cover
Contact Name
Farikha Maharani
Contact Email
farikhamaharani@unwahas.ac.id
Phone
+6281325449347
Journal Mail Official
inovasitekim@unwahas.ac.id
Editorial Address
JL. Menoreh Tengah X / 22, Sampangan, Gajahmungkur, Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50232
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Inovasi Teknik Kimia
ISSN : 2527614X     EISSN : 25415891     DOI : http://dx.doi.org/10.31942/inteka
Core Subject : Engineering,
The Inovasi Teknik Kimia (INTEKA) journal focuses upon aspects of chemical engineering: chemical reaction engineering, environmental chemical engineering, material and food engineering . The INTEKA is an research journal and invites contributions of original and novel fundamental research. The journal aims to provide a forum for the presentation of original fundamental research, interpretative reviews and discussion of new developments in chemical engineering. Papers which describe novel theory and its application to practice are welcome, as are those which illustrate the transfer of techniques from other disciplines. Reports of carefully executed experimental work, which is soundly interpreted are also welcome. The overall focus is on original and rigorous research results which have generic significance.
Articles 270 Documents
EVALUASI KINERJA SEQUENCING BATCH REACTOR DENGAN MEDIA BIOBALL PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR BATIK SINTETIS Kezya Yiskadini Wirakusuma; Intan Supraba; Wiratni Budhijanto
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 3 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v8i3.8452

Abstract

Limbah cair batik memberikan dampak negatif ke lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik akibat pewarna sintetis yang sulit diuraikan. Pengolahan limbah batik perlu dilakukan sebelum dibuang ke lingkungan, salah satunya secara biologi baik dengan proses anaerobik maupun aerobik. Penelitian ini menggunakan Sequencing Batch Reactor dan media imobilisasi yaitu bioball dengan waktu siklus 6 jam untuk mengetahui efisiensi penyisihan Chemical Oxygen Demand (COD) dan konsentrasi warna. Penelitian dilakukan berdasarkan 2 skenario yaitu tanpa media imobilisasi ¬dan menggunakan media imobilisasi. Penggunaan media bioball sejumlah 30, 50 dan 75 buah. Hasil MLSS untuk tanpa media, dan dengan media bioball sejumlah 30, 50, dan 75 buah  adalah 3,75 g/L, 3,44 g/L, 3,20 g/L, dan 2,18 g/L. MLSS semakin menurun akibat adanya penempelan lumpur pada celah-celah bioball. Penambahan bioball membuat kemampuan kualitas pengendapan lumpur meningkat dengan nilai Sludge Volume Index (SVI) baik yaitu SVI5 51 ml/g dan SVI30 30 ml/g pada jumlah bioball 75 buah. Pengolahan limbah cair dengan cara ini mampu dalam penyisihan warna hingga 31% dan penyisihan COD hingga 90% pada penggunaan jumlah bioball 50 buah. Pengolahan limbah cair batik ini tergolong baik dalam penyisihan kandungan COD dan warna pada jumlah media 50 buah bioball.
IDENTIFIKASI SIFAT TERMAL DAN IKATAN BATU KAPUR ALAM DENGAN MENGGUNAKAN DSC-TGA DAN FTIR Zuffa Anisa; Lailatul Mubarokah; Dyah Setyaningrum; Herta Novianto
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 3 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v8i3.8504

Abstract

Batu kapur alam banyak sekali dijumpai di Bojonegoro, apalagi Bojonegoro merupakan daerah yang dikenal memiliki banyak gunung kapur. Salah satu jenis batu kapur alam ialah kalsium karbonat, yang memiliki banyak manfaat di berbagai bidang, baik industri, kesehatan, maupun industri pengolahan baja. Batu kapur alam termasuk ke dalam jenis kalsit CaCO3 dengan kandungan lebih dari 99% merupakan unsur Ca. Analisis termal diperlukan utuk mendeteksi perubahan-perubahan fase yang teramati, serta jenis-jenis senyawa yang terbentuk akibat penerapan temperatur. Selain itu juga dianalisis jenis ikatan batu kapur alam tersebut melalui FTIR. Persiapan sampel dilakukan dengan membentuk sampel menjadi bulk powder dengan menggunakan high energy ball milling. Hasil analisis FTIR menunjukkan adanya transmisi FTIR dari sampel CaCO3. Sedangkan hasil analisis dari DSC-TGA pada puncak 389,84 °C menunjukkan adanya kehilangan massa sebesar 2,91 mW. 
PRODUKSI MINYAK ATSIRI MELALUI RAGAM METODE EKSTRAKSI DENGAN BERBAHAN BAKU JAHE Firgi Siswantito; Adelia Natasya Regita Nugroho; Riska Listiarini Iskandar; Christin Octaviani Sitanggang; Zulaikha Al-Qordhiyah; Cicih Rosidah; Siti Nurhayati; Dessy Agustina Sari
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 3 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v8i3.8072

