cover
Contact Name
Ns. Imelda Feneranda Seravia Tambi, M.Kep
Contact Email
imeldatambi90@stikesdirgahayusamarinda.ac.id
Phone
+6281350117017
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl.Pasundan No. 21, Samarinda, Kalimantan TImur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK)
ISSN : -     EISSN : 27152707     DOI : -
Core Subject :
JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda, which is published twice a year in October and April that contains scientific articles on community service in the fields of health, social, politics, administration, public policy, law, engineering, education, economics, counseling, psychology, agriculture, forestry, religion, communication and informatics. Articles are written in Bahasa Indonesia and English.
Arjuna Subject : -
Articles 67 Documents
PROGRAM PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DALAM RANGKA MENDUKUNG DESA WISATA “MENDATTE PARK” YANG AMAN DAN SEHAT DI DESA MENDATTE KABUPATEN ENREKANG Marwa Sariaty; Hairuddin Safaat; Hardin; Ulul Asmy; Hardianto Dg. S
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 5 No 1 (2023): October
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v5i1.395

Abstract

Mitra dalam kegiatan ini adalah BUMDes Desa Wisata “Mendatte Park” di Desa Mendatte Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Pemilihan lokasi kegiatan adalah karena objek pariwisata menjadi target unggulan Desa Mendatte pasca pandemi Covid-19, sebagaimana karakteristik Kabupaten Enrekang berupa gugusan pegunungan, Mandatte Parka adalah wisata di alam bebas (outdoor) yang dapat memacu adrenalin. Akan tetapi setiap tempat termasuk objek – objek wisata pada dasarnya memiliki potensi bahaya (hazard) dan resiko (risk), sehingga setiap pengelola objek wisata pada dasarnya memiliki tanggung jawab untuk memberikan keamanan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan, termasuk juga kesiapan dan kesigapan dalam menangani musibah jika terjadi kecelakaan di objek wisata yang menjadi tanggung jawabnya. Tujuan kegiatan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola Desa Wisata Mandatte Park dalam memberikan pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan, sehingga dapat menurunkan resiko mortalitas akibat kecelakaan pada aktivitas wisatawan. Kegiatan pelatihan Bantuan Hidup Dasar dilaksanakan selama dua hari pada Selasa- Rabu (21 sampai dengan 22 Pebruari 2023) dengan jumlah peserta 22 orang dari pengelola BUMDes “Mendatte Park” Desa Mendatte dan semuanya belum pernah mengikuti pelatihan BHD. Metode pelatihan dengan ceramah dan diskusi, demonstrasi dan simulai. Nilai rata-rata pretest pengetahuan tentang pelatihan bantuan hidup dasar sebesar 45.45 dan Nilai rata-rata posttest-nya adalah 69.54, sehingga pelatihan BHD data meningkatkan pengetahuan peserta sebesar 24.09 % dan sebanyak 18 (81.81 %) peserta kompeten dan 4 ( 18.18 %) cukup kompeten. Mitra dalam kegiatan ini adalah BUMDes Desa Wisata “Mendatte Park” di Desa Mendatte Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Pemilihan lokasi kegiatan adalah karena objek pariwisata menjadi target unggulan Desa Mendatte pasca pandemi Covid-19, sebagaimana karakteristik Kabupaten Enrekang berupa gugusan pegunungan, Mandatte Parka adalah wisata di alam bebas (outdoor) yang dapat memacu adrenalin. Akan tetapi setiap tempat termasuk objek – objek wisata pada dasarnya memiliki potensi bahaya (hazard) dan resiko (risk), sehingga setiap pengelola objek wisata pada dasarnya memiliki tanggung jawab untuk memberikan keamanan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan, termasuk juga kesiapan dan kesigapan dalam menangani musibah jika terjadi kecelakaan di objek wisata yang menjadi tanggung jawabnya. Tujuan kegiatan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola Desa Wisata Mandatte Park dalam memberikan pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan, sehingga dapat menurunkan resiko mortalitas akibat kecelakaan pada aktivitas wisatawan. Kegiatan pelatihan Bantuan Hidup Dasar dilaksanakan selama dua hari pada Selasa- Rabu (21 sampai dengan 22 Pebruari 2023) dengan jumlah peserta 22 orang dari pengelola BUMDes “Mendatte Park” Desa Mendatte dan semuanya belum pernah mengikuti pelatihan BHD. Metode pelatihan dengan ceramah dan diskusi, demonstrasi dan simulai. Nilai rata-rata pretest pengetahuan tentang pelatihan bantuan hidup dasar sebesar 45.45 dan Nilai rata-rata posttest-nya adalah 69.54, sehingga pelatihan BHD data meningkatkan pengetahuan peserta sebesar 24.09 % dan sebanyak 18 (81.81 %) peserta kompeten dan 4 ( 18.18 %) cukup kompeten.
PERAN KADER LANSIA DALAM MENCIPTAKAN KELUARGA CERIA UNTUK MENYIKAPI PIKUN DENGAN SANTUN koko wahyu
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 5 No 1 (2023): October
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v5i1.396

