cover
Contact Name
Muhammad Rahmani
Contact Email
-
Phone
+628115652128
Journal Mail Official
pena.kreatif@unmuhpnk.ac.id
Editorial Address
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammaditah Pontianak Jln. A. Yani No. 111 Pontianak
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan
ISSN : 20893027     EISSN : 25412264     DOI : http://dx.doi.org/10.29406/jpk
Core Subject : Education,
Jurnal Pena Kreatif merupakan jurnal pendidikan yang akan menerbitkan hasil penelitian dosen maupun guru. Jurnal pene Kreatif akan diterbitkan dua jenis terbitan: (1) Media Cetak, (2) Elekronik/online Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan menerbitkan artikel hasil pemikiran dan hasil penelitian di bidang pendidikan, model-model pembelajaran, strategi pembelajar serta isu-isu terbaru dan tren yang terjadi secara nasional pada pengembangan pendidikan dengan tujuan memajukan pengetahuan tentang teori dan praktik pendidikan di Indonesia.
Articles 107 Documents
Pandangan Mahasiswa terhadap Virtual Laboratory dengan Menggunakan PhET sebagai Media dalam Melakukan Kegiatan Laboratorium Fisika Riki Purnama Putra; Rizki Amelia Anjani
PENA KREATIF : JURNAL PENDIDIKAN Vol 11, No 1 (2022): Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan
Publisher : FKIP UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jpk.v11i1.2445

Abstract

Banyaknya mahasiswa yang merasa kesulitan untuk memahami maupun menguasai materi sains, khususnya fisika terutama dalam pembelajaran daring yang dilakukan oleh salah satu PTKIN pada Program Studi Pendidikan Fisika UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Salah satu penggunaan media yang cocok untuk pembelajaran fisika adalah media laboratorium virual, khususnya materi yang bersifat abstrak. PhET Simulation merupakan salah satu aplikasi lab virtual yang sering digunakan di dunia pendidikan. Tujuan penulisan artikel paper ini adalah untuk meninjau persepsi mahasiswa dalam penggunaan virtual lab berbasis PhET dan juga untuk mendeskripsikan dan membandingkan persepsi penggunaan virtual lab dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan terhadap penelitian ini. Adapun lima aspek persepsi yang akan disurvey yaitu aspek inovasi, motivasi, efektivitas, manfaat dan penyajian prosedur kegiatan lab. Dari hasil analisis data, menunjukkan bahwa aspek inovasi, efektivitas, manfaat dan penyajian prosedur mendapatkan pandangan positif dibandingan aspek motivasi yang dinyatakan negatif.
Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa oleh guru Umy Kalsum
PENA KREATIF : JURNAL PENDIDIKAN Vol 11, No 1 (2022): Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan
Publisher : FKIP UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jpk.v11i1.1950

Abstract

Dalam proses belajar mengajar guru memiliki peran penting dalam meningkatkan motivasi siswa. Oleh sebab itu, pentingnya guru mengetahui upaya yang bisa meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam artikel ini penulis menggunakan metode penelitian dokumentasi. Upaya yang bisa dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi siswa  berupa memberikan kenyamanan dalam proses pembelajaran berlangsung seperti tata ruang kelas yang menyenangkan, memberikan nilai spiritual dan moral, memberikan pujian, nilai, hadiah, hukuman/ganjaran, serta memberikan ulangan. Upaya-upaya ini termasuk efektif untuk meningkatkan motivasi siswa berdasarkan banyaknya penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain.
PROFIL MISKONSEPSI MATERI EVOLUSI SISWA KELAS XII IPA SMA DAN MA DI KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT Anandita Eka Setiadi; Ari Sunandar; Hanum Mukti Rahayu; Mahwar Qurbaniah
PENA KREATIF : JURNAL PENDIDIKAN Vol 11, No 1 (2022): Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan
Publisher : FKIP UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jpk.v11i1.3906