Abstract

Minyak atsiri adalah ekstrak cairan yang didapatkan dari tanaman aromatik. Berbagai industri saat ini membutuhkan minyak atsiri untuk ragam produk kebutuhan manusia yang ditujukan bagi farmasi, parfum, kosmetik, minuman serta makanan. Sejumlah peneliti melanjutkan pencarian kebaharuan dalam memodifikasi metode ekstraksi sebelumnya yang tentunya menghemat waktu dan biaya proses. Selain itu, tuntutan lainnya terhadap temuan produk minyak atsiri meminta adanya implementasi aspek ramah lingkungan. Penggunaan bahan baku yang telah diketahui sebagai produk minyak atsiri adalah jahe, serai wangi, tanaman bawang, daun salam, dan tanaman aromatik lainnya. Beberapa metode ekstraksi (seperti: hidrodistilasi, ekstraksi solvent-free microwave, distilasi uap, gelombang mikro hidrodifusi dan gravitasi, serta hidrodistilasi dengan bantuan enzim) digunakan untuk mengoptimalkan yield minyak atsiri. Pihak industri dan farmasi menjadi jembatan bagi masyarakat untuk merasakan manfaat produk minyak atsiri. Kajian ini memberikan beberapa gambaran dari temuan penelitian mengenai pemanfaatan jahe melalui metode ekstraksi minyak atsiri dan penerapannya dalam industri komestik serta farmasi.
POTENSI LIMBAH CANGKANG BIJI KARET DAN SEKAM PADI UNTUK BAHAN DASAR GRAFENA OKSIDA TEREDUKSI (rGO) SEBAGAI ADSORBEN PENJERNIH MINYAK Devi Indah Anwar; Lela Lailatul Khumaisah; eri rizki hariyadi
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v9i2.9716

Abstract

Cangkang biji karet (CBK) dan sekam padi (SP) merupakan limbah biomassa yang mengandung bahan lignoselulosa seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin. Dengan adanya kandungan senyawa tersebut cangkang biji karet dan sekam padi berpotensi digunakan sebagai bahan baku dalam sintesis grafena oksida tereduksi (rGO). Grafena oksida tereduksi merupakan senyawa yang dihasilkan melalui reduksi atau penghilangan gugus fungsi yang mengandung oksigen dari grafena oksida. Pada penelitian ini, grafena oksida tereduksi disintesis menggunakan metode Hummer termodifikasi yaitu mengganti NaNO3 dengan H3PO4 agar tidak dihasilkan gas beracun NO2 dan N2O4 serta menggunakan agen pereduksi berupa Zn. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan menggunakan XRD dan FTIR, serta dipalikasikan sebagai adsorben untuk menjernihkan minyak. Berdasarkan hasil karakterisasi XRD, rGO CBK dan SP masing-masing memiliki puncak 2θ = 23,5° dan 21,2o dengan kristalinitas 17 dan 13%. Karakterisasi FTIR menunjukkan perubahan struktur dengan berkurangnya atom O dan hilangnya gugus OH. Adsorpsi untuk menjernihkan minyak menunjukkah persen penurunan sebesar 86% untuk rGO CBK dan 74% untuk rGO SP.
OPTIMASI EKSTRAKSI MINYAK BIJI KELOR MENGGUNAKAN TANGKI BERPENGADUK Ajiguna Wijaya; Nabilla Balini Putri; Lucky Indrati Utami; Dwi Hery Astuti
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v9i1.9062

Abstract

Kelor (Moringa oleifera L.) merupakan tanaman yang dibudidayakan sebagai salah satu sumber minyak nabati, yang dikenal sebagai minyak kelor dan diperoleh dari ekstrak bijinya. Biji kelor memiliki kandungan minyak hingga 40% yang tersusun atas beberapa senyawa asam lemak. Penelitian ini dilakukan untuk mencari kadar tertinggi minyak biji kelor dan mencari optimasi pada proses ekstraksi dalam tangki berpengaduk dengan menggunakan bilangan CAMP. Pelarut yang digunakan adalah n-heksana 98%. 50 gr biji kelor yang sudah di screening 60 mesh diekstraksi dengan pelarut n-heksana dan suhu ekstraksi 55-60 oC. Variabel yang dijalankan berupa kecepatan pengadukan (rpm) sebesar 300, 350, 400, 450, dan 500. Dan waktu pengadukan (menit) sebesar 50, 70, 90, 110, dan 130. Filtrat minyak biji kelor yang sudah di ekstraksi kemudian di distilasi dengan suhu 69 oC untuk memisahkan pelarut dengan minyak kelor murni yang kemudian dapat dihitung perolehan yield nya dan optimasi bilangan CAMP. Terdapat pengaruh dalam penelitian ini yang saling berhubungan yaitu kecepatan pengadukan dan waktu ekstraksi yang dapat diaplikasikan dalam bilangan CAMP sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. Bilangan CAMP optimum yang didapatkan berkisar antara 14,61 x 106 hingga 15,75 x 106 dengan perolehan yield tertinggi 36,92%
ANALISIS KOMPOSISI SELULOSA, HEMISELULOSA, DAN LIGNIN DALAM BERBAGAI JENIS KAYU : METODE CHESSON-DATTA Ahmad Shobib; Teodora Da Silva; Bambang Pramudono; Nur Rokhati; Mega Kasmiyatun
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 4 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v8i4.9841