Abstract

Salah satu komponen masyarakat yang berpotensi untuk mampu berperan serta dalam mencegah demensia adalah kader. Kader Lansia merupakan dari, oleh dan untuk masyarakat bekerja secara sukarela bertugas untuk membantu dan memastikan kelancaran pelaksanaan posyandu lansia. Keberhasilan keluarga ceria dapat terlaksana dengan program pemberdayaan masyarakat. Tujuan umum pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat melalui pemberdayaan kader kesehatan adalah mensosialisasikan kepada kader kesehatan di Kelurahan Mojosongo Kota Surakarta tentang peran kader lansia dalam rangka menciptakan keluarga ceria untuk mencegah dan menyikapi pikun dengan santun. Hasil pelatihan menunjukkan pengetahuan kader mengalami peningkatan sebanyak 85%. Diharapkan pengabdian masyarakat dapat diterapkan oleh kader kesehatan dan ditindaklanjuti oleh Dinas kesehatan dan jejaring puskesmas di wilayah kerja masing-masing.
PENDAMPINGAN GURU DAN MURID GIAT UKS DALAM MEWUJUDKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SDN 010 KECAMATAN SAMARINDA UTARA Rita Puspa Sari; Ruminem; Ida Ayu Kade SW; Dwi Nopriyanto; Sholichin
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 5 No 1 (2023): October
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v5i1.401

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan sekolah dapat dilaksanakan dengan memaksimalkan fungsi UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), yang merupakan salah satu contoh dari kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). UKS bertujuan meningkatkan prestasi belajar bagi peserta didik serta mutu pendidikan melalui upaya peningkatan perilaku hisup bersih sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat. Ruang lingkup dan tujuan UKS mengarah pada praktik perilaku hidup bersih sehat (PHBS) di sekolah. Kegiatan Pengmas ini bertujuan Meningkatkan Pengetahuan dan Peran serta Guru Pengelola UKS dan Murid (Kader) tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dilingkungan Sekolah SDN 010 Kec. Samarinda Utara Metode: Kegiatan Pengmas dilaksanakan dalam bentuk edukasi dan pendampingan selama 2 bulan dengan sasaran kegiatannya adalah Guru Pengelola UKS (2 orang) dan murid (kader) kelas 5 (25 orang) dan kelas 6 (25 orang). Materi yang disampaikan meliputi Trias UKS, PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) dan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). Hasil dan Kesimpulan: Setelah dilaksanakan kegiatan pengmas diperoleh hasil evaluasi pengetahuan kader UKS Pengetahuan Baik meningkat menjadi 24%, Pengetahuan Cukup menjadi 56% dari sebelumnya 30% dan Pengetahuan kurang berkurang menjadi 20% dari sebelumnya 70%. Pendampingan yang dilakukan membawa perubahan berupa ruang UKS telah di perbaharui sehingga membuat nyaman petugas dan pengunjungnya. Edukasi yang diberikan memberi manfaat besar dan pendampingan terhadap kegiatan UKS dan PHBS harus terus dilakukan secara berkala. Kata Kunci : Pendampingan, UKS, PHBS ABSTRACT Introduction: Clean and Healthy Behavior (PHBS) in school settings can be implemented by maximizing the function of the UKS (School Health Business), which is one example of the Community Movement for Healthy Living (GERMAS). UKS aims to improve learning achievement for students as well as the quality of education through efforts to increase healthy and clean suction behavior as well as student health status and create a healthy environment. The scope and objectives of UKS lead to the practice of healthy clean living behavior (PHBS) in schools. This community service activity aims to increase the knowledge and participation of UKS management teachers and students (cadres) regarding clean and healthy behavior and first aid in accidents (P3K) in the SDN 010 school environment, Kec. North Samarinda Method: Community Service activities are carried out in the form of education and mentoring for 2 months with the target activities being UKS management teachers (2 people) and students (cadres) in grade 5 (25 people) and grade 6 (25 people). The material presented included the UKS Triassic, PHBS (Clean and Healthy Behavior) and P3K (First Aid for Accidents). Results and Conclusions: After the community service activities were carried out, the results of the UKS cadres' knowledge evaluation showed that Good Knowledge increased to 24%, Adequate Knowledge became 56% from the previous 30% and Knowledge less decreased to 20% from the previous 70%. The assistance that was carried out brought about changes in the form of an updated UKS room so that it made the officers and visitors comfortable. The education provided is of great benefit and assistance with UKS and PHBS activities must be carried out regularly. Keywords: Assistance, UKS, PHBS
PEMANFAATAN STROKE EARLY DETECTION CARD DALAM MENDETEKSI RISIKO STROKE PADA PEREMPUAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMPAKE KOTA SAMARINDA Khumaidi, Khumaidi; Bahtiar, Bahtiar; Syahrun, Syahrun; Muda, Iskandar
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 5 No 2 (2024): April
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v5i2.432