Abstract

Studens at Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, have difficulty in understanding the material of evolution, this is an indication that students are getting misconception, so to solve the problem we need to do an analysis. One of the instruments that can be used to identify misconception is a Three Tier Test. These research aim, to analyze student misconception on evolution material using Three Tier Test at SMA and MA in Kabupaten Kubu Raya. The method that used is descriptive method with qualitative approach. The subjects of the research were students of grade 12 IPA SMAN 1 Sungai Kakap, SMAN 3 Sungai Kakap, MAN 1 Kubu Raya, and MA Al Mustaqim, 2016/2017 in academic year, which consists 144 students. Data collecting techniques that we used was three tier tests. Results show that in SMA the average percentage of students who misconception is 32,09%, in MA the average percentage of students who misconception is 40,46%. The highest percentage of misconception is in evolutionary mechanism concept, 44.86% at SMA students and 52,96% at MA student. Misconception on Darwin's theory of evolutionary concept is 32.35% at SMA students and 26,32% at MA student. On the concept of evidence for evolution is 19.06% at SMA student and 42,11% at MA student
PERBEDAAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE PENUGASAN, DISKUSI DAN CERAMAH MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA Utin Desy Susiaty; Hodiyanto Hodiyanto
PENA KREATIF : JURNAL PENDIDIKAN Vol 11, No 1 (2022): Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan
Publisher : FKIP UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jpk.v11i1.1343

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui manakah yang memberikan hasil belajar yang lebih baik, metode penugasan, diskusi atau ceramah. Penelitian ini merupakan quasi eksperimental dengan populasi seluruh mahasiswa semester VI program studi pendidikan matematika IKIP PGRI Pontianak. Sampel diambil dengan menggunakan teknik stratified cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi untuk mendapatkan nilai Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Teori Peluang tahun akademik 2016/2017 sebagai data kemampuan awal dan metode tes untuk data hasil belajar matematika mahasiswa. Uji hipotesis penelitian menggunakan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang diberikan pembelajaran dengan metode penugasan, diskusi maupun ceramah
METODE PENGAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) imamatul azizah
PENA KREATIF : JURNAL PENDIDIKAN Vol 11, No 1 (2022): Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan
Publisher : FKIP UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jpk.v11i1.1953

Abstract

Anak berkebutuhan khusus merupakan individu yang memiliki keterbatasan fisik, mental, emosional, intelektual dan sosial. Setiap anak berhak memperoleh kesempatan yang sama untuk menuntut ilmu di bangku pendidikan. Lembaga pendidikan yang sesuai untuk anak berkebutuhan khusus yaitu di Sekolah Luar Biasa. Agar proses pembelajaran di Sekolah Luar Biasa dapat berjalan lancar dan optimal, maka diperlukan metode pengajaran yang sesuai. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui metode pengajaran yang sesuai bagi anak berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa. Dari hasil penelitian diperoleh metode pengajaran bagi anak berkebutuhan khusus, yang secara umum meliputi komunikasi (communication), tugas analisis (task analysis), instruksi langsung (direct intruction), prompts, dan pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Metode pengajaran tersebut harus disesuaikan dengan keterbatasan yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus. Pendidik di suatu Sekolah Luar Biasa harus memberikan perhatian serta dukungan yang lebih agar anak berkebutuhan khusus memiliki semangat untuk mencapai perkembangan yang optimal.
IMPLEMENTASI KECERDASAN KOGNITIF BERBASIS SPRITUAL MELALUI UMRAH UNTUK ANAK USIA DINI Herawati Herawati; Iin Maulina; Mawardi Mawardi
PENA KREATIF : JURNAL PENDIDIKAN Vol 11, No 1 (2022): Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan
Publisher : FKIP UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jpk.v11i1.4159

Abstract

Abstrak: Kecerdasan spiritual dinilai sebagai kecerdasan yang tertinggi karena erat kaitannya dengan kesadaran orang untuk bisa memaknai tujuan hidup dan segala sesuatu yang merupakan jalan untuk bisa merasakan kebahagiaan. Pengembangan kecerdasan spiritual bagi anak usia dini, merupakan hal mendasar dalam pembentukan karakter. Peneliti dapat berasumsi bahwa dengan kecerdasan kognitif berbasis spiritual anak usia dini dikenalkan dengan berbuat kebajikan secara terus menerus. Kecerdasan kognitif berbasis spiritual adalah kecerdasan yang membuat seseorang menjadi utuh, sehingga dapat mengintegrasikan berbagai fragmen kehidupan, aktifitas dan keberadaannya. Kecerdasan spiritual yang tumbuh sejak dini akan menjadi kekuatan untuk menjadikan anak selalu yakin kepada Tuhan, optimis, dan melakukannya dengan dasar logika. Pendekatan metode yang dipakai dalam penelitian ini secara diskriptif dengan pedekatan. Adapun observasi dilakukan sejak tahun 2002, 2017 dan 2019 melalui observasi yang peneliti lakukan secara mendalam. Ketika melaksanakan umrah ternyata semakin meningkat jumlah anak usia dini yang dibawa serta oleh orang tua untuk beribadah. Situasi terakhir ini untuk mengantisipasi pelaksanaan ibadah haji bagi muslim Indonesia dalam menunggu antrian relative sangat panjang walaupun sudah ada penambahan quota dari raja Arab. Menurut data di Kemenag paling cepat sebelas tahun untuk dua propinsi yaitu Kepulauan Maluku dan Sulawesi Utara. sedangkan untuk dua provinsi yaitu Sulawesi Selatan dan Tenggara antrian mencapai tiga puluh sampai tiga puluh sembilan tahun. Kemudian di luar propinsi tersebut tadi rata- rata sekitar Tujuh Belas sampai Dua Puluh Sembilan tahun. Semuanya dapat hasil dari penelitian ini, walupun sudah dalam keadaan BPIH lunas sejak awal tetap masih ikut antrian. Hal itu menjadikan pengalaman perjalanan umrah menjadi alternatif menghibur masa penantian antrian. Kata kunci: Kecerdasan kognitif, spritual, Thowaf, Sa’i, Umrah.
Pendekatan CTL Terhadap Sikap Ilmiah Pada Materi Ciri-ciri Makhluk Hidup Kelas VII MTs Mathla'ul Anwar Heny Jayanti; Arif Didik Kurniawan; Ari Sunandar
PENA KREATIF : JURNAL PENDIDIKAN Vol 11, No 1 (2022): Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan
Publisher : FKIP UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jpk.v11i1.1417