Abstract

Sumber daya terbarukan yang paling melimpah di dunia adalah kayu, dimana memiliki tiga komponen utamanya yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin. Selulosa merupakan biopolymer yang paling melimpah, kemudian lignin yang menyumbang 15 – 40% berat kayu. Tujuan dari penelitian ini adalah uji proksimat yang berasal dari berbagai jenis kayu, seperti kayu jati, mahoni, sengon, dan eceng gondok. Analisis proksimat ini mencakup kandungan selulosa, hemiselulosa, lignin, dan kadar abu dalam masing-masing jenis kayu dengan metode Chesson-Datta. Hasil analisis menunjukkan bahwa kayu jati memiliki kandungan lignin sebesar 25%, selulosa 32%, hemiselulosa 8%, dan kadar abu 6,4%, dengan total keseluruhan 71,4%. Sementara kayu mahoni memiliki kandungan lignin 21%, selulosa 47%, hemiselulosa 3%, dan kadar abu 15,38%, dengan total keseluruhan 78,38%. Sengon memiliki kandungan lignin 5%, selulosa 27%, hemiselulosa 41%, dan kadar abu 3,70%, dengan total keseluruhan 97,7%, sedangkan eceng gondok memiliki kandungan lignin 2%, selulosa 26%, hemiselulosa 19%, dengan total keseluruhan 80%.
PENGARUH OZONISASI KERING PADA KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA SAWIT MENGEMBAN PARTIKEL NANO KMnO4 UNTUK MENGOKSIDASI KONTAMINAN GAS H2S DALAM REAKTOR BATCH Suhirman Suhirman; Imam Prasetyo; Teguh Ariyanto
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 4 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v8i4.8759

Abstract

Gas H2S merupakan salah satu gas kontaminan yang dapat dihasilkan dari kegiatan industri, ditemukan pada gas alam, produksi biogas, serta kotoran hewan. Permasalahan yang ditimbulkan oleh gas H2S adalah menyebabkan karatan pada peralatan industri, beracun, berbau, tidak ramah lingkungan dan menurunkan efesiensi pembakaran. Penghilangan gas H2S dapat dilakukan dengan oksidasi menggunakan KMnO4 dalam bentuk nano partikel yang diembankan ke dalam karbon aktif tempurung kelapa sawit (KATKS). KATKS dikenai pra-perlakuan oksidasi menggunakan H2O2 dengan tujuan meningkatkan luas permukaan dan bersifat hidrofilik agar partikel KMnO4 terimpregnasi dengan baik sehingga oksidasi gas H2S lebih optimal. Pirolisis KATKS dilakukkan dalam furnance pada suhu 820°C dengan aktivasi menggunakan steam. Pra-oksidasi menggunakan ozon kering dilakukkan dengan mengkontakkan antara 5 gram KATKS dan ozonisasi kering dengan laju alir 0.05 gram/menit dengan variasi waktu 60 dan 120 menit menghasilkan (KATKS_OzDry). Tahap selanjutnya mengimpregnasikan sebanyak 20% partikel nano KMnO4 ke dalam KATKS_OzDry yang dinamai 20%KMnO4/KATKS_OzDryuntuk mengoksidasi gas H2S berkonsentrasi 110,07 ppm. Perlakuan pra-osidasi menggunakan ozonisasi kering menambah gugus OH dan C=O, membentuk sifat hidrofilik (sudut <90°) dan mempengaruhi oksidasi gas H2S dimana waktu pra-oksidasi 60 dan 120 menit secara berturut-turut menurunkan gas H2S sebesar  83 % dan 67%. Kata kunci: H2S, KMnO4, Tempurung Kelapa Sawit, Confinement, Ozonisasi
KAJIAN PENINGKATAN RENDEMEN, MUTU DAN KINETIKA ENZYMATIS PADA EKSTRAKSI LEMAK PALA (Myristica fragrants Houtt) shintawati shintawati; Dewi Ermaya; Amelia Sri Rezki; Meita Afifah
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 9, No 3 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v9i3.10342