Abstract

Introduction: Stroke can be prevented early by identifying stroke risk factors. One of the efforts made to detect early is by screening for stroke risk using the Risk Stroke Scorecard which has been established by the National Stroke Association. It is hoped that early detection can help the public in knowing their health status, especially the risk of stroke. Objective: To detect early risk of stroke in women in the Lempake Community Health Center work area, Samarinda City. Method: This activity will be carried out in 2 sessions, namely the first session is for early detection of stroke and then continued with education regarding stroke risk prevention. Results and Conclusions: Most of the community service participants were aged between 19-44 years and had the status of housewives. The results of stroke risk detection showed that 18 participants (60%) were at moderate risk of stroke. Continuous detection and education need to be carried out to prevent stroke.
PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) MELALUI PEMERIKSAAN GULA DARAH DAN KOLESTEROL PADA KARYAWAN STIKES SUAKA INSAN BANJARMASIN Dhawo, Maria Silvana
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 5 No 2 (2024): April
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v5i2.434

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) mengakibatkan kematian pada 41 juta penduduk dunia setiap tahunnya dimana 77% dari total kematian tersebut berasal dari negara dengan pemasukan menengah ke bawah termasuk Indonesia. Situasi ini membuat Pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan perlu membuat strategi dalam mengatasi PTM satu diantaranya adalah Program Deteksi Dini Faktor Resiko PTM. Kegiatan deteksi dini ini, dilakukan juga oleh dosen di STIKES Suaka Insan Banjarmasin kepada para Karyawannya dalam bentuk pengabdian masyarakat. Pemeriksaan Kesehatan dalam bentuk cek gula darah sewaktu dan kolesterol total belum pernah dilakukan sebelumnya di lingkungan STIKES Suaka Insan. Mengingat pentingnya menjaga produktivitas karyawan, maka deteksi dini perlu dilakukan untuk mewujudkan kesadaran terhadap status kesehatan dan peningkatan pengetahuan terhadap PTM pada karyawan yang bukan merupakan Tenaga Kesehatan. Terdapat 25 Karyawan yang tergabung dalam kegiatan pemeriksaan Kesehatan ini. Metode menggunakan pemeriksaan kesehatan gula darah sewaktu dan kolesterol total menggunakan lancet, swab alcohol, stick, dan GCU-meter. Terdapat 1 karyawan yang memiliki kadar gula darah sewaktu diatas normal (4%), Mayoritas 12 karyawan (48%) berada dalam kategori waspada untuk nilai kolesterol total sehingga perlu mendapatkan perhatian agar kondisi-kondisi tersebut tidak berkembang menjadi PTM di masa depan. Diharapkan semua karyawan STIKES Suaka Insan dapat berpartisipasi rutin dalam kegiatan ini dan Institusi turut berkontribusi dalam menyediakan fasilitas agar screening PTM ini dapat berlangsung terjadwal setiap semester.
PROGRAM PEMBINAAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA MASYARAKAT KELURAHAN JAWA SAMARINDA Tambi, Imelda Feneranda Seravia; Ermayani, Made
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 5 No 2 (2024): April
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v5i2.435