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemauan guru untuk memperbaiki pembelajaran dikarenakan rendahnya sikap ilmiah siswa kelas VII MTs Mathla’ul Anwar Pontianak pada pelajaran biologi. pembelajaran kontekstual atau yang dikenal dengan CTL ( Contextual Teaching and Learning) adalah suatu strategi mengajar dimana konsep yang sedang dipelajari diberikan dalam situasi nyata sehingga siswa memahami konsep tersebut dan melihat keterkaitannya dalam penggunaannya di kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sikap ilmiah siswa kelas VII pada materi ciri-ciri mahluk hidup yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran CTL dan mengetahui pengaruh pembelajaran CTL terhadap sikap ilmiah siswa kelas VII MTs Mathla’ul Anwar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah komunikasi tidak langsung dan teknik observasi langsung. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar angket dan observasi. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah effect size dan analisa angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap ilmiah siswa MTs Mathla’ul Anwar Pontianak kelas kontrol dan kelas eksperimen  pada pelajaran biologi didapat nilai rata-rata tiap sikap ilmiah pada kelas eksperimen diperoleh nilai sebesar 71,81 sedangkan kelas kontrol diperoleh nilai lebih rendah yaitu sebesar 60,75. Pengaruh pembelajaran CTL terhadap sikap lmiah siswa maka dilakukan perhitungan effect size. Berdasarkan perhitungan dengan effect size  diperoleh nilai 2,89 yang termasuk kriteria tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan sigmifikan perolehan sikap ilmiah yang diajarkan dengan pembelajaran CTL dan Pembelajaran Konvensional. Hal ini terlihat dari hasil uji statistik U-Mann Whitney bahwa taraf signifikan 0,00 < 0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan antara kelas ekperimen dan kelas kontol.
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN IPA UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VIII DI SLB AMANAH BUNDA SITAPUNG NAGARI BALAI GURAH KECAMATAN AMPEK ANGKEK AGAM Qadisa awdidia Elbazs; Sarwo Derta; Liza Efriyanti; Khairuddin Khairuddin
PENA KREATIF : JURNAL PENDIDIKAN Vol 11, No 2 (2022): Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan
Publisher : FKIP UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jpk.v11i2.3903