Abstract

Biji  pala memiliki nilai komersial sebagai rempah maupun sebagai bahan baku obat dan kosmetik. Biji pala mengandung lemak yang telah diaplikasikan sebagai pelembab di industri kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan rendemen dan mutu lemak pala hasil ekstraksi dengan dan tanpa perlakuan enzimatis, serta pengaruh waktu ekstraksi dan   mengkaji kinetika enzim selulase dalam mendegradasi biji pala. Hasil penelitian menunjukkan Ekstraksi lemak pala dengan perlakuan awal menggunakan sellulase menghasilkan rendemen serta bilangan saponifikasi yang lebih baik dibandingkan ekstraksi tanpa perlakuan awal masing-masing adalah 28,45%, 23,02%, 224 dan 221 mg KOH/g lemak. Kinetika degradasi biji pala oleh selulase mengikuti kinetika Michaelis Menten dengan parameter yaitu laju reaksi maksimum, Vm dan konstanta Michaelis Menten,  Km masing-masing adalah 0,34464 g/L/menit dan 0,41156 g/L
Peningkatan Produksi Bioetanol dari Fermentasi Buah Sukun dengan Metode Fed-Batch Menggunakan Bakteri Zymomonas Mobilis Annisa Az-zahra Yarinsa; Putra Anugrah Wijaya Setiawan; Bambang Wahyudi
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v9i2.9280

Abstract

Salah satu energi alternatif berkelanjutan pengganti bahan bakar fosil yang ketersediaannya makin berkurang yaitu bioetanol. Bahan baku yang dapat digunakan dalam pembuatan bioetanol mengandung sukrosa, pati, maupun selulosa. Pemanfaatan buah sukun sebagai bahan baku dikarenakan kandungan patinya cukup tinggi. Penelitian ini berfokus pada peningkatan produksi bioetanol menggunakan metode curah umpan dengan bahan baku buah sukun dan dengan bantuan bakteri zymomonas mobilis. Tujuan dari penelitian ini adalah  membuat bioetanol dari buah sukun, menentukan waktu yang tepat untuk penambahan glukosa pada proses fermentasi, dan menentukan kadar glukosa terbaik yang ditambahkan pada proses fermentasi. Pembuatan bioetanol dilakukan melalui serangkaian proses, bahan baku buah sukun diolah terlebih dahulu menjadi tepung sukun dan selanjutnya dihidrolisis. Kemudian membuat starter untuk digunakan pada proses fermentasi curah dan curah umpan. Setelah itu dilakukan analisis biomassa kering, kadar glukosa, serta kadar etanolnya. Hasil terbaik yang didapatkan untuk penambahan glukosa pada fermentasi curah umpan adalah pada jam ke-20 dengan konsentrasi pengumpanan glukosa sebesar 14 g/L dan menghasilkan kadar etanol sebesar 25 g/L.
PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE BERBAHAN PATI DARI LIMBAH KULIT PISANG RAJA DENGAN PENAMBAHAN KITOSAN DAN PLASTICIZER SORBITOL Kevin Christian Yustisi; Kezia Wulandari; Isni Utami
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v9i1.8806

Abstract

Alternatif dari penggunaan plastik konvensional yaitu menggunakan plastik Biodegradable. Plastik biodegradable terbuat dari bahan polimer alami seperti pati, selulosa, dan lemak. Dalam pembuatannya diperlukan penambahan bahan lain yaitu kitosan sebagai perekat dan plasticizer sebagai pemlastis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan komposisi optimum material bioplastik sehingga memiliki sifat mekanik, sifat fisik dan biodegradabilitas yang sesuai standar bioplastik yang berlaku. Penelitian ini menggunakan pati yang diekstraksi dari kulit pisang raja dengan memvariasikan penambahan kitosan (2,3,4,5,6 gram) serta variasi penambahan sorbitol sebagai plasticizer (2,3,4,5,6 ml). Pembuatan plastic biodegradable dilakukan dengan melakukan pencampuran setiap bahan dan dilakukan pemanasan pada temperatur 60oC selama 1 jam dan dilakukan pencetakan pada plat kaca untuk dioven selama 5-6 jam. Hasil yang diperoleh akan diuji nilai kuat tarik, elongasi dengan menggunakan standar ASTM D638 sebagai acuan, serta menguji kemampuan terdegradasi. Diperoleh plastik biodegradable terbaik pada komposisi 4 gram pati dengan penambahan  5 gram kitosan dan 6 ml sorbitol dimana nilai kuat tarik sebesar 49.9380 Mpa dan nilai elongasi 68.28 % serta kemampuan terdegradasi hingga 100 % pada minggu ketiga setelah dilakukan penimbunan dalam tanah.