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM), juga dikenal sebagai penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang. Penyakit tidak menular mempunyai durasi yang panjang dan umumnya berkembang lambat. Meningkatnya kasus PTM secara signifikan diperkirakan akan menambah beban masyarakat dan pemerintah. Untuk itu, dibutuhkan komitmen bersama dalam menurunkan morbiditas, mortalitas dan disabilitas PTM melalui intensifikasi pencegahan dan pengendalian menuju Indonesia Sehat. Upaya yang telah dilakukan pemerintah adalah dengan manajemen terpadu program P2PTM. Untuk mendukung program pemerintah maka dibutuhkan juga program pembinaan masyarakat dengan memberikan pendidikan kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif; dan keterampilan penanganan PTM di lingkungan rumah sebagai upaya preventif dan kuratif. Kementrian Kesehatan RI telah menguraikan lima target capaian dalam RPJM 2020-2040, terdapat target yang membutuhkan keterlibatan dan dukungan masyarakat terkait PTM yaitu peningkatan pengendalian penyakit dan penguatan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Kehadiran komunitas dalam hal ini masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan faktor risiko PTM dalam mengurangi mortalitas dan morbiditas. Pengenalan awal gejala PTM, demi mempercepat proses rujukan dan proses transfer pasien ke rumah sakit menjadi hal yang sangat penting di dalam penanganan PTM. Terdapat peningkatan pengetahuan peserta kegiatan sebelum dan sesudah diberikan pengabdian kepada masyarakat antara lain : Pendidikan Kesehatan Mengenai Obat Herbal Untuk Hipertensi, Pelatihan PMR, Pendidikan Kesehatan Sedentary Lifestyle.
EDUKASI PENCEGAHAN, RESIKO PENULARAN, PERAWATAN DAN TERAPI KOMPLEMENTER AKUPRESUR PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA PELAKU RAWAT PEREMPUAN (CAREGIVER) KELUARGA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMPAKE KOTA SAMARINDA Bahtiar, Bahtiar; Khumaidi, Khumaidi; Muda, Iskandar; Nopriyanto, Dwi
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 5 No 2 (2024): April
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v5i2.437

Abstract

Indonesia saat ini mengalami peningkatan jumlah kasus Tuberkulosis (TBC) sehingga menduduki peringkat kedua di dunia. Salah satu kelompok usia yang rentan dan beresiko terkena TBC adalah lansia. Lansia saat ini dominan dirawat di rumah oleh pelaku rawat (caregiver) perempuan. Hal ini berimplikasi pada beban ganda yakni tugas dan tanggung jawab merawat lansia dan keluarganya. Beban perempuan akan semakin bertambah akibat dari kondisi penyakit TBC lansia. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat melakukan edukasi pencegahan, resiko penularan, perawatan dan terapi komplementer akupresur penyakit tuberkulosis pada pelaku rawat perempuan (caregiver) keluarga lansia. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan pada tanggal 17 September 2023 di kelurahan Lempake kota Samarinda. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan selama 1 (satu) hari yang dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi pendidikan kesehatan tentang penyakit tuberkulosis, cara penularan, faktor resiko dan cara perawatannya. Selanjutnya, dilanjutkan dengan sesi kedua berupa demonstrasi dan simulasi intervensi terapi komplementer akupressur untuk mengatasi gejala-gejala yang dirasakan penderita TB. Peserta diberikan daftar pertanyaan (pre-test) sebelum materi dimulai. Evaluasi kegiatan diberikan daftar pertanyaan yang sama (post-test). Hasil edukasi mengenai penyakit TBC didapatkan peningkatan pengetahuan keluarga lansia dimana hasil pre-test didapatkan rerata nilai sebesar 2,5 sedangkan rerata nilai hasil post-test sebesar 4,5. Kesimpulan dari kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan, resiko penularan, perawatan penyakit tuberkulosis dan keterampilan akupresur untuk mengatasi gejala yang dirasakan orang dengan tuberkulosis. Edukasi dan peningkatan keterampilan pada keluarga lansia mengenai penyakit TBC dan terapi akupressur diharapkan diimplementasikan secara berkala oleh petugas kesehatan.
PENDAMPINGAN DAN PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN DETEKSI DINI STUNTING PADA ANAK DI KELURAHAN LOA BAHU KECAMATAN SUNGAI KUNJANG Widiastuti, Ida Ayu Kade Sri
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 5 No 2 (2024): April
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v5i2.438

