jenispenelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan menggunakan air perasan buah lemon (Citrus Limon (L) Burm.f.) pada konsentrasi 30%, 40%, dan 50%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh zona hambat keseluruhan dari lima media MHA pada konsentrasi 30% (8,8 mm); 40% (9,9 mm); 50% (10,7 mm).dari hasil penelitian 5 MHA dengan konsentrasi yang lebih tinggin dapat menunjukkan air perasan buah lemon (Citrus Limon (L) Burm.f.) efektifdalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcusmutans sehingga bersifat bakteriostatik. Air perasaan buah lemon memiliki zona hambat yang lebihbesar jika konsentrasi lebih tinggi.Kata kunci : Air perasaan buah lemon terhadap streptococuccus mutans.
HUBUNGAN FREKUENSI MINUM SOFT DRINK (BERSODA) TERHADAP pH SALIVA DAN ANGKA DMF-T PADA MAHASISWA D-IV JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES MAKASSAR asriawal asriawal; Johnny Angky
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1293

Abstract

Minuman bersoda adalah minuman yang dikarbonasikan. Minuman bersoda memiliki rumus H 2CO3. Masalah penyakit infeksi gigi dan mulut yang masih sering terjadi di Indonesia salah satunya adalah karies gigi. Karies gigi dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dalam semua kelompok umur tanpa memandang jenis kelamin dan status sosial. Sedangkan penderita pengalaman karies adalah orang dengan riwayat karies dimana Decay, Missing, Filling-Teeth (Decay merupakan Jumlah gigi karies yang tidak ditambal/yang masih dapat ditambal, Missing merupakan Jumlah gigi yang indikasi untuk dicabut/gigi yang telah hilang karena karies, Filling merupakan Jumlah gigi yang telah ditambal dan masih baik). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Hubungan Frekuensi Minum Soft Drink (Bersoda) Terhadap pH Saliva Dan Angka DMF-T Pada Mahasiswa DIV Alih Jenjang Jurusan Keperawatan Gigi  Poltekkes Makassar. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui ada hubungan frekuensi minum soft drink (bersoda) terhadap pH saliva dan angka DMF-T pada Mahasiswa DIV Alih Jenjang Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan uji kolerasi  persen. Populasi penelitian ini Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Alih Jenjang D-IV Jurusan Keperawatan Gigi angkatan pertama dengan jumlah 40 orang di Kampus Poltekkes Kemenkes Makassar. Sampel penelitian yang diambil adalah secara total sampling. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Dari hasil uji kolerasi diperoleh nilai korelasi yang terbentuk adalah 0.855 dengan nilai Sign 0.000 <0.05 menunjukkan ada hubungan antara frekuensi minum soft drink dengan pH saliva dimana ketika frekuensi minum soft drink meningkat maka nilai pH saliva akan menurun. Dari hasil uji kolerasi diperoleh nilai kolerasi 0.222 dengan nilai Sign 0.169 >0.05  menunjukkan korelasi yang tidak signfikaan (tidak ada hubungan)  antara frekuensi minum soft drink dengan angka DMF-T diamana ketika frekuensi minum soft drink meingkat hal itu tidak berhubungan dengan anka DMF-T.
KONSUMSI BUAH PEPAYA DALAM MENURUNKAN DEBRIS INDEKS PADA SISWA KELAS V DAN VI DI SDI BONTORAMBA Jumriani Jumriani; Ira Liasari
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1338

Abstract

Buah pepaya merupakan salah satu buah yang banyak mengandung nutrisi, vitamin, mineral ,serat dan air. Selain dapat berguna untuk pencernaan dan kesehatan tubuh, pepaya juga sangat berguna dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut karena pepaya memiliki kandungan serat dan air yang dapat membantu membersihkan gigi secara alami, sehingga luas permukaan debris yang terbentuk pada permukaan gigi dapat dikurangi dan pada akhirnya kerusakan gigi seperti karies bisa dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mengunyah buah pepaya dalam menurunkan debris indeks pada siswa kelas V dan VI di SDI Bonto Ramba. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental semu dengan pendekatan sebelum (pre) dan sesudah (post-test) perlakuan tanpa melakukan intervensi pada objek yang akan diteliti. Populasi adalah siswa kelas V dan VI di SDI Bontoramba. Dan sambel sebesar 40 siswa dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan rata-rata debris indeks sebelum dan sesudah konsumsi buah papaya. (p value= 0,0001). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsumsi buah papaya efektif dalam menurunkan debris indeks pada siswa kelas IV dan V di SDI bonto ramba Kata kunci : Buah Pepaya, Debris Indeks
TINGKAT KEPUASAN PASIEN PENGGUNA GIGI TIRUAN LEPASAN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN Nurhaeni Eni; Syamsuddin Abubakar
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1307