Abstract

Sekolah luar biasa (SLB) adalah sekolah khusus bagi anak yang kesulitan dalam mengikuti pembelajaran baik karena kelainan fisik, emosi ataupun mental. Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Amanah Bunda Sitapung media pembelajaran masih konvensional dan manual pada semua bahan ajar. Berbagai masalah disebabkan oleh media manual seperti potongan kertas, poster, atau benda yang dapat disentuh secara langsung. Namun penggunaan media tersebut terkadang membuat peserta didik merasa bosan. Dari permasalahan yang ditemukan,peneliti memberikan solusi dengan medesain media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPA mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada manusia khususnya ciri-ciri fisik laki-laki dan perempuan pada masa pubertas untuk anak Tugrahita dengan aplikasi Tellagami. Hasil desain media pembejaran interaktif berupa video. Proses manufaktur dimulai dari pengumpulan bahan, perakitan (assembly), penggandaan dan penggandaan (distribusi), penyebaran (disseminating), dan terakhir pengujian produk. Metode yang digunakan adalah metode pengembangan RnD Versi 4-D yang terdiri dari: define, design, develop, desseminate dengan model pengembangan Multimedia Luther-Sutopo. Hasil penelitian media pembelajaran Interaktif pada mata pelajaran IPA mendapatkan nilai uji validitas rata-rata 0,80 dengan kriteria sangat valid, uji kepraktisan nilai rata-rata 0,89 dengan kriteria sangat tinggi, dan uji efektivitas nilai rata-rata 0,80 dengan kriteria sangat efektif. Berdasarkan hasil pengujian produk maka media pembelajaran IPA anak tunagrahita dengan menggunakan aplikasi Tellagami valid, praktis, efektif serta dapat mempermudah peserta didik dalam proses pembelajaran.
VALIDITAS PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI FLUIDA STATIS MENGGUNAKAN APLIKASI KVISOFT FLIPBOOK MAKER Dinda Desma Romadona; Sri Purwaningsih; Darmaji Darmaji
PENA KREATIF : JURNAL PENDIDIKAN Vol 11, No 2 (2022): Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan
Publisher : FKIP UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jpk.v11i2.2655

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan penuntun praktikum fisika berbasis keterampilan proses sains pada materi fluida statis menggunakan aplikasi kvisoft flipbook maker yang memenuhi kriteria valid atau layak untuk digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan sesuai dengan model ADDIE oleh Rusdi yang meliputi Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Indikator keterampilan proses sains yang termuat dalam penuntun praktikum ialah indikator keterampilan proses sains dasar dan terintegrasi oleh Rezba. Penuntun praktikum divalidasi oleh ahli materi dan ahli media dan memperoleh hasil penilaian yang sangat baik sehingga layak digunakan dalam proses pembelajaran fisika SMA/MA khususnya pada materi fluida statis.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL (Perspektif Antara Sistem Pendidikan Nasional Dan Sistem Pendidikan Agama Islam) Acep Angga Nugraha
PENA KREATIF : JURNAL PENDIDIKAN Vol 11, No 2 (2022): Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan
Publisher : FKIP UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jpk.v11i2.4152

Abstract

ABSTRAK: Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman yang pluralistik. Varietas tersebut dapat dilihat dari dua perspektif yaitu perspektif horizontal dan perspektif vertikal. Perspektif horizontal meliputi keragaman agama, suku, bahasa daerah, kain, makanan, dan budaya. Sedangkan perspektif vertikal termasuk dalam ragam tingkat pendidikan, ekonomi, tempat tinggal, pekerjaan, dan ragam sosial budaya. Keanekaragaman bangsa kita membawa kita untuk memperhatikan pentingnya pendidikan multikultural sebagai antisipasi terhadap fenomena sosial negatif yang mungkin berasal dari keragaman ras dan suku, agama, dan keragaman nilai yang ada di masyarakat. Tujuan dari penulisan artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana sebenarnya pendidikan multikultural bekerja dalam konteks pendidikan umum dan pendidikan agama Islam. Hasil dari penulisan artikel ini menunjukan keberadaan nilai-nilai multikultural masih jauh dari yang diharapkan baik dari perspektif pendidikan nasional maupun pendidikan agama Islam. Situasi ini membutuhkan penelitian lebih lanjut tentang implementasi pendidikan multikultural baik dalam sistem pendidikan nasional maupun dalam konteks pendidikan agama Islam. Kata kunci: Pluralistik, Multikultural, Pendidikan, Pendidikan Islam ABSTRACT: Indonesia is a country that has pluralistic diversity. These varieties can be seen from two perspectives, namely a horizontal perspective and a vertical perspective. The horizontal perspective covers the diversity of religion, ethnicity, regional language, cloth, food, and culture. While the vertical perspective includes various levels of education, economy, place of residence, occupation, and socio-cultural diversity. The diversity of our nation brings us to pay attention to the importance of multicultural education in anticipation of negative social phenomena that may come from the diversity of races and ethnicities, religions, and the diversity of values that exist in society. The purpose of writing this article is to find out more about how multicultural education works in the context of general education and Islamic religious education. The results of writing this article show that the existence of multicultural values is still far from what is expected, both from the perspective of national education and Islamic religious education. This situation requires further research on the implementation of multicultural education both in the national education system and in the context of Islamic religious education. Keywords: Pluralistic, Multicultural, Education, Islamic Education

Page 7 of 11 | Total Record : 107