Abstract

Stunting is a condition of failure to grow due to chronic lack of nutritional intake. Apart from the growth problems of children whose height is shorter than children their age, stunting also results in hampered children's cognitive and psychomotor abilities and makes children susceptible to degenerative diseases. In efforts to reduce the prevalence of stunting, the role of Integrated Healthcare Center cadres or cadres of posyandu is very important in preventing stunting and nutritional problems that can occur in children. Integrated Healthcare Center cadres are the leading component of counselling, coaching and monitoring the growth and development of children under five. Integrated Healthcare Center cadres must have knowledge and skills in carrying out early detection of stunting and screening children's growth and development. Community service aims to improve the abilities and skills of Integrated Healthcare Center cadres in carrying out early detection of stunting and screening children's growth as well as providing simple interpretations of the screening results. Implementation of activities by providing education, training in growth monitoring and stunting detection as well as integrated evaluation monitoring at each Integrated Healthcare Center /Posyandu.
EDUKASI DAN PELATIHAN P3K DI DESA SUNGAI GAMPA KELURAHAN SUNGAI JINGAH KECAMATAN BANJARMASIN UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Mahmudah, Rifa'atul
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 6 No 2 (2025): April
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v6i2.628

Abstract

ABSTRAK P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) atau First Aid adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara pada korban untuk mencegah terjadinya cidera sebelum dibawa ke fasilitas pelayanan Kesehatan. WHO melaporkan bahwa Indonesia menempati posisi ke lima di dunia sebagai negara dengan potensi jumlah kematian tertinggi akibat kecelakaan lalu lintas. Tujuan dilakukannya pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberian edukasi kepada masyarakat Desa Sungai Gampa untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana cara melakukan Pertolongan Pertama agar mampu melakukan dengan cara yang tepat apabila terjadi penanganan pada korban pingsan dan cara perawatan luka, pertolongan pertama saat mengatasi mimisan, cara mengatasi memar, pertolongan pertama pada kulit alergi, keracunan, penanganan gangguan pernafasan. Adapun target dalam kegiatan edukasi ini adalah masyarakat di Desa Sungai Gampa mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap pertolongan pertama pada kecelakaan. Hasil kegiatan didapatkan dari wawancara terhadap Bapak RT Desa Sungai Gampa yaitu bahwa di Desa Sungai Gampa belum pernah mendapatkan informasi mengenai P3K sehingga perlu diadakan edukasi mengenai konsep P3K dan pengisian Pre Test dan Post Test dari 16 warga didapatkan mengalami peningkatan pengetahuan yang awalnya dengan nilai rata-rata 59,4% setelah di lakukan edukasi nilai rata-rata menjadi 81,9% dengan demikian program yang di jalankan sesuai dengan harapan. Kata Kunci— Edukasi, Pelatihan, P3K ABSTRACT First Aid is an effort to provide temporary help and treatment to victims to prevent injuries before being taken to a healthcare facility. WHO reports that Indonesia occupies the fifth position in the world as the country with the highest potentialnumber of deaths due to traffic accidents. The purpose of this community service is to provide education to the people ofSungai Gampa Village to increase knowledge and understanding of how to do First Aid so that they can do it in the rightway if there is a handling of fainting victims and how to treat wounds, first aid when overcoming nosebleeds, how to dealwith bruises, first aid on allergic skin, poisoning, Treatment of respiratory disorders. The target in this educationalactivity is that the community in Sungai Gampa Village is able to increase their knowledge and understanding of first aidin accidents. The results of the activity were obtained from an interview with the RT of Sungai Gampa Village, namely thatin Sungai Gampa Village they had never received information about P3K so it was necessary to hold education about the concept of P3K and filling out the Pre Test and Post Test from 16 residents were obtained to experience an increase inknowledge which initially had an average score of 59.4% after education was carried out the average score to 81.9% sothat the program was carried out in accordance with expectations. Key Words--- Education, First Aid, Training
The BMI MEASUREMENT TRAINING IN THE FEMALE YOUNG COMMUNITY IN SAMARINDA CITY Novita, Fransiska; Ping, Maria Floriana
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 6 No 2 (2025): April
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v6i2.650

Abstract

Introduction: Body Mass Index (BMI) is a crucial factor for adolescent girls. This is related to efforts to prevent stunting in the future when they become mothers. Early detection can be done independently by adolescent girls by monitoring their nutritional status based on BMI. Objective: To train adolescent girls' ability to measure BMI in Samarinda City. Method: This activity will be implemented in two sessions. The first session will measure height and weight. This will then be followed by practice calculating BMI. Results and Conclusions: Participants were categorized as early and middle adolescents. All participants took BMI measurements. The BMI measurement results found that 31.35% of adolescents were undernourished and 4.07% were overnourished. Continuous early detection of BMI is necessary to monitor adolescent nutritional status.Keywords: BMI measurement, adolescent girls