Abstract

Study ini meneliti tentang tingkat kepuasan pasien pengguna gigi tiruan lepasan terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut Provinsi Sulawesi Selatan, Jumlah sampel dalam penelitian inia dalah 30 responden. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien pengguna gigi tiruan lepasan terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut Provinsi Sulawesi Selatan, pengambilan sampel dilakuakan dengan metode accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/accidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dengan menggambarkan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan melihat berbagai variabel yang akan diteliti diantaranya adalah kompetensi teknis (jaminan), efektifitas layanan kesehatan, efesiensi pelayanan kesehatan (daya tanggap), kenyamanan (tampilan fisik), hubungan antar manusia (empati). Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di ruangan prosto dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan di Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut Provinsi Sulawesi Selatan rata-rata sangat puas. Kata kunci :Kepuasanpasien, kompetensi teknis (jaminan), efektifitas layanan kesehatan, efesiensi pelayanan (daya tanggap), kenyamanan (tampilan fisik), hubungan antar manusia (empati).
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OBAT KUMUR BERALKOHOL DAN NON-ALKOHOL TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK MAHASISWA D-IV JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES MAKASSAR Asridiana Asridiana; Ernie Thioritz
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1306

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat gigi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) nasional 2013, prevalensi nasional masalah kesehatan gigi dan mulut mencapai 25,9% dan sebanyak 14 provinsi di Indonesia, memiliki prevalensi masalah gigi dan mulut di atas prevalensi nasional. Obat kumur umumnya adalah cairan antiseptic yang digunakan untuk membersihkan sela-sela gigi, permukaan lidah dan gusi, serta mulut bagian belakang atau kerongkongan. Fungsi obat kumur untuk mengurangi bau mulut serta menjaga mulut tetap lembab dan menetralkan asam. Obat kumur merupakan salah satu media kontrol plak yang mudah didapat dan praktis untuk digunakan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah experimental murni. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest post test group design. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Quota sampling terhadap Mahasiswa D-IV Jurusan Keperawatan Gigi. Data diuji dengan menggunakan uji t data berpasangan untuk membandingkan dua rata-rata sebelum dan sesudah perlakuan pada obat kumur yang mengandung alkohol dan non alkohol, analisis varians desain acak sempurna untuk menentukan penurunan indeks terbesar dan uji t independent untuk membandingkan obat kumur yang mengandung alkohol dan non alkohol.Obat kumur beralkohol lebih efektif menurunkan indeks plak dari pada obat kumur non-alkohol.
PENGARUH MINUMAN ISOTONIK ISOPLUS TERHADAP KELARUTAN KADAR KALSIUM GIGI (SECARA IN VITRO) Nurwiyana Abdullah
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1363

Abstract

Gigi dan mulut merupakan salah satu organ penting dalam tubuh kita, Gigi tersusun atas mahkota dan akar gigi. pada penampang melintang email gigi merupakan suatu jaringan yang mengalami proses mineralisasi yang sangat tinggi dan rentan terhadap serangan asam, karena minuman isotonik merupakan salah satu dari beberapa produk minuman ringan karbonasi atau non karbonasi untuk meningkatkan kebugaran, yang mengandung gula, asam sitrat, dan mineral. Pada penelitian laboratorium menunjukkan bahwa keasaman minuman bersoda yang merupakan minuman yang paling banyak digunakan oleh masyarakat terutama atlit atau olahraga, dan jus buah dapat menyebabkan pengikisan permukaan email gigi. menunjukkan bahwa minuman dengan pH 5,5 atau kurang cenderung mengikis permukaan email, sehingga dapat menyebabkan sensitifitas padapermukaan gigi. Berdasarkan penelitian dari Director of Biomaterials Science, Maryland University of Baltimore Dental School, membuktikan bahwa minuman isotonik dan minuman energi bersifat lebih erosif daripada minuman soda karena pengaruh asam di dalam minuman tersebut.  Bahan dan metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratoeium dengan desain time seriest Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak satu gigi premolar post ekstraksi kurang dari satu minggu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar kalsium gigi yang larut pada minuman isotonik adalah sebesar 12, 68 ppm.Kata Kunci : minuman isotonik, kadar kalsium
PERBEDAAN PH SALIVA SEBELUM DAN SESUDAH KONSUMSI NASI DAN SINGKONG PADA MAHASISWA KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR munadirah munadirah; Muhammad Saleh
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1254

Abstract

Saliva adalah suatu cairan oral kompleks yang terdiri dari campuran dari ekskresi kelenjar mayor dan minor. Salah satu peran saliva adalah menjaga keseimbangan buffer di dalam rongga mulut. Nasi dan singkong merupakan makanan yang bersifat kariogenik, apalabila mengkonsumsi dapat menyebabkan penurunan pH saliva. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pH saliva setelah dan sesudah mengkonsumsi nasi dan singkong sebanyak 100 gram. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Total sampling. Masing-masing kelompok menggunakan jumlah sampel 32 orang sebelum dan sesudah mengkonsumsi nasi dan singkong yang diukur pH saliva dengan menggunakan pH meter. Analisis data diolah dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) dengan menggunakan uji statistical yaitu Uji Wilcoxon dan Uji Mann Whitney.   Berdasarkan hasil uji Mann-whitney test yaitu mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel yang berpasangan. Hasil ini menunjukkan hasil dengan nilai Asymp. Sig (2-tailed) didapatkan yaitu 0,006 lebih kecil dari nilai p<0,05. Hasil tersebut menunjukkan terdapat adanya perbedaan yang bermakna pada pH saliva sebelum dan sesudah mengkonsumsi nasi dan singkong. Kata Kunci : Saliva, Nasi putih, Singkong
PERBANDINGAN OHI-S ANTARA SISWA SD N 39 GUSUNG (DAERAHTEPENCIL) SEGERI KAB.PANGKEP DENGAN SISIWA SD NEG BADDOKA (DAERAH PERKOTAAN) KOTA MAKASSAR PADA KELAS IV DAN V Badai Septa W
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1405

Abstract

Mulut merupakan suatu tempat yang ideal untuk perkembangan bakteri karena temperature, kelembapan,dan sisa makanan, kebersihan gigi dan mulut ditentukan oleh sisa makanan (food debris), plak, kalkulus, pada permukaan gigi. Latar belakang penelitian yaitu membandingkan kebersihan gigi dan mulut seseorang yang dapat dilihat dengan tinggi rendahnya OHI-S ( oral hygiene index simplified) merupakan perbandingan tentang kebersihan gigi dan mulut pada siswa SDN 39 Gusung dan SDN Baddoka penelitian ini bersifat Observasional yang dilakukan pemeriksaan langsung pada sampel dengan pemeriksaan OHI-S.Penelitian ini dilakukan dengan jumlah sampel 88 Orang terdiri dari 44 orang siswa SDN 39 Gusung dan 44 orang siswa SDN Baddoka. Dari hasil penelitan yang dilakukan diperoleh nilai rata-rata OHI-S pada siswa SDN 39 Gusung daerah terpencil yaitu 2,1dan termasuk dalam kategori Sedeng, sedangkan pada siswa SDN Baddoka daerah perkotaan yaitu 1,6 dan juga termasuk dalam kategori sedang. Kesimpulan dari penelitian ini, didapatkan perbedaan kebersihan gigi dan mulut antara siswa pedesaan dan perkotaan yang sangat signifikan.  Kata kunci : OHI-S, Plak dan Kalkulus
ANALISIS HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 10-11 TAHUN DI SDN 39 TAMALALANG KABUPATEN PANGKEP Ellis Mirawati Hamid; Lucia Yauri
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1326

Abstract

Studi ini meneliti tentang hubungan status gizi dan karies gigi anak usia 10-11 tahun di SDN 39 Tamalalang di Kabupaten Pangkep. Kebutuhan gizi pada anak relative lebih besar, karena masih mengalami pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik yang tinggi sehingga diperlukan zat-zat yang lebih banyak seperti. Energi, Protein, Kalsium, Besi, Seng (Zinc) dan Vitamin adalah zat yang harus benar-benar terpenuhi. Tingkat       konsumsi       macronutrient       dan micronutrient    tidak  hanya    berhubungan dengan status gizi tetapi juga dapat berhubungan dengan tingkat keparahan karies gigi. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 31 orang. Penelitian ini dilakukan di SDN 39 Tamalalang. Jenis penelitian ini adalah Observasional analitik dengan pendekatan Cross sectional. Pelaksanaan dilakukan dengan pemeriksaan dan pengukuran terhadap berat badan,tinggi badan dan karies gigi pada seluruh sampel. Pengelolaan data dengan menggunakan uji korelasi Kendall tau dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi dan karies gigi pada anak di SDN 39 Tamalalang Kabupaten Pangkep.Kata Kunci : status gizi, karies gigi

Page 6 of 12 | Total Record : 119